Sistem Akutansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara

(1)

i

TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT INALUM (Persero) KUALA TANJUNG

BATU BARA

Oleh : AYU ANINDYA

122102144

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dengan judul “ Sistem Akutansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara”.

Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayah tercinta R.Tri Yuda Indra Murti dan Mama tercinta Makhwanti, S.Pd karena selalu memotivasi penulis sehingga bersemangat untuk menyelesaikan study dan menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya. Dan telah membesarkan penulis dengan penuh cinta dan kasih saying sehingga penulis bisa sampai seperti sekarang ini.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, tentunya banyak hambatan yang ditemui penulis, baik dalam proses pencarian data, metode penyusunan tugas akhir dan sebagainya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang banyak membantu penulis karena telah banyak memberikan dukungan dan motivasinya sehingga tugas akhir ini dapat selesai, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(3)

iii

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA , selaku ketua program studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak , selaku sekretaris program studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak , selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam menyusun tugas akhir ini hingga selesai.

5. Kepada Bapak Boyke Frederick sebagai staff Humas PT Inalum yang telah membimbing penulis selama melaksanakan Riset di PT Inalum. Dan kepada Bapak Adi Nugroho dan Ibu Artha Doris sebagai staff Keuangan yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan materi yang berhubungan dengan tugas akhir penulis.

6. Kepada Syahri Nurmansyah Matondang yang telah memberikan dukungan

dan pengertian yang luar biasa.

7. Kepada kedua adikku, Bagus Indra Pangestu, Rahma Amalia, terima kasih telah memberikan doa dan dukungannya sehingga penulis bersemangat menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Kepada sahabat- sahabat Cici Purwani, Tria Andriani, April Yani, Sofia Pane, Suci Asrika Ayu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya selama ini. 9. Kepada seluruh teman teman magang, teman teman seperjuangan Diploma III

Akuntansi stambuk 2012 grup C dan D, Chindy Claudia, Chintya Ginting, Hori Mariana, M Desi Floren, Sagita, Khadijah Siregar, Efrans Ginting, Baginda Yunico, Ahmad Muhajjir Nur Lubis, Dyah Puspita, Ilham Maulana


(4)

iv

Putra, Sugi Prawansyah, Hammam Setyo Haritsa, Fajrul Ramadhan, M. Emir Arifin, Fitria Nurandita, Rendi Arrahman, Rahmad Darmawan, Berto C Purba, Try Ayu Wulandari, Hasan Basri. Terima kasih atas persahabatannya selama ini yang tak akan pernah bisa penulis lupakan.

Akhir kata, penulis memanjatkan syukur kepada Allah SWT sehingga penulis masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Dan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, Juli 2015 Penulis

NIM : 122102144 Ayu Anindya


(5)

v DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I : PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... D. Rencana Penulisan... 1. Jadwal Survei/Observasi dan Tugas Akhir... 2. Rencana Isi...

1 1 3 4 5 5 6

BAB II : PT INALUM (Persero) KUALA TANJUNG BATU BARA……….

A. Sejarah Ringkas... B. Struktur Organisasi ... C. Job Description... D. Jaringan Usaha... E. Kinerja Usaha Terkini... F. Rencana Usaha...

8 8 12 15 23 26 28


(6)

vi

BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT INALUM

(PERSERO) KUALA TANJUNG BATU BARA…... A. Pengertian Kas... B. Pengertian Sistem Akuntansi...

C. Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara...

D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara……… E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara………..

29 29 31

35

39

42

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan... B. Saran...

45 45 46

DAFTAR PUSTAKA... 47

DAFTAR TABEL


(7)

vii


(8)

8

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Logo PT INALUM (Persero) ... 10 2.2 Struktur Organisasi PT INALUM (Persero) ... 13


(9)

9

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Riset dari PT Inalum (Persero) Kuala


(10)

10 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dari waktu ke waktu perkembangan dunia industri mengalami perubahan ke arah kemajuan, baik dalam hal teknologi maupun pengembangan kualitas produk. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat.

Pada perusahaan yang masih kecil semua kegiatan perusahaan dapat ditangani oleh seorang pimpinan serta beberapa pegawai saja, karena transakasi yang terjadi tidak begitu rumit, pengawasanpun dapat secara langsung dilakukan terhadap semua kegiatan perusahaan. Perusahaan yang bertambah besar dengan aktivitas yang makin bertambah luas, kemampuan pimpinan untuk mengawasi dan mengurusi setiap bagian yang ada dalam perusahaan semakin kurang. Oleh karena itu pimpinan harus mendelegasikan sebahagian tugas dan wewenangnya kepada bawahan. Dengan adanya pelimpahan tugas dan wewenang tersebut, maka dibutuhkanlah suatu alat untuk mengawasi jalannya aktivitas perusahaan agar dapat diketahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai berdasarkan


(11)

data-11

datadan informasi yang diperoleh untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan (decission making).

Baik buruknya informasi yang disajikan sangat tergantung pada sistem yang diterapkan pada perusahaan tersebut. Di samping itu sistem yang baik akan mendukung terciptanya internal kontrol yang baik pula dan memberikan informasi keuangan yang cepat, tepat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dengan adanya internal kontrol yang baik diharapkan dapat melindungi harta kekayaan perusahaan, terciptanya kehandalan dan kecermatan data akuntansi serta meningkatkan kepatuhan terhadap kebijaksanaan yang telah digariskan pimpinan, sehingga penyelewenggan dan kecurangan yang timbul dapat ditekan seminimal mungkin.

Sistem akuntansi merupakan salah satu alat bantu manajemen dalam rangka pengendalian aktivitas perusahaan untuk menghasilkan informasi yang baik bagi perusahaan. Sistem akuntansi yang memadai juga dapat digunakan sebagai sarana manajemen untuk aktivitas-aktivitas perusahaan, sehingga rencana yang ditetapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya peninjauan terhadap perusahaan maka akan terlihat apakah terjadi. Salah satu kekayaan perusahaan yang mudah diselewengkan dan dipindahtagankan adalah kas.

Kas adalah aktiva yang paling lancar digunakan dalam operasi perusahaan. Kas merupakan alat pembayaran yang lancar, yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila diperlukan. Kas adalah aktiva yang sangat mudah diselewengkan,ditipu, dan digelapkan. Oleh karena itu kas perlu diawasi sehingga


(12)

12

perusahaan dapat terhindar dari kerugian yang cukup besar dimasa yang akan datang.

Guna pencapaian tujuan perusahaan kearah yang lebih baik, maka perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya agar perusahaan mempunyai pedoman untuk menentukan jumlah kas yang diterima dan dikeluarkan selama periode tersebut.

Penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas akan sangat membantu perusahaan member informasi penting dalam pengambilan keputusan dan mengadakan ramalan tentang masa depan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan agar tidak terjadi penyalahgunaan kas. Dengan adanya sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas yang baik, dapat menunjang keberhasilan kegiatan operasi suatu perusahaan.

Berdasarkan uaraian di atas maka penulis tertarik untuk membahas bagaimana sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan pada PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara tersebut dalam bentuk Tugas Akhir ( TA ) dengan judul “ Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas Pada PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Inalum Kuala Tanjung (Persero) Batu Bara sudah berjalan dengan baik? ”


(13)

13 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a.Untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas pada PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara.

b.Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas yang diterapkan di PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara sudah berjalan dengan baik.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara

Penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar kiranya dapat menjadi suatu bahan pertimbangan dalam menentukan sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas pada periode yang akan datang.

b. Bagi Penulis

Untuk lebih memperdalam pengetahuan penulis tentang penerapan sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas dalam dunia perusahaan industri dan berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dan menyelesaikan pendidikan di program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. c. Bagi Pihak Lainnya.

Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian lanjutan di masa yang akan datang.


(14)

14 D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/Observasi

Lokasi penelitian : PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara Jalan Kuala Tanjung, Desa Sei Suka Kab.Batu Bara

Berikut ini adalah jadwal penelitian yang dilakukan peneliti dalam penyusunan tugas akhir :

Tabel 1.1

Jadwal Survey/ Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

NO Kegiatan

Juni 2015

Juli 2015

I II III IV I II III IV

1 Pengesahan penulisan

tugas akhir 2 Pengajuan judul

3 Permohonan izin riset

4 Penunjukandosen

pembimbing

5 Pengumpulan data

6 Penyusunan tugas akhir


(15)

15 8 Penyelesaian tugas akhir

2. Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari empat bab yaitu : Bab Pendahuluan, Bab Profil Perusahaan yaitu Profil PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara, Bab Pembahasan, dan Bab Penutup.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan rencana isi.

BAB II : PT INALUM (Persero) KUALA TANJUNG BATU BARA

Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah ringkas

perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas

(jobdescription), jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha.


(16)

16

BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT INALUM (Persero) KUALA TANJUNG BATU BARA

Dalam bab ini, berisikan teori tentang pengertian kas, pengertian sistem akuntansi, sistem pengendalian intern kas, sistem akuntansi penerimaan kas, dan pengeluaran kas pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan serta saran guna meningkatkan penggunaan sistem akuntansi penerimaan dan Pengeluaran kas pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara.


(17)

17 BAB II

PROFIL PT INALUM (Persero) KUALA TANJUNG BATU BARA

A. Sejarah Ringkas

Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut.

Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya.

Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko


(18)

18

K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd.

Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal Tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah nama Nippon Asahan aluminium Co, Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975.

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan didirikan di Jakarta. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%.

Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No.5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintahan yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.

Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada 1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Induk.


(19)

19

Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan asal Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi menjadi BUMN pada 19 Desember 2013 setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium. PT INALUM (Persero) resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014.

Makna Logo PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara

Logo PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara di tunjukkan oleh gambar berikut :

Gambar 2.1

Logo PT Inalum (Persero) Makna logo adalah sebagai berikut:

a. Gagasan Visual : Stilasi huruf ‘A’ dan ‘I’. Menyimbolkan struktur kimia dari alumunium, menyiratkan ruang lingkup usaha inalum yakni industri alumunium.

b. Arah Hologram : Mengarah keatas. Mengekspresikan karakter yang


(20)

20 di Indonesia dan siap bersaing di kancah global.

c. Logotype : Menggunakan font Gotham Bold Lowercase. Memberikan makna

bahwa personifikasi inalum adalah sosok yang disiplin dan professional (bold), sekaligus ramah dan humaniora (lowercase).

d. Warna Logogram dan Logotype.

Biru : Industri berteknologi canggih Hijau : Ramah lingkungan

Merah : Kebanggaan bangsa Indonesia

Visi PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara

Visi PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara adalah

menjadiPerusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium TerpaduRamahLingkungan.

MisiPT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara

a. Menjalankan Operasi Peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan,

aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.

b. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.

c. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar

melalui program CSR dan PKBL yang tepat sasaran.

d. Meningkatkan kompetensi SDM secara terencana dan berkesinambungan


(21)

21 B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan pencerminan kebijaksanaan yang dilakukan guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Struktur organisasi PT. Indonesia Asahan Alumunium Kuala Tanjung Batu Bara terbagi atas beberapa bagian. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara pada gambar berikut ini.


(22)

22 Gambar 2.2


(23)

23

STRUKTUR ORGANISASI PT INALUM (Persero) KUALA TANJUNG BATU BARA

Direktrur Utama : Winardi

Direktur Umum & Sumber Daya Manusia : Carry Mumbunan

Direktur Keuangan : Oggy Achmad Kosasih

Direktur Pengembangan dan Bisnis : Harmon Yunaz

Direktur Operasi : Sahala Hasoloan Sijabat

Wakil Manajem : Sahala Hasoloan Sijabat

Administrasi : Eddy Kristanto

Umum & CSR : Wijayanto Djoko L

Administrasi SDM & Welfare : Nugraha M. Toyib

Pengembangan SDM : Moh. Rozak H

Treasury : Robinsong Girsang

Budgeting & Accounting : Afrizal Noorbey

Logistik : Untung Baritno

Proyek Pengembangan : Dante Sinaga

Perencanaan Strategi : Ismadi YS Jenal

Marketing & Sales : Salman Farisi

Reduksi & Penuangan : Aji Rustanto

Karbon : Kusnandar D. Sartono

Pemeliharaan : Dwi Yantho Soetimin

Engineering : Ivan Ermisyam


(24)

24

Pemeliharaan PLTA : Benny Iskandar

Pengawasan Internal : Rainaldy Harahap

Sekretaris Perusahaan : Ricky Gunawan

Legal & Kepatuhan : Satyawarman Tarigan

Pengadaan : Suryadi Munir

Auditor Internal : Yohanes Sigit Subabdriawan

C. Job Description

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi.

2. Komisaris

Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan, serta memberikan nasehat kepada direksi.

3. Direksi

Direksi bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

4. Direktur

Ada 5 direktur dalam setiap departemen perusahaan antara lain :

a. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia. Melayani dan bertanggung

jawab dengan tugas antara lain :

1. Masalah umum yang berhubungan dengan organisasi perusahaan. 2. Hubungan masyarakat dengan organisasi perusahaan.


(25)

25

3. Masalah hukum dan peraturan-peraturan. 4. Masalah personalia

5. Hubungan industrial 6. Latihan dan kependidikan

b.Direktur Perencanaan dan Keuangan

Direktur Perencanaan dan Keuangan menangani dan bertanggungjawab atas tugas antara lain :

1. Pengelolaan dana keuangan perusahaan 2. Akuntansi dan perpajakan

3. Penyajian laporan keuangan

4. Hal-hal yang berkenaan dengan kas dan bank c.Direktur Bisnis

Direktur bisnis terbagi atas tiga departemen yaitu: 1. Departemen penanganan dan produk

Menangani dan bertanggungjawab atas tugas-tugas antara lain:

a. Pengadaan bahan untuk operasi perusahaan dan prasarana lain baik impor maupun ekspor

b. Studi pengembangan system pengadaan

c. Riset dan seleksi supplier atau leveransir untuk pengadaan bahan kebutuhan perusahaan

d. Pejualan barang atau bahann yang sudah tidak dapat terpakai lagi 2. Departemen Penjualan Produk


(26)

