2. Waktu dan Tempat Upacara Tradisional Susuk Wangan di air terjun
Girimanik
Waktu penyelenggaraan Upacara Tradisional Susuk Wangan di air terjun Girimanik Kabupaten Wonogiri adalah setiap bulan Besar menurut sistem
penanggalan Jawa. Upacara biasanya diadakan pada hari Sabtu Kliwon. Kepala Desa Setren berwenang menentukan waktu pelaksanaan upacara tradisional Susuk
Wangan. Pelaksanaan upacara bertempat di gerbang hutan Girimanik. Wawancara dengan Sri Purwanti, 26 Juni 2010.
3. Persiapan dan Perlengkapan Upacara Tradisional Susuk Wangan Di Air
terjun Girimanik.
Dalam mempersiapkan Prosesi Upacara Tradisional Susuk Wangan tidak membutuhkan waktu yang lama, mengingat tradisi tersebut selalu
dilaksanakan setiap tahun. Jadi mengenai tempat, panitia atau pihak-pihak yang terlibat dapat dikatakan tetap, walaupun ada yang berubah hanya sebagian.
Persiapan tersebut antara lain: membuat panggung yang nantinya digunakan sebagai tempat pentas kesenian, selain itu warga masyarakat desa Stren
membersihkan saluran air serta keseluruhan tempat yang digunakan untuk Upacara Tradisional Susuk Wangan. Demikian juga panitia pelaksana upacara
sudah dibentuk jauh hari sebelum pelaksanaan prosesi upacara. Selain itu panitia pelaksanaan juga harus mengkoordinir pihak-pihak yang terlibat dalam Upacara
Tradisional Susuk Wangan. Perlengkapan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Upacara
Tradisional Susuk Wangan sangat banyak dan barang-barang tersebut mudah
didapatkan. Perlengkapan Upacara Tradisional Susuk Wangan terdiri dari peralatan dan sesaji. Peralatan yang digunakan dalam penyelenggaraan Upacara
Tradisional Susuk Wangan antara lain: a
Encek ditempatkan dalam nampan yang terbuat dari batang pisang dan bilah bambu. Setiap Encek berisi satu tumpeng dan satu ayam panggang yang
dibawa oleh satu orang. b
Coek peralatan ini terbuat dari pohon bambu yang digunakan untuk tempat dupa dan kemenyan.
c Gamelan adalah alat musik tradisional Jawa yang digunakan untuk mengiringi
kesenian atau hiburan. d
Peralatan membersihkan saluran air yang berupa cangkul, sapu dan sabit. e
Songsog agung atau payung kebesaran adalah peralatan yang nantinya dalam prosesi kirab ageng.
Lambang-lambang atau makna yang terkandung dalam unsur sesaji dalam Upacara Tradisional Susuk Wangan berupa ayam panggang dan tumpeng. Sesaji
tersebut dikumpulkan di Hutan Girimanik untuk dipanjatkan doa kemudian sebagian sesaji dimakan bersama.
Sesaji terbentuk dalam satu encek yang berisi: a
Ayam Panggang yang berupa ayam jantan yang berusia sedang dan ayam tersebut dibumbu kuning atau opor serta diikat seperti jongkok sebagai simbol
berserah diri. b
Nasi Tumpeng lengkap dengan lauk antara lain: tahu, tempe, mie dan serundeng.
c Pisang Raja sebagai penghormatan kepada Sang Khalik.
d Sekar atau Bunga setaman.
Wawancara dengan Pardi, 27 Juni 2010.
4. Tahap-tahap prosesi Upacara Tradisional Susuk Wangan di air terjun