Aplikasi Topikal KAJIAN PUSTAKA

1.5.1 Morfologi Tumbuhan Jambu Biji Psidium guajava Linn.

Tumbuhan jambu bji Psidium guajava Linn. mempunyai tinggi 2-10 meter, bercabang banyak. Batangnya berkayu, keras, kulit batang licin, mengelupas, berwarna coklak kehijauan. Daun tunggal, bertangkai pendek, daun muda berambut halus, permukaan atas daun tua licin Hapsoh dan Hasanah, 2011. Daun mahkota bulat telor terbalik, panjang 1,5-2 cm, tonjolan dasar bunga yang berbulu, pipih dan lebar, daging buah tebal, buah yang masak bertekstur lunak berwarna putih kekuningan atau merah jambu Steenis, 2008.

2.6 Aplikasi Topikal

Obat topikal adalah bentuk medikasi yang diaplikasikan secara eksternal menuju tubuh, tidak diingestikan atau diinjeksikan ke dalam tubuh. Obat topikal antara lain termasuk lotion, krim, ointment, bedak talc, dan gel. Tujuan penggunaan aplikasi topikal adalah untuk menghantarkan efek obat langsung pada area kulit yang mengalami iritasi, inflamasi, atau terinfeksi selain juga sebagai lapisan pelindung, dimana gel bersifat membentuk lapisan film dan mudah mengering. Obat-obatan topikal biasanya diaplikasikan secara langsung pada area yang membutuhkan pengobatan Martelli, 2012. Gel merupakan sediaan semipadat yang jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase terdispersi. Dalam industri farmasi, sediaan gel banyak digunakan pada produk obat-obatan, kosmetik dan makanan. Polimer yang biasa digunakan untuk membuat gel-gel farmasetik meliputi gom alam tragakan, pektin, karagen, agar, asam alginat, serta bahan-bahan sintetis dan semisintetis seperti metil selulosa, hidroksietilselulosa, karboksimetilselulosa CMC-Na, dan karbopol yang merupakan polimer vinil sintetis dengan gugus karboksil yang terionisasi Kartinah, 2012. Carboxymethylcellulose Sodium CMC-Na adalah bahan yang umum digunakan dalam formulasi sediaan oral maupun topikal, merupakan basis pembuatan gel sebab dapat berperan sebagai emulsifying agent dan meningkatkan kekentalan dari sediaan yang dibuat Rowe, 2009. Keuntungan obat dengan sediaan gel ialah kemampuan penetrasi obat dalam kulit yang baik, dengan daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori tidak terganggu. Setelah diaplikasi secara topikal, gel ini akan melekat pada permukaan mukosa rongga mulut, membentuk lapisan tipis dan bertindak sebagai barier untuk melindungi ujung saraf yang terpajan menjadi lebih sensitif dari nyeri yang ditimbulkan dari kegiatan makan, minum, dan bahkan berbicara Lachman dkk., 1994.

2.7 Marmut Cavia cobaya