26

a. Perencanaan, administrasi, dan pelaksanaan penjualan hasil produksi

b. Kontrak penjualan hasil produksi

c. Penagihan pembayaran atas penjualan hasil produksi d. Studi dan riset market salles

3. Depertemen Transportasi

Departemen transportasi menangani dan bertanggungjawab atas tugas-tugas berikut:

a. Perencanaan, administrasi dan pelaksanaan serta penyempurnaan sistem transportasi pemasukan bahan keperluan operasi perusahaan dan pengeluaran hasil produksi untuk dijual.

b. Perencanaan dan pelaksanaan kepabeanan impor dan ekspor

perusahaan.

c. Perencanaan dan pelaksanaan klaim kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan impor bahan.

d. Direktur Produksi

Direktur produksi menangani dan bertanggungjawab atas tercapainya produksi baik segi kualitas maupun kuantitas.

e. Direktur pembangkit listrik

Direktur pembangkit listrik menangani dan bertanggung jawab masalah penyediaan dan distribusi dari tenaga listrik yang diterima dari PLTA siguragura dan tangga keseluruh departemen yang membutuhkannya. Dan bertanggungjawab atas pemeliharaan,


(27)

27

perawatan dan perbaikan dari peralatan dan fasilitas elektronik, seperti telepon, computer, dan lain-lain.

5. Seksi jaminan mutu

Seksi jaminan mutu menangani dan bertanggungjawab atas pemeriksaan dan analisa mutuu bahan baku untuk dipakai dalam proses produksi serta mutu hasil proses produksi.

6. Seksi akuntansi

Seksi akuntasi adalah petugas yang mencek, menyusun, mengatur, dan melaksanakan pembayaran atau penerimaan dan bukti akuntansi.

7. Kasir

Kasir adalah petugas yang berfungsi menerima dan membayar uang (termasuk petugas yang berwenang terhadap kas kecil dan dana cadangan

pembayaran)

8. Seksi keamanan industri

Menangani masalah yang berkenaan dengan keamanan arealPower plant dan pemukiman karyawan.

Selain itu, adapun job deskripsion pada bagian SFA adalah sebagai berikut:

1. Bambang Irawan ( Position : Manager, M-1)

a. Memanajemen secara keseluruhan dan akuntabilitas di SFN b. Persetujuan keseluruhan transaksi dari SFN

c. Manajer keuangan


(28)

28

e. Verifikasi akhir dan pengendalian pembayaran internal dan

eksternal

f. Tugas khusus dari direktur dan DGM/GM dari hal pendanaan 1. Yuko Syahputra (Position : Junior Manager, JM-1)

a. Mengontrol keselulruhan pekerjaan keuangan

b. Verifikasi dan pengendalian kas dan laporan deposito harian untuk semua W/L

c. Verifikasi dan pengendalian L/C impor

d. Verifikasi dan pengendalian akun untuk ISP, IPP, IMO, & JAO e. Verifikasi dan pengendalian pembayaran internal dan eksternal 2. Adi Nugroho ( Officer, OF-3)

a. Administrasi dan control L/C impor

b. Pemroses dan verifikasi pertama dari transaksi pembayaran internal dan eksternal

c. Administrasi dari laporan DHE dan LLD d. Mempersiapkan dan mengontrol anggaran SFN

e. Pekerjaan khusus dari manager mengenai masalah keuangan. 3. Arta Amaya Doris (Assistant Officer, AO-5)

a. Proyeksi laporan arus kas dan laporan posisi keuangan b. Pengelolaan dana (transfer, penempatan, dan pertukaran) c. Pekerjaan khusus dari DGM/GM &M mengenai halpendanaan 4. Irwanto ( Assistant Officer, AO-1)


(29)

29

b. Laporan bulanan koleksi penjualan dan saldo c. Koleksi penjualan dan pengendali perdagangan A/R d. Faktur dari pekerjaan layanan

5. Neliana Hutagalung (Assistant Officer, AO-1)

a. Akuntansi penjualan produk dan jasa lainnya (misalnya: sampah segar, barang yang tidak terpakai, dan bahan pembuangan)

b. Faktur untuk barang/ suku cadang, memuat semua ingot,

pengiriman, distribusi, penghitungan dan survey bekerja dengan suveryor independent.

c. A/R Kontroler non perdagangan

d. Pengendalian semua sistem pengarsipan dan penyimpanan

e. ISO dan penanganan dokumen non ISO, termasuk hal-hal yang

berkaitan dengan PA

6. Thoyib K.B (Assistant Officer, AO-1)

a. Verifikasi pembayaran ISP harian dan penerimaan, makanan inklusif dan alokasi BBM untuk M/S

b. Verifikasi pembayaran berkala (non-IDR) dari IPP c. Verifikasi pajak penghasialan pasal 21

d. Administrasi dan control keseimbangan karyawan pinjaman untuk semua lokasi kerja

e. Administrasi dan control obligasi tender pengadaan

f. Administrasi biaya pengobatan dan control untuk semua lokasi kerja


(30)

30

g. Administrasi dan pengendalian pembayaran tagihan untuk semua lokasi kerja

h. Administrasi dari penjualan (ingot dan lain-lain)

i. Hal personal ( daftar hadir, kesejahteraan, dan lain-lain) j. Membantu Mr. Irwanto mengenai faktur penjualan jasa 7. Siswadi Ngadiman (Senior Clerk, SC-7)

a. Membantu Mr. Toyib mengenai verifikasi dari pembayara dan

penerimaan harian ISP , termasuk snack dan alokasi BBM untuk M/S (internal dan eksternal)

b. Membantu Mr. Toyib mengenai verifikasi pembayaran periodic

(non-IDR) dari IPP.

c. Membantu Mr. Toyib mengenai verifikasi pajak penghasilan pasal 21

d. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi dan pengendalian

kredit untuk keseimbangan karyawan untuk semua lokasi kerja. e. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi dan biaya pengobatan

untuk semua lokasi kerja

f. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi dan pembayaran

tagihan untuk semua lokasi kerja

g. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi penjualan ( semua

Ingot dan lain-lain)

h. Membantu Mr. Toyib mengenai data pribadi (daftar hadir,


(31)

31 8. Ratna Julianti Boyman (Clerk, C-7)

a. Kasir kedua

b. Administrasi pelaporan dan RFA

c. Mempersiapkan faktur untuk pengadaan barang/ suku cadang dan

jasa. Import dengan non- L/C

d. Assisten penanganan dokumen ISO dan non ISO e. Memproses pembayaran periodic

f. Administrasi peraturan dan regulasi

g. Hal urusan umum ( korespondensi, pengarsipan umum, stasioner, dan sebagainya)

9. Ratih Agustina Parapat (Clerk, C-7) a. Kasir pertama

b. Mempersiapkan dan administrasi petunjuk remittance

c. Mempersiapkan dan administrasi pernyataan harian dan deposito d. Rekonsilisasi bank

e. Administrasi korespondensi perbankan

f. Control dan administrasi bank garansi dan garansi lainnya 10. Prayudi Utama (Clerk, C-5)

a. Penerimaan tengah IR/COC untuk bagian dan faktur dokumen.

Dari vendor dan distribusi dan administrasi IR/COC dan faktur untuk PIC

b. Mempersiapkan dan administrasi dari L/C impor c. Administrasi dan eksekusi penyimpanan arsip


(32)

32 d. Pengajuan bukti ISP

D. Jaringan Usaha

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun pembangkit listrik siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air danau Toba ke Selat Malaka.

Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi permukaan air danau toba. Pembangunan PLTA dimulai pada tanggal 9 Juni 1978. Pembangunan stasiun pembangkit listrik bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan tradisi local. Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun dan diresmikan oleh wakil presiden Umar Wirahadikusuma pada tanggal 7 Juni 1983. Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung.

2.Pabrik peleburan alumunium

Inalum membangun pabrik peleburan alumunium dan fasilitas pendukungnya diatas area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, kira-kira 110 km dari kota medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara.


(33)

33

Pabrik peleburan dengan kapasitas terpasang 225.000 ton alulmunium pertahun ini dibangun menghadap Selat Malaka. Pembangunan pabrik peleburan ini dimulai pada tanggal 6 Juli 1979 dan tahap I operasi dimulai pada tanggal 20 Januari 1982. Pembangunan ini diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto yang didampingi oleh 12 Mentri Kabinet Pembangunan II. Operasi pot pertama dilakukan pada tanggal 15 Februari 1982 dan Maret 1982, alumunium ingot pertama berhasil dicetak.

Pada tanggal 14 Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton Alumunium Ingot meninggalkan Kuala Tanjung menuju Japan untuk mengekspor produk PT. Inalumdan membuat Indonesia sebagai salah satu Negara pengekspor alumunium di dunia. Produksi ke satu juta ton berhasil dicetak pada tanggal 8 Februari 1988, kedua juta ton pada tanggal 2 Juni 1993, ketiga juta ton pada 12 Desembmer 1997, keempat juta ton pada 16 Desember 2003 dan kelima juta ton pada 11 Januari 2011.

Produk Inalum menjadi komoditi ekspor ke Jepang dan juga dalam negeri dan digunakan sebagai bahan baku industry hilir seperti ekstrusi, kabel dan lembaran alumunium. Kualitas produk inalulm adalah 99,70% dan 99,90%. Pabrik pelburan alumunium di Kuala Tanjung bergerak dalam bidang mereduksi alumina menjadi alumunium dengan menggunakan alumina, karbon, dan listrik sebagai material utama. Pabrik ini memiliki 3 pabrik utama, pabrik Karbon, pabrik Reduksi, dan pabrik penuangan serta fasilitas pendukung lainnya.


(34)

34

Unit tungku reduksi terdiri dari tiga gedung, masing-masing berukuran panjang ±640 meter dan lebar 50 meter. Dalam masing-masing gedung dipasang 170 tungku tipe anoda panggang 175.000 amp dengan kapasitas produksi 75.000 ton alumunium setiap tahun, demean lisensi dari Sumitomo Alumunium Smelting Co. Ltd. Tungku terpasang dengan kapasitas produksi keseluruhan 225.000 ton alumunium setiap tahun. b.Gedung Karbon

Gedung karbon yang akan memproduksi blok-blok karbon Anoda yang akan digunakan pada tungku-tungku reduksi terdiri dari tiga bagian, yaitu Bagian Penangkaian. Dalam bagian karbon mentah yang bertingkat ini, bahan-bahan baku seperti kokas dan pitch keras diaduk sedemikian rupa dan dibentuk menjadi blok-blok anoda mentah. Blok-blok anoda mentah yang dihasilkan dibawa ke bagian pemanggang anoda, dimana 106 tungku tipe riedhammer tertutup dipasang. Blok-blok anoda panggang ini kemudian dipindahkan kebagian penagkaian dimana anoda panggang diberi tangkai yang nantinya berfungsi sebagai elektroda pada tungku reduksi.

c.Bagian Penuangan

Alumunium cair yag dihisap dari tungku reduksi diangkat bagian penuangan dimana alumunium cair setelah dimurnikan lebih lanjut dalam tungku-tungku penampungan, dibentuk menjadi ingot-ingot alumunium dengan berat masing-masing 50LB (22,7 Kg), yang merupakan produksi PT. Inalum yang siap dipasarkan dalam negeri maupun keluar negeri 10


(35)

35

buah tungku penampung yang masing-masing berkapasitas 30 ton pencetak ingot.

3. Produk akhir

Produk yang dihasilkan oleh PT Indonesia Asahan Alumunium adalah alumunium batangan. Berat per batangnya adalah 22,7kg.PT. Indonesia Asahan Alumunium (Persero) menghasilkan 2 (dua) jenis kualitas produk, yaitu 99,90% dan 99,70% . alumunium batangan PT. Inalum terdaftar pada London Metal Exchange (LME) tanggal 22 September 1987.

Standar Mutu Alumunium Batangan PT Inalum mengacu pada JIS H2-102, 1968 (Reaffirmed 1974) dan Western, Alumunium Assosiation Designation and Chemical composition Limits for Unalloyed Alumunium of Alumunium Association Inc, USA.

E. Kinerja Usaha Terkini

Salah satu persyaratan dari Key player adalah kemampuan untuk melaksanakan proses kerja dan produksi sebagai sebuah pelayanan dengan metode standar global yang disebut ISO, yaitu sebuah metode yang berkualitas yang pada prinsipnya telah dilaksanakan oleh PT INALUM (Persero) sejak berdirinya PT INALUM. Komitmen perusahaan sejak masa konstruksi dalam kepeduliannya terhadap lingkugan telah dilaksanakan dimana PT INALUM (Persero) telah memperoleh Peringkat Biru dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). Sedangkan untuk SMK3 ( Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja), PT INALUM (Persero) memperoleh Bendera Emas.


(36)

36

Sertifikat Internasional dan penghargaan yang telah diterima PT INALUM (Persero) adalah :

1. Quality Management System (QMS)

PT INALUM (Persero) telah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International dan memperoleh 2 (dua) sertifikat, masing-masing :

No.AU98/1054, Sejak Februari 1998 untuk PLTA.

No.: ID03/0239, sejak April 1998 untuk Pabrik Peleburan. 2. Environmetal Management System (EMS)

Dalam rangka turut melestarikan lingkungan, PT INALUM (Persero) telah mendapatkan Sertifikat ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan No.: GB02/55087 sejak April 2002 dari SGS International.

3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

PT INALUM (Persero) telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan mendapatkan predikat Bendera Emas (Gold Flag) sebanyak 2 (Dua) kali yaitu pada tahun 2005 & 2008 (Sertifikat No. : 00351/SE/2004 & No.: 00351/SE/2007 untuk PLTA dan Sertifikat No.00352/SE/2004 & No.:0032/SE/2007 untuk Pabrik Peleburan) dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

4. PROPER

PT INALUM (Persero) juga telah mendapatkan 3 (tiga) kali peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)


(37)

37

yaitu pada tahun 2004, 2005 dan 2008 dari Kementrian Lingkungnan Hidup Indonesia.

5. International Ship & Port Facility Security (ISPS) Code

Untuk mendeteksi ancaman keamanan dan tindakan pencegahan di Pelabuhan, PT INALUM (Persero) telah mendapatkan sertifikat ISPS Code No.: 02/0161- DV tanggal 3 Juni 2005 dari Pemerintah Republik Indonesia.

6. Sahwali Awards

Perusahaan juga menerima Sahwali Awards tentang EnvironmentallyFriendly Businessman pada tanggal 13 November 1992 dari Indonesian Enviromental Management and Information Center (IEMIC).

F. Rencana Usaha

Inalum akan menambah kapasitas menjadi 455.000 ton per tahun 2017. Oleh karena itu Inalum membutuhkan dana senilai US$750 juta untuk pengembangan tersebut. Adapun saat ini kapasitas alumunium ingot (batangan) PT Inalulm mencapai 240.000 ton per tahun.

Selain itu Inalum juga ada rencana menggandeng PT Aneka Tambang Tbk (Persero) membangun refineryalumina di Menpwah, Kalimantan Barat, berkapasitas 1,2 juta ton alumina per tahun.

BAB III

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT INALUM (PERSERO) KUALA TANJUNGBATU BARA


(38)

38 A. Pengertian Kas

Kas adalah bagian dari aktiva lancar atau current assets, contoh dari kas diantaranya uang kertas dan uang logam, dan sejenisnya yang dapat dimanfaatkan sebagai alat tukar yang memiliki dasar pengukuran akuntansi. Kriteria lain untuk dianggap sebagai kas adalah dapat digunakan segera. Artinya, apabila diminta harus bisa segera dikeluarkan. Kas mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Karena merupakan aktiva yang paling liquid, harus dilakuakan pengawasan yang ketat terhadap kas. Kas sangat mudah dipindah tangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya, sehingga sangat mudah diselewengkan.

Berikut ini adalah pengertian kas menurut beberapa ahli :

Menurut Warren (1992:204) defenisi kas adalah “Uang kas adalah suatu aktiva yang paling mudah diselewengkan dan digunakan tidak semestinya oleh karyawan, karena uang kas merupakan aktiva yang paling bernilai daripada aktiva lainnya dan karena uang kas mudah dipindahkan.”

Menurut Warren (2008:320) yaitu “ Kas (cash) meliputi uang receh, uang kertas, cek, wesel (money order atau kiriman uang melalui pos yang lazim berbentuk draft bank atau cek bank,hal ini untuk selanjutnya diistilahkan wesel), dan uangyang disimpan dibank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari pihak bank bersangkutan”


(39)

39

Menurut Somantri (2007:26) yaitu “ Kas adalah aktiva lancar yang meliputi uang kertas atau logam dan benda-benda lain yang mempunyai sifat seperti uang. Artinya, dapat digunakan sebagai media tukar atau alat pembayaran yang sah.” Dari definisi-definisi kas diatas dapat disimpulkan bahwa kas adalah aktiva yang paling liquid, yang diguakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran perusahaan sebagai alat pembayaran yang sah. Yang termasuk sebagai kas adalah uang logam dan uang kertas yang ada di perusahaan dan rekening giro yang ada di bank. Kas adalah aktiva yang paling liquid karena paling mudah dicairkan dan mudah ditukarkan dengan barang tertentu sebesar nilai nominal kas tersebut. Kas merupakan alat pembayaran yang sah dan merupakan aktiva lancar dan modal kerja yang paling tinggi nilainya. Hampir semua transaksi yang terjadi di dalam perusahaan menggunakan kas.

Menurut Harnanto (2002:148), terdapat dua kriteria yang harus dipenuhi, agar suatu alat pembayaran dapat diklasifikasikan sebagai kas yaitu:

1. Harus diterima oleh masyarakat bisnis sebagai alat pembayaran dan/atau diterima oleh bank sebagai simpanan, sebasar nilai nominalnya, dan 2. Harus dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk kegiatan normal perusahaan.

Kas adalah aktiva lancar yang sifatnya sangat liquid dibandingkan aktiva lancar lainnya. Sangat liquid karena kas adalah aktiva yang paling mudah di cairkan atau ditukarkan dengan benda lain sesuai dengan nilai nominalnya. Liquiditas merupakan salah satu indikasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Penting bagi perusahaan untuk mempertahankan


(40)

40

posisi liquiditas yang memadai, perusahaan yang memiliki tingkat liquiditas yang tidak memadai cenderung memiliki resiko kegagalan, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat liquiditas yang memadai umumnya memiliki fleksibilitas keuangan yang lebih besar untuk menerima peluang investasi baru yang tidak terduga. Selain itu, kas merupakan aktiva yang tidak produktif, karena kas tidak dapat dikembangkan atau ditambah kecuali diubah menjadi aktiva lainnya.

B. Pengertian Sistem Akuntansi

Dalam perusahaan, baik perusahaan industri, perusahaan dagang, maupun perusahaan jasa, semuanya bertujuan untuk memperoleh laba. Untuk memperoleh laba yang diinginkan tentu membutuhkan sistem akuntansi yang baik. Sistem akuntansi sebaiknya terapkan oleh perusahaan industri, dagang, maupun perusahaan jasa. Sistem akutansi harus dibuat sebaik mungkin agar kegiatan akuntansi dapat berjalan sebagaimana mestinya dan berkaitan satu sama lain. Sistem akuntansi juga bermanfaat untuk meminimalisir kecurangan-kecuragan atau penyelewengan terhadap aktiva perusahaan.

Pada dasarnya, sesuatu dapat disebut sistem apabila memenuhi dua syarat, pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagian- bagian itu disebut subsistem, atau adapula yang meyebutnya sebagai prosedur.

Berikut merupakan pendapat bebrapa ahli mengenai sistem:

Menurut Hall (2001:5)yaitu “Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)


(41)

41

Menurut Steinbart (2006 : 2) yaitu “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Widjadjanto (2001 : 2) yaitu “Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output.”

Agar suatu sistem dapat berfungsi secara efisien dan efektif, subsistem-subsistem atau prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi informasi yang relevan antar subsistem. Namun demikian, biasanya antara satu subsistem dengan subsistem lainnya tidak dapat dilihat garis pemisahannya secara tegas, karena interaksi yang terjalin antar subsistem itu demikian kuatnya dan acapkali saling bertumpang tindih.

Menurut Warren (2008:320) yaitu“Akuntansi dapat didefenisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.”

Menurut Ikhsan (2009:2) yaitu“Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian,penguraian, penggabungan, pengikhtisaran, dan penajian data keuangan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi.”

Menurut Belkaoui (2000:38) yaitu “Akuntansi merupakan proses


(42)

42

untuk memmungkinkan pembuatanpertimbangan dan keputusan berinformasi oleh pengguna informasi”

Suatu sistem akuntansi harus menjamin tersedianya data yang diperlukan

oleh pimpinan perusahaan dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan melaporkannya kepada pemilik, kreditur dan pihak-pihak lain berkepentingan. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang direncanakan dengan baik harus dilengkapi dengan :

(1) pengumpulan, pencatatan dan pelaporan data yang efisien . (2) pengukuran setiap kegiatan perusahaan,

(3) pemberian wewenang dan tanggung jawab , dan (4) pencegahan kesalahan dan kecurangan.

Menurut Hall (2001:18) , ada tiga tujuan utama yang umum bagisemua sistem, yaitu :

1. Untuk mendukung fugsi kepengurusan (stewardship) manajemen.

Kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang pengguanaan sumberdaya kepemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta lainnya. Secara internal, pihak-pihak manajeman menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.

2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi

memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggungjawab pengambilan keputusan.


(43)

43

3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem

informasi menyediakan informasi bagi personel operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari secara efisien dan efektif.

Berikut ini beberapa defenisi sistem akuntansi menurut beberapa ahli :

Menurut Warren (2008:206) yaitu “ Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan,mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan”

Menurut Mulyadi (2010:182) yaitu “ Sistem akuntansi adalah Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”

Menurut Fees (2004:182) yaitu“Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan mendapatkan informasi keuangan dan operasi usaha.”

Dari defenisi-defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah prosedur atau rangkaian tata cara yang meliputi dokumen-dokumen yang saling berkaitan sehingga dapat menghasilkan suatu keputusan untuk pengambilan perencanaan maupun keputusan mengenai jalannya operasi suatu perusahaan.

Tujuan Sistem Akuntansi Dalam mewujudkan sistem akuntansi yang baik, pada dasarnya harus mengetahui pembangun sistem akuntansi itu sendiri,sistem akuntansi erat hubungannya dengan kerjasama manusia dengan sumber daya lainnya didalam suatu perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Tujuan


(44)

44

sistem akuntansi merupakan suatu tujuan yang berdasarkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Tujuan sistem akuntansi yang dikemukakan oleh Mulyadi (2010: 185)adalah “Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi mempunyai tujuan utama

sebagai berikut :

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Untuk meningkatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi, dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.” Dari uraian tujuan sistem akuntansidiatas, dapat disimpulkan bahwasistemakuntansi merupakan faktor utama pendorong agar manajemen perusahaan dapat menghasilkan informasi akuntansi yang terstruktur dan mengandung arti.

C. Sistem Pengendalian Intern Kas di PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara

Pengendalian intern terdiri terdiri dari rencana organisasi serta metode dan prosedur yang berhubungan dengannya, yang digunakan perusahaan untuk.


(45)

45 1. Melindungi harta miliknya

2. Menghasilkan data akuntansi yang cermat 3. Menunjang kegiatan yang efisien,dan

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan perusahaan.

Pengendalian akuntansi intern terdiri dari metode dan prosedur yang terutama berhubungan dengan keandalan catatan dan laporan keuangan dan tindakan untuk melindungi aktiva perusahaan. Contohnya prosedur yang dirancang untuk menamin bahwa seluruh transaksi dicatat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum akan membantu penyusunan laporan yang dapat diandalkan. Penguasaan atas aktiva harus terbatas pada orang-orang yang berwenang agar aktiva tersebut dapat dilindungi. Cara lain untuk itu adalah mengharuskan dilakukan perbandingan secara berkala antara aktiva yang tercatat dengan aktiva yang dihitung secara fisik.

Pengendalian Penerimaan Kas

Penerimaan kas pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara bersumber dari:

a. Penjualan Ingot b. Penjualan Listrik

c. Penyewaan Mess karyawan

d. Pemungutan biaya kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan

e. Penyewaan tower

Adapun pengawasan intern yang dilakukan PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara terhadap penerimaan kas yaitu dengan cara:


(46)

46

1. Semua penerimaan kas yang berhubungan dengan penerimaan penjualan

barang dan jasa harus diterima oleh pemegang kas (Kasir).

2. Setiap saldo uang kas harus diperiksa oleh pejabat yang berwenang.

3. Adanya pemisahan tugas antara bagian gudang, bagian penjualan, dan bagian akuntansi.

4. Pemegang kas besar (kasir) hanya menyimpan sejumlah uang kas sehubungan dengan yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam hal ini, PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara menyimpan Cash on Hand dengan limit Rp 100.000.000,-

5. Untuk penerimaan kas maksimal yang diterima oleh kasir secara cash adalah sejumlah Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah). Jika lebiih dari Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) penerimaan dilakukan melalui rekening bank.

6. Perhitungan kas pada akhir hari (Stock Opname) ditandatangani oleh kasir (Clerk), bookkeeper (Pemegang Buku), staff s/d manajer.

Pengendalian Pengeluaran Kas

Pengeluaran kas yang dilakuakan PT Inalum (Persero) KualaTanjungBatu Bara yaitu:

a. Pembayaran untuk bahan baku:

1. Alumina

2. CTP

3. CPC


(47)

47

b. Pembelian perlengkapan kantor, pembelian makan siang tamu, alokasi BBM, dan sebagainya.

c. Perjalanan dinas. d. Perobatan.

Pengawasan intern terhadap pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT Inalum(Persero) Kuala Tanjung Batu Bara adalah sebagai berikut:

1. Seluruh bukti pengeluaran kas bank ditandatangani oleh pemegang kas dan atasan langsung pemegang kas sebagai bukti bahwa pengeluaran kas diketahui dan disetujui oleh perusahaan.

2. Seluruh transaksi harus dicatat tepat waktu.

3. Pengeluaran kas per hari maksimal Rp 3.000.000,- . jika pengeluaran kas lebih dari Rp 3.000.000,- maka pengeluaran kas dilakukan melalui rekening bank.

4. Untuk pembayaran atas jasa, jika jasa diterima pada 1-15 hari pertama, maka pembayaran baru akan dilakukan 16-30 hari berikutnya, yaitu dilakukan pada hari selasa dan kamis.

5. Untuk pengeluaran kas dengan limit :

a. 0 s/d Rp 25.000.000 akan ditandatangani oleh staff dan junior manager. b. Rp 25.000.000 s/d Rp 100.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior

manager, dan manager.

c. Rp 100.000.000 s/d Rp 1.000.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior manager, manager, dan general manager.


(48)

48

d. Rp 1.000.000.000 s/d Rp 25.000.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior manager, manager, general manager, dan direktur keuangan.

e. Diatas Rp 25.000.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior

manager, manager, general manager, direktur keuangan, dan presiden direktur.

D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara.

Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk peningkatan aktiva atau penurunan hutang dari berbagai sumber dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

Berikut ini adalah sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara, yaitu :

a. Pemegang Buku

1. Pemegang buku memeriksa “Permintaan untuk Penerimaan”

bukti-buktiDan dokumen accounting dan lain-lainnya yang disampaikan oleh sipemohon,menandatangani permintaan untuk permohonan tersebut, kemudianmenyerahkan dokumen tersebut diatas beserta dengan permintaan untukpenerimaan kepada kasir setelah mendapat persetujuan dari manageraccounting.

2. Dalam hal sipemohon akan menyampaikan “Permintaan untuk

Pembayaran/ penerimaan” pemegang buku akan mempersiapkan “permintaan untuk pembayaran/penerimaan” untuk tiap-tiap transaksi tersebut (kecuali untuk permintaan yang akan dibuat oleh kasir) dan


(49)

49

kemudian melaksanakan prosedur dengan yang dinyatakan dalam ayat (a) 1 diatas.

b. Kasir

1. Kasir akan mencap dengan cap yang telah ditentukan “RECEIVED” atas permintaan untuk penerimaan, bukti-bukti dan dokumen-dokumenaccounting, setelah memeriksa dan menetapkan bahwa tidak ada perbedaandiantara jumlah uang dengan permintaan untuk penerimaan yangdisampaikan oleh pemegang buku.

2. Kasir mengeluarkan kwitansi yang telah ditentukan, dengan nomor

kwitansi, tanggal penggunaan,tanda tangan dari yang berwenang, dengan berdasarkan atas permintaan untuk penerimaan yang dinyatakan(b) 1 diatas, bukti-bukti dan dokumen accounting.

3. Kasir akan menyerahkan permintaan untuk penerimaan berdasarkan

bukti-bukti dan dokumen accounting kepada manajer kas untuk

mendapatkan persetujuan, kemudian menyerahkan kwitansi tersebut kepada sipembayar setelah memperoleh tandatangan dari manajer kas.

4. Dalam hal dianggap perlu oleh manajer kas, prosedur 1-3 yang dinyatakan diatas, akan dilaksanakan lebih dulu sebelum prosedur 1-2

didalam point (a) oleh pemegang buku.

5. Dalam hal penerimaan cek yang tertanggal mundur, kasir akan


(50)

50

Setelah menerima dokumen-dokumen baik yang dipersiapkan oleh bagian STR maupun SMP, bagian SFA memeriksa, membandingkan satu persatu apakah telah sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak penjualan.

Pencatatan penjualan dilakukan oleh bagian SFA berdasarkan dokumen asli yang meliputi (invoice, packing list, sertificate of weight, certificate of analysis, certificate of origin, stowage plan and notice of eksport) yang diserahkan oleh bagian SMP dan bagian STR. Bagian SFA membuat jurnal untuk mencatat jumlah. Penjualan dan piutang dagang kemudian jurnal ini diproses dikomputer sehingga dalam bukku besar penjualan sebelah kredit dan buku besar piutang dagang bertambah sebesar jumlah penjualan.

Berdasarkan dokumen-dokumen yang diserahkan oleh bagian SMP dan STR maka SFA akan membuat Application for Collection dan Bill ofExchange.Satu serta dari dokumen-dokumen ini bersama dokumen lainnya akan dikirimkan kepada pembeli sebagai pemberitahuan bahwa barang telah diserahkan. Pada saat ini bagian SFA akan membuat jurnal untuk mencatat penjualan sebagai berikut :

Piutang Dagang XXX

Penjualan XXX

Satu set lagi akan diserahkan kepada BNI 46 sebagai dasar penagihan bagi bank. Berdasarkan Application for Collection dan Bill of Exchange dari PT Inalum (SFA) , BNI 46 akan melakukan peagihan kepada pembeli sesuai dengan syarat pembayaran yang diberlakukan. Setelah BNI 46 menerima penagihan dari pembeli, kemudian akan membuat nota kredit dan mengirimnya kebagian SFA.


(51)

51

Bank XXX

Piutang Dagang XXX

Laporan pejualan dibuat oleh SFA sekali sebulan berdasarkan semua dokumen asli. Laporan penjualan ini akan dikirim ke kantor pusat.

E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara

1. Dokumen yang dibutuhkan untuk pengeluaran kas pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara yaitu:

a. Dokumen (invoice)

b. APS (pencatatan utang dan biaya) c. RFA (Request of Approal)

d. Dokumen pendukung

Dokumen dokumen tersebut diatas disiapkan oleh seksi terkait untuk kemudian diserahkan kepada bagiam SFA untuk siproses.

2. Metode pencatatan pengeluaran kas menggunakan metode APS (suspense

memo) Ketika dicatat:

Biaya XXX

Utang XXX

Ketika dibayar:


(52)

52

Kas XXX

3. Untuk pengeluaran dengan limit-limit tertentu, PT. Inalum menetapkan verifikasi atau pengesahan terhadap pejabat terkait, yaitu:

a. 0 s/d Rp 25.000.000 akan ditandatangani oleh staff dan junior manager. b. Rp 25.000.000 s/d Rp 100.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior

manager, dan manager.

c. Rp 100.000.000 s/d Rp 1.000.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior manager, manager, dan general manager.

d. Rp 1.000.000.000 s/d Rp 25.000.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior manager, manager, general manager, dan direktur keuangan.

e. Diatas Rp 25.000.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior manager, manager, general manager, direktur keuangan, dan presiden direktur. Ada empat ciri-ciri sistem pengawasan intern yang memadai yang merupakan unsur-unsur pengwasan intern, yaitu:

1. Suatu bagan organisasi yang memungkinkan pemisahan fungsi secara tepat. Pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara, ditunjukkan bahwa

perusahaan ini memiliki pemisahan fungsi yang tepat seperti yang digambarkan pada bagan struktur organisasi. Dimana hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ini mempunyai pengawasan internal yang baik.

2. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak.

Pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara menunjukkan pada bagian job description terdapat pemisahan fungsi pencatatan. Hal ini pentinguntuk menghindari terjadinya kecurangan atau penyelewengan dari kasperusahaan.


(53)

53

3. Perusahaan yang sehat dalam melaksanakan tugas dari setiap unit organisasi. Pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara, setiap unit mempunyai tugas

yang berbeda yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan pekerjaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

4. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggungjawabnya. Dalam hal ini, PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara sangat selektidalam

mencari karyawan, yaitu degan cara tes yang sesuai dengan bidangnya untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten dalam bidang yang dipilihnya sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi yang tentunyabermanfaat untuk membuat perusahaan menjadi lebih baik lagi.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan


(54)

54

diperoleh dari PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara, maka dapat disimpulkan:

1. Kas merupakan aktiva yang paling liquid karena paling mudah ditukar dengan barang yang sesuai dengan nilai nominal yang tercantum dalam uang kas tersebut. Karena sifatnya sangat liquid, maka diperlukan pengendalian internal untuk menjaga kas dari perilaku penyimpangan atau kecurangan terhadap kas. Karena kas merupakan modal kerja tertinggi dalam sebuah perusahaan.

2. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

3. Sistem akuntansi penerimaan kas telah dilaksanakan dengan baik oleh PT Inalum (Persero) Kuala Tajung Batu Bara karena pengecekan dilakukan oleh pemegang kas dan atasan langsung.

4. Sistem akuntansi pengeluaran kas juga telah dilaksanakan dengan baik oleh PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara karena harus didukunng dengan bukti-bukti dan dokumen-dokumen terkait serta otorisasi dilakukan secara berlapis mulai dari staff sampai dengan presiden direktur sesuai dengan limit kas yang dikeluarkan.

B. Saran

1. Hendaknya sistem penerimaan dan pengeluaran kas lebih ditingkatkan lagi untuk memastikan tidak terjadi kecurangan dimasa yang akan datang.


(55)

55

2. Dalam penempatan karyawan harus sesuai dengan kompetensi bidang

yang dibutuhkan agar kinerja perusahaan bisa lebih ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.

3. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang telah diterapkan

hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman dimasa yang akan datang untuk menjadi referensi apakah jika akan dibuat sistem yang baru.

