Inventarisasi Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

32 pengelompokan pustaka berdasarkan subyekisinya : pustaka dengan subyekisi sama dikumpulkan, yang berbeda dipisahkan, dan yang hampir sama didekatkan. Menurut Mulyani AN, 1983:53 klasifikasi merupakan kegiatan kerja mengelompokkan koleksi dengan cara memberikan kode tertentu agar koleksi yang sejenis dapat terkumpul menjadi satu. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa klasifikasi merupakan kegiatan kerja mengelompokkan koleksi dengan cara memberikan kode tertentu agar koleksi yang sejenis dapat terkumpul menjadi satu dengan berdasarkan subyekisi sama dikumpulkan, yang berbeda dipisahkan dan yang hampir sama didekatkan. Tujuan katalogisasi menurut Carles Ammi Cutter dalam Qalyubi, 2007 bahwa tujuan katalog perpustakaan adalah : 1. Memberikan kemungkinan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan pengarang, judul buku dan subyeknya. 2. Menunjukkan buku yang dimilki perpustakaan dari pegarang tertentu, berdasarkan subyek tertentu, dan dalam literatur tertentu. 3. Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya.

d. Penyelesaian Koleksi

Penyelesaian koleksi merupakan kegiatan kerja lanjutan sesudah pembuatan kartu katalog yaitu yang berupa pemberian perlengkapan administratif pada koleksi dan penyusunan koleksi di rak sehingga 33 memungkinkan koleksi ini dapat siap dipergunakan dalam pelayanan pemakai Mulyani AN, 1983:54. Kegiatan penyelesaian ini meliputi : a. Memberi label pada punggung buku. b. Membuat kartu peminjaman dan kartu buku. Kartu buku berisi call number, tanggal meminjam, tanggal kembali. c. Membuat kantong kartu buku. a. Menyusun di rak. 1 diurutkan nomor klasifikasinya. 2 diurutkan pengarang. 3 diurutkan judul. Menyusun buku di rak tidak dari atas tetapi dari bawah yang dimulai dari kiri. Menurut Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan SMTA 1983:50 penyelesaian disini meliputi : a Pembuatan Kantong buku. b Pembuatan kartu peminjaman. c Pembuatan tanggal kembali. d Pembuatan tanda buku. e Penyusunan buku di rak. Menurut kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prosedur penyelesaian itu merupakan prosedur yang terakhir dalam pengelolaan perpustakaan. Oleh karena itu hal-hal seperti di atas perlu 34 dilaksanakan untuk melengkapi buku-buku yang menjadi koleksi perpustakaan tersebut.

3. Pemeliharaan dan Perawatan Koleksi Perpustakaan

Tidak sedikit guru pustakawan pada saat ini sibuk dengan urusan automasi perpustakaan, teknologi informasi, pengadaan dan pengolahan bahan pustaka, layanan yang baik bagi pemakai perpustakaan. Hal ini sebenarnya tidaklah berlebihan, karena diera globalisasi sekarang ini, orientasi pekerjaan banyak tertuju pada hasil teknologi, dan sumber daya manusia SDM sedangkan tentang perawatan bahan pustaka agaknya sedikit terabaikan. Dapat dilihat bahwa banyak perpustakaan-perpustakaan sekolah di Indonesia, koleksinya sangat kumal, lecek, terlebih buku-buku paket yang intensitas penggunaannya sangat tinggi. Padahal dalam dunia perpustakaan masalah preservasi merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Koleksi perpustakaan memiliki berbagai nilai sehingga mesti dikelola sebaik-baiknya menurut suatu prosedur yang telah ditetapkan. Hal itu untuk menjaga agar semua buku-buku dan semua sarana yang ada di perpustakaan tidak mudah rusak, usang dan tidak dapat dipergunakan. Secara umum menurut kondisi bahan pustaka dapat dibedakan atas tiga jenis : a. Bahan pustaka yang masih baik, bersih, utuh belum berubah warnanya, belum berpenyakit.