8
mempertahankan baptis bayi atau baptis anak-anak sekaligus mempertahankan tradisi saksi-saksi baptis atau bapak ibu serani yang sebelumnya dipertanyakan Zwingli apakah
dapat berpengaruh terhadap pendidikan iman anak.
26
Calvin menyatakan bahwa semua bayi atau anak-anak dapat dibaptis asalkan ada saksi-saksi baptis yang bertanggung jawab
atas pendidikan iman.
27
Karena itu sangat ditekankan, saksi-saksi baptis atau dalam Gereja Protestan Maluku disebut Papa Mama Sarani seharusnya anggota sidi gereja Protestan.
Papa dan Mama Sarani Saksi Baptis tidak boleh mereka yang bukan beragama Kristen Protestan dan bukan mereka yang belum menjadi anggota sidi gereja Protestan.
Tata Gereja Belanda 1691tentang Baptisan pada point 57
disebutkan: “Para
Pelayan harus mengusahakan sedapat mungkin supaya seorang anak dibawa ayahnya untuk dibaptis. Selain itu, bila dalam jemaat tertentu orang percaya jua biasa mengundang wali
atau saksi pada baptisan selain ayahnya sendiri, yang layak diundang ialah orang-orang yang menganut ajaran yang murni dan yang menempuh hidup yang saleh
.”
Tata Gereja Jenewa 1561 tentang hal Sakramen-sakramen pada point 70
disebutkan Jika orang luar hendak dijadikan saksi baptisan, yang boleh diterima hanya orang percaya yang
termasuk persekutuan kita, sebab yang lain-lain tidak dapat berjanji kepada gereja akan mengajar anak-anak itu sebagaimana perlu.
28
Christian de Jonge, membahas pemikiran Calvin bahwa semua bayi atau anak-anak dapat dibaptis sebagai anggota perjanjian
anugerah, asal ada saksi-saksi yang bersedia bertanggung jawab atas pendidikan iman.
29
Secara lebih mendalam M Bons-Storm menyatakan bahwa : Saksi-saksi baptis hendaknya berjanji, bahwa mereka turut bertanggung jawab atas pendidikan anak yang akan dibaptis.
Saksi-saksi baptis dan orang tua diwajibkan untuk berusaha, supaya anak itu mengerti baptisannya dan mengenal Tuhan.
30
Hal ini karena Peran saksi baptis atau Papa Mama Sarani sangat berpengaruh. Alasannya, mereka mengemban tugas dan tanggung jawab untuk membimbing anak
saraninya dalam pendidikan iman yang benar. Jangan sampai tanggung jawab yang diberikan kepada saksi baptis tidak dilakukan sesuai dengan tujuan dari adanya saksi-saksi
26
de Jonge, Apa itu Calvinisme, 192.
27
de Jonge, Apa itu Calvinisme, 199.
28
Van den End, Enam Belas Dokumen Dasar Calvinisme, 352.
29
de Jonge, Apa itu Calvinisme, 199.
30
M. Bons-Storm, Apakah Penggembalaan Itu? Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011, 109.
9
baptis tersebut, karena hal ini bukan tugas yang mudah tetapi harus diperhatikan dengan serius.
2.3 Makna Saksi Baptis dalam Perspektif Teologis
Saksi Baptis atau yang biasa disebut juga Wali Baptis sudah ada sejak masa gereja perdana. Saat awal kemunculan Saulus di tengah-tengah persekutuan persekutuan jemaat di
Yerusalem. Pada saat itu Barnabas menjadi wali atau penjamin yang bersaksi tentang pertobatan Saulus. Pendapat ini tersirat dalam Kisah Para Rasul 9: 26-27,
Kis 9:26 “Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid- murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga
seorang murid”, Kis 9:27 “Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul- rasul dan menceritakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan
dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.”
