Subjek Penelitian Subjek dan Objek Penelitian

36 2. Wawancara Mendalam Indepth Interview Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi awal dalam menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila ingin mengetahui hal-hal secara mendalam dari responden dan jumlah respondennya sedikit Sugiyono, 2014: 194. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam indepth interview. Wawancara mendalam adalah teknik wawancara yang dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian Andi Prastowo, 2012: 213. Wawancara mendalam digunakan peneliti untuk memperoleh informasi atau data mengenai penilaian risiko dan pengendalian risiko di bengkel pengelasan SMK N 2 Pengasih. Responden wawancara yaitu Bapak Petrosian Haryanto dan Bapak Bantoro.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat-alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data. Ini berarti, dengan alat-alat itu data dikumpulkan Afrizal, 2015: 134. Dalam penelitian kualitatif, manusia merupakan alat atau instrumen yang paling utama dalam pengumpulan data. Manusia atau peneliti sendiri yang mengumpulkan data dengan cara bertanya, meminta, mendengar dan mengambil Afrizal, 2015: 134. Namun dalam pengumpulan data, peneliti memerlukan instrumen bantuan agar data yang dikumpulkan lebih bermakna dan sesuai dengan tujuan penelitian. 37 Instrumen bantuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Lembar observasi Lembar observasi digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap kondisi bengkel di bengkel pengelasan SMK N 2 Pengasih. Penggunaan lembar ini agar peneliti lebih terfokus pada permasalahan penelitian saat melakukan penelitian. Lembar observasi penelitian ini berupa check list yang mengadopsi pada check list yang terdapat di Ergonomic Checkpoint halaman xix sampai xxx. Ergonomic checkpoint ini dikeluarkan oleh ILO International Labour Office dan IEA International Ergonomic Association pada tahun 2010. Check list dari ILO dan IEA yang berjumlah 128 butir, disesuaikan dengan kondisi bengkel pengelasan sehingga terdapat pengurangan dan penggantian isi pernyataan. Pengurangan dan penggantian ini masih dalam koridor pernyataan dari ILO dan IEA. Jumlah butir pernyataan check list setelah dilakukan pengurangan dan penggantian adalah 101 butir dengan kisi-kisi sebagai berikut. Tabel 11. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Indikator Jml. Butir No. Butir Potensi bahaya yang terjadi di bengkel pengelasan 1. Penanganan dan penyimpanan material 12 1-12 2. Penggunaan perkakas tangan 11 13-23 3. Pengamanan mesin 17 24-40 4. Desain tempat kerjabengkel 26 41-66 5. Pencahayaan 6 67-72 6. Cuaca kerja 7 73-79 7. Kebisingan dan getaran 3 80-82 8. Fasilitas pekerja 11 83-93 9. Organisasi bengkel 8 94-101 JUMLAH 101