Desain Penelitian METODE PENELITIAN

34 b. Guru atau instruktur Guru atau instruktur yang dimaksud adalah guru atau instruktur yang mengajar praktik tentang pengelasan dan guru atau instruktur yang menggunakan bengkel pengelasan. Pihak guru atau instruktur yang dimintai informasi atau data adalah Bapak Bantoro. Pertimbangan memilih beliau karena beliau sudah lama mengajar mengenai teknik pengelasan dan sudah paham tentang kondisi bengkel pengelasan. Guru atau instruktur akan dimintai informasi atau data tentang penilaian dan pengendalian risiko di bengkel pengelasan SMK N 2 Pengasih.

2. Objek penelitian

Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal variabel tertentu Sugiyono, 2012. Objek dalam penelitian ini yaitu bengkel pengelasan di SMK N 2 Pengasih.

E. Sumber Data

Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini diperoleh dari:

1. Data Primer

Sumber data ini diperoleh dari hasil observasi menggunakan lembar checklist, wawancara mendalam dengan pihak manajemen bengkel pengelasan dan guru praktik pengelasan di SMK N 2 Pengasih.

2. Data Sekunder

Sumber data ini diperoleh dari dokumentasi mengenai kondisi bengkel pengelasan SMK N 2 Pengasih dan literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Literatur yang digunakan yaitu Buku Ergonomic Checkpoint dari ILO International Labour Office, 35

F. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono 2014: 193, metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, sumber dan cara. Dilihat dari setting-nya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, metode eksperimen, metode responden. Dari segi sumber datanya, dapat dibedakan menjadi sumber primer dan sekunder. Sedangkan dari caratekniknya dapat berupa interview, kuesioner angket, observasi atau gabungan ketiganya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Observasi Sugiyono 2014: 203 mengemukakan bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data yang memiliki ciri spesifik jika dibandingkan dengan wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang saja tetapi juga objek- objek alam. Observasi yang digunakan adalah observasi non-partisipan. Observasi ini merupakan observasi yang menjadikan peneliti sebagai penonton atau penyaksi terhadap gejala atau kejadian yang menjadi topik dalam penelitian Emzir, 2012: 40. Alat yang digunakan dalam melakukan observasi adalah check list. Check list merupakan suatu daftar yang berisi nama-nama subjek, faktor-faktor yang hendak diselidiki yang bermaksud mensistematiskan catatan observasi Cholid Narbuko dan Abu Achmad, 2013: 74. Check list digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi bengkel pengelasan di SMK N 2 Pengasih.