Secara langsung tidak dicatat bahwa Barnabas bertanggung jawab kepada iman Saulus, tetapi tersirat bahwa Barnabaslah yang bersaksi didepan rasul-rasul tentang proses
pertemuan Saulus dengan Tuhan. Selain hubungan Barnabas dan Saulus, Timotius dan Paulus juga mempunyai hubungan baik yang menggambarkan diri Paulus sebagai Ayah
Rohani dari Timotius. Dalam I Timotius 1: 2 “kepada Timotius, anakku yang sah di dalam
iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
” Paulus menyebut Timotius sebagai “anakku yang sah di dalam iman” dalam
bahasa aslinya lebih tepat diterjemahkan “anakku yang sejati” tambahan kata iman menunjukkan bahwa lewat pemberitaan injil yang dilakukan Paulus, artinya Timotius telah
menjadi Kristen karena pekerjaan Paulus selain juga dari didikan nenek dan ibunya, sehingga dapat dikatakan bahwa Timotius adalah anak rohani Paulus.
31
Paulus berhasil mengerjakan tugasnya sebagai pembimbing yang baik dalam membimbing Timotius untuk
siap menjadi pemuda Kristen yang bertumbuh dalam iman yang baik.
32
Apa yang
31
R. Budiman, Tafsiran Alkitab Surat-Surat Pastoral III Timotius, Titus Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2008, 3.
32
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat III Timotius, Titus Filemon Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008, 38.
10
dilakukan oleh Barnabas dan Paulus menyiratkan bahwa ada makna teologis yang terkandung dalam makna Papa Mama Sarani Saksi Baptis dimana mereka selayaknya
berusaha untuk membentuk anak yang telah dibaptis untuk ada dalam pendewasaan iman yang benar seperti apa yang dialami oleh Timotius.
Matius 28 :20a “dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu
”. Didalam baptisan terdapat perintah untuk mengajarkan mendidik dan membina orang yang dibaptis sesuai
dengan apa yang dikehendaki Tuhan. Orang yang membawa anak atau orang dewasa untuk dibaptis harus mengerti bahwa didalam baptisan sendiri ada tugas untuk mendidik dan
membina dan tugas ini perlu dimengerti dalam kaitannya dengan peran dari saksi baptis itu sendiri.
2.4 Makna Papa Mama Sarani Saksi Baptis Dalam Ajaran Gereja Protestan
Maluku
Tradisi Papa Saksi Baptis dalam lingkup GPM dikenal dengan sebutan Papa Mama Sarani masih dianggap memberikan dampak yang baik. Dalam ajaran GPM Saksi Baptis
dimaknai sebagai orang yang dipilih dari warga gereja yang sealiran dan dipilih atas nama jemaat untuk bersedia bertanggung jawab atas pembinaan orang yang dibaptis.
33
Awalnya saksi baptis ini diperuntukkan secara khusus karena: a Bila timbul masalah hukum tentang
benar tidaknya seseorang telah dibaptis, maka saksi dapat memberikan keterangan. Hal ini berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan keagamaan pada
waktu itu. b Adanya kebutuhan untuk pembinaan orang yang dibaptis.
34
Saksi baptisan yang dipilih juga memiliki tanggung jawab yang sama dengan tanggung jawab orang tua dalam rangka tugas pembinaan anakorang yang dibaptis. Itulah tugas
mereka.
35
Makna saksi baptis dalam ajaran GPM ini secara umum menjelaskan bahwa peran saksi baptis sama dengan peran orang tua untuk membina pendidikan iman anak
yang dibaptis agar anak yang dibaptis.
36
Anak yang telah menerima baptisan dibesarkan dan berproses dalam persekutuan umat Kristen dan dibina sebaik mungkin untuk berproses
dalam penghayatan iman Kristen, agar pada saat ia dewasa kelak dapat mempertanggung
33
Sinode GPM, Rancangan Ajaran Gereja Protestan Maluku Ambon : Sinode GPM, 2015, 55.
34
Sinode GPM, Rancangan Ajaran, 55.
35
Sinode GPM, Rancangan Ajaran, 55.
36
Sinode GPM, Rancangan Ajaran , 54.