Crunch Heel Touch Musculus Rectus Abdominis Superior

79

a. Crunch

Repetisi : 10-20 kali Set : 3-4 Recovery : 60-90 detik Gambar 71. Posisi Awal Crunch Gambar 72. Posisi Akhir Crunch Cara Melakukan: Posisis awal: tidur terlentang dengan kaki ditekuk kira-kira 45 derajat dan kedua tangan berada di depan dada. Pelaksanaan: 1 Angkat batang tubuh ke depan mengunakan otot perut, tangan tetap pada posisinya di depan dada, sudut lutut tetap, dan telapak kaki tetap menyentuh lantai. 2 Hembuskan napas pada saat mengangkat batang tubuh, hindari mengangkat kepala supaya tidak mengalami kelelahan di daerah leher. 3 Kembali ke posisi awal, tetapi punggung jangan samapi menyentuh lantai secara penuh supaya perkenaan otot lebih efektif. 4 Tari napas pada saat kembali ke posisi awal.

b. Heel Touch

Repetisi : 10-20 kali Set : 3-4 Recovery : 60-90 detik Gambar 73. Posisi Awal Heel Touch Cara Melakukan: Posisi awal: tidur terlentang dengan kaki ditekuk kira-kira 45 derajat dan kedua tangan berada di samping perut. Pelaksanaan: 1 Angkat batang tubuh ke depan mengunakan otot perut, tangan tetap pada posisinya di samping perut, sudut lutut tetap, dan telapak kaki tetap menyentuh lantai. 2 Hembuskan napas pada saat 80 Gambar 74. Posisi Akhir Heel Touch mengangat batang tubuh, hindari mengangkat kepala supaya tidak mengalami kelelahan di daerah leher. 3 Kembali ke posisi awal, tetapi punggung jangan sampai menyentuh lantai secara penuh supaya perkenaan otot lebih efektif. 4 Tari napas pada saat kembali ke posisi awal. c. V-Up Repetisi : 10-20 kali Set : 3-4 Recovery : 60-90 detik Gambar 75. Posisi Awal V-Up Gambar 76. Posisi Akhir V-Up Cara Melakukan: Posisi awal: tidur terlentang dengan kedua tangan berada di samping tubuh, dan kedua kaki di angkat lurus ke atas. Pelaksanaan: 1 Angkat pantat ke atas dengan kedua kaki tetap lurus. 2 Hembuskan napas pada saat mengangkat pantat, usahakan kedua tangan tetap di samping dan menempel di lantai. 3 Kembali ke posisi awal dengan kedua kaki tetap lurus ke atas. 4 Tarik napas pada saat kembali ke posisi awal. 81

d. Sit Up

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN PLANK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sepak Bola Pemula.

1 2 21

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sepak Bola Pemula.

0 1 5

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN PLANK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sep

1 2 25

PENGARUH LATIHAN WEIGHT TRAINING TERHADAP DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN PRESTASI MEMANAH JARAK 30 METER PADA CABANG OLAHRAGA PANAHAN.

0 0 31

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS FROG LEAPS DAN LATIHAN WEIGHT TRAINING SQUAT TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI.

1 5 34

MENINGKATKAN POWER OTOT TUNGKAI ATLET BOLAVOLI IVOP PACITAN MELALUI WEIGHT TRAINING.

0 2 14

PENGARUH WEIGHT TRAINING DAN BODY WEIGHT TRAINING TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI ATLET BOLA TANGAN YOGYAKARTA.

0 10 113

Pengaruh Latihan Circuit Weight Training terhadap Kekuatan dan Daya Tahan Otot

0 0 18

WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL

0 1 88

Membandingkan Efektifitas Latihan Jalan dengan Partial Body weight support Treadmill Training( PBWSTT) dengan Latihan Jalan Tradisional pada Penderita Pasca Stroke Iskemia terhadap

0 0 13