51 reguler lainnya sama. Tugas yang diberikan oleh guru juga sama.
Ketika peneliti melaksankan obseravasi pada hari Senin, 7 Maret 2016 catatan lapangan 14 halaman 146 dan dokumentasi pada saat
pelaksanaaan Ujian tengah Semester UTS di SD Negeri basin, diketahui bahwa Putra mendapatkan jenis soal yang sama pada semua
mata pelajaran. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru
kelas, guru mata pelajaran, dan siswa tnagrahita, diketahui bahwa semua guru memberikan materi yang sama anatara siswa tunagrahita
dan siswa reguler. Alasan dari hal tersebut karena soal tes yang diberikan kepada siswa tunagrahita juga sama, sehingga materi yang
diberikan harus sama. Guru PAI memberikan materi yang sama karena Putra
menunjukkan kemampuan yang sama dengan siswa reguler dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam, sedangkan guru olahraga
memberikan materi yang sama pada pelajaran olahraga karena kemampuan gerak dan motorik yang dimiliki Putra seperti siswa
reguler lainnya, sehingga Putra masih dapat mengikuti.
2. Penerapan Metode Pembelajaran Bagi Siswa tunagrahita
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas diketahui bahwa metode yang biasa digunakan selama pembelajaran
adalah metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal. Guru juga menjelaskan bahwa dalam penyampaian materi dilakukan secara
52 klasikal karena materi yang disampaikan sama. Pada saat peneliti
mengajukan pertanyaan bagaimana penerapan metode pembelajaran bagi Putra, guru kelas wwcr 3 halaman 170-171 menjawab sebagai
berikut “Menggunakan metode ceramah, tanya jawab materinya sudah ada di LKS, kalau matematika nanti pakai latihan soal agar lebih paham,
nanti pas pelajaran IPA kadang-kadang memakai metode percobaan jika diperlukan, tapi kan cuma percobaan sederhana.”
Metode yang sama juga diterapkan oleh guru mata pelajaran bahasa Inggris, Olahraga dan pendidikan Agama Islam Hal ini
diketahui setelah peneliti melakukan wawancara terhadap ketiga guru tersebut, jawaban yang dikemukakan oleh ketiga guru tersebut adalah
sebagai berikut. Guru A
: Menggunakan metode ceramah, materinya sudah ada di LKS, sudah saya tulis di papan tulis. Kaalu
sudah selesai materi ya mengerjakan soal, kadang-kadang hafalan surat pendek. wwcr 4
halaman 181-182 Miss S
: Metodenya ceramah dan latihan soal mbak, kalau
gak latihan soal siswanya bingung. wwcr 2 halaman 163-164
Kmd :
Kalau olahraga metodenya ya langsung action mbak, langsung latihan. Sepakbola ya langsung
main sepak bola, tolak peluru juga langsung latihan tolak peluru wwcr 1halaman 157
Selain wawancara, hasil observasi juga menunjukkan bahwa metode yang diterapkan guru dalam pembelajaran tunagrahita adalah
metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal. Guru tidak pernah menggunakan metode selain ceramah, tanya jawab, dan latihan soal.
Selama pembelajaran guru memberikan ceramah secara klasikal. Setiap
53 pembelajaran matematika, guru menggunakan metode latihan soal.
Seperti yang peneliti amati pada hari Selasa, 23 Februari 2016 observasi ke-7 halaman 111, dimana guru menggunakan metode
latihan soal pada pelajaran matematika. Setiap siswa mendapat giliran maju termasuk Putra. Putra diberikan soal tentang perkalian dua
pecahan sederhana, dikerjakan di papan tulis dengan bimbingan guru. Pada hari Kamis, 25 Februari 2016 catatan lapangan 9 halaman
139 , siswa melakukan simulasi atau percobaan mengenai benda gelap dan benda bening yang diberi cahaya. Putra mengikuti kegiatan
tersebut secara berkelompok. Dengan kegiatan tersebut, guru
menggunakan metode simulasi dalam pembelajarannya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diketahui bahwa
guru menerapkan metode pembelajaran berupa ceramah, tanya jawab dan latihan soal. Metode ceramah digunakan dalam setiap pembelajaran.
Metode ceramah digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran. Metode ini digunakan karena siswa belum bisa memahami materi
secara mandiri. Metode ini dilakukan secara bervariasi, yaitu di kombinasikan dengan metode yang lain, sepertimetode ceramah yang
dikombinasikan dengan metode latihan soal pada pelajaran matematika. Metode latihan soal digunakan agar guru mengetahui Apakah siswa
sudah paham dengan materi yang dijelaskan dan kesulitan apa yang dialami oleh siswa.
54
3. Penggunaan Media Pembelajaran