sekeliling karbon. Proses Soaking ini bertujuan agar didapatkan anoda karbon yang dapat memenuhi standar mutu yang diinginkan.
d. Cooling pendinginan
Cooling atau pendinginan dari blok anoda karbon dilakukan dengan dua tahapan, yaitu tanpa membuka tutup tungku pemanggangan hingga
temperatur sekitar 300
o
C, halini dilakukan agar tidak terjadi kontak langsung antara blok anoda yang baru dipanggang dengan udara luar
karena dapat mengakibatkan terjadinya oksidasi dan dengan membuka tutup pemanggangan ini dilakukan setelah temperatur 300
o
C
2.5.3 Rodding Plant Pabrik Penangkaian Anoda
Rodding Plant adalah pabrik penangkaian anoda, dimana anoda baked block BB dirakit dengan menggunakan cast iron hingga menjadi Anoda Assembly. Ditungku
reduksi, anoda merupakan elektroda positif dalam proses elektrolisa sedangkan rod berfungsi sebagai penghantar listrik dari busbar ke anoda.
Pabrik penangkaian terletak pada tahap akhir produksi anoda untuk digunakan di tungku reduksi. Proses produksi di Rodding Plant terdiri dari
beberapa operasi yaitu : 1.
Casting Casting adalah proses penuangan besi tuang atau cast iron untuk
menyambung rod dengan Baked Block BB.
2. Induction furnace
Induction Furnace merupakan dapur untuk memproduksi cast iron. Cast iron merupakan paduan besi dan karbon. Dimana Persentase dari karbon
tersebut mencapai 3-4 . 3.
Aluminium Spray Anoda Assembly akan dilapisi aluminium spray. Pelapisan ini bertujuan
agar tidak terjadi kontak dengan udara yang mengakibatkan terjadinya oksidasi.
4. Anode Transport Car ATC
Anode Transport Car ATC adalah kendaraan khusus yang digunakan untuk mengirimkan anoda assembly ke gedung reduksi dan mengambil
butt assembly dari gedung reduksi. 5.
Crust dan Butt System Crust dan butt system adalah proses daur ulang crust dan butt yang
diterima dari gedung reduksi. Pemecahan Crust berfungsi untuk memecah crust menjadi ukuran 50 mm dan 30 mm sedangkan pemecahan Butt
berfungsi untuk memecah butt menjadi ukuran 150 mm dan 8 mm. 6.
Press System Press System berfungsi untuk membersihkan crust yang masih lengket di
butt dengan tembakan shot particle selama tiga kali putaran. Kategori Rod Reject terdiri dari :
a. Deformasi, kerusakan pada dimensi tangkai
b. Sticking, kerusakan akibat lengketnya thimble terlalu kuat
c. Erosi melt away, kerusakan akibat pengikisan
d. Crack, kerusakan yang diakibatkan oleh retaknya daerah yoke dan stub.
e. Spark, pengikisan pada tangkai
f. Bengkok, bila bagian tangkai tidak simetris
g. Mig Welding, kerusakan akibat retaknya las-lasan antara BA clad dan Rod
h. BA Clad, putusnya sambungan material aluminium dengan besi
i. Elongation, kerusakan pada stub yang disebabkan oleh faktor usia
PT.INALUM,2003
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan