suatu massa. Alumina mempunyai morfologi bubuk berwarna putih dengan berat molekul 102, titik lelehnya pada suhu 2050
o
C dan specific gravity 3,5 – 4,0 grcm
3
. Alumina diproduksi dalam jumlah besar setiap tahun akan digunakan
untuk membuat logam aluminium. Alumina Al
2
O
3
merupakan senyawa oksida dari aluminium yang diperoleh dari proses pemurnian bauksit Al
2
O
3
.x H
2
O yang disebut sebagai Proses Bayer. Proses ini terbagi ke dalam 3 tahap yaitu :
1. Proses ekstraksi
Al
2
O
3
.xH
2
O + 2 NaOH
2 NaAlO
2
+ x+1 H
2
O 2.
Proses Dekomposisi 2 NaAlO
2
+ 4 H
2
O 2 NaOH + Al
2
O
3
.3 H
2
O 3.
Proses Kalsinasi Al
2
O
3
.3 H
2
O + kalor
Al
2
O
3
+ H
2
O
Pada proses kalsinasi akan dihasilkan jenis alumina sandy jika operasi berlangsung pada temperatur rendah, jenis alumina floury untuk operasi pada
temperatur tinggi. P.T INALUM tidak menghasilkan alumina sendiri melainkan mengimport dari negara lain seperti Australia.
2.4.2 Katoda
Katoda adalah elektroda dengan muatan listrik negatif pada proses elektrolisis. Ditinjau dari bahan baku dan proses pembuatannya, blok katoda dibagi dalam
empat jenis yaitu :
1. Blok katoda amorphous, bahan bakunya antrasit, dipanggang pada
temperatur 1200
o
C 2.
Blok katoda semigraphiti, bahan bakunya grafit, dipanggang pada temperatur 1200
o
C 3.
Blok katoda semigraphit, bahan bakunya grafit, mengalami proses heat treatment sampai temperatur 2300
o
C 4.
Blok katoda graphit, bahan bakunya kokas, mengalami proses grafitasi sampai temperatur 3000
o
C Pemilihan jenis katoda ditentukan oleh desain pot dan arus listrik yang
digunakan. Pada pot jenis PAF Prebaked Anoda Furnance dengan arus listrik yang tinggi digunakan blok anoda graphit.
Reaksi utama yang terjadi di dalam katoda adalah reaksi penangkapan elektron oleh ion aluminium Al
3+
menjadi aluminium Al, ini diperlihatkan menurut persamaan reaksi sebagai berikut :
Al
3+ s
+ 3e
-
Al
1
2.4.3 Anoda
Anoda adalah elektroda dengan muatan listrik positif dalam proses elektrolisa. Anoda merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi sebagai reduktor.
Anoda yang digunakan pada proses Hall-Heroult adalah anoda karbon. Karbon yang merupakan bahan dasar pembentuk anoda akan diubah menjadi karbon
dioksida selama proses elektrolisis alumina menjadi aluminium, anoda karbon juga berfungsi sebagai penghantar arus listrik menuju katoda melalui elektrolit.
Karbon merupakan bahan baku pembuatan anoda yang terdiri dari coke, butt, dan green scrap sebagai filter serta hard pitch sebagai binder. Material
karbon dipilih sebagai anoda dengan alasan sebagai berikut : 1.
Memiliki daya panas yang tinggi dimana titik Sublimasi mencapai 4200
o
C pada 1 atm dan titik leleh mencapai 3700
o
C pada tekanan 100 atm. Kekuatan mekanik bahan lebih tinggi pada temperatur
yang tinggi di bandingkan pada temperatur yang rendah 2.
Konduktivitas elektrik yang tinggi 4-10. 10-3 ohmcm 3.
Konduktivitas panas yang tinggi sama dengan logam rata-rata 4.
Ekspansi panas yang rendah 0,5 kali tembaga 5.
Ketahanan yang tinggi terhadap perubahan panas yang mendadak 6.
Densitas yang rendah yaitu apprent density : 1,4-1,7, Spesifik grafity max 2,6
7. Ketahanan yang tinggi terhadap bahan-bahan kimia
8. Harga relatif murah, namun demikian material karbon mudah
teroksidasi oleh perlakuan sebagai berikut : a.
Oksigen pada temperatur 500
o
C b.
Karbon dioksida pada temperatur 900
o
C c.
Air pada temperatur 700
o
C Anoda juga berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari sumber arus listrik menuju
katoda melalui elektroda.
2.5 Proses Pembuatan Anoda