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000. Teori Akutansi, Edisi Pertama, Penerjemah Marwata, S.E.,Akt, Harjanti Widiastuti, S.E., Akt, Kurniawan, S.E, Alia Ariesanti, S.E, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(56)

56

Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Harnanto, 2002. Akuntansi Keuangan Menengah, Buku Satu, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Ikhsan, Arfan, 2009. Pengantar Praktis Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit GrahaIlmu,Yogyakarta.

Mulyadi, 2010, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat,Jakarta.

Niswonger, Fees, Warren, 1992. Prinsip –Prinsip Akuntansi, Edisi

kempatbelas,Penerjemah Marianus Sinaga, Penerbit Erlangga, Jakarta. Niswonger, Philip E Fees, 1992. Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Revisi, Penerbit

Rineka Cipta, Jakarta.

Niswonger, Warren, Reeve, Fees, 2004. Prinsip –Prinsip Akuntansi, Jilid Satu, Edisi kesembilan,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Romney, Marshall B, dan Paul John Steinbart, 2006. Sistem

InformasiAkuntansi, Edisi kesembilan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Somantri, Hendi, 2007. Memahami Akuntansi SMK Seri B, Penerbit Armico,

Bandung.

Warren, Carl S, James M, Reeve, and Philip E, Fees, 2008. Pengantar

Akuntansi, EdisiDua Puluh Satu, Penerjemah Aria Farahmita, Amanougrahami, dan Taufik Hendra, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Widjadjanto, Nugroho, 2001. SistemInformasi Akuntansi, Penerbit


(1)

51 Bank XXX

Piutang Dagang XXX

Laporan pejualan dibuat oleh SFA sekali sebulan berdasarkan semua dokumen asli. Laporan penjualan ini akan dikirim ke kantor pusat.

E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara

1. Dokumen yang dibutuhkan untuk pengeluaran kas pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara yaitu:

a. Dokumen (invoice)

b. APS (pencatatan utang dan biaya) c. RFA (Request of Approal)

d. Dokumen pendukung

Dokumen dokumen tersebut diatas disiapkan oleh seksi terkait untuk kemudian diserahkan kepada bagiam SFA untuk siproses.

2. Metode pencatatan pengeluaran kas menggunakan metode APS (suspense memo)

Ketika dicatat:

Biaya XXX

Utang XXX

Ketika dibayar:


(2)

52

Kas XXX

3. Untuk pengeluaran dengan limit-limit tertentu, PT. Inalum menetapkan verifikasi atau pengesahan terhadap pejabat terkait, yaitu:

a. 0 s/d Rp 25.000.000 akan ditandatangani oleh staff dan junior manager. b. Rp 25.000.000 s/d Rp 100.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior

manager, dan manager.

c. Rp 100.000.000 s/d Rp 1.000.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior manager, manager, dan general manager.

d. Rp 1.000.000.000 s/d Rp 25.000.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior manager, manager, general manager, dan direktur keuangan.

e. Diatas Rp 25.000.000.000 akan ditandatangani oleh staff, junior manager, manager, general manager, direktur keuangan, dan presiden direktur. Ada empat ciri-ciri sistem pengawasan intern yang memadai yang merupakan unsur-unsur pengwasan intern, yaitu:

1. Suatu bagan organisasi yang memungkinkan pemisahan fungsi secara tepat. Pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara, ditunjukkan bahwa

perusahaan ini memiliki pemisahan fungsi yang tepat seperti yang digambarkan pada bagan struktur organisasi. Dimana hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ini mempunyai pengawasan internal yang baik.

2. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak.

Pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara menunjukkan pada bagian job description terdapat pemisahan fungsi pencatatan. Hal ini pentinguntuk menghindari terjadinya kecurangan atau penyelewengan dari kasperusahaan.


(3)

53

3. Perusahaan yang sehat dalam melaksanakan tugas dari setiap unit organisasi. Pada PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara, setiap unit mempunyai tugas

yang berbeda yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan pekerjaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

4. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggungjawabnya. Dalam hal ini, PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara sangat selektidalam

mencari karyawan, yaitu degan cara tes yang sesuai dengan bidangnya untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten dalam bidang yang dipilihnya sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi yang tentunyabermanfaat untuk membuat perusahaan menjadi lebih baik lagi.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan


(4)

54

diperoleh dari PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara, maka dapat disimpulkan:

1. Kas merupakan aktiva yang paling liquid karena paling mudah ditukar dengan barang yang sesuai dengan nilai nominal yang tercantum dalam uang kas tersebut. Karena sifatnya sangat liquid, maka diperlukan pengendalian internal untuk menjaga kas dari perilaku penyimpangan atau kecurangan terhadap kas. Karena kas merupakan modal kerja tertinggi dalam sebuah perusahaan.

2. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

3. Sistem akuntansi penerimaan kas telah dilaksanakan dengan baik oleh PT Inalum (Persero) Kuala Tajung Batu Bara karena pengecekan dilakukan oleh pemegang kas dan atasan langsung.

4. Sistem akuntansi pengeluaran kas juga telah dilaksanakan dengan baik oleh PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara karena harus didukunng dengan bukti-bukti dan dokumen-dokumen terkait serta otorisasi dilakukan secara berlapis mulai dari staff sampai dengan presiden direktur sesuai dengan limit kas yang dikeluarkan.

B. Saran

1. Hendaknya sistem penerimaan dan pengeluaran kas lebih ditingkatkan lagi untuk memastikan tidak terjadi kecurangan dimasa yang akan datang.


(5)

55

2. Dalam penempatan karyawan harus sesuai dengan kompetensi bidang yang dibutuhkan agar kinerja perusahaan bisa lebih ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.

3. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang telah diterapkan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman dimasa yang akan datang untuk menjadi referensi apakah jika akan dibuat sistem yang baru.

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000. Teori Akutansi, Edisi Pertama, Penerjemah Marwata, S.E.,Akt, Harjanti Widiastuti, S.E., Akt, Kurniawan, S.E, Alia Ariesanti, S.E, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(6)

56

Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Harnanto, 2002. Akuntansi Keuangan Menengah, Buku Satu, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Ikhsan, Arfan, 2009. Pengantar Praktis Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit GrahaIlmu,Yogyakarta.

Mulyadi, 2010, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat,Jakarta.

Niswonger, Fees, Warren, 1992. Prinsip –Prinsip Akuntansi, Edisi kempatbelas,Penerjemah Marianus Sinaga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Niswonger, Philip E Fees, 1992. Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Revisi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Niswonger, Warren, Reeve, Fees, 2004. Prinsip –Prinsip Akuntansi, Jilid Satu, Edisi kesembilan,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Romney, Marshall B, dan Paul John Steinbart, 2006. Sistem InformasiAkuntansi, Edisi kesembilan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Somantri, Hendi, 2007. Memahami Akuntansi SMK Seri B, Penerbit Armico,

Bandung.

Warren, Carl S, James M, Reeve, and Philip E, Fees, 2008. Pengantar Akuntansi, EdisiDua Puluh Satu, Penerjemah Aria Farahmita, Amanougrahami, dan Taufik Hendra, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Widjadjanto, Nugroho, 2001. SistemInformasi Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakarta.