commit to user 6
arisan ini. Dari arisan ini kemudian berkembang menjadi arisan sepeda motor, elektronik, dan bahkan sekarang ada arisan haji. Inilah awal BMT
sehingga dapat berkembang pesat. Omset sampai saat ini mencapai 50 miliar rupiah. Sumber: Amri,
www.pkesinteraktif.com
2. Tujuan dan Tugas Perusahaan
1. Pasal 44 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian menyatakan, bahwa koperasi dapat menghimpun dana
dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota dan calon anggota koperasi yang bersangkutan,
koperasi lain dan atau anggotanya. Kegiatan usaha simpan pinjam ini sangat dibutuhkan oleh para anggota koperasi dan banyak manfaat
yang diperolehnya dalam rangka meningkatkan modal usaha para anggotanya.
2. Sebagai penghimpun dana masyarakat, walaupun dalam lingkup terbatas, kegiatan usaha Simpan Pinjam memiliki karakteristik yang
khas, yaitu merupakan usaha yang didasarkan pada kepercayaan dan banyak menanggung resiko. Oleh karena itu pengelolaannya harus
dilakukan secara profesional dan ditangani oleh pengelola yang memiliki keahlian dan kemampuan khusus, serta dibantu oleh sistem
pengawasan internal yang ketat. 3. Di samping itu, untuk mengantisipasi prospek perkembangannya di
masa depan, faktor permodalan bagi usaha anggota dan usaha koperasi
commit to user 7
sangat menentukan kelangsungan hidup koperasi dan usaha anggota yang bersangkutan. Berdasarkan hal-hal di atas, maka pelaksanaan
kegiatan Simpan Pinjam oleh koperasi tersebut telah diatur secara khusus sesuai dengan ketentuan Undang-undang Perbankan dan
Undang-undang Perkoperasian. Ketentuan tersebut dimaksudkan agar di satu pihak tidak bertentangan dengan Undang-undang Perbankan
dan di lain pihak untuk mempertegas kedudukan Koperasi Simpan Pinjam KSP atau Unit Usaha Koperasi yang memiliki ciri, bentuk
dan sistematis tersendiri. 4. Mengingat karakteristik KSP yang merupakan jenis usaha yang
didasarkan pada kepercayaan dan terkait dengan resiko, maka pengaturan dan pengawasan terhadap KSP sejauh ini telah mengacu
pada prinsip-prinsip yang sehat, baik mengenai pengelola pengurus KSP maupun dalam pengelolaan keuangannya.
5. Sebagaimana halnya pengaturan dan pengawasan terhadap perbankan, pengaturan dan pengawasan terhadap KSP meliputi pula aspek-aspek
permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, likuiditas dan rentabilitas guna menjaga kesehatan usaha, dan menjaga kepentingan
semua pihak yang terkait. Seperti halnya bank, terhadap KSP juga dilakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan.
commit to user 8
3. Produk BMT Alfa Dinar