41 di lapangan. Pedoman observasi disusun berdasarkan kajian teori,
digunakan untuk mengamati siswa tunagrahita, guru kelas, dan guru mata pelajaran. Pedoman observasi pelaksanaan layanan pembelajaran
abgi siswa tunagrahita terlampir pada lampiran , halaman 130. 2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara disusun berdasarkan kajian teori. Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan dari guru kelas,dan guru mata pelajaran. Wawancara dengan guru dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara lebih detail mengenai pelaksanaan pembelajaran bagi tunagrahita di SD Negeri Basin. Wawancara yang dilakukan berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi komponen pelaksanaan pembelajaran, penguatan dalam pembelajaran, hambatan
yang dialami guru, dan prinsip-prinsip pembelajaran. Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 155.
F. Analisis Data
Menurut Sugiyono 2009: 244 analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan bahan-bahan lain secara sistematis sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dalam penelitian ini
digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan memberikan ulasan atau
interpretasi terhadap data yang diperoleh sehingga menjadi lebih jelas dan
42 bermakna dibandingkan dengan sekedar angka-angka. Miles dan Huberman
1984: 21-23 mengajukan model analisis data yang dikenal dengan model interaktif. Langkah-langkah analisis data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1. Reduksi data
Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan abstraksi dan pentrasformasian “ data mentah ” yang
terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Kegiatan reduksi data adalah suatu bentuk analisis untuk mempertajam, memilih, memfokuskan,
dan membuang dan menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan. Reduksi data dalam
penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan pada layanan pembelajaran bagi siswa tunagrahita ringan. reduksi data dilakukan berdasarkan data
yang diperoleh dari hasil observasi pembelajaran, wawancara dengan guru kelas V, guru olahraga, guru PAI, dan guru bahasa Inggris, serta data yang
diperoleh dari hasil studi dokumentasi pada pelaksanaan layanan pembelajaran siswa tunagrahita ringan
2. Model data Data display Langkah yang dilakukan setelah reduksi data yaitu model data.
Model dapat berupa matrik, grafik, jaringan kerja dan bagan. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif adalah teks naratif.Penyajian data
pelaksanaan layanan bimbingan pembelajaran bagi siswa tunagrahita ringan dalam penelitian ini dalam bentuk teks naratif. Data tersebut
43 berasal dari hasil observasi pembelajaran, wawancara dengan guru kelas V,
guru olahraga, guru PAI, dan guru bahasa Inggris, serta data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi pada pelaksanaan layanan
pembelajaran siswa tunagrahita ringan. 3. Penarikanverifikasi kesimpulan
Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan verifikasi kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Hal ini juga dapat berbalik, apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat kembali mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel. Penarikan
kesimpulan diperoleh dari data hasil observasi pembelajaran,
wawancara dengan guru kelas V, guru olahraga, guru PAI, dan guru bahasa Inggris, serta data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi
pada pelaksanaan layanan pembelajaran siswa tunagrahita ringan di kelas V SD Negeri Basin.
G. Keabsahan Data