Manfaat Batasan istilah PENDAHULUAN

6 masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan layanan pembelajaran yang diberikan oleh guru kelas bagi siswa tunagrahita ringan dari aspek materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, prinsi-prinsip pembelajaran, hambatan yang dialami oleh guru, dan respon siswa saat menikuti pembelajaran di kelas V SD Negeri Basin Kebonarum Kabupaten Klaten?

E. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan layanan pembelajaran yang diberikan oleh guru kelas bagi siswa tunagrahita ringan dari aspek materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, prinsi-prinsip pembelajaran, hambatan yang dialami oleh guru, dan respon siswa saat menikuti pembelajaran di kelas V SD Negeri Basin Kebonarum Kabupaten Klaten

F. Manfaat

Penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri Basin Klaten ini mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan mengenai pelaksanaan layanan pembelajaran bagi siswa yang memiliki kebutuhan khusus dengan jenis tunagrahita ringan di sekolah reguler oleh guru kelas. 7 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi terkait dengan upayapenanganan yang dapat diberikan oleh guru kelas dalam memberikan layanan bimbingan belajar bagi siswa berkebutuhan khusus dengan jenis tunagrahita ringan. b. Bagi Mahasiswa PGSD Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam memberikan layanan pembelajaran, terutama bagi anak tunagrahita.

G. Batasan istilah

Untuk tidak menimbulkan adanya perbedaan pengertian, perlu ada penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Batasan istilah yang digunakan diambil dari beberapa pendapat para pakar dalam bidangnya. Namun sebagian ditentukan oleh peneliti dengan maksud untuk kepentingan penelitian ini. Beberapa batasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Siswa tunagrahita ringan, adalah anak yang memiliki kemampuan intelektual antara 55-75. serta memiliki kemampuan yang hampir sama dengan anak normal pada umumnya dan masih dapat dikembangkan potensi akademiknya melalui pendidikan khusus setara dangan siswa sekolah dasar SD. Siswa tunagrahita pada penelitian ini adalah siswa tunagrahitan ringan, yaitu siswa tunagrahita yang duduk di kelas V di 8 SD Negeri Basin dengan IQ 68 berdasarkan tes intelegensi yang dilakukan di RSJD. DR. RM. Soedjarwaji Klaten. 2. Pembelajaran bagi siswa tunagrahita adalah proses belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik siswa tunagrahita dengan tujuan pengoptimalan kemampuan yang dimiliki siswa. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi penelitian pada komponen pembelajaran meliputi: 1 materi yang disampaikan kepada siswa tunagrahita ringan, 2 metode yang digunakan dalam pembelajaran, 3 media pembelajaran yang digunakan, 4 pelaksanaan prinsip-prinsip pembelajaran, 5 hambatan yang dialami oleh guru, dan 6 respon siswa tunagrahita terhadap pembelajaran 9

BAB II KAJIAN TEORI