Subjek RK Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deskripsi Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Tipe-Tipe Perkalian T1 202012025 BAB IV

19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan tes tertulis serta wawancara dengan semua subjek. Tes tertulis dan wawancara tahap pertama dilakukan pada tanggal 16 November 2015, sedangkan tahap kedua dilakukan pada tanggal 1 Desember 2015. Tahap pertama, penulis mengambil data pada soal s calar multiplication serta array multiplication dan pada tahap yang kedua penulis mengambil data mpada soal combinatorial multiplication . Terdapat 3 subjek dalam penelitian ini yang mana semua subjek adalah laki-laki. Subjek pertama adalah RK, subjek kedua adalah AF, dan subjek terakhir adalah AR. Ketiga subjek tersebut merupakan siswa kelas IXc tunagrahita SLB Negeri Salatiga. Subjek diminta untuk menuliskan jawaban di lembar jawab dan dilanjutkan dengan wawancara untuk mendapatkan informasi lebih rinci. Jawaban tertulis siswa dan hasil wawancara kemudian dianalisis. Berikut akan dipaparkan mengenai hasil wawancara beserta dengan analisisnya.

A. Subjek RK

1. Soal cerita tipe s calar multiplication Subjek RK adalah siswa yang menyukai pelajaran matematika. Hal ini terlihat dalam wawancara berikut: P : RK tadi habis pelajaran apa? RK : IPS P : oo, IPS. Gampang tidak pelajarannya? RK : iya P : emm, kalau pelajaran matematika suka tidak? RK : Suka dengan lantang P : Kenapa kok suka matematika? RK : Suka P : o, suka. Hal lain yang juga menunjukkan bahwa RK menyukai pelajaran matematika adalah antusiasnya dalam mengerjakan soal. RK dapat menyelesaikan soal cerita tipe s calar multiplication dengan benar. Pertama kali diberikan soal, RK langsung membaca soal dengan lantang kemudian mengerjakannya. Pemenggalan kalimat ketika RK membacapun juga tepat. Akan tetapi, RK kesulitan ketika membaca ��. , . Awalnya RK hanya 20 menyebutkan rupiahnya saja, lalu diralat dengan menyebutkan “dua ribu juta” dan ketika penulis bertanya untuk mengkonfirmasi, subjek tidak menjawab dan RK melanjutkan membaca soal. Setelah selesai membaca soal, RK tidak langsung mengerjakan soal tersebut dan nampak sedikit kebingungan. Setelah ditanya “berapa jawabannya?” dan diminta untuk mengerjakan di kertas, ia langsung bergegas untuk mengerjakan soal tersebut. RK menulis jawaban pada lembar jawabnya dengan runtut. Runtut yang dimaksud adalah ia menuliskan soalnya kemudian menulis “jawab” dan apa yang diketahui dari soal serta menuliskan kesimpulan dapat dilihat pada gambar 1. Setelah selesai menulis soal, ia sedikit kebingungan. Ketika ditanya apa yang diketahui dari soal itu, ia menj awab “1 buah buku tulis”. Kemudian, penulis menanyakan berapa harganya dan ia menjawab dua ribu. Jadi, saat mengerjakan soal RK sudah mengetahui cara membaca Rp. , dengan benar. RK menulis dalam lembar jawabnya: “1 buah buku tulis = Rp. , ”. Setelah itu ia berhenti lagi dan nampak kebingungan. Ternyata, ia harus diberi petunjuk serta diberitahu langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengerjakan soal. Penulis menanyakan berapa harganya dan ia menjawab “1 kali dua ratus ribu” membaca Rp. , dengan dua ratus ribu dengan ragu-ragu sambil menunjukkan angka-angka di dalam soal. Penulis menanyakan berapa harga buku tulis, ia dapat langsung menjawab lima kali dua ribu, namun ia menuliskannya di dalam lembar jawab “5 buah buku tulis = Rp. , ”. Setelah ditanya lebih mendalam, ia menuliskan Rp. , × . RK sedikit kesulitan untuk menemukan hasil dari perkalian tersebut. Pertama-tama, ia menghitungnya dengan × sama dengan 10 dan beberapa saat kemudian menjawab 10.000 dan menuliskannya di lembar jawabnya. Penulis bertanya mengapa jawabannya bisa demikian, ia berpikir lama dan menjawab “lima belas ribu” tetapi kemudian ia menjawab lagi harganya 10.000. Setelah itu, ia menulis “uang yang harus dibayar = Rp. . , ” sebagai kesimpulannya. Kembali lagi penulis menanyakan mengapa jawabannya × , ia tidak mengerti dan menjawab “sepuluh ribu”. Untuk memastikan dan mengecek apakah subjek benar-benar mengerti, penulis kembali menanyakan jika akan membeli 3 buku tulis. Subjek langsung menuliskan di lembar jawab dengan “Rp. , × ”. 