56 statistik diperoleh p value=0,334 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada
hubungan antara variabel penolong persalinan dengan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.
4.2.5 Hubungan antara Promosi Susu Formula dengan Pemberian ASI
Eksklusif Tabel 4.5 Hubungan Promosi Susu Formula dengan Pemberian ASI
Eksklusif Promosi Susu
Formula Pemberian ASI Eksklusif
KasusASI eksklusif
Kontrolnon eksklusif
Total OR 95 CI Nilai
p CC
N N N 2,737
1,162-6,447 0,020
0,238 Tidak Tertarik
26 57,8
15 33,3
49 45,6
Tertarik 19 42,2
30 66,7
41 54,4
Jumlah 45 50,0 45 50,0 90
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diperoleh informasi bahwa dari 45 responden
yang memberikan ASI eksklusif, ada sebanyak 26 57,8 responden tidak tertarik terhadap promosi susu formula, dan ada sebanyak 19 42,2 responden
yang tertarik terhadap promosi susu formula. Sedangkan diantara 45 responden yang tidak memberikan ASI eksklusif, ada sebanyak 15 33,3 responden tidak
tertarik terhadap promosi susu formula, dan sebanyak 30 66,7 responden tertarik terhadap promosi susu formula. Didapatkan informasi, bahwa responden
yang tidak tidak tertarik terhadap promosi susu formula cenderung memberikan ASI eksklusif, sedangkan responden yang tertarik terhadap promosi susu formula
cenderung tidak memberikan ASI eksklusif. Hasil uji statistik diperoleh p value=0,020 0,05, maka dapat
disimpulkan ada hubungan antara variabel ketertarikan promosi susu formula dengan pemberian ASI eksklusif. Nilai Contingency Coefficient CC=0,238,
57 artinya ada hubungan yang lemah antara ketertarikan promosi susu formula
dengan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Adapun nilai Odd Ratio OR = 2,73795 CI=1,162-6,447, sehingga
menunjukkan bahwa responden yang tidak tertarik terhadap promosi susu formula mempunyai risiko 2,737 kali lebih besar memberikan ASI eksklusif daripada
responden yang tertarik terhadap promosi susu formula.
4.2.6 Hubungan antara Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif
Tabel 4.6 Hubungan Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif Dukungan
Suami Pemberian ASI Eksklusif
KasusASI eksklusif
Kontrolnon eksklusif
Total OR 95 CI Nilai
p CC
N N N
Didukung 19
42,2 10 22,2 61
32,2 2,558 1,02-6,409
0,042 0,209 Tidak
Didukung 26
57,8 35 77,8 29
67,8
Jumlah 45
50,0 45 50,0 90
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperoleh informasi bahwa dari 45 responden yang memberikan ASI eksklusif, ada sebanyak 19 42,2 responden didukung
oleh suami, dan ada sebanyak 26 57,8 responden yang tidak mendapat dukungan dari suami. Sedangkan diantara 45 responden yang tidak memberikan
ASI eksklusif, ada sebanyak 10 22,2 mendapat dukungan dari suami, dan ada sebanyak 35 77,8 responden tidak mendapatkan dukungan dari suami.
Didapatkan informasi, bahwa responden yang mendapat dukungan dari suami cenderung memberikan ASI eksklusif, sedangkan responden yang tidak mendapat
dukungan dari suami cenderung tidak memberikan ASI eksklusif. Hasil uji statistik diperoleh p value=0,042 0,05, maka dapat
disimpulkan ada hubungan antara variabel dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif. Nilai Contingency Coefficient CC=0,209, artinya ada hubungan
58 yang lemah dukungan dengan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang. Adapun nilai Odd Ratio OR = 2,558 95 CI = 1,021-
6,409, sehingga menunjukkan bahwa responden yang didukung suaminya mempunyai risiko 2,558 kali lebih besar memberikan ASI eksklusif daripada
responden yang tidak mendapat dukungan dari suami.
4.2.7 Rangkuman Analisis Bivariat antara Variabel Bebas dengan