Permasalahan Tujuan Manfaat Sejarah Aluminium Aluminium

Berdasarkan uraian di atas, penulis sangat tertarik untuk mempelajari dan menentukan : “Pengaruh Penambahan Green Scrap Terhadap Konsumsi Energi Yang Terpakai Dan Kualitas Anoda di PT. INALUM”

1.2 Permasalahan

Bagaimanakah pengaruh penambahan Green Scrap terhadap konsumsi energi yang terpakai dan kualitas anoda di PT. INALUM Kuala Tanjung

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh penambahan Green Scrap terhadap konsumsi energi yang terpakai dan kualitas anoda di PT. INALUM Kuala Tanjung

1.4 Manfaat

Memberikan informasi tentang pengaruh penambahan Green Scrap terhadap konsumsi energi yang terpakai dan kualitas anoda . BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Aluminium

Aluminium diambil dari mineral bauksit. Nama bauksit diambilkan dari nama daerah Baux atau Baux di Perancis dekat St.Remy. Bauksit yang khas mengandung Al 2 O 3 55-65, SiO 2 2-10, Fe 2 O 3 2-20, dan TiO 2 1-3. Kandungan air 10-30. Bijih yang diperdagangkan paling sedikit mengandung Al 2 O 3 50, SiO 2 6, Fe 2 O 3 10 dan TiO 2 4. Sifat-sifat aluminium antara lain, penghantar listrik yang baik, sangat ringan dan lunak dengan berat jenis 2,7, titik cair 657 o C dan titik didih 1800 o C, mudah dikerjakandituang, penghantar panas yang baik, tahan karat dan non magnetik, mudah ditarik ditempa dan digulung, menjadi keras setelah mengalami pekerjaan dingin dan menjadi lunak setelah dipijarkan serta mudah berkarat apabila terkena larutan alkali lemah. Bauksit terbentuk karena pelapukan mineral-mineral yang mengandung alumina. Endapan yang cukup besar terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis yang basah, banyak hujan suhu tetap sepanjang tahun dan penyaluran air dipermukaan tanah relatif baik. Bauksit umumnya terjadi pada permukaan atau dekat permukaan dan merupakan letakan-letakan mendatar, maka cara penyelidikan yang paling tepat adalah melakukan pemetaan geologi yang ditindak lanjuti dengan pembuatan sumuran, pada endapan-endapan yang agak tebal dapat dilakukan pemboran dangkal. Aluminium merupakan logam yang belakang ini digunakan dalam jumlah besar didalam industri logam modern. Aluminium banyak dipergunakan dengan pertimbangan sifatnya yang ringan, penghantar panas dan listrik yang baik, tahan korosi dan tidak beracun, mudah dibentuk, bersifat non magnetik serta mempunyai daya tarik yang relatif tinggi dibandingkan beratnya. Oleh sebab itu aluminium dipergunakan sebagai atap bangunan, kerangka bangunan, kosen pintu dan jendela, kerangka partisi ruangan, kaleng, alat-alat pembungkus, industri kimia dan logam. Masih ingat dengan aluminium foil, yang dipergunakan sebagai pembungkus makanan yang akan dipanaskan dengan oven microwave. Dalam pemakaian khusus terutama sebagai pengganti tembaga, yaitu dimanfaatkan untuk peralatan listrik, kabel listrik, untuk hantaran tenaga listrik, hantaran listrik tegangan tinggi diatas tanah dililit dengan kawat baja, hantaran transmisi, macam-macam mesin kumparan, untuk pipa. Sebagaian besar komponen pesawat terbang mempergunakan aluminium. Barang bekas yang terbuat dari aluminium dicairkan kembali, kemudian dicetak menjadi berbagai bentuk alat rumah tangga yang tidak berkarat dan relatif ringan antara lain sendok dan garpu, ceting tempat nasi, piring, asbak, piala, dimanfaatkan pula sebagai “badan” kompas pramukakompas geologi Sukandarrumidi, 2001.

2.2 Aluminium

Aluminium adalah logam yang ringan dan cukup penting dalam kehidupan manusia. Aluminium merupakan suatu unsur kimia golongan III A dalam sistem periodik unsur, dengan nomor atom 13 dan berat atom 26,98 gram per mol. Di dalam udara bebas aluminium mudah teroksidasi sehingga akan membentuk lapisan tipis oksida Al 2 O 3 yang tahan terhadap korosi Hartomo, 1992. Aluminium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu. Bila terkena udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida lebih lanjut. Aluminium adalah tervalen dengan senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium Al 3+ membentuk garam-garam yang tak berwarna. Halida, Nitrat, dan Sulfatnya larut dalam air, larutan ini memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis. Aluminium sulfida dapat dibuat hanya dalam keadaan padat saja, dalam larutan air akan terhidrolisis dan terbentuk aluminium hidroksida, AlOH 3. Pengendapan aluminium hidroksida oleh larutan natrium hidroksida dan amonia tak akan terjadi bila ada serta asam tartarat, asam sitrat, asam sulfosalisilat, asam malat, gula, dan lain-lain senyawa hidroksi organik, karena pembentukan garam-garam kompleks atau dengan menguapkan dengan asam sulfat pekat atau nitrat pekat sebelum aluminium dapat diendapkan dalam pengerjaan analisis kualitatif yang biasa Vogel, 1990.

2.3 Kegunaan Aluminium