63 Wawancara 3
I. Identitas Responden
Nama Responden : Edij Kismartanto, S.Pd.
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Waktu Wawancara : Selasa, 6 September 2015
Tempat Wawancara : Ruang Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan Prasarana
II. Pertanyaan
1. Apakah anda membuat dan menyusun program kerja tahunan
kegiatan sekolah
di bidang
sarana prasarana
dan mengkoordininasikan serta mengawasi pelaksanaanya?
jadi kalau untuk program sapras itu, sekolah itukan merupakan satu kesatuan ya jadi kami memberikan kesempatan kepada bapak ibu guru
untuk mengumpulkan berbagai kebutuhan yang masing-masing guru bidang studi dan penanggung jawab bidang. Jadi begini, saya seni budaya
pandai-pandai, misalkan kesiswaan itu juga diharapkan, itu ditampung. Adakalnya kami buat, adakalanya langsung, e dengan adanya dana BOS
itu sekarang… saya usulkan. Tapi adakalanya itu tidak lewat sapras, adakalanya langsung ke dana BOS, karena yang tahu persis, saya juga
mengusulkan gitu. Ya misalkan guru-guru bidang studi jadi memang diusulkan langsung lewat saya ada yang yang kaitannya adalah yang tidak
semuanya terkecoh. Dan itupun tidak semua yang saya usulkan tidak semua karena tergantung BOS jadi ketika saya bikin program ideal
idealnya begitu ketika program tidak terlaksana karena itu berbenturan dengan eee pembelanjaan dana BOS, dana BOS itu belum turun itu kita
udah ngusul bermacem-macem macem nanti ternyata tidak sesuai. Jadi sarana dan prasarana itu ada dua. 1 biasanya saya turun ke lapangan
berkaitan dengan rehabilitasi gedung. Rehab gedung melaksanakan perbaikan dan pengadaan rehab itu saya mencatat sendiri saya, mencatat
sapras. Jadi adalakanya kita dapat droping dari pemerintah kalau saya lebih cenderung mengarah ke rehab dan pengadaan
2. Bagaimana mengatur efektivitas pengunaan sarana dan prasarana
sekolah? Mungkin karena sulit ngontrol, ngontrolnya sulit karena memang
penggunaan barang-barang itu kan kalau hanya satu orang yang megang. Ketika saya mereka butuhkan mereka ada di kelas, gimana ya ndak?
Kalau saya meninggalkan untuk ngurus-ngurusi apa? Sapras itu saya proses belajar ditinggal jadi idealnya itu kalau orang mau menggunakan
itu harus merancang, nah kadang-kadang jadi masalah kalau tidak merancang, pak saya ini mau menggunakan ini ini, kan enak makanya
kalau kita ada hal-hal yang terjadi di luar anu ya kegiatan-kegiatan.
3. Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar
minimum? Jika belum mengapa? Jadi kalaupun apa ya. Tidak menyalanggunakan
rekaman tidak jelas karena terhalang oleh bel masuk kelas
mau tidak mau ya kita berikan.
64
Kalau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan tapi yang kita gunakan adalah dari pihak-pihak. Ya ya mendekati karena kita jumlah siswa dengan
kelas yang ada, kalau kita paksakan ya mungkin ya ada, tapi kalau untuk idealnya kan belum kelas jumlah siswa. Ya ada dua ruang kelas itu kecil
ruangnya, jadi ukurannnya satu kelas it
u kan berapa e… satu siswa 2 × 2 m, kalau kita liat kan 7 × 9 m, seharunya 8 × 9 m. Tapi saya pernah
tanyakan juga ke dinas, darimana tidak sesuainya aturannya kalau umum 7 × 9 m. Tetapi peraturan yang baru kelas yang modern itu 8 × 9 m. karena
kan kalau kelas yang ada di tengah-tengah kota kan siswanya banyak, kalau di kita kan jumlahnya 30, 32 ya untuk ukuran sudah standar lah.
Tapi ada dua kelas yang tidak sesuai, artinya kelas kecil dan ini kami dari sekolah sudah mengkoordinir ke pemerintah untuk melengkapi
kekurangan ruangan. Gudang itu ada berapa ya? 1, 2, 3 ada 4. 9 siswa, guru 2 dan kepala sekolah 1. Tapi yang jadi masalah itu kan WC itu kan
gini, orang ke belakang itu tidak hanya ke belakang. Kelas ada 21 dan SMK satap, baru satu kelas itu, tapi tahun depan udah pindah kesamping.
Ada Lab. IPA, Lab. Bahasa, Lab. Komputer. Kita tidak punya komputer itu baru dicuri, itu sudah diproses di POLDA. Jadi dicuri satu lab satu
ruangan hilang semua sudah dua kali ini. Yang terakhir kemarin bulan Agustus. Dalam satu bulan 40 sekolah. Malingnya sudah ditembak mati
satu yang lainya masih diproses. Jumlahnya 21
4. Apakah sekolah membuat anggaran khusus setiap tahunnya untuk
pemeliharaan maupun penambahan? Kalau anggaran khusus tidak. Kalau kita kan membelanjakan dana yang
sudah ada, bukan anggaran khusus. Tapi pengalihan dana dari kemarin kita pengadaan meja kursi, ya misalkan contohnya karena meja kursi
sudah terpenuhi jadi dialihkan anggaran dana pengecatan. Jadi anggaran khusus tidak, jadi anggaran itu sudah ada dari BOS . tinggal skala prioritas
jadi kemaren apa perbaikan meja kursi sudah berarti ada skala prioritas yang lain berarti papan tulis atau yang lain berarti pengalihan. Jadi kalau
pemerintah menaikan anggaran BOS jadi kita baru. Kita tidak boleh mengambil dana dari orang tua
5. Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan?