14
3.2 Pemahaman warga GPM jemaat Lahai Roi Lateri tentang Papa Mama Sarani
Saksi Baptis
Papa Mama Sarani adalah orang tua selain orang tua kandung yang berperan juga untuk membimbing dan mengarahkan anak baptisnya menjadi generasi gereja yang baik dan takut
Tuhan.
45
Papa Mama Sarani adalah mereka yang bertanggung jawab untuk membawa anak ke jalan yang dikehendaki Tuhan, membina dan menggumuli perkembangan dan
pertumbuhan anak hingga ia dewasa.
46
Papa Mama Sarani adalah mereka yang bersedia untuk mendewasakan anak-anak bertumbuh dalam pengenalan yang benar terhadap Yesus
Kristus, membentuk iman dari anak baptis.
47
Pendapat lainnya tentang makna Papa Mama Sarani Saksi Baptis adalah papa mama yang mewakili orang tua kandung menjadi saksi
untuk membaptis anak masuk dan bersatu dengan Tuhan.
48
Papa Mama Sarani sebagai suatu ikatan keluarga juga sebagai orang tua untuk mendewasakan mereka tentang kasih serta
ketaatan kepada Allah.
49
Orang atau individu yang secara langsung selain orang tua bertanggung jawab dalam pengajaran, teladan dan iman tentang Tuhan Yesus.
50
Namun, ada beberapa narasumber yang tidak mengetahui makna dari Papa Mama Sarani Saksi Baptis,
menurut mereka Papa Mama Sarani Saksi Baptis untuk mempererat hubungan keluarga.
51
Papa Mama Sarani Saksi Baptis adalah Wali Baptis.
52
Papa Mama Sarani maknanya adalah dapat menjalin suatu ikatan persaudaraan lebih erat.
53
Tidak berbeda jauh dengan pemahaman dari jemaat, dalam ajaran Gereja Protestan Maluku, Saksi Baptis dipahami juga sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembinaan
orang yang dibaptis. Mereka yang menjadi saksi baptis juga berfungsi sama menjadi saksi jika diperlukan. Hal menjadi saksi ini sama dengan apa yang dilakukan oleh Barnabas saat
mengenalkan Saulus di depan rasul-rasul di Yerusalem Kisah Para Rasul 9:26-27. Saksi baptisan dalam lingkup GPM bertanggung jawab sama dengan orang tua kandung dalam hal
pembinaan anak atau orang yang dibaptis Matius 28:20 sehingga saksi baptis haruslah
45
Hasil Wawancara dari Ibu E Efruan GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober 2015.
46
Hasil Wawancara dari Ibu D. de Keyzer GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober 2015.
47
Hasil Wawancara dari Ibu A. Ch. Tubalawony GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober 2015.
48
Hasil Wawancara dari Ibu Julia Wawancara GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober 2015.
49
Hasil Wawancara dari Ibu Rita GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober 2015.
50
Hasil Wawancara dari Ibu Fensy Wattimena GPM jemaat Lahai Roi Lateri, pada Oktober 2015..
51
Hasil Wawancara Ibu A. Tugara Jemaat GPM Lahair Roi Lateri, Oktober 2015.
52
Hasil Wawancara Bapak Theys M GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober 2015
53
Hasil Wawancara Ibu D Lestuny GPM jemaat Lahai Roi Lateri, Oktober 2015.
15
mereka yang diambil dari warga gereja yang beraliran sama. Pemaham Sinode GPM ini sama dengan pemahaman jemaat karena sama-sama memahami bahwa saksi baptis adalah mereka
yang bertanggung jawab dalam pembinaan anak yang dibaptis bersama dengan orang tua kandung.
Makna dari Papa Mama Sarani Saksi Baptis dalam Kamus Liturgi Sederhana, Saksi Baptis atau yang disebut Wali Baptis berarti mereka yang berkewajiban menolong orang
yang ia damping anakorang yang dibaptis sebaik mungkin dengan kata dan teladan dalam perkembangan hidup rohaninya. Kewajiban dan tugas dari saksi baptis atau wali baptis ini
sama dengan tugas dan kewajiban dari orang tua kandung. Saksi baptis mengemban tugas yang sama dengan orang tua untuk bertanggung jawab atas pendidikan Kristen anak yang
dibaptis.
54
Calvin menyatakan bahwa saksi-saksi baptis adalah mereka yang mengaku siap bertanggung jawab atas pendidikan iman anak saraniorang yang dibaptis.
55
Bukan hanya sebatas bertanggung jawab atas pendidikan iman anak sarani bahkan dalam Tata Gereja
Belanda 1691 tentang baptisan ada aturan bahwa saksi baptis atau wali baptis haruslah mereka yang menganut ajaran yang murni dan yang menempuh hidup yang saleh. Saksi
baptis benar-benar harus memahami makna dari peran mereka sebagai saksi baptis jangan hanya sebatas sebutan saja, M Bons-Storm memberi pendapat bahwa penggembalaan yang
diberikan kepada saksi baptis dan orang tua harus diberikan dengan baik dan benar yang didalamnya terdapat percakapan tentang tugas tanggung jawab mereka.
56
Lebih lanjut menurutnya, saksi-saksi baptis dan orang tua diwajibkan untuk berusaha, supaya anak itu
mengerti baptisannya dan mengenal Tuhan.
57
Saksi baptis adalah mereka yang mengaku bersedia bertanggung jawab kepada Tuhan dan anak yang dibaptis untuk setia membimbing
anak yang dibaptis dalam pengenalan tentang iman Kristen yang baik dan membantu anak itu bertumbuh di dalam persekutuan orang percaya agar ia menemukan identitasnya sebagai
pengikut Kristus. Saksi baptis bukan hanya sebagai sebutan untuk diketahui orang atau bukan hanya untuk menjalin hubungan kekeluargaan tetapi mereka huga bertugas sebagai pendidik
bersama-sama dengan orang tua. Dari data hasil wawancara dengan narasumber, peneliti
54
Ernest Mariyanto, Kamus Liturgi Yogyakarta: Kanisisus, 2006, 226.
55
de Jonge, Apa itu Calvinisme, 199.
56
Bons-Storm, Apakah Penggembalaan Itu ?, 108.
57
Bons-Storm, Apakah Penggembakaan Itu ?, 109.