Pemahaman warga GPM jemaat Lahai Roi Lateri tentang Papa Mama Sarani
15
mereka yang diambil dari warga gereja yang beraliran sama. Pemaham Sinode GPM ini sama dengan pemahaman jemaat karena sama-sama memahami bahwa saksi baptis adalah mereka
yang bertanggung jawab dalam pembinaan anak yang dibaptis bersama dengan orang tua kandung.
Makna dari Papa Mama Sarani Saksi Baptis dalam Kamus Liturgi Sederhana, Saksi Baptis atau yang disebut Wali Baptis berarti mereka yang berkewajiban menolong orang
yang ia damping anakorang yang dibaptis sebaik mungkin dengan kata dan teladan dalam perkembangan hidup rohaninya. Kewajiban dan tugas dari saksi baptis atau wali baptis ini
sama dengan tugas dan kewajiban dari orang tua kandung. Saksi baptis mengemban tugas yang sama dengan orang tua untuk bertanggung jawab atas pendidikan Kristen anak yang
dibaptis.
54
Calvin menyatakan bahwa saksi-saksi baptis adalah mereka yang mengaku siap bertanggung jawab atas pendidikan iman anak saraniorang yang dibaptis.
55
Bukan hanya sebatas bertanggung jawab atas pendidikan iman anak sarani bahkan dalam Tata Gereja
Belanda 1691 tentang baptisan ada aturan bahwa saksi baptis atau wali baptis haruslah mereka yang menganut ajaran yang murni dan yang menempuh hidup yang saleh. Saksi
baptis benar-benar harus memahami makna dari peran mereka sebagai saksi baptis jangan hanya sebatas sebutan saja, M Bons-Storm memberi pendapat bahwa penggembalaan yang
diberikan kepada saksi baptis dan orang tua harus diberikan dengan baik dan benar yang didalamnya terdapat percakapan tentang tugas tanggung jawab mereka.
56
Lebih lanjut menurutnya, saksi-saksi baptis dan orang tua diwajibkan untuk berusaha, supaya anak itu
mengerti baptisannya dan mengenal Tuhan.
57
Saksi baptis adalah mereka yang mengaku bersedia bertanggung jawab kepada Tuhan dan anak yang dibaptis untuk setia membimbing
anak yang dibaptis dalam pengenalan tentang iman Kristen yang baik dan membantu anak itu bertumbuh di dalam persekutuan orang percaya agar ia menemukan identitasnya sebagai
pengikut Kristus. Saksi baptis bukan hanya sebagai sebutan untuk diketahui orang atau bukan hanya untuk menjalin hubungan kekeluargaan tetapi mereka huga bertugas sebagai pendidik
bersama-sama dengan orang tua. Dari data hasil wawancara dengan narasumber, peneliti
54
Ernest Mariyanto, Kamus Liturgi Yogyakarta: Kanisisus, 2006, 226.
55
de Jonge, Apa itu Calvinisme, 199.
56
Bons-Storm, Apakah Penggembalaan Itu ?, 108.
57
Bons-Storm, Apakah Penggembakaan Itu ?, 109.
16
melihat bahwa ada narasumber yang tidak memahami dengan benar makna dari Papa Mama Sarani, dan pastinya ketika mereka tidak memahami maknanya maka mereka juga akan sulit
memahami peran mereka. Salah satu penyebabnya adalah waktu penggembalaan yang sangat singkat hanya sekali
dilakukan sehari sebelum sakramen baptisan berlangsung dengan jangka waktu 2-2 ½ jam, dan dalam materi pembinaan tidak ada buku khusus yang berisi materi pembinaan orang tua
dan saksi baptis, sehingga gembala jemaatlah yang harus lebih aktif dan kreatif mencari bahan untuk pembinaan, gembala jemaat juga harus memperhatikan bahwa setiap usia anak
memiliki tahap kepercayaan yang berbeda sehingga pembinaan juga harus mencakup hal ini. Permasalahan-permasalahan ini merupakan hal biasa yang sejak dulu dipraktekkan di lingkup
GPM, kurangnya perhatian kepada pembinaan saksi baptis membuat banyak saksi baptis tidak mengetahui makna sesungguhnya, bahwa dalam tradisi saksi baptis inilah terjadi proses
pendidikan iman yang terus berlangsung.