106 berdoa, guru rombel mengucapkan salam lalu peserta didik berbaris dan berjabat
tangan dengannya secara teratur dan bergiliran.
3. Pengawasan Pendidikan Vocational Pada Jenjang SMPLB dan SMALB
Tunagrahita RinganSedang di SLB Negeri Pembina Yogyakarta
Pengawasan pendidikan vocational dilaksanakan untuk membimbing guru rombel dalam menjalankan tugasnya. Berdasarkan hasil wawancara Ibu MA
selaku koordinator PK-PLK pada tanggal 21 Maret 2016 menyatakan bahwa, “Pengawasan rombel keterampilan ini dilakukan untuk membimbing
kami sebagai guru rombel dalam menjalankan tugasnya dilapangan mbak. Pengawasan perlu agar program ini berjalan lancar dan dapat
memenuhi kebutuhan siswanya. Pengawasan dilakukan dari dalam dan luar mbak. Kalau dari dalam itu pengawasan dilakukan oleh Kepala
Sekolah. Tetapi ya sebatas pengawasan untuk membina atau memberi masukan pada guru dalam proses pembelajaran di rombel keterampilan.
Pengawasan dari luar dilakukan oleh pengawas dari dinas pada bagian pendidikan luar biasa PLB. Tetapi itu yang sudah dilakukan oleh kepala
sekolah yang dulu mbak, untuk saat ini karena ada pergantian kepala sekolah jadi belum ada bentuk pengawasan yang dilakukan. Walaupun
demikian, sudah dibentuk TIM asesor untuk melakukan pengawasan. Tetapi belum ada sosialisasi dari sekolah untuk keberlanjutannya mbak.
Jadi selama ini pengawasan yang sudah dilakukan pada rombel keterampilan yaitu pengawasan dari kepala sekolah dan dinas bagian ke
PLBan”. Pernyataan Ibu MA diperkuat oleh Ibu NK dan Ibu SA dalam hasil
wawancaranya yaitu sebagai berikut: Menurut Ibu NK selaku wakaur pengajaran dan kurikulum pada tanggal 23 Maret 2016 menyatakan bahwa,
“Pengawasan di rombel keterampilan ini dilakukan untuk membimbing dan menilai kegiatan guru rombel keterampilan yang ada dikelas mbak
seperti halnya dalam proses belajar mengajar. Supervisi yang dilakukan di kelas keterampilan yaitu melihat proses pembelajaran yang berlangsung
maupun pada penilaian kinerja guru. Biasanya kepala sekolah dan dibantu guru wakaur kurikulum, kesiswaan, sarpras dan guru-guru senior harus
mempunyai sertifikat penilai kinerja guru, dan pengawas dari dinas
bagian ke PLBan”.
107 Menurut Ibu SA selaku kepala sekolah pada tanggal 26 Maret 2016
menyatakan bahwa, “Pengawasan tersebut dilakukan untuk memantau semua kegiatan yang
dilakukan baik pada proses pembelajaran maupun pada RPP yang dibuat oleh guru rombel keterampilan. Tujuannya agar program ini berjalan
lancar dan dapat memenuhi kebutuhan siswanya. Sudah akan dibentuk TIM supervisor untuk melakukan supervisi di rombel keterampilan baik
untuk melihat proses pembelajaran yang berlangsung maupun pada penilaian kinerja guru. Tetapi pengawasan yang sudah dilaksankan selama
ini masih dari kepala sekolah yang dulu dan pengawas dari dinas bagian
PLB”. Jadi dapat diketahui bahwa pengawasan yang sudah dilakukan pada
pendidikan vocational yaitu pengawasan supervisi dari dalam dan luar. Pengawasan dari dalam dilakukan oleh kepala sekolah dibantu guru waka
kurikulum, kesiswaan, sarpras dan guru-guru senior harus mempunyai sertifikat penilai kinerja guru, sedangkan pengawasan dari luar dilakukan oleh Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta bidang pendidikan luar biasa PLB. Hal tersebut bertujuan untuk membimbing dan menilai guru rombel keterampilan dalam proses
pembelajaran dan menilai RPP yang dibuat oleh guru rombel keterampilan. Pengawasan perlu agar program ini berjalan lancar dan dapat memenuhi
kebutuhan peserta didik rombel keterampilan. Selama ini pengawasan yang dilakukan masih dari kepala sekolah yang dulu dan Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta. Dalam pengawasan tersebut juga belum dilaksanakan secara intensif. Pengawasan di rombel keterampilan juga belum dilakukan secara berkelanjutan
karena terdapat pergantian kepala sekolah sehingga belum dilakukan pengawasan lebih lanjut di rombel keterampilan. Walaupun demikian sudah dibentuk TIM
108 asesor untuk melakukan pengawasan di rombel keterampilan tetapi belum
terealisasikan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian