Tujuan Indikator Pencapaian Kompetensi Uraian Materi

45 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 REGIONAL NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

A. Tujuan

Melalui tanya jawab dan diskusi peserta dapat menganalisis karakteristik dan mensintesis kerjasama negara maju dan berkembang.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengklasifikasi negara-negara di dunia berdasarkan tingkat perekonomian dan teknologinya. 2. Menganalisis karakteristik negara sedang berkembang Developing Countries. 3. Menganalisis karakteristik negara maju Developed Coutries. 4. Mensintesis kerjasama negara maju dan negara berkembang.

C. Uraian Materi

Sepanjang sejarah tidak ada suatu bangsa atau wilayah yang dapat memenuhi kebutuhannya secara mutlak tanpa mengusahakannya dari wilayah lain. Ketergantungan antar wilayah akan selalu ada, bahkan cenderung semakin meningkat. Kerja sama antar region terjadi karena adanya permasalahan dan kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi wilayah yang bersangkutan secara sendiri-sendiri. Di samping karena adanya peristiwa peristiwa dan perkembangan global. Bahkan John Naisbitt 1982 meramalkan akan terjadi 10 kecenderungan di sekitar tahun 2000 antara lain globalisasi ekonomi. Hubungan antar negara yang berbeda tingkat kemajuannya, mempunyai kecenderungan negara yang kurang maju secara relatif akan lebih bergantung interdependency kepada negara maju. Adanya perbedaan tingkat kemajuan inilah diantaranya yang menimbulkan pengelompokan negara ke dalam klasifikasi tertentu. Berdasarkan tingkat kesejahteraannya atau tingkat kemajuan ekonomi dan teknologinya, negara dibagi menjadi tiga kelompok besar. Kelompok negara pertama, ialah kelompok negara blok Amerika Serikat dengan negara-negara Eropa Barat negara-negara kapitalis. Kelompok negara kedua, ialah blok negara-negara Rusia dan Eropa Timur kelompok negara sosialis, yang sekarang 46 cenderung terpengaruh oleh liberalisme Amerika. Kemudian kelompok negara ketiga ialah meliputi negara-negara Amerika Latin, Afrika dan Asia kecuali Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, dan China. Dalam perkembangan selanjutnya kelompok negara pertama dan negara kedua disebut negara-negara maju developed countries, dan kelompok negara ketiga disebut negara-negara sedang berkembang developing countries, atau kadang-kadang karena kemajuannya yang cukup pesat juga disebut kelompok negara sedang berkembang yang sudah berhasil mencapai kondisi seperti di negara maju yang disebut negara- negara industri baru NICNewly Industrial Countries. Menurut de Blij dan Wheeler 2004 negara maju adalah negara yang industrialisasi dan urbanisasinya sudah lanjut serta menikmati standar hidup material yang tinggi, seperti: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Australia, dan New Zealand. Negara-negara yang industrialisasinya belum lanjut dan standar hidup materialnya rendah adalah negara-negara yang berkembang, seperti: Indonesia, Filippina, India, Thailand, Pakistan, Zaire, Meksiko, Chili, dan Argentina. Negara-negara yang termasuk NICs antara lain: Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Hongkong di bawah kekuasaan China. Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian negara- negara berdasarkan tingkat kesejahteraannya tersebut dapat dilihat pada gambar 1. Kelompok negara-negara berkembang selanjutnya dibagi ke dalam tiga kelompok Lincolin Arsyad, 1988:7, yakni: 1. Kelompok negara sedang berkembang berpendapatan rendah. 2. Kelompok negara sedang berkembang berpendapatan menengah. 3. Kelompok negara berkembang yang berpendapatan tinggi. Berdasarkan pengelompokan tersebut Indonesia dewasa ini tergolong antara kelompok kesatu dan kedua, yaitu kelompok negara berkembang dengan pendapatan rendah-menengah. 47 Gambar 12 Bagan Pengelompokan Negara Berdasarkan Tingkat Perekonomian dan Teknologinya Ciri-ciri Pokok Negara Sedang Berkembang Ada 6 ciri pokok negara sedang berkembang Basic Characteristics of Developing Countries, yaitu: a Menghasilkan Barang-barang Primer Struktur produksi negara berkembang pada umumnya adalah terdiri dari bahan pokok dan bahan makanan raw materials and foodstuffs, terutama dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sebagian besar penduduk bermatapencaharian di sektor pertanian dan sektor primer lainnya, dan hanya sebagian kecil saja yang bekerja di sektor produksi sekunder sektor industri, pertambangan, dan bangunan dan produksi tersier jasa-jasa: angkutan, listrik, air minum, dan lain-lain. Di sektor primer sifatnya masih tradisional, hal ini disebabkan oleh langkanya tenaga ahli, faktor produksi tanah dan tenaga kerja kasar yang melimpah. b Menghadapi Tekanan Penduduk Tekanan penduduk di negara sedang berkembang mempunyai tiga bentuk, yaitu: 1 terdapatnya banyak pengangguran di wilayah perdesaan rural 1. Kelompok Negara Pertama negara- negara kapitalis 2. Kelompok Negara Kedua negara-negara sosialis 3. Kelompok Negara Ketiga negara-negara bekas jajahan 1. Kelompok Negara Maju Developed Countries 2. Kelompok Negara Industri Baru Newly Industrial Countries 3. Negara-negara Sedang Berkembang Developing Countries 48 under employment; 2 turunnya angka kematian yang belum diimbangi dengan turunnya angka kelahiran, sehingga dependency ratio semakin meningkat dan tingkat konsumsi rata-rata semakin menurun; 3 adanya pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang antara wilayah perdesaan dan perkotaan. c Sumberdaya Alam Belum Banyak Dikembangkan Di negara berkembang sumberdaya alamnya masih lebih bersifat potensial dan belum banyak diaktualisasikan. Hal ini terjadi karena kurangnya kapital, tenaga ahli, dan wiraswastawan enterpreneur. d Mempunyai Penduduk yang Ekonominya Terbelakang Penduduk yang ekonominya terkebelakang backward mengakibatkan kualitas penduduk sebagai faktor produksi adalah rendah, hal ini tampak pada rendahnya efisiensi tenaga kerja. Pada umumnya keterbelakangan ini menurut Soedjono Abipraja 1985:8 disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: - kekurangan makan dan rendahnya standar kesehatan, - banyaknya penduduk yang masih buta huruf, - kekurangan kesempatan untuk latihan, - adanya immobilitas tenaga kerja, dan - rendahnya penilaian terhadap kerja. e Kekurangan Kapital Masalah kekurangan kapital ini bisa dijelaskan dengan menggunakan konsep lingkaran perangkap kemiskinan vicious circle. Kurangnya kapital disebabkan oleh rendahnya investasi, sedang rendahnya investasi disebabkan rendahnya tingkat tabungan. Rendahnya tingkat tabungan disebabkan oleh rendahnya pendapatan. Rendahnya pendapatan disebabkan oleh tingkat produktivitas yang rendah dari tenaga kerja, kapital, dan sumberdaya alam. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh keterbelakangan penduduk, belum dimanfaatkannya sumberdaya alam yang ada secara optimal, dan kurangnya kapital. f Berorientasi Pada Perdagangan Luar Negeri 49 Dalam hal perdagangan, negara-negara berkembang biasanya komoditi- komoditi yang diperdagangkan adalah komoditi primer. Ekspor komoditi primer dilaksanakan bukan karena negara yang bersangkutan mengalami surplus, akan tetapi lebih dikarenakan oleh ketidakmampuan mengolah komoditi-komoditi tersebut menjadi barang yang lebih berguna. Perbandingan produksi yang diekspor produksi primer terhadap output total adalah tinggi, sehingga bagian dari pendapatan nasional yang dihasilkan oleh ekspor biasanya melebihi bagian yang dihasilkan oleh investasi dalam negeri. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pada prinsipnya di negara-negara berkembang diketemukan adanya: a Taraf pembangunan yang masih rendah dan kurang merata. b Adanya keadaan ketidakseimbangan faktor produksi yang menunjukkan kurang sesuai antara faktor produksi dan teknologi serta tenaga ahli yang mereka pakai, hal ini mengakibatkan tidak memungkinkannya mencapai tahap penggunaan secara penuh full utilization dari kapital dan tenaga kerja secara simultan. Tolok Ukur Penggolongan Negara Maju dan Negara Berkembang Tolok ukur yang dipergunakan untuk menetapkan tingkat kemajuan pembangunan suatu negara ada beberapa, namun belum ada yang dapat memenuhi keinginan banyak pihak, dan yang telah ada selalu dapat dipertimbangkan. Pada umumnya yang digunakan untuk mengukur kemajuan tingkat pembangunan suatu negara sebagai suatu wilayah lebih cenderung dari segi ekonomi sebagai indikator yang dominan. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa tujuan utama pembangunan adalah untuk menaikkan taraf hidup masyarakat dan menghilangkan kemiskinan. Meskipun kenaikan taraf hidup tidak hanya ditandai dengan meningkatnya pendapatan riil masyarakat karena harus disertai dengan perubahan-perubahan sikap dan kebiasaan-kebiasaan sosial yang menghambat pembangunan, tetapi pertumbuhan ekonomi wilayah merupakan alat pengukur yang paling dapat dilaksanakan dan lebih mudah memahami. 50 Di samping itu ada kecenderungan adanya kemajuan-kemajuan di bidang ekonomi akan diikuti oleh kemajuan-kemajuan di bidang lainnya. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi wilayah bukanlah suatu proxy yang buruk dari struktur sosial ekonomi masyarakat, dan bisa digunakan sebagai penanda awal untuk: mengklasifikasikan tingkat pembangunan, mengidentifikasi kebutuhan pembangunan dan membandingkan tingkat pembangunan suatu wilayah dengan wilayah yang lain. Adapun ukuran- ukuran yang digunakan antara lain: 1 Pendapatan nasional perkapita PCI; 2 Struktur angkatan kerja; 3 Konsumsi energi perkapita; 4 Beberapa ukuran yang lain. Pendapatan Nasional Perkapita Pendapatan nasional per kapita adalah jumlah harga semua barang dan jasa yang diproduksi suatu wilayah selama satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk wilayah itu pada pertengahan tahun yang bersangkutan.Besarnya pendapatan perkapita penduduk sangat tergantung kepada Gross National Product GNP dan kondisi penduduk wilayah yang bersangkutan, baik dari segi jumlah, laju pertumbuhan, maupun komposisinya. Untuk lebih jelasnya hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. P E N D U D U K - Jumlah Penduduk - Laju Pertumbuhan - Susunan Komposisi Penduduk P R O D U K S I - Sumber daya Alam - Modal dan Teknologi - Tenaga Kerja - KeahlianSkill - Leadership - Teknik Kewiraswastaan G N P PCI = POPULATION POPULATION 51 Gambar 13 Hubungan Antara Income Perkapita, Pendapatan Nasional Kasar dan Penduduk Keterangan: PCI: adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu wilayah pada suatu kurun waktu tertentu biasanya dalam satu tahun. GNP: Pendapatan nasional kasar yang berupa nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu wilayah selama satu tahun tertentu. Ada beberapa kelemahan penting dari tingkat pendapatan nasional perkapita apabila digunakan sebagai indikator keberhasilan pembangunan ekonomi indeks kesejahteraan suatu wilayah. Hal ini bisa terjadi karena antar wilayah yang satu dengan wilayah yang lain mempunyai perbedaan- perbedaan, seperti: struktur umur penduduk, corak dan pola pengeluaran masyarakat, komposisi pendapatan nasional, metode perhitungan pendapatan nasional, distribusi pendapatan masyarakat, dan perbedaan nilai mata uang sendiri kurs terhadap mata uang asing biasanya Dollar Amerika Serikat, Euro, dan Yen Jepang yang mempengaruhi dasar perhitungan pendapatan nasional perkapita. Struktur Angkatan Kerja Di negara-negara berkembang sebagian besar angkatan kerja 50 bekerja pada sektor pertanian dan sektor produksi primer non pertanian. Jan Timbergen 1973 mengemukakan bahwa sebagian besar penduduk di negara sedang berkembang bekerja di sektor pertanian dan pertambangan yang dapat dianggap sebagai dua produksi utama. Banyaknya angkatan kerja di sektor pertanian di samping karena metode pengolahan lahan yang masih tradisional juga disebabkan lapangan kerja di sektor non-pertanian tidak banyak tersedia. Di negara-negara maju penduduk yang bekerja di sektor pertanian umumnya sangat kecil lebih kurang 10. Hal ini di samping karena diterapkannya teknologi tinggi di sektor pertanian yang tidak banyak memerlukan tenaga kerja dan hasil pertaniannya sangat elastis bisa diatur sesuai kebutuhan, juga dikarenakan oleh terbukanya lapangan kerja di luar 52 sektor pertanian yang memberikan penghasilan yang kurang lebih sama baiknya. Semakin tinggi tingkat pembangunan ekonomi suatu wilayah ada kecenderungan semakin menyusut jumlah angkatan kerja yang bekerja di sektor primer, yang diikuti dengan semakin meningkatnya jumlah angkatan kerja di sektor sekunder dan sektor tersier. Dari berbagai studi dan laporan dari negara-negara berkembang menunjukkan bahwa kecenderungan semacam itu mulai terlihat walaupun dengan laju kecepatan yang berbeda- beda Wheeler, 1981:52. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Amerika serikat terungkap bahwa perbandingan persentase angkatan kerja antar sektor menunjukkan adanya perubahan dengan pola tertentu, di mana sektor primer yang semula persentase angkatan kerjanya paling besar cenderung semakin menurun sejalan dengan pertumbuhan ekonomi wilayah sehingga akhirnya menjadi yang paling rendah. Sementara itu sejalan dengan fluktuasi perkembangan industrialisasi dan jasa-jasa, persentase sektor sekunder industri dan sektor tersier jasa yang semula rendah cenderung semakin meningkat, bahkan sektor tersier naik lebih cepat dan akhirnya menjadi yang tertinggi dibandingkan dua sektor lainnya. Konsumsi Energi Konsumsi energi perkapita merupakan jumlah harga seluruh pemakaian energi selama satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk wilayah yang bersangkutan pada pertengahan tahun. Ada korelasi yang cukup tinggi antara besarnya konsumsi energi, tingkat teknologi dan tingkat pembangunan wilayah. Dengan kata lain besarnya konsumsi energi mencerminkan tingkat penerapan teknologi dan tingkat penerapan teknologi menentukan tingkat pembangunan suatu wilayah. Berdasarkan pertimbangan tersebut sangat masuk akal kalau dalam menentukan perkembangan wilayah maka indikator ini tingkat konsumsi energi perkapita digunakan sebagai salah satu alat pengukur. Ada beberapa kelemahan penggunaan tolok ukur ini, sebab penggunaan energi juga berkaitan dengan sifat iklim setempat. Daerah yang Commented [d6]: koma, bukan titik 53 beriklim dingin akan lebih banyak memanfaatkan energi sebagai pemanaspenghangat ruang, yang tidak diperlukan di daerah lain. Besarnya konsumsi energi di Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Canada lebih dari 1.500 galon per tahun, Perancis dan Inggris 750-1.500 galon per tahun, dan negara-negara Asia umumnya kurang dari 125 galon per tahun. Beberapa Ukuran yang Lain Beberapa ukuran lain yang biasanya juga dipakai untuk mengklasifikasikan tingkat pembangunan wilayah adalah: 1 angka harapan hidup life expectancy; 2 tingkat gizi makanan; dan 3 angka kematian bayi. 1 Angka Harapan Hidup Angka harapan hidup menunjukkan berapa tahun seseorang pada usia tertentu masih mempunyai harapan untuk hidup. Ukuran ini dipakai dengan asumsi bahwa setiap orang pasti menginginkan dan mengusahakan hidup secara sehat dan berumur panjang, baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya. Meningkatnya angka harapan hidup berkaitan erat dengan gizi makanan, kondisi dan fasilitas layanan kesehatan, dan unsur-unsur kesejahteraan lainnya, sedang kemampuan untuk menyediakan semua fasilitas tersebut berhubungan dengan tingkat kemajuan ekonomi yang dicapai. Angka harapan hidup dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a Sangat tinggi, 70 tahun atau lebih; b Tinggi, 60-69 tahun; c Sedang, 50-59 tahun; d Rendah, 40-49 tahun; e Sangat Rendah, 39 tahun kurang. Beberapa negara maju harapan hidup penduduknya mencapai 60 tahun ke atas, sedangkan di negara-negara berkembang sebagian besar baru mencapai di bawah 60 tahun, bahkan masih ada beberapa tempat di antaranya yang mempunyai angka harapan hidup 39 tahun atau kurang. 2 Tingkat Gizi Makanan Tingkat gizi makanan penduduk dapat dilihat dari dua segi, yaitu kualitas dan kuantitas bahan makanan yang dikonsumsi penduduk. Umumnya jumlah kalori yang dikonsumsi menunjukkan kuantitas makanan, sedang jumlah 54 protein hewani yang dikonsumsi menunjukkan kualitas makanan. Untuk mencapai taraf kesehatan dan menanggung beban kerja yang memadai setiap orang diperkirakan akan memerlukan makanan sekitar 2400 kalori dan 60 gram protein per hari. Menurut Food and Agricultural Organization atau FAO, syarat minimum gizi yang layak untuk satu orang sehari adalah 2.360 kalori. Berdasarkan kelayakan gizi tersebut, dikembangkan klasifikasi tingkat gizi sebagai berikut: a Gizi tinggi: 2.900 kalori b Gizi cukup: 2.360-2.900 kalori c Gizi rendah: 2.000-2.360 kalori d Gizi sangat rendah: 2.000 kalori Berdasarkan klasifikasi di atas sebagian besar negara-negara maju termasuk dalam klasifikasi gizi tinggi, sedangkan di sebagian besar negara berkembang termasuk dalam klasifikasi gizi rendah, bahkan di beberapa negara ada yang masuk dalam klasifikasi gizi sangat rendah. 3 Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate IMR adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi yang berumur kurang dari satu tahun per 1000 kelahiran pada suatu waktu tertentu J.A. Palmore, 1977. Angka kematian bayi dapat dijadikan tolok ukur tingkat kemajuan pembangunan wilayah yang handal, terutama dari segi kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pernyataan de Blij: bahwa dari hasil berbagai studi demografi, kesehatan, dan kondisi sosial ekonomi diperoleh petunjuk adanya kongruensi persebaran wilayah-wilayah kemiskinan, kurang gizi, kurang sehat, dan perumahan di bawah standar. Pola persebaran unsur-unsur kesejahteraan hidup ini menentukan pula persebaran tingkat kematian bayi, karena yang terakhir ini merupakan akibat dari semua unsur tersebut. Sering dikatakan bahwa tinggi rendahnya angka kematian bayi di suatu wilayah dapat dipakai sebagai barometer tingkat kesejahteraan masyarakat wilayah tersebut. Angka kematian bayi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 55 a Sangat tinggi, 175 orang atau lebih; b Tinggi, 125-174 orang; c Sedang, 75-124 orang; d Rendah, 