Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah pada SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang T1 162011020 BAB IV

(1)

37 4.1. Gambaran Umum

4.1.1. Profil Sekolah

Berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayan RI No. 0557/O/1984 SMP Negeri 2 Tuntang berdiri pada tanggal 1 Juli 1984.

Tabel 4.1 Indentitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 TUNTANG

NSS : 2.01032E+11

NPSN : 20320272

Status Sekolah : Negeri

Bentuk Pendidikan : SMP

Alamat : Jl. Mertokusumo

RT : 1

RW : 11

Nama Dusun : Candi Indah

Desa/Kelurahan : Candirejo

Kode Pos : 50773

Kecamatan : Kec. Tuntang

Kabupaten/Kota : Kab. Semarang

Propinsi : Prop. Jawa Tengah

Nomor Telepon : 2983418143

Nomor Fax : 2983418143

Email : smp2tuntang@gmail.com

Website : http://www.smpnegeri2tuntang.com SK Pendirian Sekolah : 0557/O/1984

Tanggal SK Pendirian : 1984-11-20 SK Izin Operasional : 0557/O/1984 Tanggal SK Izin Operasional : 1984-11-20

Nama Bank : BANK JATENG

Cabang/KCP/Unit : Salatiga Nomor Rekening : 3-033-09592-8

Rekening Atas Nama : SMP NEGERI 2 TUNTANG Nama Kepala Sekolah : Nur Salim


(2)

4.1.2. Visi dan Misi a. Visi

“ Terselenggaranya pendidikan bermutu yang ditandai dengan meningkatnya prestasi dan budi pekerti luhur”.

Indikator Visi:

a. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif.

b. Terwujudnya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.

c. Terwujudnya penyelenggaraan proses pemeblajaran aktif, inovatif, kresatif, efektif, dan menyenangkan.

d. Terwujudnya peningkatan fasilitas pendidikan. e. Terwujudya peningkatan kompentensi lulusan.

f. Terwujudnya peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen.

g. Terwujudnya pengembangan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar, dan adil.

h. Terwujudnya pengembangan peniliaan.

i. Terwujudnya pendidikan karakter dan imtaq yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran dengan baik.

b. Misi

a. Mewujudkan pengembangan kurikulum yang adaftif.

b. Meningkatkan pengembangan tenaga pendidikan dan kependidikan.

c. Mengupayakan penyelengaraan proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

d. Mewujudnya peningkatan fasilitas pendidikan. e. Mewujudya peningkatan kompentensi lulusan.

f. Merwujudnya peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen.

g. Mewujudnya pengembangan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar, dan adil.

h. Mewujudnya pengembangan peniliaan.

i. Mewujudnya pendidikan karakter dan imtaq yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran dengan baik.


(3)

4.2. Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis SWOT

Analisis Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) merupakan suatu anlisis yang digunakan untuk membandingkan antara faktor internal Strenght

dan Weakness dengan faktor Eksternal Opportunity dan Threat. Rekapitulasi Faktor kekuatan dan faktor internal dan faktor eksternal adalah sebagai berikut:

4.2.1.1. Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal a. Peningkatan kompetensi guru.

b. Menjalin MoU dengan institusi terkait.

c. Memiliki prestasi akademik dan non akademik d. Letak geografis yang strategis

4.2.1.2. Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal a. Faslitas pembelajaran kurang.

b. Input siswa

4.2.1.3. Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal a. Biaya pendidikan gratis

b. Penghargaan (reward) terhadap prestasi guru. c. Pameran hasil karya siswa.

d. Tingginya minta orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini. 4.2.1.4.Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal

a. Memberikan peringatam kepada guru yang tidak disiplin. b. Kurang pedulinya orang tua.


(4)

4.3.4. Pembobotan Faktor - Faktor Strategis a) Faktor-Faktor Internal

Tabel 4.2.

Pembobotan Faktor Internal

Keterangan Bobot:

*0,0,- 0,05 : Tidak Penting * 0,05-0,10: Cukup Penting *0,10-0,20 : Penting b). Pembobotan Faktor Eksternal

Tabel 4.3.

Pembobotan Faktor Eksternal

Keterangan Bobot:

*0,0,05: Tidak Penting *0,05-0,10: Cukup Penting * 0,10-0,20: Penting

Faktor – Faktor Internal Bobot

Kekuatan

Peningkatan kompetensi guru 0.20

Menjalin MoU dengan institusi terkait 0.15

Memiliki prestasi akademik dan non akademik 0.20

Letak geografis yang strategis 0.15

Kelemahan

Fasilitas pembelajaran kurang 0.15

Input siswa 0.15

Total 1.00

Faktor- Faktor Eksternal Bobot

Peluang

Biaya pendidikan gratis 0.20

Penghargaan terhadap prestasi guru 0.20

Pameran hasil karya siswa 0.10

Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini 0.20 Ancaman

Memberikan peringatan kepada guru yang tidak disiplin 0.05

Kurang pedulinya orang tua 0.10

Keamanan 0.15


(5)

4.3.5 Peratingan Faktor-Faktor Strategis a) Faktor-Faktor Internal

Tabel 4.4.

Peratingan Faktor Internal SMP N 2 Tuntang

Faktor Internal Rating

Kekuatan

Peningkatan kompetensi guru 4

Menjalin MoU dengan institusi terkait 3

Memiliki prestasi akademik dan non akademik 4

Letak geografis yang strategis 4

Kelemahan

Fasilitas pembelajaran kurang 2

Input siswa 2

Keterangan Rating

Sangat lemah : 1 Lemah : 2

Kuat : 3 Sangat kuat : 4

b) Faktor-Faktor Eksternal

Tabel 4.5.

Peratingan Faktor Eksternal SMP N 2 Tuntang

Faktor Eksternal Rating

Peluang

Biaya pendidikan gratis 4

Penghargaan terhadap prestasi guru 4

Pameran hasil karya siswa 3

Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini 4 Ancaman

Memberikan peringatan kepada guru yang tidak disiplin 2

Kurang pedulinya orang tua 1

Keamanan 1

Keterangan Rating

Sangat lemah : 1 Lemah : 2


(6)

4.1.4. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

Analisis kondisi internal SMP Negeri 2 Tuntang disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal. Analisis kondisi tersebut, dapat melihat peluang dan ancaman yang akan berdampak pada organisasi.

Tabel 4.6.

Matriks IFAS Peningkatan Mutu Sekolah SMP N 2 Tuntang

Faktor Internal Bobot Rating

Bobot × Rating

Kekuatan

Peningkatan kompetensi guru 0.20 4 0.80

Menjalin MoU dengan institusi terkait 0.15 3 0.45

Memiliki prestasi akademik dan non akademik 0.20 4 0.80

Letak geografis yang strategis 0.15 4 0.60

Sub Total Kekuatan 2.65

Kelemahan

Fasilitas pembelajaran kurang 0.15 3 0.45

Input siswa 0.15 1 0.15

Sub Total Kelemahan 0.60

Total 1.00 3.25

(Sumber: Data yang diolah, 2015)

Berdasarkan hasil dari matriks IFAS yang telah disusun pada tabel 4.2 diketahui bahwa nilai IFAS sebesar 3.25 yang didapat dari penjumlahan total faktor kekuatan sebesar 2.65 dan total faktor kelemahan sebesar 0.60. Pada salah satu skor bobot dan rating faktor kekutan tertinggi yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang adalah memiliki kualitas pada program peningkatan kompetensi guru serta memiliki prestasi akademik dan non akademik sehingga dapat mendukung penerapan strategi agresif. Faktor ini merupakan skor tertinggi (0,80) yang terletak pada bobot 0,20 yang berarti faktor yang penting dan menduduki peringkat 4 (sangat kuat).


(7)

Skor kelemahan tertinggi yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang adalah fasilitas pembelajaran kurang dengan skor 0.45, dengan bobot 0,15 (penting) dan berada pada peringkat 3 (kuat). Hal ini bermakna bahwa fasilitas pembelajaran kurang tetapi sangat diperhatikan.

4.1.6 Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)

Matriks EFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis dalam kerangka peluang dan acaman. Matriks EFAS dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Matriks EFAS Peningkatan Mutu Sekolah SMP N 2 Tuntang

Faktor Eksternal Bobot Rating

Bobot × Rating Peluang

Biaya pendidikan gratis 0.20 4 0.80

Penghargaan terhadap prestasi guru 0.20 4 0.80

Pameran hasil karya siswa 0.10 3 0.30

Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan

anaknya di sekolah ini 0.20 4 0.80

Sub Total Peluang 2.70

Ancaman

Memberikan peringatan kepada guru yang tidak

disiplin 0.05 2 0.10

Kurang pedulinya orang tua 0.10 1 0.10

Keamanan 0.15 1 0.15

Sub Total Ancaman 0.35

Total 1.00 3.05

(Sumber: Data yang diolah, 2015)


(8)

Berdasarkan hasil dari matriks EFAS yang telah disusun pada tabel 4.3 diketahui bahwa nilai EFAS sebesar 3.05 . Pada salah satu skor bobot dan rating faktor peluang tertinggi yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang antara lain biaya pendidikan gratis, penghargaan terhadap prestasi guru , dan tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini dengan skor 0,80 dengan bobot 0,20 dan berada pada rating 4 (sangat kuat).

Pada salah satu skor ancaman tertinggi adalah faktor keamanan memiliki skor 0,20, dengan bobot 0,20 (penting), dengan bobot 1 (sangat lemah). Usaha dalam hal keamanan masih lemah, misalnya komputer di SMP Negeri 2 Tuntang sudah kebobolan sampai tiga kali.

4.1.6 Matriks IE (Internal External)

Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional organisasi dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut. Hasil analisis dengan menggunakan matriks IFAS dan EFAS, masing-masing diperoleh skor IFAS 3.25 dan skor EFAS sebesar 3.05.

Skor IFAS dan EFAS kemudian dimasukan ke dalam matriks IE dan kemudian ditarik garis vertikal dan horizontal, maka terjadi sebuah titik pertemuan pada sel I (Growth) .


(9)

IFAS

HIGH MEDIUM LOW

3,00-4,00 2,00-3,00 1,00-2,00

HIGH I GROWTH II GROWTH III RENTRECHCMENT

3,00-4,00 kosentrasi melalui integrasi vertikal

konsentrasi melalui integrasi horizontal

strategi turn-around

EFAS MEDIUM

IV STABILITY V GROWTH VI RENTRECHCMENT 2,00-3,00 konsentrasi melalui integrasi horizontal, STABILITY profit strategi Strategi divestasi LOW VII GROWTH VII GROWTH IX LIKUIDASI 1,00-2,00 diversifikasi

konsentrik

difersifikasi

klongmerat

Gambar 4.1. Hasil Matriks Internal Eksternal (IE)

Berdasarkan hasil analisis matriks Internal-Eksternal pada gambar 4.1. bahwa organisasi berada pada posisi sel kelima. Strategi yang dapat diterapkan adalah meningkatkan kualitas sumber daya guru dan dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan serta meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan.

4.1.7 Diagram SWOT

Setelah didapatkan hasil dari tabel IFAS sebesar 2,88 dan tabel EFAS sebesar 2,65, maka selanjutnya adalah memuat titik potong antara sumbu X dan sumbu Y, dimana nilai dari sumbu X didapat dari selisih antara subtotal kekuatan dan subtotal kelemahan, sedangkan untuk nilai sumbu Y didapat dari selisih antara subtotal


(10)

peluang dan ancaman. Berikut adalah perhitungan untuk mendapatkan titik potong sumbu X dan Y.

Sumbu X = subtotal kekuatan-subtotal kelemahan = 2.65 – 0.60

= 2.05

Sumbu Y = subtotal peluang-subtotal ancaman

= 2.70 – 0.35

= 2.35

Berdasarkan hasil perhitungan sumbu X dan sumbu Y, maka didapatkan titik potong antara kedua sumbu tersebut adalah (1.56, 2.35). Gambaran titik potong antara sumbu X dan sumbu Y pada diagram SWOT peningkatan mutu sekolah SMP N 2 tuntang dapat dilihat pada gambar 4.2..

BERBAGAI PELUANG 3.Mendukung

strategi

turn-around

1.Mendukung strategi agresif

(2, 05)

KELEMAHAN

INTERNAL

KEKUATAN

INTERNAL

(2,35)

4. Mendukung strategi defensive

2. Mendukung Strategi difersifikasi

BERBAGAI ANCAMAN


(11)

Berdasarkan gambar 4.2, di atas dihasilkan faktor internal dan eksternal yang positif, berarti bahwa kekuatan SMP negeri 2 Tuntang relatif lebih unggul dibandingkan dengan kelemahannya, sedangkan peluang yang saat ini dihadapi lebih besar daripada ancamannya. Titik potong antara sumbu X dan sumbu Y berada pada kuadran I „Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif“. Organisasi memiliki peluang dan kekuatan sehingga

dapat memanfaatkan peluang yang memungkinkan pihak manajemen SMP Negeri 2 Tuntang untuk mendayagunakan secara optimal dengan cara melaksanakan tindakan yang agresif untuk mempertahankan dan meraih keunggulan.

4.1.8 Mariks SWOT

Analisis matriks SWOT bertujuan untuk mengembangkan strategi alternatif organisasi yang mendukung strategi pertumbuhan yang sesuai dengan posisi organisasi. Analisis ini didasarkan pada suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi, kombinasi antara faktor internal dan eksternal untuk saling melengkapi dan memperkecil kelemahan satu lain. Hasil matriks SWOT yang telah disusun dapat dilihat pada tabel 4.4.


(12)

Tabel 4.4

Matriks SWOT Strategi Peningkatan Mutu Sekolah SMP Negeri 2 Tuntang

IFAS

EFAS

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weaknesses)

 Peningkatan kompetensi guru.

 Fasilitas pembelajaran kurang.

 Menjalin MoU

dengan institusi terkait.

 Input siswa

 Letak geografis yang strategis

Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO

 Biaya pendidikan gratis  Memberikan

pelatihan serta penghargaan terhadap guru.

Mendorong siswa agar kreatif dalam berinovasi .

 Penghargaan terhadap prestasi guru

 Pameran hasil karya siswa

 Tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini

 Menjalin MoU untuk menambah jaringan dengan instutusi lain untuk meningkatkan kredibilitas sekolah.

 Meningkatkan

program unggulan agar menjadi daya tarik bagi calon siswa.

Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT

 Memberikan peringatan kepada guru yang tidak disiplin.

 Memperhatikan

murid yang

bermasalah

 Memberikan

sosialiasi kepada orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak mereka selama di luar sekolah.

 Kurang pedulinya orang tua.

 Keamanan


(13)

1.3. Pembahasan

Strategi peningkatan mutu sekolah dalam implementasinya tidak lepas dari manajemen peningkatan mutu sekolah.

“Berkaitan dengan hal ini, Usman menyatakan bahwa manjemen peningkatan mutu memiliki prinsip (1) peningkatan mutu harus dijalankan disekolah, (2) peningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik, (3) peningkatan mutu harus didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif, (4) peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua unsur yang ada di sekolah, (5) peningkatan mutu memilki tujuan bahwa sekolah dapat memberikan kepuasan kepada

peserta didik”1 .

Strategi peningkatan mutu pendidikan merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk memastikan bahwa tujuan dapat dicapai melaui tindakan yang tepat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebagai alternatif strategi untuk meningkatkan mutu sekolah sebaiknya melakukan strategi integrasi horizontal. Strategi peningkatan mutu sekolah SMP Negeri 2 Tuntang berada pada sel kelima, strategi yang digunakan adalah strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal yaitu meningkatkan kualitas sumber daya guru dan dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan serta meningkatkan kerjasama dengan pihak dalam negeri maupun luar negeri yang terkait dengan pendidikan.

Berdasarkan analisis diagram SWOT peningkatan mutu sekolah SMP Negeri 2 Tuntang berada pada kuadran I yaitu „Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif”. Organisasi memiliki peluang

dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang memungkinkan pihak manajemen SMP Negeri 2 Tuntang untuk mendayagunakan secara optimal dengan

1

Usman dalam Sujoko, Edi. 2014. Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis SWOT di SMP Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang. (Tesis tidak diterbitkan). Salatiga: UKSW.


(14)

cara melaksanakan tindakan yang agresif untuk mempertahankan dan meraih keunggulan.

Rencana strategis dalam jangka pendek yang dapat dilakukan pihak sekolah antara lain:

a) Memberikan pelatihan serta penghargaan terhadap guru-guru yang berprestasi

Strategi peningkatan mutu pendidikan merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk memastikan bahwa tujuan dapat dicapai melaui tindakan yang tepat.

Danim menyatakan bahwa untuk dapat mempertahankan mutu sekolah maka perlu dilakukan perbaikan secara terus menerus karena tidak ada capaian yang bersifat sempurna dan permanen, upaya peningkatam mutu harus dilakukan secara berkesinambungan”2.

Upaya peningkatan mutu yang berkesinambungan adalah meningkatkan kemampuan professional guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selaras dengan kebijaksanaan pembangunan yang meletakkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas pembangunan nasional, maka kedudukan dan peran guru semakin bermakna strategis dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas di era global sekarang ini.

Peningkatan strategi dengan meningkatkan kemampuan professional guru melalui kegiatan IHT (In House Training), melakukan desain mata pelajaran

2

Danim dalam Suhartini. 2014. Alternatif Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis SWOT di SDN Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. (Tesis tidak diterbitkan). Salatiga: UKSW.


(15)

kelompok sesuai dengan rumpun mata pelajaran, dan dilakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah serta masing-masing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan. Pendidik yang berprestasi akan diberikan penghargaan (reward) dalam bentuk, a) dikutsertakan untuk mengikuti diklat supaya meningkatkan karir dan keprofesionalan, b) mendapatkan sertifikat keteladanan guru berprestasi atau tergiat I, II dan III, c) diberikan dalam bentuk uang.

b) Menjalin MoU (Memorandum of Understanding) untuk menambah jaringan dengan instutusi lain untuk meningkatkan kredibilitas sekolah.

Meningkatkan daya tarik sekolah perlu memperhatikan peningkatan kualitas secara serius. Salah satu cara agar peningkatan kualitas bisa tercapai dengan lebih cepat adalah dengan menjalin kerjasama dengan instusi lain.

“Mutu pendidikan adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang

dapat diraih dari penerapan sistem pendidikan nasional. Mutu dalam pendidikan merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Sehingga, mutu merupakan masalah pokok yang akan menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di

tengah-tengah persaingan di dunia pendidikan”3

SMP Negeri 2 Tuntang telah menjalin kerjasama dengan UKSW, STAIN, POLSEK, PUSKESMAS dan KORAMIL.. Kerjasama dilakukan untuk menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di tengah-tengah persaingan di dunia pendidikan. Kesempatan untuk berpartisipasi dalam menjalin kerjasama dengan organisasi lain juga sangat terbuka pada era sekarang ini. Kegiatan yang sangat baik untuk dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak – pihak yang berhubungan

3


(16)

erat dengan proses pendidikan di sekolah sekaligus bisa dijadikan sebagai benchmark

bagi peningkatan kualitas pendidikan.

c) Meningkatkan program unggulan agar menjadi daya tarik bagi calon siswa

Setiap sekolah tentunya memiliki visi misi dalam mewujudkan sekolah yang ideal dan juga dalam rangka menerapkan tujuan pendidikan nasional. Visi yang di miliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang adalah “Terselenggaranya pendidikan bermutu yang ditandai dengan meningkatnya prestasi dan budi pekerti luhur”. Oleh karena itu,

untuk mewujudkan cita-cita tersebut sekolah memiliki beberapa program unggulan yang sekaligus sebagai daya tarik calon siswa ataupun orang tua calon siswa untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Program unggulan sekolah in adalah pencak silat dan Qasidah. Kegiatan lain seperti pembinaan atau untuk disiapkan lomba S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan lomba tersebut disediakan tim pendamping serta diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi. d) Memperhatikan murid yang bermasalah

Penanganan siswa bermasalah melalui pendekatan disiplin merujuk pada aturan dan ketentuan (tata tertib) yang berlaku di sekolah beserta sanksinya. Sebagai salah satu komponen organisasi sekolah, aturan (tata tertib) siswa beserta sanksinya memang perlu ditegakkan untuk mencegah sekaligus mengatasi terjadinya berbagai penyimpangan perilaku siswa. yang mengalami gangguan penyimpangan perilaku. Sebagai lembaga pendidikan, justru kepentingan utamanya adalah bagaimana berusaha menyembuhkan segala penyimpangan perilaku yang terjadi pada para siswanya.


(17)

Rencana strategis jangka panjang yang dapat dilakukan pihak sekolah antara lain:

a) Mendorong siswa agar kreatif dalam berinovasi

Kreatifitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan pada saat ini. Kreatifitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya, karena mereka mampu memenuhi kebutuhan lingkungannya yang terus berubah. Individu dan organisasi yang kreatif akan mampu bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat. Strategi pengajaran kreatif telah terbukti berhasil meningkatkan kreatifitas para siswa. “Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk

memenangkan kompetisi.”4

. Keterbatasan sarana dan prasarana memaksa guru dan murid harus kreatif seperti membuat media pembelajaran sederhana yang mampu menunjang proses pembelajaran, menghubungkan pelajaran dengan pengalaman pribadi masing-masing peserta didik.

b) Memberikan sosialiasi kepada orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak mereka selama di luar jam sekolah

