Fungsi Saksi Baptis Makna Papa Mama Sarani dan Kajian Teologisnya

12

III. TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PEMAHAMAN GPM JEMAAT LAHAI ROI

LATERI TENTANG MAKNA PAPA DAN MAMA SARANI Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian yang berkaitan tentang Pemahaman Sinode Gereja Protestan Maluku yang didalamnya juga dibandingkan dengan pemahaman jemaat dalam lingkup Gereja Protestan Maluku empat jemaat yang mewakili tentang Makna Papa Mama Sarani yang sekaligus dianalisis berdasarkan teori yang ada pada bagian kedua. Beberapa point yang akan dipaparkan antara lain: 1 Sejarah Singkat Gereja Protestan Maluku. 2 Pemahaman GPM jemaat Lahai Roi Lateri tentang Papa Mama Sarani Saksi Baptis. 3Praktek Papa Mama Sarani Saksi Baptis dalam lingkup GPM Gereja Protestan Maluku Jemaat Lahai Roi Lateri

3.1 Sejarah Singkat Gereja Protestan Maluku

Gereja Protestan Maluku merupakan salah satu gereja tertua yang ada di Indonesia. GPM memiliki sejarah yang panjang dan dimulai saat ibadah perdana Gereja Protestan Calvinis oleh ornag-orang Belanda Para pegawai VOC di kota Ambon pada tanggal 27 Februari 1605. Gereja ini terus berkembang baik secara kuantitas maupun kualitas selama masa VOC kemudian dimasa pemerintah Hindia Belanda yang dilayani oleh Gereja Protestan di Indonesia GPI dan Nederlandse Zendeling Genotschaap NZG. Sampai dengan tahun 1930, daerah pelayananya telah meliputi hampir seluruh Maluku Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara barat dan Kepulauan Aru dengan jumlah anggota ±190.000 dan secara kualitatif, gereja ini semakin bersifat missioner. Pada tiga dekade pertama abad XX, tenaga-tenaganya telah dikirim untuk melayani antara lain: di Papua dan Nusa Tenggara Timur Timor Kupang dan Sumba. 39 Memasuki parohan pertama abad XX, terjadi dua perkembangan yang mencolok, di lingkungan GPM terjadi persiapan untuk memandirikan wilayah-wilayah pelayanan termasuk “Wilayah Pendeta Ketua Ambon” sesuai penerapan sikap netral pemerintah Hindia Belanda terhadap Gereja. Sedangkan perkembangan lain terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia, dimana tumbuh kesadaran nasionalisme yang intens dan kesadaran ini telah merembes masuk ke dalam Gereja di Maluku. Sebagai wujudnya, pada tahun 1993 di bentuk Komite Umum dengan tujuan: pembentukan suatu Gereja Protestan Maluku yang mandiri di 39 Dokumen Sejarah Singkat GPM dari Kantor Sinode GPM, Oktober 2015. 13 bidang konfesi, liturgi, keuangan dan kepemimpinan Gereja harus ditangan orang-orang Maluku. Kedua perkembangan ini kemudian bermuara pada pembentukan Gereja Protestan Maluku pada 6 September 1935. 40 Lebih lanjut terkait dengan konteks penulisan tugas akhir ini dan wilayah pelayanan dan sejarah GPM yang cukup panjang, peneliti kemudian mengambil lokasi penelitian di GPM Lahai Roi Lateri, Klasis Ambon Timur. 41 GPM Lahai Roi Lateri melayani sejak 29 Desember 1949, jumlah KK sampai saat ini 1053 dengan Ketua Majelis Jemaat Pdt Ny. M. Pulumahuny dan dua tenaga pendeta layan yang juga melayani sebagai pendeta jemaat Pdt Ny. Y. Yakobus dan Pdt Ny. E. Suila. GPM jemaat Lahai Roi Lateri ini merupakan satu jemaat yang sudah sangat berkembang baik dalam perkembangan jumlah anggota jemaat dan juga perkembangan dalam pelayanan gereja sendiri. Dalam pelayanan GPM jemaat Lahai Roi Lateri dibagi menjadi sepuluh sektor : Betlehem 1, Betlehen 2, Siloam 1, Siloam 2, Nazaret, Sion, Galilea, Getsemani, Zaitun dan Karmel. Ibadah-ibadah kategorial seperti Lansia, Pelayanan Laki-laki, Pelayanan Perempuan, Remaja, Tunas, dan Angkatan Muda dilakukan di setiap sektor bersama majelis pendamping sektor. Ibadah minggu dilaksanakan dua kali pada pukul 07.00 WIT dan 09.00 WIT. 42

3.1.2 Gambaran Singkat Lokasi Penelitian

Kota Ambon adalah wilayah yang sebagian besar terdiri dari daerah berbukit dan berlereng terjal seluas ±712.479,69 km 2 , yang terbagi atas 658.295,69 km 2 lautan dan 544.185 km 2 daratan. Kota Ambon berasa dalam wilayah pulau Ambon, dan secara astronomis terletak pada posisi: 3º - 8º Lintang Selatan dan 125º 45º - 135º Bujur Timur. Selain daerah administrative, Provinsi Maluku juga daerah kepulawan yang terdiri dari 632 pulau besar dan kecil. Kota Ambon terbagi atas tiga kecamatan yaitu : Kecamatan Teluk Ambon Baguala dengan luas 158,79 km 2, Kecamatan Sirimau seluas 112,32 km 2 , dan Kecamatan Nusaniwe seluas 88,35 km 2.43 GPM Jemaat Lahai Roi Lateri terletak di Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kelurahan Lateri. 44 40 Dokumen Sejarah Singkat GPM dari Kantor Sinode GPM, Oktober 2015. 41 Hasil Wawancara dari Ibu C Wattimena Pegawai Kantor GPM Jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober 2015. 42 Hasil Wawancara dari Ibu C Wattimena, Oktober 2015. 43 Emasaga dkk, Atlas Indonesia Tematik Bandung : PT Indah Jaya Adipratama, 2009, 15. 44 Hasil Wawancara dari Ibu C Wattimena, Oktober 2015.