25-74 orang; e Sangat rendah, 24 orang atau kurang. Berdasarkan klasifikasi di atas, maka angka kematian bayi negara- negara maju berada pada klasifikasi rendah dan sangat rendah, terutama Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan New Zealand. Sedangkan angka kematian bayi yang tinggi dan sangat tinggi terdapat di sebagian besar negara Afrika dan berada di Asia dan Amerika Latin. Adapun yang tergolong dalam angka kematian bayi sedang terdapat di sebagian besar negara-negara di Asia dan Amerika Latin, terutama di Amerika Tengah dan Republik Plata. Pola Pertumbuhan Ekonomi di Negara Berkembang dan Maju Pertumbuhan Ekonomi adalah peningkatan hasil produksi output dalam tingkatan nyata ekonomi, dan diukur melalui angka perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka yang panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi: 1. Sumber daya alam SDA. Suatu negara yang sumber daya alamnya melimpah, seperti kesuburan tanah, iklim, cuaca, hasil hutan dan tambang, akan mempunyai kesempatan yang besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat. 2. Akumulasi Modal dan teknologi Modal dan teknologi sangat penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi, karena dipergunakan untuk mengolah SDA yang masih bersifat potensial belum dimanfaatkan menjadi SDA yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal dan teknologi mampu mempertinggi tingkat efesiensi, membuka penemuan baru dan meningkatkan kualitas produksi. ยท 3. Sumber daya manusia SDM Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia, karena manusia merupakan pelaksana pembangunan ekonomi. Semakin tinggi kualitas SDM dalam suatu negara, maka semakin tinggi pula tingkat produktivitas di negara tersebut. Sistem sosial dan sikap masyarakat modern lebih terbuka dan bersifat positif Commented [d7]: ditambahkan 56 terhadap perubahan yang secara otomatis ditimbulkan oleh pembangunan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat segera terwujud. 4. Luas pasar atau pangsa pasar barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen memerlukan daerah pemasaran dan pangsa pasar yang tepat, baik didalam maupun diluar negeri. Semakin luas daerah pemasaran dan pangasa pasar yang dimiliki, akan semakin besar pula peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Indikator-Indikator Pertumbuhan Ekonomi Perekonomian dikatatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar dari tahun sebelumnya. Tabel 1 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju Dan Berkembang No. Indikator Negara Maju Negara berkembang 1 Sumber daya alam Sumber daya alam di Negara maju sangat sedikit Sumber daya alam di Negara berkembang sangat banyak 2 Akumulasi modal Memiliki modal yang kuat Modal yang dimiliki untuk pengolahan sangat sedikit 3 Sumber daya manusia Sumber daya manusia sangat sedikit sebagai tenaga kerja tapi banyak sebagai tenaga ahli Sumber daya manusia masih belum banyak yang bisa untuk mengelolah sumber daya alam Indikator Negara Maju dan Berkembang Pengelompokkan negara-negara di dunia atas dua kelompok yaitu negara maju dan negara berkembang, didasarkan atas beberapa kriteria. Salah seorang tokoh yang mengemukakan kriteria di dalam pengelompokkan negara-negara di dunia saat ini adalah De Blij. Menurut Beliau, terdapat tujuh parameter sebagai patokan umum di dalam mengelompokkan negara- negara sebagai negara maju atau berkembang. Ketujuh indikator tersebut adalah: a. Pendapatan Nasional Perkapita Gross National ProductGNP GNP sebagai patokan yaitu dengan cara membagi antara jumlah keseluruhan pendatan negara pertahun dengan jumlah seluruh penduduk