21 Gambar 1. Jawaban tertulis RK soal scalar multiplication 2. Soal cerita tipe array multiplication Pada saat mengerjakan soal cerita tipe array multiplication , langkah pertama yang dilakukan RK adalah menuliskan soal pada lembar jawabnya. Kali ini, subjek tidak membaca secara lisan namun langsung menuliskan soalnya. Subjek ternyata sudah memahami soal tersebut. Ketika selesai menulis, RK langsung menggambar sebuah persegi panjang. Sesekali subjek melihat soal untuk menuliskan apa yang diketahui dalam soal. Ia juga menuliskan panjang dari sisi-sisi persegi panjang tersebut. Awalnya, RK menuliskan satuan dari sisi persegi panjang tersebut dengan cm. Setelah ditanya mengapa satuannya cm, ia mengganti cm dengan jelly . Ketika RK ditanya berapa jumlah jelly yang ada di atas nampan, ia menjawab dengan mudah “empat kali lima sama dengan dua puluh” kemudian RK menuliskan jawaban tersebut pada lembar jawabnya. Dalam soal ini, RK tidak menuliskan kesimpulan dari soalnya. Gambar 2. Jawaban tertulis RK soal array multiplication 22 3. Soal cerita tipe combinatorial multiplication Seperti dalam soal sebelumnya, RK menuliskan kembali soal cerita tipe combinatorial multiplication pada lembar jawabnya. Kali ini, ia memahami soal dengan membacanya secara lisan. Kemudian ia menyebutkan apa yang diketahui dalam soal tersebut, yaitu 2 buah celana dan 4 kemeja yang berbeda. RK menuliskan apa yang diketahui dalam soal, namun ia kebingungan dalam menemukan jawabannya. Perlu berpikir lama untuk menemukan jawabannya, dan akhirnya ia mengatakan dua ditambah empat. Penulis menanyakan mengapa 2 ditambah 4, dan RK dengan yakin mengatakan dua dikali empat dan langsung menuliskan jawabannya pada lembar jawabnya. RK sudah lancar dalam hal perkalian dua bilangan sederhana, sehingga ia langsung menjawab 8. RK belum mengerti istilah satu pasang baju dan celana, sehingga ia menjawab ada 8 baju dan bukan 8 pasang baju dan celana. Ketika subjek ditanya mengapa dikali dan bukan ditambah, secara spontan ia langsung menghapus jawaban dan menggantinya menjadi + . Penulis kembali bertanya mengapa ditambah kemudian RK mengganti lagi jawabannya dengan × dan ia menjawab 8. Penulis kembali bertanya mengapa bisa dikali, namun subjek malah menjawab “dua dikali empat sama dengan delapan”. Penulis mencoba untuk menggambarkan 2 buah celana dan 4 buah baju, namun RK tetap tidak mengerti mengapa jawabannya bisa dikali. Bahkan, RK belum mengerti mengenai istilah 1 pasang baju dan celana. Penulis memberikan contoh sebuah pasang baju dan celana dengan memasangkan pada gambar dan RK dapat memberikan contoh dua pasang baju dan celana. Ketika ditanya lagi mengapa dikali, RK kembali menjawab ditambah, lalu menjawab lagi dikurangi. 23 Gambar 3. Jawaban tertulis RK soal combinatorial multiplication

B. Subjek AF

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deskripsi Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Tipe-Tipe Perkalian T1 202012025 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deskripsi Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Tipe-Tipe Perkalian T1 202012025 BAB II

0 0 10

T1 202012025 BAB III

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deskripsi Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Tipe-Tipe Perkalian T1 202012025 BAB V

0 0 1

T1 202012025 Daftar Pustaka

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deskripsi Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Tipe-Tipe Perkalian

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deskripsi Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Tipe-Tipe Perkalian

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deskripsi Berpikir Siswa Kelas III SD dalam Menyelesaikan Soal Berdasarkan Tipe-Tipe Perkalian

0 0 1