Saran KESIMPULAN DAN SARAN

129 b. Faktor Penghambatnya adalah : 1 Faktor penghambatnya adalah kurangnya modal. Semua informan menyatakan “Untuk mencukupi kebutuhan modal para anggota Gapoktan dari bantuan itu masih kurang. ” 2 Faktor penghambatnya yaitu sumber daya manusia. Semua informan menyatakan “Sumber daya manusianya masih kurang karena rata-rata berpendidikan yang tak sampai ke jenjang SMA dan sudah tua.”

B. Saran

Setelah peneliti melakukan penelitian mengenai peran Gapoktan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Desa Kulwaru Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Perlunya meminta bantuan kepada pihak pemerintah atau swasta mengenai permodalan guna mencukupi kebutuhan anggota Gapoktan. 2. Pemberian sosialisasi program terhadap petani agar lebih digiatkan, tepat pada sasaran, dan semua petani dapat memperoleh manfaat dari program yang dilaksanakan Gapoktan sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 3. Perlunya meningkatkan kekompakan antar petani maupun kelompok tani agar dapat meningkatkan kinerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan bersama dalam kesejahteraan keluarga petani. 130 DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta. Adi Fahrudin. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung : Refika Aditama . Aginia Revikasari. 2010. Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Gabungan Kelompok Tani Gapoktan Di Desa Tempuran Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Surakarta : Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Ambar Teguh Sulistiyani. 2004. Kemitraan Dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta : Gava Media. Biro Pusat Statistik. 2013. Statistik Kesejahteraan. Jakarta : BPS. BKKBN. 2014. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2013. Jakarta: Direktorat Pelaporan dan Statistik. Departemen Pertanian. 2006. Pedoman Umum Skim Pelayanan Pembiayaan Pertanian SP-3. Jakarta: Departemen Pertanian RI. Departemen Pertanian. 2007. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 273KptsOT.16042007. Jakarta: Departemen Pertanian RI Departemen Pertanian. 2013. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82PermentanOT.14082013. Jakarta: Departemen Pertanian RI. Edi Suharto. 2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama. Euis Sunarti dan Ali Khomsan. 2012. Kesejahteraan Keluarga Petani Mengapa Sulit Diwujudkan?. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Haryono Suyono. 2005. Sinergi Baru Pemberdayaan Keluarga Seri Menyegarkan Gerakan Keluarga Sejahtera. Jakarta : Yayasan Damandiri. Hermanto Dewa K.S. Swastika. 2011. Penguatan Kelompok Tani: Langkah Awal Peningkatan Kesejahteraan Petani. Bogor : Pusat Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian. I Nyoman Sumaryadi. 2010. Sosiologi Pemerintahan: Dari Perspektif Pelayanan, Pemberdayaan, Interaksi, dan Sistem Kepemimpinan Pemerintahan. Jakarta : Ghalia Indonesia. 131 Ikka Kartika A. Fauzi. 2011. Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung : Alfabeta. Imam Gunawan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. Kusdi. 2009. Teori Organisasi Dan Administrasi. Jakarta : Penerbit Salemba Humanika. Lexy J. Moleong. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. M. Djauzi Moedzakir. 2010. Desain Dan Model Penelitian Kualitatif. Malang : FIP Malang. M. Djunaidi Ghony Fauzan Almanshur. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Mariani. 2011. Penguatan Manajemen Kelompok Tani Di Kota Banjarbaru. Banjarbaru : Fakultas Pertanian UNLAM. Maulana Akbar. 2014. Peranan Gabungan Kelompok Tani Dalam Melaksanakan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan PUAP di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Semarang : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 32PRTM2007 Tentang Pedoman Pemberdayaan P3AGP3AIP3A. Jakarta : Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air. Moehar Daniel dkk. 2008. Pendekatan Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan Partisipatif dalam Upaya Percepatan Pembangunan Pertanian. Jakarta : PT Bumi Aksara. Mustofa Kamil. 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung : Alfabeta. Nurul Zuriah. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Pujiharto. 2010. Kajian Pengembangan Gabungan Kelompok Tani Gapoktan Sebagai Kelembagaan Pembangunan Pertanian Di Pedesaan. Purwokerto : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Rita N. Suhaeti. 2014. Arah Kebijakan Pasca Revisi Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Bogor : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Safri Miradj dan Sumarno. 2014. Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Melalui Proses Pendidikan Nonformal, Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Di Kabupaten Halmahera Barat. Diakses dari 132 http:journal.uny.ac.idindex.phpjppmarticleview23601959 pada tanggal 8 Juni 2016, Jam 11.30 WIB. Shita Anggun Lowisada. 2014. Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Tani Bawang Merah. Malang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Soetjipto. 1992. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Semarang : Satya Wacana Press. Sri Wahyuni. 2009. Integrasi Kelembagaan Di Tingkat Petani: Optimalisasi Kinerja Pembangunan Pertanian. Bogor : Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Bandung : Alfabeta. Sukino. 2014. Membangun Pertanian Dengan Pemberdayaan Masyarakat Tani. Yogyakarta : Pustaka Baru Press. Sutoro Eko. 2005. Pemberdayaan Kaum Marginal. Yogyakarta : APMD Press. Syahyuti. Lembaga dan Organisasi Petani Dalam Pengaruh Negara dan Pasar dalam Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi Volume 28 No 1, Juli 2010, 35-53 Syaiful B. Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta. Totok Mardikanto. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta : Sebelas Maret University Press. Uying Hapid Alatas. 2015. Pelatihan Budi Daya Ikan Air Tawar Dalam Rangka Meningkatkan Kewirausahaan Kelompok Petani Karet. Marangin : STKIP YPM Bangko. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Wan Abbas Zakaria. 2008. Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kunci Kesejahteraan Petani. Bandar Lampung : Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 133 LAMPIRAN 134 Lampiran 1. Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI No Aspek Deskripsi 1. Identifikasi keberadaan Gapoktan Desa Kulwaru : a. Letak Geografis b. Sejarah Berdiri c. Tujuan, Visi, Misi d. Struktur Organisasi e. Stakeholder Jaringan f. Keadaan wilayah dan masyarakat sekitar Gapoktan 2. Fasilitas a. Sarana dan Prasarana b. Pendanaan 3. Sumber Daya Manusia a. Keadaan Pengurus b. Keadaan Anggota Gapoktan c. Masyarakat 4. Program Kerja a. Program Kegiatan di Gapoktan Desa Kulwaru b. Program Kegiatan di Gapoktan Desa Kulwaru Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Petani 5. Peran Gapoktan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga a. Peran Gapoktan Dalam Pelaksanaan Program Pemberdayaan Petani b. Faktor Pendukung dan Penghambat Gapoktan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga : 1 Bentuk-Bentuk Faktor 2 Penyebab atau Latar Belakang 3 Solusi Hambatan 4 Pengoptimalan Pendukung 135 Lampiran 2. Pedoman Dokumentasi PEDOMAN DOKUMENTASI A. Di Gabungan Kelompok Tani Desa Kulwaru Melalui Arsip Tertulis 1. Sejarah berdirinya Gapoktan Desa Kulwaru 2. Visi, Misi, dan Tujuan 3. Data pengurus Gapoktan Desa Kulwaru 4. Data anggota Gapoktan Desa Kulwaru 5. Struktur organisasi Gapoktan Desa Kulwaru

B. Foto