negara tersebut. Apabila hasil baginya lebih dari 10.000 dolar Amerika 57 Serikat U.S 10.000, maka negara tersebut dapat dikelompokkan sebagai negara maju. Sedangkan apabila kurang dari 80 dolar Amerika Serikat U.S 80, maka dikelompokkan ke dalam negara sedang berkembang. b. Struktur mata pencaharian dari angkatan kerja. Jika prosentase angkata kerja pada sektor yang memproduksi bahan makanan pokok lebih besar, maka negara tersebut dikelompokkan sebagai negara sedang berkembang. Sedangkan apabila prosentase angkata kerja pada sektor jasa lebih besar, maka negara tersebut dikelompokkan sebagai negara maju. c. Produktifitas per-tenaga kerja. Prouktivitas tenaga perkerja ditentukan dengan cara keseluruhan produksi selama satu tahun dibagi dengan jumlah seluruh angkatan kerja. Apabila produktivitas perangkatan kerja tinggi maka tergolong negara maju, demikian sebaliknya. d. Pengunaan energi per-orang. Jika tingkat penggunaan tenaga listrik dan bentuk energi lainnya nya tinggi, maka tingkat perkembangan nasionalnya tinggi negara maju. Namun demikian, indikator ini tidak bersifat mutlak karena bergantung pada kondisi iklim negara yang bersangkutan. e. Fasilitas transportasi dan komunikasi Parameter ini ditentukan dengan cara mengetahui indeks perkapita dari pengukuran jalan kereta api, jalan raya, hubungan udara, telepon, radio, televisi, dan sebaginya. Jika indeksnya makin tinggi, maka makin tinggi pula tingkat perkembangan nasional negara tersebut. f. Penduduk melek huruf, tingkat penggunaan kalori perorang, prosentase pendapatan keluarga yang digunakan untuk membeli bahan makanan, ataupun jumlah tabungan perkapita. Adapula sumber lain yang membedakan suatu negara tergolong ke dalam kelompok negara maju atau negara berkembang berdasarkan aspek kependudukannya. Suatu negara dikelompokkan ke dalam kelompok negara berkembang, jika negara tersebut memiliki ciri-ciri kependudukan sebagai berikut: a. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi 58 b. Ketimpangan Tingkat pendapatan, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang rendah, pendapatan yang mencolok, sehingga standar hidup pun rendah c. Angka ketergantungan penduduk tinggi d. Angka pengangguran baik nyata maupun terselubung tinggi e. Tingkat produktivitas rendah f. Ketergantungan pendapatan sangat bertumpu pada sektor pertanian dan ekspor mentah. g. Pengelolaan informasi sangat terbatas dan pasar tidak sempurna h. Aspek hubungan internasionalnya sangat rapuh Sedangkan ciri-ciri kependudukan negara maju adalah sebagai berikut: a. Tingkat pertumbuhan penduduknya rendah b. Persebaran penduduk terkonsentrasi di daerah perkotaan c. Tingkat kelahiran dan kematian penduduknya rendah d. Tingkat buta huruf rendah e. Tingkat harapan hidupnya tinggi f. Pendapatan perkapitanya tinggi g. Penduduk wanita berstatus kawin di atas 19 tahun dan banyak menggunakan alat kontrasepsi. Pada tahun 1997 Bank Dunia World Bank membagi negara-negara di dunia berdasarkan tingkat pendapatan income perkapita menjadi empat kelompok, yaitu: 1 Negara-negara berpendapatan rendah low income dengan GNP perkaitanya U.S 785 2 Negara berpendapatan menengah middle income dengan GNP perkapitanya antara U.S 785 - 3.125 3 Negara berpendapatan menengah tinggi upper middle income dengan GNP perkapitanya antara U.S 3.125 - 9.655 4 Negara berpendapatan tinggi high income GNP perkapitanya U.S 9.656 Berdasarkan pengelompokkan tersebut di atas, tercatat sebanyak 26 negara masuk kedalam kelompok negara berpendapatan tinggi high income, dan dari jumlah 26 negara tersebut, 24 negara berasal dari negara maju, dan 2 negara lainnya berasal dari negara berkembang di Asia Barat Daya yaitu Kuwait 59 dan Uni Emirat Arab. Berdasarkan tingkat pendapatan, Perserikatan Bangsa Bangsa PBB, mengelompokkan negara-negara berkembang menjadi tiga kelompok, yaitu: 1 Negara paling miskin terbelakang least developed berjumlah 44 negara; 2 Negara sedang berkembang developing nation berjumlah 88 negara; 3 Negara kaya pengekspor minyak berjumlah 13 negara. Negara maju dan berkembang juga dapat dilihat dari kualitas penduduk. Kualitas penduduk suatu Negara dapat diukur dengan menggunakan Indeks Pengembangan Manusia IPM atau Human Development Index HDI. Hal tersebut telah diperkenalkan oleh UNDP United Nations Development Programme sejak tahun 1990. Pada dasarnya, IPM mencakup tiga parameter pokok yaitu angka harapan hidup, tingkat pendidikan melek huruf atau kepandaian membaca dan menulis pada orang dewasa dan tingkat pendapatan perkapita. Tabel 2 Indikator Negara Maju dan Negara Berkembang NO INDIKATOR NEGARA MAJU NEGARA BERKEMBANG 1 Pendapatan perkapita penduduk pertahun Pendapatan penduduk perkapita pertahun sebesar 2.000 ke atas Amerika Serikat 7.000 dan Inggris 5.500 Pendapatan penduduk perkapita pertahun sebesar di bawah 2.000 Thailand 350 dan India 150 2 Jumlah tenaga kerja pada sektor lapangan kerja primer Tenaga kerja sebagian besar di lapangan kerja bidang industri dan pertanian modern Tenaga kerja sebagian besar di lapangan kerja pertanian tenaga kerja sektor agraris 3 Penggunaan sumber tenaga mesin dan listrik Penggunaan bahan bakar sebagai sumber tenaga sebesar 1.500 galon 5678 liter per tahun Amerika Serikat, Timur Tengah dan Kanada Penggunaan bahan bakar sebagai sumber tenaga sebesar 125 galon 473 liter per tahun negara-negara di Asia 4 Harapan hidup Life Expentancy dan konsumsi makanan Sebagian besar harapan hidup penduduk mencapai 60 tahun karena fasilitas kesehatan sangat lengkap sebagai dampak dari income percapita yang tinggi Sebagian besar harapan hidup penduduk kurang dari 60 tahun karena fasilitas kesehatan belum memadai dan income percapita masih rendah 60 5 Struktur mata pencaharian penduduk dan penggunaan lahan Mata pencaharian penduduk sebagian besar di bidang industri berat seperti industri galangan kapal, lokomotif dan pesawat terbang Mata pencaharian penduduk sebgian besar sebagai petani. Di negara-negara berkembang pada umumnya penggunaan lahan untuk pertanian masih sangat luas 6 Indeks statistik negara indeks teknologi dan indeks demografi Teknologi yang digunakan sudah sangat maju dan GNP tinggi Libia sebesar 5.530,00. Kondisi demografisnyakualitas penduduknya mendukung dan posisi geografis sangat menguntungkan Teknologi yang digunakan belum terlalu maju dan masih menggantungkan kepada negara maju, GNP rendah Venezuela 2.280,00 dan Jamaica 1.110,00. Kondisi demografiskualitas penduduknya belum mendukung dan posisi geografisnya belum terlalu menguntungkan Pada dasarnya penggunaan kriteria atau dasar-dasar penggolongan tersebut sangat tergantung pada kegunaan atau kepentingan yang ada. Artinya jika kita membutuhkan data tentang tingkat kemajuan perekonomian atau kesejahteraan suatu negara, maka dapat kita gunakan pengelompokkan negara berdasarkan tingkat pendapatan income percapita. Demikian pula dapat kita gunakan kemajuan teknologi dan perekonomian untuk mengetahui suatu negara termasuk negara maju atau bukan. Faktor Penyebab Terjadinya Kerja Sama Antar negara Setiap kerja sama yang dilakukan oleh suatu negara dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi dapat didasarkan pada perbedaan dan persamaan yang dimiliki antar negara.

1. Adanya Perbedaan Antar negara