Merupakan kesenian asli Wonogiri. Kesenian ini berupa tarian yang menirukan tingkah laku kera. Dengan kostum kera berwarna putih yang
disajikan secara atraktif dan akrobatik. 2
Tari Gambyong Tarian gambyong adalah tarian yang sering digunakan untuk menyambut
para tamu. Salah satu tarian Jawa yang di perankan seorang wanita yang berkarakter lembut.
3 Campur Sari
Kesenian yang diperankan oleh para seniman warga Stren. Terdiri dari wiyogo pemain musik dan penyanyi, dan dilengkapi dengan gamelan
Jawa. Wawancara dengan Sri Purwanti, 26 Juni 2010.
E. Manfaat Penyelenggaraan Upacara Tradisional Susuk Wangan di Kabupaten
Wonogiri Nenek moyang masyarakat Wonogiri mempunyai peninggalan budaya yang
sampai sekarang dapat dirasakan oleh generasi berikutnya. Dasar keyakinan itu mendarah daging pada masyarakat pendukungnya, dalam hal ini masyarakat
mempunyai landasan kelangsungan kelestarian budaya. Selain itu keyakinan yang kuat dari masyarakat untuk meneruskan tradisi tersebut dapat dirasakan manfaatnya.
1. Manfaat Bidang Sosial Budaya
Sikap kebersamaan masyarakat untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan Upacara Tradisional Susuk Wangan. Selain itu
warga masyarakat bergotong royong membersihkan tempat dan saluran air secara ikhlas. Selain warga masyarakat, peran serta panitia sangatlah penting, mereka
mempunyai kewajiban dan tugas-tugas tertentu dalam mempersiapkan acara Susuk Wangan. Penyelenggaraan Upacara Tradisional Susuk Wangan akan
terwujud rasa kebersamaan, tolong menolong dan saling berbagi antar warga dengan tidak membeda-bedakan status sosial dan status jabatan.
2. Manfaat Bidang Kebudayaan
Sebagai sebuah nilai yang dihayati, kebudayaan diwariskan secara turun temurun. Proses pewarisan kebudayaan disebut sebagai proses enkulturasi. Proses
enkulturasi berlangsung mulai dari kesatuan yang terkecil yakni keluarga,
kerabat, masyarakat, suku bangsa hingga kesatuan yang lebih besar lagi. Melalui proses enkulturasi ini, maka dalam benak sebagian besar anggota masyarakat
akan mempunyai pandangan. Media pewarisan kebudayaan memiliki bermacam- macam bentuk. Upacara Tradisional Susuk Wangan adalah salah satu media
untuk mewariskan kebudayaan daerah. Sebagai masyarakat yang berbudaya sudah sepantasnya ikut serta melestarikan dan mempertahankan, karena dalam Upacara
Tradisional Susuk Wangan telah tercermin dalam nilai-nilai luhur kebersamaan. Untuk melestarikan dan mempertahankan nilai-nilai budaya tradisional
peninggalan nenek moyang. Pemerintah Kabupaten Wonogiri menjadikan Upacara Tradisional Susuk Wangan sebagai Event budaya tahunan. Nina
Witasari, dkk, 2009: 91. 3.
Manfaat Bidang Pariwisata
Penyelenggaraan Upacara Tradisional Susuk Wangan sangat berpengaruh dalam bidang pariwisata. Upacara Tradisional Susuk Wangan dapat menambah
jumlah daya tarik wisata di Kabupaten Wonogiri. Selain itu pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Wonogiri melalui pengangkatan Upacara
Tradisional Susuk Wangan yang dilaksanakan di air terjun Girimanik, mempunyai pengaruh yang besar bagi Pemerintah Kabupaten Wonogiri antara lain :
a. Dapat menarik wisatawan atau pengunjung untuk datang ke obyek wisata air
terjun Girimanik. Pelaksanaan Upacara Tradisional Susuk Wangan merupakan atraksi wisata budaya yang mendukung keberadaan obyek wisata air terjun
Girimanik. b.
Memperkenalkan potensi wisata di Kabupaten Wonogiri, khususnya obyek wisata air terjun Girimanik dan atraksi wisata budaya. Dengan
diselenggarakannya Upacara Tradisional Susuk Wangan tersebut masyarakat umum dapat mengetahui potensi wisata dan atraksi wisata budaya yang berada
di air terjun Girimanik ini. Nina Witasari, dkk, 2009: 92. 4.
Manfaat Bidang Ekonomi Penyelenggaraan Upacara Tradisional Susuk Wangan di Kabupaten
Wonogiri membawa pengaruh dalam bidang ekonomi. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata air terjun Girimanik warga sekitar
dapat memanfaatkan event ini untuk mencari rezeki. Warga masyarakat yang mempunyai keahlian dan ketrampilan memanfaatkan event ini dengan menjual
berbagai kebutuhan rumah tangga, minuman, makanan dan minuman serta
kerajinan tangan. Sehingga hasil penjualan warga masyarakat dapat dijadikan sebagai penghasilan.
Nina Witasari, dkk, 2009: 93.
F. Pengaruh Upacara Tradisional Susuk Wangan Terhadap Jumlah Kunjungan