Pembuatan ekstrak daun jambu biji Psidium guajava linn. Pembuatan pasta ekstrak daun jambu biji Psidium guajava linn. Perlakuan pada marmut

1. Tabung kaca 2. Automatic tissue processor 3. Cetakan blok parafin 4. Freezer 5. Mikrotom 6. Water bath 7. Hot Plate 8. Staining jar 9. Objek glass 10. Deck glass d. Alat untuk pengamatan 1. Mikroskop Binokuler Olympus Type CX31.

4.6 Prosedur Penelitian

4.6.1 Pembuatan ekstrak daun jambu biji Psidium guajava linn.

Ekstrak daun jambu biji Ipomea batatas L. diproses di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu LPPT Unit II Yogyakarta. Ekstrak daun jambu biji didapat dari maserasi dengan menggunakan pelarut metanol 40 karena dapat menghasilkan suatu hasil yang optimal, sebab bahan pengotor yang larut dalam cairan hanya dalam skala kecil. Metanol merupakan pelarut yang dapat menyari senyawa yang dapat bersifat polar, semipolar, maupun non polar sehingga memungkinkan zat aktif pada daun jambu biji melalui metode maserasi. Daun jambu biji dikeringkan didalam almari pengering dengan suhu 50 ⁰C selama 4 hari. Daun jambu biji kering tersebut kemudian diserbuk menggunakan mesin penyerbuk dan disaring. Metanol 40 ditambahkan hasil penyerbukan ubi jalar ungu kering, kemudian diaduk dengan pengaduk listrik selama 30 menit dan didiamkan 24 jam lalu disaring menggunakan corong Buchner. Perlakuan ini diulang sampai 3 kali sehingga didapatkan hasil berupa ampas dan filtrat. Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan menggunakan vacuum rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak kental. Ekstrak kental kemudian diuapkan dengan pemanas water bath 70 ⁰C. Hasilnya kemudian dituangkan ke dalam cawan porselin lalu dipanaskan kembali pada suhu 70 ⁰C sehingga didapatkan ekstrak daun jambu biji LPPT Unit II UGM, 2014.

1.7.2 Pembuatan pasta ekstrak daun jambu biji Psidium guajava linn.

Pasta ekstrak daun jambu biji adalah ekstrak daun jambu biji sebanyak 10 mg ditambah dengan 1,00 gr Na CMC dan 180,00 mg Methyl paraben dan propil paraben dilarutkan dengan sisa gliserin diaduk hingga homogen, kemudian ditambah air, CaCO 3 sedikit demi sedikt diaduk hingga homogen.

4.6.2 Perlakuan pada marmut

Semua hewan marmut yang akan dipakai sebagai hewan coba diadaptasikan selama 3 hari sampai 1 minggu dalam kandang sebelum dilakukan penelitian sesuai dengan prosedur tetap di LPPT Unit IV UGM Yogyakarta. Marmut 33 ekor dibagi menjadi 3 kelompok masing-masing 11 ekor yaitu kelompok I, kelompok II dan kelompok III. Masing-masing kelompok nantinya akan didekapitasi pada hari ke-7. Sebelum dilakukan perlakuan semua marmut dianestesi menggunakan ketamin dengan dosis 0,2 mlkgBB secara intramaskuler pada paha atas. Gigi incisivus kanan rahang bawah diluksasi dengan menggunakan ekskavator kemudian dicabut menggunakan tang hemostat. Pada kelompok I soket gigi bekas pencabutan diaplikasi iodin povidon 10 secara topikal, kelompok II diaplikasi iodin povidon 10 dan pasta ekstrak daun jambu biji secara topikal dan pada kelompok III diaplikasi pasta ekstrak daun jambu biji secara topikal.

4.6.3 Pembuatan Sediaan Histologis