50 daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif ini tidak bermaksud untuk
menguji hipotesis, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu gejala atau keadaan.
Untuk mendeskripsikan secara mendalam tentang Peran Gabungan Kelompok Tani dalam Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Petani di Desa
Kulwaru, Wates, Kulon Progo ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan ini diharapkan penemuan-penemuan empiris
dapat dideskripsikan secara terperinci, jelas, dan akurat, terutama dengan berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan gabungan kelompok
tani dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga petani yang ada di desa Kulwaru.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulwaru, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo tepatnya di organisasi gabungan kelompok tani.
Alasan peneliti mengambil gabungan kelompok tani sebagai tempat penelitian yaitu karena melihat gabungan kelompok tani ini merupakan
organisasi informal masyarakat yang dinilai mampu memberdayakan petani yang tergabung dalam anggota gabungan kelompok tani dalam
pengembangan kemampuan petani dalam pengetahuan dan keterampilan yang akan berujung pada peningkatan kesejahteraan petani dan keluarga petani.
51
C. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara bertujuan purposive sampling technique. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Sugiyono 2014: 301 bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilansumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan itu misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga
memudahkan peneliti menjelajahi objek untuk diteliti. Informan penelitian adalah informan yang dituju untuk diwawancarai
dan diteliti oleh peneliti. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah informan yang dipilih secara purposive dengan pertimbangan memiliki
informasi dan mengetahui tentang peran Gapoktan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selanjutnya Sugiyono 2014: 304 menerangkan
bahwa subjek penelitian atau informan sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi
juga dihayatinya. 2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat
pada kegiatan yang tengah diteliti. 3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai
informasi. 4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya” sendiri. 5.
Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam
guru atau narasumber.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam penelitian ini. Adapun kriteria yang ditentukan
52 oleh peneliti sebagai subjek penelitian adalah mereka yang lebih mengetahui
dan memberikan informasi tentang penelitian ini. Maka dari itu, informan yang dipilih oleh peneliti adalah pengurus dan anggota gabungan kelompok
tani Desa Kulwaru. Pengurus yang dipilih menjadi informan adalah pengurus yang memiliki informasi dan mengetahui tentang peran Gapoktan dalam
meningkatkan kesejahteraan keluarga. Sedangkan anggota yang dipilih menjadi informan adalah anggota yang selalu terlibat dan aktif mengikuti
kegiatan yang diadakan Gapoktan. Selain itu, informan yang dipilih ialah informan yang memiliki waktu luang untuk dilakukan wawancara.
Tabel 1. Daftar Informan Pengurus dan Anggota Gapoktan Desa Kulwaru
No Nama
LP Jabatan
Status 1.
Bapak M L
Pengurus Gapoktan Aktif
2. Bapak IH
L Pengurus Gapoktan
Aktif 3.
Bapak MO L
Pengurus Gapoktan Aktif
4. Bapak T
L Anggota Gapoktan
Aktif 5.
Bapak AK L
Anggota Gapoktan Aktif
6. Bapak S
L Anggota Gapoktan
Aktif 7.
Bapak MU L
Anggota Gapoktan Aktif
. D.
Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono 2014: 308 ada beberapa macam teknik pengumpulan data yaitu observasi pengamatan, interview wawancara,
kuesioner angke, dokumentasi, dan gabungan keempatnya. Oleh karena itu untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik yang
akan digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
53 1. Observasi
Observasi adalah dasar pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan
dan pencatatan dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Observasi juga dapat sebagai alat pengumpulan
data, dapat dikatakan berfungsi ganda, sederhana, dan dapat dilakukan tanpa menghabiskan banyak biaya Nurul Zuriah, 2007: 173. Lebih lanjut
pendapat menurut Imam Gunawan 2013: 144, observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh peneliti yang sudah melewati latihan-latihan
yang memadai, serta mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap. Kegiatan observasi ini meliputi pencatatan secara sistematis
kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung proses penelitian yang sedang
berlangsung. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi partisipatif yaitu dimana dalam proses pengumpulan data peneliti
melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek, gejala, atau kegiatan tertentu yang dilakukan. Dari observasi yang dilakukan akan
menghasilkan pengamatan mengenai aktivitas-aktivitas yang relevan dan akan terlihat dari proses pelaksanaan pemberdayaan yang dilaksanakan
oleh Gapoktan. Metode ini menunjukkan bahwa pengamat ikut terlibat atau melibatkan diri dalam objek atau kegiatan yang berlangsung sehingga
data atau informasi yang diperoleh akanakurat, lebih lengkap dan tajam.
