13
B. Konsep Anak Tunagrahita
1. Definisi Anak Tunagrahita
Istilah tunagrahita berasal dari bahasa sansekerta tuna yang artinya rugi, kurang dan grahita artinya berfikir. Tunagrahita dipakai sebagai istilah resmi di
Indonesia sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Luar Biasa Nomor 72 tahun 1991. Di Indonesia tunagrahita disebut dengan istilah
lemah ingatan, lemah otak, lemah pikiran, cacat mental, terbelakang mental dan lemah mental Mumpuniarti, 2000:25.
Tunagrahita menurut Amerika Association on Metal Retardation AAMR yang dikutip Grossman Mumpuniarti, 2006 menunjukkan fungsi kecerdasan
umum dibawah rata-rata secara nyata disertai kekeurangan dalam adaptasi tingkah laku, gejala tersebut terjadi selama periode perkembangan. Pendapat tersebut juga
dikemuka kan oleh Hallahan dan Kauffman Mumpuniarti, 2006 bahwa “a person
to be considered mentaly handicapped, heshe has to meet two criteria: low intellectually functioning; low adaptive skills
.” Maksud pendapat itu seseorang dipertimbangkan cacat mental jika dikemukakan dua kriteria: fungsi kecerdasan
rendah; keterampilan adaptif rendah. Kedua kelemahan aspek kemampuan tunagrahita itu menyebabkan terbelakang dalam perkembangannya dan
perkembangan kemampuan
mereka terbatas.
Keterbatasan kemampuan
penyandang tunagrahita tersebut berkaitan dengan kemampuan menyesuaikan dengan kondisi mereka, dan prediksi optimalisasi pekerjaan bagi mereka yang
akan dicapai juga disesuaikan dengan kondisi mereka.
14 Istilah tunagrahita digunakan bermacam-macam istilah, diantaranya
mental retardation, mental deficiency, mentally defective, mentally handicapped, feeblemindedness, mental subnormality, amentia and oligophredia Robert P.
Ingals dalam Mumpuniarti, 2000: 25. Penyebutan istilah yang bermacam-macam juga ada pada pembatasan atau definisi pengertian tunagrahita. Definisi itu
diantaranya : a.
Mental retardiation is condition witch originates during the development period and is characterized by markedly sub average intellectual in social
in adequacy. Batasan tersebut menekankan ciri kecerdasan di bawah normal dan berakibat tidak layak dalam bidang sosial Gunnar Dybward
dalam Mumpuniarti, 2000: 25. b.
Definisi yang berpandangan medis yaitu lemah otak ialah orang yang terganggu pertumbuhan daya pikirnya dan tidak sempurna seluruh
kepribadiannya. Definisi tersebut lebih menekankan aspek pertumbuhan otak yang digunakan kemampuan berfikir menjadi terganggu Qudkerk
dalam Mumpuniarti, 2000:26. c.
Definisi yang berpandangan sosial bahwa seorang disebut lemah otak jika tidak cukup daya fisiknya, tidak dapat hidup dengan kekuatan sendiri di
tempat yang sederhana dalam masyarakat, dan jika dapat hanyalah dalam keadaan yang sangat baik Herdershe dalam Mumpuniarti, 2000:26.
Aspek kemampuan hidup di masyarakat tidak dapat dengan kekuatan sendiri yang menjadi indikator tunagrahita dalam definisi tersebut.
15
2. Klasifikasi Anak Tunagrahita