BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tabel 4.1. Data Hasil Analisa
Tanggal Jam
Kapasitas Totaljam
Green Scrap
kgjam Kwh
KwhT KN-201
KN-202
15 februari 2014 09.00 29750
1750 105
164 9,0
10.00 29000
1000 107
161 9,2
11.00 29600
1600 110
162 9,2
12.00 29480
1480 100
166 9,0
Rata-rata 29457,5
1457,5 105,5
163,25 9,1
16 Februari 2014 09.00 29460
1460 107
165 9,4
10.00 29110
1110 106
168 9,4
11.00 29000
1000 107
161 9,2
12.00 29750
1750 105
164 9,0
Rata-rata 29330
1330 106,25
164,5 9,25
17 Februari 2014 09.00 29650
1650 106
161 9,0
10.00 29500
1500 108
165 9,3
11.00 29460
1460 110
165 9,3
12.00 29260
1260 105
158 9,0
Rata-rata 29467,5
1467,5 107,25
162,25 9,15
18 februari 2014 09.00
29370 1370
112 152
9,0 10.00
29160 1160
110 155
9,1 11.00
29480 1480
100 166
9,0 12.00
29600 1600
110 162
9,2 Rata-rata
29402,5 1402,5
108 158,75
9,075 Total Rata-rata
keseluruhan 29414,4
1414,3 106,7
162,2 9,14
4.2 Perhitungan
• Menentukan Energi yang digunakan :
Diketahui Kapasitas produksi PT.INALUM = 28.000 Kgjam
• Menentukan Green Scrap yang terpakai
4.3 Pembahasan
Berdasarkan dari data pada tanggal 15 Februari 2014 – 18 Februari 2014 pemakaian Green scrap rata–rata 1414,3 kgjam dan rata-rata energi yang
digunakan 9,14 KwhT. Dengan enegi tersebut di dapat AD Apparent Density yang baik, kemudian akan menghasilkan GB Green Block yang memenuhi
standard produksi. Apabila energinya kurang dari 9,0 KwhT - 9,5 KwhT maka nilai AD Apparent Density sangat rendah menyebabkan blok mentah Green
Block yang dihasilkan tidak akan memenuhi standarisasi pembuatan Anoda panggang di Baking Plant dan dianggap blok mentah tersebut menjadi Reject
tidak dapat digunakan. Blok mentah yang Reject tersebut biasanya terdapat sompelan atau keretakan di sekitar bagian-bagian blok mentah. Nilai AD
Apparent Density yang sangat rendah menyebabkan blok anoda akan mudah patah pada saat proses pemanggangan. Rata-rata energi yang digunakan pada
Kneader-201 adalah 106,7 Kwh dan Kneader-202 adalah 162,2 Kwh bertujuan untuk memperoleh adonan pasta yang sempurna dengan nilai AD Apparent
Density yang sesuai agar tidak menghasilkan GB Green Block reject yang menyebabkan kerugian material . Energi yang digunakan pada Kneader-202 lebih
besar agar adonan lebih homogen dan menjadi pasta yang baik untuk di cetak menjadi GB Green Block. Pada Green Scrap masih mengandung pitch yang
dapat memudahkan Kneader bekerja sehingga energi lebih mudah di kontrol. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas green block :
4. AD Apparent Density
Nilai AD Apparent Density sangat berpengaruh pada kualitas green block. Standarisasi kualitas nilai AD Apparent Density sangat
berpengaruh pada kualitas green block bernilai 1,650 min. Jika semakin rendah nilai AD Apparent Density maka kemampuan alir udara dalam
anoda semakin besar sehingga anoda tersebut memiliki banyak celah yang membuat anoda tersebut akan mudah teroksidasi oleh udara. Hal ini yang
akan membuat proses elektrolisa di pot reduksi akan terganggu. Tetapi jika semakin tinggi nilai AD Apprent Density pada GB Green Block maka
akan semakin rapat partikel-partikel yang terdapat pada blok mentah tersebut. Maka semakin proses elektrolisa di pot reduksi juga akan berjalan
dengan baik. 5.
Reactivity Residu Co
2
dan O
2
RRCO
2
dan RRO
2
RRCO
2
dan RRO
2
adalah parameter yang menyatakan seberapa banyak anoda karbon yang hilang karena bereaksi dengan gas Co
2
dan O
2
pada saat digunakan di pot reduksi.
6. Komposisi Granulometri
Granulometri adalah pencampuran bahan-bahan yang dilakukan di green plant dalam pembuatan green block dengan menggunakan komposisi-
komposisi tertentu. Komposisi Granulometri berupa kokas, coal tar picth, butt dan green scrap yang masing-masing bahan tersebut telah ditetapkan
oleh PT INALUM berapa banyak yang diperlukan dalam proses pembuatan green block. Komposisi Granulometri sangat berpengaruh pada
kualitas green block. Jika komposisi Granulometrinya sempurna maka akan di dapat hasil green block yang sempurna juga.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan