18
C. Program Pendidikan Anak Tunagrahita
Menurut Mumpuniarti, 2000: 15 bahwa untuk memenuhi kebutuhan dari anak tunagrahita yang mempunyai keterbelakangan yang dimiliki yaitu pada
aspek kemampuan yang terbatas maka diperlukan berbagai program pendidikan atau kurikulum yang tidak ditemukan di sekolah yang menggunakan kurikulum
terstandar. Program pendidikan atau kurikulum untuk memenuhi kebutuhan dari anak
tunagrahita yang berkarakteristik khas tersebut dalam praktiknya berupa, “modification of the standart school curiculum, the program may call for changes
in content, methods of instruction, instructional materials, and expected rate of progress Balckhurst, 1981: 8 dalam Mumpuniarti, 2000: 15. Operasional dari
pendidikan khusus anak tunagrahita yaitu modifikasi isi, metode, materi, dan evaluasi kemajuan dari program pendidikan pada umumnya.
Modifikasi tersebut merupakan salah satu model pengembangan kurikulum adaptif bagi siswa yang mengalami hambatan kecerdasan seperti anak
tunagrahita, Sari Rudiyati, 2011. Prinsip pengembangan kurikulum adaptif yaitu penggunaan kurikulum umum yang diberlakukan untuk siswa reguler perlu
dirubah atau dimodifikasi sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan
siswa berkebutuhan pendidikan khusus, Sari Rudiyati, 2011.
Pengembangan kurikulum bagi siswa tunagrahita ialah menyediakan program untuk persiapan kemandirian dalam lingkup yang terbatas di masyarakat
sesuai dengan kondisi masing-masing mereka. Siswa tunagrahita dengan kondisi tingkatan kategori ringan dan sedang memiliki kebutuhan program Hallahan
19 Kauffman, 1988: 70-80 dalam Mumpuniarti, 2003: 57-59, disebutkan sebagai
berikut:
a. Program bagi tunagrahita kategori ringan
Program Tingkat Sekolah Lanjutan Pertama Elementary Intermediate Classes, untuk tingkatan kelas ini diarahkan untuk fungsi kemandirian dan
akademik yang fungsional. Kesiapan ini agar supaya anak tunagrahita ringan mampu membaca koran, mambaca buku telepon, membaca label di toko, dan
meteri yang berhubungan dengan aplikasi pekerjaan. Program Tingkat Sekolah Lanjutan Atas Secondary School Classes, pada tingkatan ini anak
tunagrahita dipersiapkan memasuki dunia kerja dan keterampilan mengadakan perjalanan. Program itu menekankan Work-Study Program dan
termasuk bidang ini adalah keterampilan vocational. b.
Program bagi tunagrahita kategori sedang Pada Tingkat Sekolah Lanjutan Pertama Elementary Intermediate
Classes dan Tingkat Sekolah Lanjutan Atas Secondary School Classes dikemukakan sebagai berikut: Program pendidikan untuk anak tunagrahita
sedang secara umum lebih sedikit akademis dan lebih berorientasi pada penekanan keterampilan yang akan memungkinkan mereka untuk mempunyai
keterampilan untuk membantu diri-sendiri dan kecakapan vocational. Adanya pengajaran mandiri keterampilan sangat penting. Dalam keterampilan untuk
membantu diri-sendiri, meliputi makan sendiri, berpakaian. Sedangkan pada kecakapan vocational, bahwa mereka harus belajar keterampilan yang akan
memungkinkan untuk mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan.
20 Dengan demikian dapat diketahui bahwa kurikulum yang cocok
digunakan untuk anak tunagrahita yaitu kurikulum adaptif penyesuaian yang dimodifikasi sesuai dengan karakteristik peserta didik. Peserta didik
pada jenjang SMPLB dan SMALB ringansedang masih mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam hal keterampilan vocational untuk membantu
peserta didik dalam meningkatkan keterampilan sebagai bekal dalam mendapatkan pekerjaan.
D. Konsep Pendidikan Vocational