54 2. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu Sugiyono, 2014: 316. Sedangkan menurut Moleong 2012: 186, wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
interviewer yang
mengajukan pertanyaan
dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu. Jadi wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal atau
masalah. Metode wawancara diarahkan pada suatu masalah tertentu atau yang
menjadi topik penelitian. Hal ini merupakan sebuah proses untuk menggali informasi secara langsung dan mendalam. Informasi yang
diperoleh yang terutama dari mereka yang termasuk sebagai sumber informasi yang tepat dan sebagai kunci.
Metode wawancara ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada informan agar leluasa untuk mengemukakan pendapatnya guna
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Metode wawancara ini juga digunakan karena peneliti berupaya mendapatkan data secara lebih
akurat dari informan yang dinilai mengetahui kegiatan pemberdayaan dari gabungan kelompok tani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
keluarga petani di Desa Kulwaru.
55 3. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang
tersimpan. Dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian baik berupa sumber tertulis, film, gambar foto,
dan karya-karya monumental yang semuanya itu memberikan informasi bagi proses penelitian Imam Gunawan, 2013: 178. Selain itu dokumen
juga dapat berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Penggunaan dokumen ini dapat menggumpulkan data-data
yang mendukung dan menambah data dan informasi bagi metode pengumpulan data yang lainnya. Data dapat diperoleh dari studi
kepustakaan melalui dokumen-dokumen dan arsip-arsip laporan yang berkaitan dengan penelitian.
Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan melihat dan mencatat dokumen yang ada. Pengumpulan data dengan
menggunakan metode ini hendaknya pada pelaksanaannya peneliti bekerja berdasarkan fakta yang ada dan obyektif. Disamping itu diperlukan alat
yang berisi aspek-aspek yang diteliti sebagai penunjang keabsahan data yaitu foto-foto kegiatan yang diteliti. Foto dapat memberikan gambaran
mengenai situasi pada saat tertentu. Selain itu foto juga dapat memberikan banyak keterangan. Dokumentasi diperlukan untuk lebih memperkaya
data yang didapat peneliti, sehingga data yang diperoleh peneliti dari
56 Gabungan
Kelompok Tani
di Desa
Kulwaru dapat
dipertanggungjawabkan keabsahan datanya. Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian Peran Gapoktan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga No
Aspek Metode Teknik
Sumber Data 1.
Identifikasi keberadaan
Gapoktan Di
Desa Kulwaru :
a. Letak geografis b. Sejarah berdiri
c. Tujuan, visi, misi d. Struktur organisasi
Wawancara, Dokumentasi,
Observasi Pengelola
Gapoktan, petani
anggota Gapoktan.
2. Fasilitas
a. Sarana dan prasarana b. Pendanaan
c. Pemanfaatannya Wawancara,
Dokumentasi, Observasi
Pengelola Gapoktan,
petani anggota Gapoktan
3. Sumber Daya Manusia
a. Keadaan pengurus b. Keadaan petani
Wawancara, Observasi
Pengelola Gapoktan,
petani anggota Gapoktan
4. Program Kerja
a. Program kegiatan di Gapoktan
b. Program kegiatan di Gapoktan dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan keluarga
melalui pemberdayaan petani
Wawancara, Observasi,
Dokumentasi PengelolaGapoktan,
petani anggota
Gapoktan.
5. Peran
Gapoktan dalam
meningkatkan kesejahteraan petani
a. Peran Gapoktan dalam
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
b. Faktor pendukung dan penghambat
dalam proses
peningkatan kesejahteraan keluarga.
Wawancara, Observasi,
Dokumentasi PengelolaGapoktan,
petani anggota
Gapoktan.
57
E. Instrumen Penelitian