12
C. Pembelajaran Matematika
Menurut Depdiknas 2004 matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di pendidikan dasar dan menengah. Berarti matematika SD
adalah matematika yang diajarkan di tingkat SD, matematika SMP adalah matematika yang diajarkan di SMP, dan matematika SMA adalah
matematika yang diajarkan di tingkat SMA. Dalam pembelajaran di sekolah, matematika memiliki hakekat dan
karakteristik sebagai berikut: 1. Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan.
2. Matematika sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi dan penemuan.
3. Matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah problem solving. 4. Matematika sebagai alat berkomunikasi.
Sedangkan tujuan pembelajaran matematika adalah sebagai berikut: 1. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan melalui
kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen. 2. Mengembangkan kreatifitas yang melibatkan imajinasi, intuisi dan
penemuan. 3. Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.
4. Mengembangkan kemampuan informasi dan komunikasi dalam menyampaikan ide atau gagasan.
Berdasarkan hal tersebut menjadi perlu diperhatikan bahwa tujuan pembelajaran matematika tidak hanya pada dominan kognitif saja,
tetapi juga mempunyai tujuan yang bersifat formal. Hal ini dikarenakan
13
matematika juga diperlukan dalam pemikiran di bidang kerja yang tidak langsung menggunakan rumus-rumus matematika. Untuk itu diperlukan
adanya perencanaan pembelajaran matematika yang didalamnya mengembangkan nilai-nilai afektif.
D. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Angkowo dan Kosasih 2007: 10 kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medius yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media
juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa sehingga dapat terdorong dalam proses pembelajarannya.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini sangat
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih
ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan
dikuasai siswa setelah pembelajaran yang berlangsung dan kontak
14
pembelajaran, termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Media pembelajaran secara umum adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar Arsyad, 2002: 4. Sedangkan menurut Sadiman 2003: 6 media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar di kelas bisa terjadi. Sebagai guru atau instruktur harus mengakui bahwa guru
bukanlah satu-satunya sumber belajar. Istilah proses belajar mengajar atau kegiatan belajar mengajar hendaknya diartikan sebagai proses
belajar dalam diri siswa terjadi baik secara langsung mengajar guru, instruktur ataupun secara tidak langsung. Belajar tak langsung artinya
siswa secara aktif berinteraksi dengan media atau sumber belajar yang lain.
Media juga seringkali diartikan sebagai alat yang dapat dilihat dan didengar. Alat-alat ini dipakai dalam pengajaran dengan maksud untuk
membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan alat-alat ini, guru dan siswa dapat berkomunikasi lebih
lancar, hidup dan terarah. Dikemukakan oleh Hamalik 2008: 4 bahwa
15
hubungan komunikasi antara guru dan siswa diharapkan akan dapat berjalan lancar dengan hasil yang maksimal dan baik apabila
menggunakan alat bantu yang disebut dengan media komunikasi tersebut. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar dengan baik.
Pengertian umum dari media disini yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi.
Dari pendapat tentang pengertian media tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
1 Media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan
sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan sempurna. 2 Media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat
menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.
3 Adapun yang disampaikan oleh guru mesti menggunakan media, paling tidak yang digunakan adalah media verbal yaitu berupa kata-
kata yang diucapkannya dihadapan siswa.
16
4 Segala sesuatu yang terdapat dilingkungan sekolah, baik berupa manusia ataupun bukan manusia yang pada permulaannya tidak
dilibatkan dalam proses belajar mengajar setelah dirancang dan di pakai dalam kegiatan tersebut. Lingkungan itu berstatus media
sebagai alat perangsang belajar.
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa pengertian media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang
berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan sempurna.
E. Jenis Media Pembelajaran