Menurut wawancara dengan Bapak NS, kurang pedulinya orang tua terhadap putra-putrinya dalam belajar. Setiap perilaku orang tua, pola asuh, dan pendidikan yang diterapkannya di dalam keluarga berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak. Perilaku itu antara lain kedekatan emosi orang tua serta penanaman nilai-nlai yang dapat mempengaruhi kepribadian anak. Mengembangkan pendidikan dalam

4


(18)

keluarga, maka orang tua memegang peran penting dalam mencetak anak mempunyai akhlak yang luhur, perilaku jujur, disiplin dan semangat sehingga akhirnya menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas dirinya. Cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan sosialisasi kepada orang tua melalui pertemuan orang tua.


(1)

1.3. Pembahasan

Strategi peningkatan mutu sekolah dalam implementasinya tidak lepas dari manajemen peningkatan mutu sekolah.

“Berkaitan dengan hal ini, Usman menyatakan bahwa manjemen

peningkatan mutu memiliki prinsip (1) peningkatan mutu harus dijalankan disekolah, (2) peningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik, (3) peningkatan mutu harus didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif, (4) peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua unsur yang ada di sekolah, (5) peningkatan mutu memilki tujuan bahwa sekolah dapat memberikan kepuasan kepada peserta didik”1

.

Strategi peningkatan mutu pendidikan merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk memastikan bahwa tujuan dapat dicapai melaui tindakan yang tepat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebagai alternatif strategi untuk meningkatkan mutu sekolah sebaiknya melakukan strategi integrasi horizontal. Strategi peningkatan mutu sekolah SMP Negeri 2 Tuntang berada pada sel kelima, strategi yang digunakan adalah strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal yaitu meningkatkan kualitas sumber daya guru dan dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan serta meningkatkan kerjasama dengan pihak dalam negeri maupun luar negeri yang terkait dengan pendidikan.

Berdasarkan analisis diagram SWOT peningkatan mutu sekolah SMP Negeri 2 Tuntang berada pada kuadran I yaitu „Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi

ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif”. Organisasi memiliki peluang

dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang memungkinkan pihak manajemen SMP Negeri 2 Tuntang untuk mendayagunakan secara optimal dengan

1

Usman dalam Sujoko, Edi. 2014. Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis


(2)

cara melaksanakan tindakan yang agresif untuk mempertahankan dan meraih keunggulan.

Rencana strategis dalam jangka pendek yang dapat dilakukan pihak sekolah antara lain:

a) Memberikan pelatihan serta penghargaan terhadap guru-guru yang berprestasi

Strategi peningkatan mutu pendidikan merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk memastikan bahwa tujuan dapat dicapai melaui tindakan yang tepat.

Danim menyatakan bahwa untuk dapat mempertahankan mutu

sekolah maka perlu dilakukan perbaikan secara terus menerus karena tidak ada capaian yang bersifat sempurna dan permanen,

upaya peningkatam mutu harus dilakukan secara

berkesinambungan”2.

Upaya peningkatan mutu yang berkesinambungan adalah meningkatkan kemampuan professional guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selaras dengan kebijaksanaan pembangunan yang meletakkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas pembangunan nasional, maka kedudukan dan peran guru semakin bermakna strategis dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas di era global sekarang ini.

Peningkatan strategi dengan meningkatkan kemampuan professional guru melalui kegiatan IHT (In House Training), melakukan desain mata pelajaran

2

Danim dalamSuhartini. 2014. Alternatif Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan

Analisis SWOT di SDN Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. (Tesis tidak


(3)

kelompok sesuai dengan rumpun mata pelajaran, dan dilakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah serta masing-masing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan. Pendidik yang berprestasi akan diberikan penghargaan (reward) dalam bentuk, a) dikutsertakan untuk mengikuti diklat supaya meningkatkan karir dan keprofesionalan, b) mendapatkan sertifikat keteladanan guru berprestasi atau tergiat I, II dan III, c) diberikan dalam bentuk uang.

b) Menjalin MoU (Memorandum of Understanding) untuk menambah jaringan dengan instutusi lain untuk meningkatkan kredibilitas sekolah.

Meningkatkan daya tarik sekolah perlu memperhatikan peningkatan kualitas secara serius. Salah satu cara agar peningkatan kualitas bisa tercapai dengan lebih cepat adalah dengan menjalin kerjasama dengan instusi lain.

“Mutu pendidikan adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dapat diraih dari penerapan sistem pendidikan nasional. Mutu dalam pendidikan merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Sehingga, mutu merupakan masalah pokok yang akan menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di tengah-tengah persaingan di dunia pendidikan”3

SMP Negeri 2 Tuntang telah menjalin kerjasama dengan UKSW, STAIN, POLSEK, PUSKESMAS dan KORAMIL.. Kerjasama dilakukan untuk menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di tengah-tengah persaingan di dunia pendidikan. Kesempatan untuk berpartisipasi dalam menjalin kerjasama dengan organisasi lain juga sangat terbuka pada era sekarang ini. Kegiatan yang sangat baik untuk dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak – pihak yang berhubungan

3


(4)

erat dengan proses pendidikan di sekolah sekaligus bisa dijadikan sebagai benchmark bagi peningkatan kualitas pendidikan.

c) Meningkatkan program unggulan agar menjadi daya tarik bagi calon siswa

Setiap sekolah tentunya memiliki visi misi dalam mewujudkan sekolah yang ideal dan juga dalam rangka menerapkan tujuan pendidikan nasional. Visi yang di miliki oleh SMP Negeri 2 Tuntang adalah “Terselenggaranya pendidikan bermutu

yang ditandai dengan meningkatnya prestasi dan budi pekerti luhur”. Oleh karena itu,

untuk mewujudkan cita-cita tersebut sekolah memiliki beberapa program unggulan yang sekaligus sebagai daya tarik calon siswa ataupun orang tua calon siswa untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Program unggulan sekolah in adalah pencak silat dan Qasidah. Kegiatan lain seperti pembinaan atau untuk disiapkan lomba S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan lomba tersebut disediakan tim pendamping serta diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi.

d) Memperhatikan murid yang bermasalah

Penanganan siswa bermasalah melalui pendekatan disiplin merujuk pada aturan dan ketentuan (tata tertib) yang berlaku di sekolah beserta sanksinya. Sebagai salah satu komponen organisasi sekolah, aturan (tata tertib) siswa beserta sanksinya memang perlu ditegakkan untuk mencegah sekaligus mengatasi terjadinya berbagai penyimpangan perilaku siswa. yang mengalami gangguan penyimpangan perilaku. Sebagai lembaga pendidikan, justru kepentingan utamanya adalah bagaimana berusaha menyembuhkan segala penyimpangan perilaku yang terjadi pada para siswanya.


(5)

Rencana strategis jangka panjang yang dapat dilakukan pihak sekolah antara lain:

a) Mendorong siswa agar kreatif dalam berinovasi

Kreatifitas merupakan tuntutan pendidikan dan kehidupan pada saat ini. Kreatifitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru. Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya, karena mereka mampu memenuhi kebutuhan lingkungannya yang terus berubah. Individu dan organisasi yang kreatif akan mampu bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat. Strategi pengajaran kreatif telah terbukti berhasil meningkatkan kreatifitas para siswa. “Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi.”4

. Keterbatasan sarana dan prasarana memaksa guru dan murid harus kreatif seperti membuat media pembelajaran sederhana yang mampu menunjang proses pembelajaran, menghubungkan pelajaran dengan pengalaman pribadi masing-masing peserta didik.

b) Memberikan sosialiasi kepada orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak mereka selama di luar jam sekolah

Menurut wawancara dengan Bapak NS, kurang pedulinya orang tua terhadap putra-putrinya dalam belajar. Setiap perilaku orang tua, pola asuh, dan pendidikan yang diterapkannya di dalam keluarga berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak. Perilaku itu antara lain kedekatan emosi orang tua serta penanaman nilai-nlai yang dapat mempengaruhi kepribadian anak. Mengembangkan pendidikan dalam

4


(6)

keluarga, maka orang tua memegang peran penting dalam mencetak anak mempunyai akhlak yang luhur, perilaku jujur, disiplin dan semangat sehingga akhirnya menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas dirinya. Cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan sosialisasi kepada orang tua melalui pertemuan orang tua.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah pada SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang T1 162011020 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah pada SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang T1 162011020 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah pada SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang T1 162011020 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah pada SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah pada SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis Swot di SMP Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang T2 942012049 BAB IV

0 0 53

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis Swot di SMP Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berdasarkan Analisis Swot di SMP Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang

0 0 54

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Prasarana di SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Ajaran 2013/2014 T1 162010020 BAB IV

0 0 20