PENGARUH KEEFEKTIFAN MEDIA PAPAN IKLAN TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK KERIPIK PISANG DI BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEDIA PAPAN IKLAN TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK KERIPIK PISANG IBU MERRY DI

BANDAR LAMPUNG OLEH

SEPTIAN DWI CAHYO

Pada era sekarang ini, banyak sekali perusahaan melakukan inovasi produk. Contoh perusahaan di bidang makanan menciptakan inovasi dimulai dari bentuk hingga inovasi dalam rasa. Inovasi produk demikian memunculkan berbagai persaingan antar perusahaan untuk mengambil hati konsumen, agar konsumen dapat kembali lagi untuk membeli sebuah produk perusahaan dan dapat

menunjang keberhasilan tujuan perusahaan yang diantaranya untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.

Permasalahan dalam penelitian ini apakah keefektifan media papan iklan

berpengaruh terhadap niat beli konsumen pada produk Keripik Pisang Ibu Merry. Tujuan dalam penelitian tersebut ialah untuk mengetahui pengaruh keefektifan media papan iklan terhadap niat beli kosnumen pada produk keripik pisang Ibu Merry. Hipotesis penelitian ini adalah keefektifan media papan iklan berpengaruh pada niat beli konsumen pada produk Keripik Pisang Ibu Merry di Bandar

Lampung. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan analsisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualititatif dengan mendrisipsikan karakteristik responden dan mendistribusikan jawaban konsumen, sedangkan analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis linier sederhana.


(2)

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka keefektifan media papan iklan berpengaruh pada niat beli konsumen produk keripik pisang Ibu Merry di Bandar Lampung. Hasil uji R sebesar 0,721 hal ini berarti sumbangan variabel X (keefektifan media papan iklan) berperan dalam mempengaruhi setiap variabel Y (niat beli) sebesar 72,1% dan sisanya di pengaruhi variabel lain yang tidak didefinisikan dalam penelitian ini.

keefektifan media papan iklan dengan mengukur perhatian, gambar dan bahasa pesan keripik ibu Merry harus lebih diperhatikan lagi. Hal ini, gambar dan bahasa pesan yang ada pada papan iklan belum menyampaikan secara spesifik mengenai produk yang dijual. Bahasa pesan yang ada harus lebih dikreasikan lagi seperti memberikan tanda baca, menambah istilah bahasa yang mudah dikenal di

masyarakat dan memberikan gambar yang lebih spesifik, mengenai keripik pisang sehingga akan timbul ke khasan yang membedakan dengan keripik pisang yang ada.


(3)

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEDIA PAPAN IKLAN

TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK

KERIPIK PISANG IBU MERRY DI BANDAR LAMPUNG

Oleh :

Septian Dwi Cahyo

1011011159

Skripsi

Sebagai syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG 2014


(4)

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEDIA PAPAN IKLAN

TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK

KERIPIK PISANG IBU MERRY DI BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Oleh :

Septian Dwi Cahyo

1011011159

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG 2014


(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi, Lampung Utara, pada tanggal 01 September 1992, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Bapak H Ahmad Suparno dan Ibu Hj Winiarti

Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah SD Negeri 01 Kalibening Raya (1998-2004), SMP Negeri 7 Kotabumi (2004-2007) dan SMA AL – KAUTSAR Bandar Lampung (2007-2010).

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2010.


(9)

PERSEMBAHAN

Segala puja dan puji hanya bagi Allah SWT, Robb Semesta Alam, atas rahmat, hidayah serta nikmatNya yang tidak akan pernah bisa dihitung ...

Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Sang Revolusioner besar kehidupan umat manusia, Panglima tertinggi Umat Islam yang membawa manusia hijrah

dari kekafiran menuju Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan yang satu (ESA), Allah SWT. Pilihan yang membawa kita kepada keselamatan dunia dan

akhirat. Rasul yang kita rindukan syafa’at dan sifat kasih sayang kepada umatnya di Yaumil Akhir kelak, penutup para Nabi dan Rasul, Rasulullah

Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti, kasih sayang, dan cinta kasihku kepada :

Ayahanda H Ahmad Suparno dan Ibunda Hj Winiarti yang selama ini telah mendidik dan membesarkanku dengan sepenuh jiwa dan raganya, kerja keras dan kesabarannya, serta dengan doa tulusnya agar aku bisa menjadi anak yang

berguna bagi keluarga, agama, masyarakat, bangsa dan negara. Kakak dan Adiku Rendra Wirawan, SH dan Muhamad Rinaldi


(10)

MOTO

“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka[317]: “Tahanlah tanganmu (dari berperang),

dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!” setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebagian dari

mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu

takutnya. mereka berkata: “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? mengapa tidak

Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?” Katakanlah: “kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu

lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun”


(11)

SANWACANA

Segala puja dan puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen FEB Unila. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Keefektifan Media Papan Iklan Terhadap Niat Beli Konsumen Pada Produk Keripik Pisang Ibu Merry Di Bandar Lampung”.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan banyak pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sangat dalam kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Sc., selaku Dekan FEB Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen FEB Universitas Lampung dan Penguji Utama atas kesediaan menguji, saran, kritik, nasehat serta ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

3. Ibu Hj. Dr. Mahrina Sari, S.E.,M.B.A selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, ilmu, dan motivasi hingga skripsi ini selesai.

4. Ibu Faila Shofa S.E., M.S.M selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan sumbangan pemikiran dalam penyusunan skripsi ini hingga skripsi ini dapat selesai.


(12)

5. Ibu Dr. Nova Mardiana, S.E., M.M., selaku Pembimbing Akademik yang turut serta memberikan saran dan kritik hingga skripsi ini dapat selesai.

6. Para Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat berharga selama hampir empat tahun penulis menuntut ilmu di Unila, serta seluruh staff Fakultas dan Jurusan Manajemen Universitas Lampung.

7. Teristimewa untuk Ayahanda dan Ibundaku yang selalu mendoakanku dan tulus ikhlas merawatku dan membesarkanku hingga saat ini, serta kakak-kakak dan adik-adikku tercinta dan terkasih.

8. Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakan untuk kesuksesanku, teristimewa untuk Ayahanda, Ibunda.

9. Terima kasih juga kepada sahabat-sahabat terbaikku sejak awal duduk dibangku perkuliahan, khususnya Jaka, Andhy Yusuf, Edo Gilang Ardian, Febri Ricandra, Yolanda Olivia, Novita Suhesti Wijaya Ningjati, Nilam Sari, Melissa Faradila Inonu, Julian, Arini Feranisa, Edo Akbar Yamin, Gilang Rindhani, Andri Bramanto, Andri Supriadi, Anita, Aria, Dinni, Nursintari, Julian, Rendy Pranatha, Ariken Saidina Ali Lubis, Ricky Andrean Halim, Fedrik Anderson, Wira Zaza Qumullah, Sufyanussauri, Miftahul Ahsani, Yudi Giantoro yang telah banyak membantu dalam memotivasi dan memberikan banyak pengalaman yang tidak akan terlupakan.

10. Seluruh teman seperjuanganku, kakak tingkat Macan, Gandi, Bambang, Anggew, Andre, Rio adik tingkat Audy, Fifi, Dina, Oyen.

11. Teman-teman Futsal Manajemen 10’, Edo Gilang Ardian, Jaka Gondes M. Rifai, Fadiel Ubaidillah, Miftakhul Ahsani, Andri Bramanto, Andika Pasmah,


(13)

Scorpy, Wira Zaza, Wellyana, Tejo P, Yohannes, Johannes, Yudi Giantoro, Wanda A, Ilyasa Umam, Yulian Ilhami.

12. Teman-teman Travelling Adam, Fai, Hanjah, Faris, Fitri, Hafis, Husni, dan Fathur

13. Seluruh teman di Kelas IPS 3 yang takkan terlupakan.

14. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan Manajemen 2010 khususnya Syarief, Imam, Ciko, Endong, Rempong, Dery, M.Rifai, Fadil, Andika Pasmah, Wellyana, Tejo, Yohannes, Johannes, Wanda, Ilyasa Umam, Irfan Rasyid, Bayu Adib, Rumondang, Suliasyono, Ismaini, Andi Maleakhi, Willy, Ali Hapidin, Tedi Rustandi, Rizka Oktaviani, Prima Arif, Rudiyansah Putra, Prima Helau Budi, Abdillah, Jeremia, Amelita, Tia Rachmawati, Uly, Siti Rohmah, Antika, Meka, Alvia, Lala, Mentari, Esti, Arista, Cesaria, Dewi CN, Novia Anjar, Shara, Yunita Elasari, Fedrik Anderson, Gede Gethas, Kadek, Felix Abraham, Andri Arizki, Syarif, Rendi, Julian, Yulian Ilhami, Sulistyo Ariwibowo, Ricky Andrean, Andri Croft, Ucup, Gita Kurniawan, Prima Arif, Sandy Azis, Jeremia, Marlis Dui, Ariken Saidina Ali Lubis, Eko, Kaka Febriyanto, Ari Rahman Hakim serta teman manajemen dan teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk kebersamaan selama hampir empat tahun.

15. Teman-teman KKN, Taha, Aris, Jojo, Juju, Jeje, Obit, Hana , Reni, Vina, Yepri, Ningrum yang telah banyak memberikan cerita yang indah selama KKN.


(14)

16. Jaka Bagus Lesmana, Dicky, Edo Gilang (Garong), Fras (Kuon), Ramdan Gede, Ancha, Yudha sahabat terbaik yang selalu mendukung dan memberi motivasi.

17. Mas Nasir, Mas Rohman, dan Bu Is yang juga sangat membantu dalam penyelenggaraan seminar dan sidang skripsi.

18. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Amiin.

Bandar Lampung, 18 Agustus 2014

Penulis


(15)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Kegunaan Penelitian... 8

1.5 Kerangka Penelitian ... 9

1.6 Hipotesis ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Pemasaran... 14

2.2 Bauran Pemasaran ... 15

2.3 Definisi Iklan ... 17

2.4 Perencanaan Iklan ... 18

2.5 Pengertian Perilaku Konsumen... 21

2.6 Niat Beli Konsumen ... 22

2.7 Faktor – faktor yang mempengaruhi Niat Beli Konsumen... 24


(16)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 28

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 28

3.3 Populasi dan Sampel ... 29

3.3.1 Populasi... 29

3.3.2 Sampel... 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 31

3.6 Pengukuran Instrumen Penelitian ... 33

3.7 Uji Validitas dan Realibilitas ... 33

3.8 Tekhnik Analisis Data ... 34

3.8.1 Alat Analisis Kuantitatif ... 34

3.8.2 Alat Analisis Kualitatif ... 35

3.9 Uji Hipotesis ... 35

3.9.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t )... 36

3.9.2 Uji Asumsi Klasik Atas Pengguna Regresi Linier Sederhana ... 36

3.9.3.1 Uji Normalitas ... 36

3.9.3.2 Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas... 37

3.9.3.3.Uji Asumsi Klasik Heteroskedasitisitas... 37


(17)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 38

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 38

4.2 Uji Validitas dan Uji Realibilitas ... 39

4.2.1 Uji Validitas ... 39

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 40

4.2 Analisis Kualitatif ... 41

4.2.1 Hasil Analisis Variabel Demografi ... 41

4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ... 43

4.3.1 Tanggapan Tentang Keefektifan Media Papan Iklan (X).. 31

4.3.1.1 Tanggapan Tentang Perhatian ... 31

4.3.1.2 Tanggapan Tentang Ketertarikan ... 44

4.3.1.3 Tanggapan Tentang Keinginan / Hasrat ... 45

4.3.2 Tanggapan tentang Niat Beli (Y). ... 48

4.4 Analisis Kuantitatif ... 49

4.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 49

4.4.1.1 Uji Normalitas ... 49

4.4.1.2 Uji Multikolinieritas ... 50

4.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas... 51

4.4.1.4 Uji Autokorelasi ... 51

4.4.2 Uji Regresi Linier Sederhana ... 52


(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 55 5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Pesaing Keripik Pisang di Bandar Lampung... 4

Tabel 1.2 Data Penjualan Perusahaan Keripik Pisang Ibu Merry Bandar Lampung Periode Januari 2013 – Febuari 2014... 5

Tabel 2.1 Berbagai Kemungkinan Tujuan Periklanan ... 17

Tabel 2.2 Bentuk Model hierarki tanggapan ... 19

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu... 26

Tabel 3.1 Operasional Variabel, Indikator, Ukuran, dan Skala... 30

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas ... 39

Tabel 4.2. Hasil Uji Reliabilitas... 40

Tabel 4.3. Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ... 41

Tabel 4.4. Persentase Berdasarkan Usia Responden... 42

Tabel 4.5 Persentase Berdasarkan Pekerjaan Responden ... 42

Tabel 4.6 Persentase Berdasarkan Tingkat Pendapatan Perbulan Responden ... 43

Tabel 4.7 Hasil Jawaban responden tentang Perhatian ... 43

Tabel 4.8 Hasil Jawaban responden tentang ketertarikan ... 44

Tabel 4.9 Hasil Jawaban responden tentang Keinginan ... 45

Tabel 4.10 Total Skor masing-masing Variabel Efektifitas Media Papan Iklan (X) ... 46


(20)

Tabel 4.11 Hasil Jawaban responden tentang Niat Beli (Y) ... 48

Tabel 4.12 Nilai VIF ... 50

Tabel 4.13 Nilai Durbin-Witson ... 52

Tabel 4.14 Analisis Determinasi (R2) ... 52

Tabel 4.15 Hasil Uji t ... 53


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Pertanyaan Kuisioner

2. Karakteristik 30 Responden Mengenai Pengaruh Efektivitas Iklan Terhadap Niat Beli Konsumen Pada Produk Keripik Pisang Ibu Merry di Bandar Lampung

3. Uji Validitas 4. Uji Realibiltas

5. Karakteristik Responden berdasarkan tabel 6. Karakteristik Responden berdasarkan SPSS

7. Distribusi jawaban 100 Responden Mengenai Pengaruh Efektivitas Iklan Terhadap Niat Beli Konsumen Pada Produk Kerpik Pisang Ibu Merry di Bandar Lampung

8. Frekuensi Jawaban Responden 9. Uji Asumsi Klasik


(22)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Penjualan Periode Januari 2013 – Febuari 2014 ... 5 Gambar 1.2 Paradigma Penelitian ... 12 Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 22 Gambar 4.1 Normal P-P Plot Regression Standardized Residual... 49 Gambar 4.2 Scatterplot Uji Heteroskedistisitas... 51


(23)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pada era sekarang ini, banyak sekali perusahaan melakukan inovasi produk. Contoh perusahaan di bidang makanan menciptakan inovasi dimulai dari bentuk hingga inovasi dalam rasa. Inovasi produk demikian memunculkan berbagai persaingan antar perusahaan untuk mengambil hati konsumen, agar konsumen dapat kembali lagi untuk membeli sebuah produk perusahaan dan dapat

menunjang keberhasilan tujuan perusahaan yang diantaranya untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.

Para perusahaan di bidang makanan sebagai produsen tidak saja sekedar bertugas untuk menciptakan suatu produk semata, melainkan juga harus disertai

kemampuan untuk mengetahui perilaku konsumen agar dapat mengenali

produknya. Salah satu upaya untuk mengenali keadaan konsumen yang menjadi sasaran penjualan adalah dengan mempelajari bagaimana perilaku mereka dalam membeli suatu barang atau produk tertentu. Hal inilah, yang mendasarkan bahwa pemasaran produk perusahaan kepada konsumen harus dilakukan dengan tepat sasaran atau efektif.


(24)

2

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia keefektifan adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target seperti (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah dicapai, di mana semakin besar presentase target yang dicapai, maka semakin tinggi keefektifannya. Keefektifan bisa juga diartikan sebagai pencapaian tujuan secara tepat atau memilih serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan. Sehubungan dengan ini, salah satu alat pemasaran untuk menerapkan kegiatan pemasaran adalah melakukan kegiatan promosi. Pada hal ini, promosi suatu produk di bidang makanan haruslah diperhatikan

efektifivitasnya, agar target penjualan perusahaan tersebut dapat tercapai.

Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan kebutuhan. Namun ada pula alasan lain yang diberikan konsumen dalam keputusan pembeliannya, seperti keinginan untuk mencoba produk baru, atau pemasaran dengan produk yang iklannya sering dimunculkan dan dilihat. Oleh karena itu, perusahaan – perusahaan mulai mendekatkan diri kepada kosumen melalui promosi berupa iklan, baik di media cetak maupun media elektronik.

Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar. Walaupun dalam bentuk periklanan seperti iklan layanan masyarakat yang biasa menggunakan ruang khusus, tetapi tetap harus membayar meskipun dengan jumlah uang yang sedikit. Iklan bukan hanya menampilkan mengenai kehebatan produk yang ditawarkan, tetapi sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen mengetahui perusahaan mana yang

memproduksi produk yang ditawarkan. Iklan yang efektif memuat beberapa hal seperti; harus menyertakan sudut pandang konsumen, harus persuasif, dan tidak menjanjikan lebih dari apa yang dapat diberikan dari produk tersebut.


(25)

3

Idealnya, pesan iklan yang efektif harus menarik perhatian (attention),

mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan(action) menurut Kotler dan Amstrong (2008:182) Bagian yang tajam dari instrumen iklan adalah keefektifan pesan (message)yang akan disampaikan kepada calon pembeli, karena iklan merupakan salah satu cara yang digunakan produsen untuk memengaruhi niat beli calon pembeli untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa.

Niat membeli antara individu yang satu dengan yang lain tidak selalu sama, dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Saat ini, pihak konsumen lebih rasional atau lebih cermat dalam melakukan pembelian, untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu produk atau barang yang dibelinya serta pemilihan tempat di mana

pembelian itu harus dilakukan. Demikian pula pada produk makanan olahan dari buah yang sekarang ini sudah banyak dikenal. Produk olahan buah itu adalah pisang yang dapat diolah dalam berbagai jenis. Salah satu jenis olahan pisang adalah keripik pisang, sebagai produk makanan alternatif dan banyak digunakan untuk oleh – oleh khususnya di Lampung.

Keripik pisang Ibu Merry adalah perusahaan penjual keripik pisang, khususnya banyak dibeli dan digunakan konsumen untuk oleh – oleh khas Lampung. Sesuai dengan namanya, keripik pisang ini memang dirintis oleh seorang wanita yang bernama Merry. Perusahaan ini, memulai usahanya pada tahun 2002 yang mulanya menjual dengan cara menitipkan pada warung – warung dan kantin sekolah. Kemudian ibu Merry membuka kios pertamanya untuk menjual oleh – oleh keripik pisang khas Lampung di Jalan Pagar Alam, gang PU Bandar


(26)

4

kemudian ibu Merry membuka cabang kedua dan ketiganya pada tahun 2011. Ketiga cabang yang kini dikembangkan bersama keluarga ini tersebar disepanjang Jalan Pagar Alam, gang PU Bandar Lampung.

Keripik pisang Ibu Merry merupakan perusahaan yang sering melakukan inovasi dalam produknya. Contoh pada bentuk keripik, keripik biasanya berbentuk tipis biasa dan digoreng. Namun, pada perusahaan keripik Pisang Ibu Merry

diinovasikan menjadi bentuk “waffle”, sehingga bentuk dan ukuran dalam keripik tersebut berbeda. Selain bentuk dan ukuran berbeda, keripik pisang ini dalam pengolahan menggunakan “oven” sehingga tingkat kematangan dan rasa lebih baik dari keripik biasa.

Permintaan konsumen akan keripik pisang di saat – saat menjelang hari raya dan libur nasional atau libur sekolah relatif tinggi, karena banyak konsumen dari luar provinsi membeli keripik pisang sebagai oleh – oleh di saat hari libur. Pada saat itulah omset penjualan keripik pisang meningkat sangat signifikan dari bulan – bulan biasanya. Begitu pula keripik pisang Ibu Merry, yang mendapatkan

keuntungan tertinggi di saat libur nasional. Berbeda dengan keripik pisang daerah lain, keripik pisang di Bandar Lampung memiliki berbagai macam varian rasa yaitu keripik pisang dengan rasa strowberri, cokelat, balado, kopi, mocca, susu, durian, dan masih banyak yang lainnya. Banyaknya perusahaan yang menjual keripik pisang di Lampung ini, menimbulkan persaingan yang tinggi pada perusahaan keripik pisang. Berikut ini adalah data pesaing keripik pisang Ibu Merrry, yang menjual produk sejenis keripik pisang di Bandar Lampung.


(27)

5

Tabel 1.1 Daftar Pesaing Keripik Pisang di Bandar Lampung

Nama Perusahaan Pesaing Alamat Perusahaan

Keripik Suseno Jl.Ikan Kakap no 78 Teluk Betung -Bandar Lampung

Keripik Yen – yen Jalan Ikan Kakap No.86 Teluk Betung -Bandar Lampung.

Aneka Rasa Jalan Raden Intan BLok A No. Bandar Lampung

Keripik Askha Jaya Jalan Pagar Alam, gang PU. Kedaton -Bandar Lampung

Istana Keripik Shinta Jalan Pagar Alam, gang PU No 184 Kedaton - Bandar Lampung

Keripik Wagiman Jalan Pagar Alam, gang PU Kedaton -Bandar Lampung

Keripik Rizka Jalan Pagar Alam, gang PU. Kedaton -Bandar Lampung

Keripik Fino Jalan Pagar Alam, gang PU. Kedaton -Bandar Lampung

Keripik Dua Dara Jalan Pagar Alam, gang PU, no 91.Kedaton - Bandar Lampung

Sumber : Hasil Survei Peneliti, Januari 2014

Tabel 1.1 menunjukan berbagai perusahaan, memiliki jenis usaha yang sama yaitu keripik pisang. Dalam usahanya perusahaan keripik pisang Ibu Merry ini, menjual keripik pisang dengan produk unggulan yang dijadikan keripik pisang dan

bentuknya. Produk keripik pisang seperti “wafle” inilah yang menjadi keandalan perusahaan keripik pisang Ibu Merry dari persaing lainnya, itu terlihat dari penjualan yang cukup tinggi pada bentuk keripik “wafle” ini per bulannya.

Banyaknya perusahaan keripik pisang yang memiliki usaha sejenis, membuat perusahaan keripik pisang Ibu Merry harus bersaing dengan perusahaan keripik pisang lainnya. Perusahaan Keripik Pisang Ibu Merry, harus dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu, perusahaan ini dapat dikenal

masyarakat, khususnya masyarakat luar Bandar Lampung dengan cara melakukan kegiatan promosi yang efektif. Kegiatan promosi keripik pisang Ibu Merry dilakukan melalui iklan. Pada saat perusahaan menggunakan iklan, diharapkan


(28)

6

penjualan perusahaan keripik pisang Ibu Merry meningkat. Namun, kegiatan iklan masih jarang dilakukan oleh perusahaan keripik Pisang Ibu Merry. Kegiatan iklan ini, diharapkan sangat mendorong peningkatan penjualan pada perusahaan tersebut. Berikut ini gambaran data penjualan perusahaan periode Januari 2013 – Febuari 2014.

Tabel 1.2 Data Penjualan Perusahaan Keripik Pisang Ibu Merry Bandar Lampung Periode Januari 2013 – Febuari 2014

Tahun Bulan Kilogram Penjualan Per sentase Perkembangan

2013 Januari 150 Rp60.000.000 6,35%

Febuari 87,5 Rp35.000.000 3,70%

Maret 117,5 Rp47.000.000 4,97%

April 97,5 Rp39.000.000 4,13%

Mei 125 Rp50.000.000 5,29%

Juni 200 Rp80.000.000 8,47%

Juli 217,5 Rp87.000.000 9,21%

Agustus 262,5 Rp105.000.000 11,12%

September 112,5 Rp45.000.000 4,76%

Oktober 245 Rp98.000.000 10,38%

November 200 Rp80.000.000 8,76%

Desember 255 Rp102.000.000 10,36%

2014 Januari 180 Rp72.000.000 7,67%

Febuari 110 Rp44.000.000 4,66%

Rata-rata

Rp67.428.571 6,88% Sumber: Perusahaan Keripik Pisang Ibu Merry, Maret 2014

Tabel 1.2 menunjukan bahwa penjualan keripik pisang berfluktuasi yang juga dapat dilihat dari grafik penjualan pada Gambar 1.1 di bawah ini :

Sumber :Hasil Survey Peneliti, Maret 2014

Gambar 1.1 Grafik Penjualan Periode Januari 2013 – Febuari 2014

0 20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 Ja n u a ri F e b u a ri M a re t A p ri l M e i Ju n i Ju li A g u st u s S e p te m b e r O k to b e r N o v e m b e r D e se m b e r Ja n u a ri F e b u a ri Series2 Series1


(29)

7

Gambar 1.1 menunjukan bahwa pendapatan perusahaan mengalami fluktuasi. Permasalahan inilah yang ingin dicari tahu oleh peneliti, mengapa penjualan tiap bulan selalu berfluktuasi. Harga produk yang ditawarkan dari produk keripik pisang Ibu Merry lebih tinggi dibandingkan pesaing lain yaitu Rp 40.000/ kilogram. Hal ini terjadi, disesuaikan dengan kualitas yang baik.

Faktor penyebab utama berfluktuasi penjualan keripik pisang perusahaan Ibu Merry diduga penggunaan intensitas iklan yang rendah. Hal ini, terlihat dari banyaknya masyarakat yang kurang tahu tentang keberadaan lokasi produk keripik pisang ini (sumber: survei peneliti, Febuari 2013 kepada 30 responden).

Kegiatan iklan yang pernah dilakukan oleh perusahaan keripik pisang Ibu Merry berupa papan iklan. Penayangan papan iklan terhitung sejak bulan juli 2012 sampai dengan saat ini. Penempatan papan Iklan yang dilakukan hanya terletak pada gang PU saja yang dapat dilihat dalam kuesioner. Gambar dan bahasa pesan yang ada pada di papan iklan tidak terlihat jelas oleh masyarakat atau calon konsumen. Oleh karena itu, banyak masyarakat kurang mengetahui khususnya masyarakat luar Bandar Lampung.

Periklanan memilki peran penting untuk mendapatkan konsumen yang

berkeinginan melakukan pembelian. Perlu diketahui bahwa kegiatan periklanan yang dilakukan perusahaan dapat mempengaruhi niat beli konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 170) semakin meningkatnya intensitas periklanan suatu produk maka semakin tinggi niat beli konsumen terhadap produk tersebut.

Selain periklanan adapun beberapa bentuk macam komunikasi pemasaran lain yang sering digunakan seperti promosi penjualan, acara dan pengalaman,


(30)

8

dan penjualan personal. Demikian pula, pada papan iklan perusahaan keripik pisang Ibu Merry. Apabila keefektifan iklan telah dilaksanakan dengan baik, seperti membuat iklan dengan membuat gambar dan bahasa pesan yang tertera dalam papan iklan harus menarik, sehingga konsumen memiliki perhatian untuk tertarik dan berkeinginan untuk datang membeli produk keripik pisang tesebut.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam judul ini yaitu : Pengaruh Keefektifan Media Papan Iklan Terhadap Niat Beli Konsumen Pada produk Keripik Pisang Ibu Merry di Bandar Lampung

1.2 Masalah dan Permasalahan

Terindentifikasi bahwa keripik pisang Ibu Merry menghadapi masalah persaingan yang semakin kompetitif. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya pelaku usaha sejenis di Bandar Lampung. Persaingan ini membuat penjualan perusahaan berfluktuatif per bulannya,. Oleh karena itu, peremasalahan dalam penelitian ini adalah apakah keefektifan media papan iklan berpengaruh terhadap niat beli konsumen pada produk Keripik Pisang Ibu Merry?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian tersebut ialah untuk mengetahui pengaruh keefektifan iklan terhadap niat beli konsumen pada produk keripik pisang Ibu Merry.


(31)

9

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen perusahaan guna menentukan langkah yang lebih tepat dalam pengembangan strategi pemasaran.

2. Bagi Akademis

Dapat memberikan ide-ide untuk penelitian kembali pada penelitian yang akan datang.

3. Bagi Peneliti

Dapat memberikan tambahan pengetahuan dan memperluas khasanah mengenai ilmu - ilmu pemasaran terapan secara praktis.

1.5 Kerangka Penelitian

Menurut Kotler dan Keler (2009 : 254 Iklan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Iklan dapat dikemukan lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan jelas, perkataan yang menarik atau mudah diingat, dan mempunyai karakteristik tersendiri.

Seluruh kegiatan penelitian, sejak dari perencanaan pelaksanaan sampai dengan penyelesaiannya harus merupakan satu kesatuan yang utuh, menuju kepada satu tujuan, yaitu memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam

perumusan masalah. Penelitian ini berupaya untuk mencari cara untuk

menciptakan hasrat atau niat pembelian konsumen. Dalam penelitian ini diduga bahwa niat pembelian konsumen dipengaruhi oleh keefektifan iklan diukur


(32)

10

dengan menggunakan konsep AIDA (attention, Interest, Desire, and Action). Namun konsep AIDA yang digunakan hanya sampai pada tahap AID(Attention, Interest, Desire) Kotler dan Amstrong (2008:218). Hal ini disebabkan, karena belum ke tahap tindakan konsumen dan sangat berkaitan niat konsumen untuk membeli atau konsumen belum melakukan pembelian Berikut beberapa tahapan yang dilakukan:

1. Perhatian (Attention)

Dalam attention ini seorang pemasar haruslah mampu membuat sebuah media informasi agar mengandung daya tarik konsumen. Membuat suatu pernyataan yang mengungkap perhatian semua orang, membuat kata atau gambar

powerfull yang bisa menarik perhatian semua orang berhenti dan memperhatikan isi pesan berikutnya. Kotler dan Amtrong (2008:216).

Kotler & Amstrong (2008:216) mengemukakan bahwa daya tarik (attention) haruslah mempunyai tiga sifat :

a. Harus bermakna (meaningfull), menunjukan manfaat – manfaat yang membuat produk lebih diinginkan atau lebih menarik konsumen b. Pesan harus dapat dipercaya (believable), konsumen percaya bahwa

produk tersebut akan memberikan manfaat seperti yang dijanjikan dalam pesan

c. Distinctive, bahwa pesan iklan lebih baik dibanding iklan merek pesaing. 2. Ketertarikan (Interest)

Interest adalah langkah setelah seorang pemasar mampu untuk membuat sebuah media informasi tersebut agar dapat mengandung daya tarik konsumen seorang pemasar haruslah memikirkan sebuah media informasi agar dapat


(33)

11

mengandung minat bagi calon pelanggan atau konsumennya. Kotler dan Amtrong (2008:216)

3. Keinginan (Desire)

Langkah yang dilakukan oleh seorang pemasar ialah memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam tahapan ini haruslah jeli atau pintar membaca target atau konsumen dalam tahapan ini. Langkah ini untuk membuktikan bahwa seorang pemasar mampu memberikan solusi yang tepat dalam melakukan sebuah keputusan bagi konsumen. Kotler dan Amtrong (2008:216).

4. Niat Beli

Menurut McCarthy (2002 :298) niat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka

pemenuhan kebutuhannya.

Bearman (2007 : 142) tumbuhnya niat beli konsumen itu disebabkan oleh unsur – unsur yang terdiri dari tiga tahapan, diantaranya :

1. Rangsangan

Rangsangan merupakan suatu isyarat yang ditunjukan untuk mendorong atau menimbulkan seseorang untuk bertindak.

2. Kesadaran

Merupakan sesuatu yang memasuki pikiran seseorang. Kesadaran ini dipengaruhi oleh pertimbangan atas barang atau jasa itu sendiri. 3. Pencarian Informasi

Aspek pencarian informasi dibagi menjadi enam bagian : a. Informasi intern


(34)

12

bersumber dari ingatan konsumen untuk memilih barang atau jasa yang memuaskannya.

b. Informasi eksternal

Informasi yang melibatkan iklan (media cetak dan penjualan

langsung, dan bersumber sosial atau keluarga, teman ataupun kolega). c. Memastikan sifat yang khas dari setiap pilihan yang ada

Tahap ini konsumen mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan ciri dan sifat dari setiap pilihan. Setelah diketahuiakan pilihannya maka konsumen akan memutuskan barang yang akan dibelinya.

d. Pemilihan alternatif

Pemilihan ini terjadi jika beberapa barang atau jasa merupakan suatu pilihan yang sulit bagi konsumen untuk mengevaluasi alternatif yang tersedia.

e. Pembelian

Tahapan dimana konsumen telah melalui pilihan dan siap untuk mengeluarkan uangny untuk ditukar dengan barang atau jasa tersebut. f. Tempat di mana membeli

Tempat pembelian merupakan salah satu perkembangan di toko mana konsumen akan membeli produk atau jasa tesebut. Sebuah toko atau penyalur memiliki citra yang baik atau merangsang konsumen untuk berbelanja lebih lanjut sehingga diharapkan konsumen menjadi terbiasa membeli di tempat yang sama.


(35)

13

Bagi perusahaan, perasaan sebelum maupun sesudah melakukan pembelian sangatlah penting. Secara sederhana maka kerangka konsep yang diuraikan dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut :

Gambar 1.2 : Kerangka Usulan Untuk Model Penelitian

1.6 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan, dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang digunakan adalah :

Keefektifan media papan iklan berpengaruh pada niat beli konsumen pada produk Keripik Pisang Ibu Merry di Bandar Lampung.

Niat Beli (Y) Keefektifan Media Papan


(36)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2009:5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

Menurut Swastha dan Irawan, (2008 :10) mendefinisikan konsep pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam

memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar.

Berdasarkan definisi – definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar manajemen


(37)

15

menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskanya.

2.2 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau marketing mixadalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:58) bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.

Menurut Umar (2005:31-36) terdapat empat variabel utama dalam bauran pemasaran yang dikenal dengan 4 P yaitu:

1. Produk

Salah satu komponen bauran pemasaran yang penting adalah produk, dimana produk ini merupakan hasil dari produksi perusahaan. Kegiatan pemasaran dikatakan berhasil apabila perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen dan akhirnya konsumen memutuskan dan akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan.

2. Harga

Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan faktor penting dalam menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sepasang perusahaan. Dari keempat faktor yang menentukan marketing mix, harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan masukan atau pendapatan bagi perusahaan.


(38)

16

3. Tempat

Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen. Namun, sekaligus juga menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya biaya lokasi tersebut dapat terkompensasi dengan reducing biaya marketing, sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan biaya marketing lebih mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi persyaratan yang memberikan kenyamanan. 4. Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting yang dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan pemasaran. Promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Keempat strategi tersebut saling mempengaruhi, sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi yaitu strategi bauran. Strategi bauran ini merupakan bagian dari strategi pemasaran, dan berfungsi sebagai pedoman dalam

menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran.


(39)

17

2.3 Definisi Iklan

Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran

seseorang untuk melakukan pembelian Tjiptono (2006 : 71).

Periklanan dapat didefinisikan sebagai seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, dan pengawasan iklan Tjiptono (2006:71). Definisi lain dari periklanan adalah suatu bentuk dari komunikasi direct-to-consumer yang bersifat non personal dan didanai oleh perusahaan bisnis, organisasi nirlaba, atau individu yang diidentifikasikan dengan cara dalam pesan iklan. Pihak pemberi dana tersebut berharap untuk meginformasikan atau membujuk para anggota dari khalayak tertentu Shimp (2003) dalam (Brigahayati 2010).

Tabel 2.1 Berbagai Kemungkinan Tujuan Periklanan Berbagai Kemungkinan Tujuan Periklanan Untuk menginformasikan : 1. Memberitahukan pasar tentang produk baru,

2. Mengusulkan kegunaan baru tentang suatu produk, 3. Memberitahukan pasar tentang perubahan harga, 4. Menjelaskan cara kerja suatu produk,

5. Menjelaskan pelayanan yang tersedia, 6. Mengoreksi kesan yang salah, 7. Mengurangi kecemasan pembeli, 8. Membangun citra perusahaan. Untuk membujuk :

1. Membentuk preferensi merk, 2. Mendorong alih merk,

3. Mengubah persepsi tentang atribut produk, 4. Membujuk pembeli untuk membeli sekarang,

5. Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan penjualan.

Untuk mengingatkan:

1. Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian,

2. Mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya,

3. Membuat pembeli tetap ingat produk itu walau sedang tidak musimnya, 4. Mempertahankan kesadaran puncak


(40)

18

Menurut Tjiptono (2006:72) pada umumnya produk dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang banyak digunakan adalah klasifikasi

berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya suatu produk. Berdasarakan kriteria tersebut, ada tiga kelompok produk yaitu

a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang yang berwujud biasanya habis dikonsumsi dalam saru atau beberapa kali pemakaian, atau dengan kata lain umur ekonomisnya kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun mandi, alat kosmetik, makanan, minuman ringan, permen dan sebagainya.

b. Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya tahan lama dan memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun. Contohnya; komputer, televisi, pompa air, sepeda motor dan sebagainya.

c. Jasa

Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya kursus ketrampilan, hotel, rumah sakit, salon kecantikan dan sebagainya.

2.4 Perencanaan Iklan

Menurut Kotler dan Keller (2009: 186) formula AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) merupakan formula yang paling sering digunakan untuk membantu

perencanaan suatu iklan secara menyeluruh, dan formula itu dapat diterapkan pada suatu iklan. Perencanaan ini yang terdiri atas; (Attention), membuat ketertarikan produk (Interest),membuat keinginan untuk memiliki produk (Desire), dan


(41)

19

mengajak pelanggan untuk melakukan tindakan dalam pembelian produk (Action).

Dengan menggunakan model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) akan memperjelas konsep perubahan, sikap, dan perilaku dalam kaitannya dengan sebuah kerangka tindakan. Model hirarki tanggapan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Tabel 2.2 Bentuk Model Hierarki Tanggapan Model AIDA Model

Hirarki-efek Model Inovasi-adopsi Model Komunikasi Tingkat Kognitif Perhatian Pengenalan (kesadaran) Pengetahuan (tahu) Kesadaran Penampilan Penerimaan Tanggapan Kognitif Tingkat Afektif Tertarik Ingin Suka Memilih Menyakini Tertarik Evaluasi Sikap Maksud Tingkat

Keperilakuan Tindakan Membeli

Mencoba Adopsi

Perilaku Sumber : Kotler dan Keller (2009:178)

Model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) dikenal sebagaimana seorang pemasar merancang pesan yang disampaikan dengan kata yang tepat sehingga terjadinya pengambilan keputusan akan pembelian produk. Tetapi tidak semua pemasar dapat menyampaikan pesannya dengan baik sehingga terjadinya keraguan pembeli dalam memilih kebutuhan dan keinginannya.

Menurut Kotler dan Keller (2009:179) menjelaskan Teori AIDA(Attention, Interest, Desire, and Action) merupakan suatu pesan yang harus mendapatkan perhatian, menjadi ketertarikan, menjadi minat, dan mengambil tindakan. Teori ini menyampaikan akan kualitas dari pesan yang baik.


(42)

20

Definisi di atas dapat diimplikasikan bahwa AIDA (Attention, Interest, Desire, and Action)merupakan alat penyampaian suatu pesan yang ideal kepada konsumen di mana melalui suatu tahapan yang terdiri dari perhatian

(Attention/Awareness),ketertarikan (Interest),minat (Desire),dan mengambil tindakan (Action).Hal ini di mana seorang pemasar harus menyadari bahwa pesan yang disajikan tentang AIDA(Attention, Interest, Desire, and Action), yaitu : 1) Perhatian (Attention)

Menimbulkan perhatian pelanggan berarti sebuah pesan harus dapat menimbulkan perhatian baik dalam bentuk dan media yang disampaikan. Perhatian itu bertujuan secara umum atau khusus kepada calon konsumen atau konsumen yang akan dijadikan target sasaran. Hal tersebut dapat dikemukan lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan jelas, perkataan yang menarik atau mudah diingat, dan mempunyai karakteristik tersendiri. Pesan yang menarik perhatian merupakan suatu langkah awal bagi perusahaan dimana pesan tersebut akan dikenal, diketahui, dan diingat oleh konsumen. Proses tersebut bisa dikatakan sebagai proses awareness/ kesadaran akan adanya produk yang disampaikan ke konsumen (Kotler dan Keller 2009:178). 2) Ketertarikan (Interest)

Tertarik berarti pesan yang disampaikan menimbulkan perasaan ingin tahu, ingin mengamati, dan ingin mendengar serta melihat lebih seksama. Hal tersebut terjadi karena adanya minat yang menarik perhatian konsumen akan pesan yang ditunjukkan (Kotler dan Keller 2009:178).


(43)

21

3) Keinginan (Desire)

Pemikiran terjadi dari adanya keinginan ini, berkaitan dengan motif dan motivasi konsumen dalam membeli suatu produk. Motif pembelian dibedakan menjadi dua, yaitu motif rasional dan emosional. Hal ini di mana motif rasional mempertimbangkan konsumen akan keuntungan dan kerugian yang didapatkan, sedangkan motif emosional terjadi akibat emosi akan pembelian produk (Kotler dan Keller 2009:178).

4) Tindakan (Action)

Tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat konsumen sehingga terjadi pengambilan keputusan

dalam melakukan pembeli produk yang ditawarkan (Kotler dan Keller 2009:178).

2.5 Pengertian Perilaku Konsumen

Definisi perilaku konsumen menurut Swastha (2008: 110) adalah kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pemgambilan keputusan pada persiapan dan penentuan dan kegiatan-kegiatan tersebut Swastha (2008: 110). Definisi tersebut mengungkapkan dua hal penting dalam perilaku konsumen, yaitu:

a. Tindakan langsung atau kegiatan fisik yang semua ini melibatkan individu menilai, mendapatkan dan mempergunakan jasa ekonomis.

b. Proses pengambilan keputusan termasuk keputusan yang mendahului dan menyertai tindakan diatas.


(44)

22

Hal penting yang tercakup dalam definisi perilaku konsumen tersebut

menggambarkan hubungan bahwa perilaku atau tindakan konsumen akan berbeda karena adanya perbedaan dalam faktor yang mempengaruhi proses keputusan.

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Umpan Balik

Sumber: Sutisna (2004 : 156)

2.6 Niat Beli Konsumen

Dalam mencari dan menumbuhkan niat beli konsumen terlebih dahulu harus memahami bagaimana konsumen berkeputusan. Menurut McCarthy (2002: 298) niat beli dapat didefinisikan sebagai berikut:

Niat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya.

Menurut Bearman (2007 ;142) tumbuhnya niat beli konsumen itu disebabkan oleh unsur – unsur yang terdiri dari tiga tahapan, diantaranya :

Pengenalan Masalah / Kebutuhan dan Keinginan

Pencarian Berbagai Informasi

Evaluasi Berbagai Alternatif

Pilihan Atas Merek Produk

Pilihan Atas Merek Produk Untuk dibeli


(45)

23

1. Rangsangan

Rangsangan merupakan suatu isyarat yang ditunjukan untuk mendorong atau menimbulkan seseorang untuk bertindak.

2. Kesadaran

Merupakan sesuatu yang memasuki pikiran seseorang. Kesadaran ini dipengaruhi oleh pertimbangan atas barang atau jasa itu sendiri. 3. Pencarian Informasi

Aspek pencarian informasi dibagi menjadi enam bagian : a. Informasi intern

Informasi bersumber dari ingatan konsumen untuk memilih barang atau jasa yang memuaskannya.

b. Informasi ekstern

Informasi yang melibatkan iklan (media cetak dan penjualan langsung, dan bersumber sosial atau keluarga, teman ataupun kolega).

c. Memastikan sifat yang dari setiap pilihan yang ada

Tahap ini konsumen mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan ciri dan sifat dari setiap pilihan. Setelah diketahuiakan pilihannya maka konsumen akan memutuskan barang yang akan dibelinya.

d. Pemilihan alternatif

Pemilihan ini terjadi jika beberapa barang atau jasa merupakan suatu pilihan yang sulit bagi konsumen untuk mengevaluasi alternatif yang tersedia.


(46)

24

e. Pembelian

Tahapan di mana konsumen telah melalui pilihan dan siap untuk mengeluarkan uangnya untuk ditukar dengan barang atau jasa tersebut. f. Tempat dimana membeli

Tempat pembelian merupakan salah satu perkembangan di toko mana konsumen akan membeli produk atau jasa tesebut. Sebuah toko atau penyalur memiliki citra yang baik atau merangsang konsumen untuk berbelanja lebih lanjut sehingga diharapkan konsumen menjadi terbiasa membeli di tempat yang sama.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelian berawal jauh sebelum proses pembelian sesungguhnya dengan berakibat jauh setelah pembelian. Hal ini mendorong pemasaran untuk memutuskan perhatian pada keseluruhan proses dan bukan hanya pada keputusan membeli saja.

2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat Beli Konsumen

Menurut Swastha dan Irawan (2008 : 45) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi niat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat. Menurut Super dan Crites yang di kutip oleh Mustikawati (2013) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi niat beli seseorang, yaitu : 1. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang

dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.


(47)

25

2. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.

3. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.

4. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.

5. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.

2.8 Penelitian Terdahulu

Dalam bab ini banyak menguraikan tentang teori-teori yang ada kaitannya dengan pokok permasalahan dalam penelitian, pengalaman pribadi dapat diajukan sebagai penguat teori yang akan digunakan untuk alasan seberapa penting penelitian ini harus dilakukan. Adapun titik berat pada penelitian ini adalah pada teori

Keefektifan media papan iklan tehadap niat beli keripik pisang di kota Bandar Lampung.

Untuk penelitian kali ini peneliti mencoba menggali dan menguji pengaruh keefektifan media papan iklan terhadap niat Beli Konsumen pada produk Kripik Ibu Mery agar dapat meningkatkan penjualan produk. Dengan kata lain, strategi promosi dalam usaha kecil menengah kripik pisang apakah benar penerapannya mempunyai pengaruh terhadap niat beli konsumen secara signifikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang diperoleh peneliti dapat dilihat pada tabel berikut :


(48)

26

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu No Nama dan Judul

Penelitian

Desain Penelitian Hasil Penelitian

1. Rika Mustikawati (2010)

Pengaruh pesan iklan terhadap niat beli calon konsumen -Regresi linier Berganda -100 Responden -Purposive sampling

Secara umum pesan iklan (message) dapat dinilai baik hal ini terbukti dari tanggapan konsumen yang sebagian besar memberikan pernyataan baik terhadap pesan iklan yaitu sebesar 60%.

2. Liera Brighayati (2010) Efektivitas Iklan dengan menggunakan AIDA (attention, interest, desire, action) terhadap minat beli konsumen. -Regresi linier berganda -100 Responden -purposive sampling

Nilai Adjusted R menujukkan bahwa 82,0% minat beli konsumen dipengaruhi oleh variabel attention, interest, desire dan action sisanya sebesar 18% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.

3. Giandra Putra (2013) Pengaruh positioning melalui proses personal selling -Regresi linier Berganda -100 Responden -convinence sampling

Dari hasil pengujian slinier berganda yang telah dilakukan, positioning , personal selling memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat beli yaitu sebesar 60%

terhadap niat beli konsumen produk lois di counter yogya kepatihan bandung.


(49)

27

Dalam peneltian ini, peneliti menggunakan beberapa penelitian terdahulu sebagai landasan penelitian seperti yang terdapat pada Table 2.3. Peneliti menggunakan konsep teori AIDA ( Attention,Interest,Desire,and Action) Kotler dan Keller (2008: 178) yang juga digunakan oleh Brighayati (2010). Peneliti juga

mengadopsi konsep teori niat beli McCarthy (2002 :298) yang juga digunakan oleh Mustikawati (2010) . Pada alat analisis yang digunakan pun menggunakan alat analisis regresi linier berganda seperti yang ada pada penelitian terdahulu Putra (2013).


(50)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek yang ingin dijadikan penelitian adalah orang – orang yang ingin membeli keripik di Bandar Lampung.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang dapat di hitung. Data ini diperoleh dari perusahaan tersebut dan dapat dibuktikkan dengan angka – angka yang akan diolah dan dianalisa sesuai dengan metode analisis sehinga dapat terlihat hasilnya.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari referensi-referensi misalnya dari wawancara, internet, jurnal dan sumber-sumber lainya yang dapat menunjang peneliti. Untuk mencari tentang produk dan sejarah data diperoleh dari internet serta brosur yang didapat dari industri rumahan keripik Pisang Ibu Merry itu sendiri.


(51)

29

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari individu yang karakteristiknya hendak diketahui. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen potensial yang ingin membeli di wilayah Bandar Lampung. Dalam hal ini populasi tidak dapat diketahui jumlahnya karena populasi di sini menyangkut karakteristik masing-masing individu.

3.3.2 Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Non Probability Sampling. Non probability Sampling adalah metode pengambilan sampel yang diambil berdasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan mendapatkan. Alasan menggunakan metode ini adalah karena jumlah populasi dan karakteristik elemen populasi tidak diketahui. Teknik Pengambilan sampel menggunakan salah satu metode Non

Probability Sampling yaitu Convenience Sampling di mana anggota populasi dapat dengan mudah dipilih sebagai sampel.

Menurut Widiyanto (2008) ukuran populasi dalam penelitian ini sangat banyak dan tidak dapat diketahui dengan pasti. Oleh karena itu, besar sampel yang digunakan dihitung dengan rumus sebagai berikut :

n = Z2 4 (Moe)2

Keterangan :


(52)

30

Z = score pada tingkat signifikansi tertentu (derajat keyakinan ditentukan 95%) maka Z = 1,96

Moe = margin of error, tingkat kesalahan maksimum adalah 10%

Hasil perhitungan jumlah sampel dengan menggunakan rumus di atas adalah :

n = (1,96)2 4 (10%)2

n = 96,04 ≈ 97 atau dibulatkan 100.

Berarti ; jumlah sampel yang digunakan adalah 100 responden.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui dua tahap, yaitu persiapan penelitian dan penelitian pokok.

1. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku, literatur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah penelitian.

2. Penelitian Pokok

Pada penelitian pokok ini akan dilakukan dengan cara menyebar kuesioner, yaitu dengan mengajukan dan menyerahkan daftar pertanyaan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti kepada responden (konsumen Keripik Pisang Ibu Merry).


(53)

31

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Terdapat dua variabel umumnya pada penelitian yaitu : 1. Variabel Bebas(Variabel Independent)

Variabel bebas adalah variabel yang akan diteliti pengaruhnya, yaitu Efektivtas Media Papan Iklan

2. Variabel Terikat(Variabel Dependent)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, dalam hal ini adalah Niat Beli konsumen.

Tabel 3.1 Operasional Variabel, Indikator, Ukuran, dan Skala

Variabel Definisi Variabel Indikator Pengukuran Skala Iklan ( X ) Iklan adalah segala

bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Iklan dapat dikemukan lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan jelas, perkataan yang menarik atau mudah diingat, dan mempunyai karakteristik tersendiri.

Kotler dan Keler (2009:254)

Perhatian (Attention) -Gambar Iklan -Bahasa pesan

-Gambar yang terdapat pada papan iklan memberikan perhatian yang mendalam bagi konsumen. - Bahasa pesan pada papan iklan memberikan perhatian yang mendalam bagi konsumen. Ordinal


(54)

32

Tabel 3.1 Operasional Variabel, Indikator, Ukuran, dan Skala (Lanjutan) Variabel Definisi Variabel Indikator Pengukuran Skala Iklan ( X ) Iklan adalah segala

bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Iklan dapat dikemukan lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan jelas, perkataan yang menarik atau mudah diingat, dan mempunyai karakteristik tersendiri. Kotler dan Keler (2009:254

Ketertarikan (Interest) -Gambar Iklan -Bahasa Pesan -Gambar yang terdapat pada papan iklan membuat konsumen tertarik -Bahasa pesan yang terdapat pada papan iklan membuat konsumen tertarik Ordinal Keinginan / Hasrat (Desire) -Gambar Iklan -Bahasa pesan

- Gambar yang terdapat pada papan iklan menimbulkan hasrat yang mendalam bagi konsumen. -Bahasa pesan yang terdapat pada papan iklan menimbulkan hasrat yang mendalam bagi kosnumen Ordinal 4.Niat beli (Purchase Inttention) Niat beli merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. McCarthy (2002) dalam Mustikawati (2013) -Rangsangan -Bahasa Pesan -Setelah melihat gambar pada papan iklan, konsumen akan berniat melakukan pembelian. - Setelah megetahui bahasa pesan pada papan iklan, konsumen akan berniat melakukan pembelian. Ordinal


(55)

33

3.6 Pengukuran Instrumen Penelitian

Pengukuran instrumen penelitian akan memperjelas dan mempermudah pemecahan masalah penelitian dan analisis serta inteprestasi data. Alat

pengukuran konsep dibedakan menjadi empat macam yaitu Nominal, Ordinal, Interval, dan Ratio. Namun, skala pengukuran digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan menggunakan pegukuran skala Likert yaitu :

Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi bobot 5

Jawaban Setuju (S) diberi bobot 4

Jawaban Cukup Setuju (CS) diberi bobot 3

Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi bobot 2

Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi bobot 1

Instrumen penelitian (kuesioner) yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu valid dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner perlu dilakukan pengujian atas kuesioner dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas dan reliabilitas ini bertujuan untuk menguji apakah kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan data penelitian adalah valid dan reliabel, oleh karena itu peneliti akan melakukan kedua uji ini terhadap instrumen penelitian (kuesioner) .

3.7 Uji Validitas dan Realibilitas 1. Uji Validitas

Uji Validitas adalah tingkat kehandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid bila berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang


(56)

34

seharusnya diukur. Pernyataan tersebut dikatakan valid apabila factor loading lebih besar sama dengan 0,5 (Hair et,al.2009:641), dengan demikian instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Penelitian ini menggunakan factor analysis untuk menguji validitasnya dengan responden awal sebanyak 30 responden, dengan keyakinan sebesar 95%.

2. Uji Realibiltas

Uji reliabilitas terhadap instrumen (kuesioner) dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat dipercaya, handal dan akurat. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dengan cara one shot(pengukuran sekali saja). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha () if item delete< cronbachyakni > 0,6 (Hair et al 2009: 654).

3.8 Teknik Analisis Data

Agar dalam data tersebut tersusun dengan baik maka data tersebut harus di kumpulkan dan di analisis dengan baik. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian dalam data ini yaitu :

3.8.1 Alat Analisis Kuantitatif

Analisis kuantiatif adalah analisis yang digunakan terhadap data yang berwujud angka–angka dan cara pembahasannya dengan uji statistik. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalaha analisis regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS 20.0. Agusty Ferdinand (2006:195).


(57)

35

Keterangan :

Y = Niat Beli Konsumen a = Konstanta

X = Keefektifan Media Papan Iklan

B = Koefisien Regresi Variabel Keripik Ibu Merry

ε = Standard Error

3.8.2 Alat Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif merupakan sebuah alat yang bersifatnya deskriptif dan tidak menggunakan menghitung dalam penerapan. Biasanya analisis kualitatif berupa sebuah kuisioner. Adapun data penelitian ini bukan angka, yang sifatnya tidak dapat dihitung berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan pada pendekatan teoritis dan penilaian logis. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran secara deskriptif tentang tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner atau pendekatan-pendekatan yang berkaitan dengan pengaruh keefektifan media papan iklan terhadap niat beli konsumen.

3.9 Uji Hipotesis

3.9.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t )

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen, yaitu keefektifan media papan iklan (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu niat beli (Y) pada tingkat kepercayaan 95% atau = 5%


(58)

36

Dengan hipotesis :

a. Bila nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima alternatif Ha, yang berarti ada pengaruh antara variabel independentdan variabel dependent. b. Bila nilai signifikan < 0,05 maka Ho diterima dan menolak alternatif Ha, yang

berarti ada pengaruh antara variabel independent dan variabel dependent.

3.9.3 Uji Asumsi Klasik Atas Pengguna Regresi Linier Sederhana 3.9.3.1 Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Cara mendeteksi apakah residual memiliki distribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik. Analisis ini adalah salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

3.9.3.2 Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilaivariance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai VIF lebih kecil daripada 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas (Santoso. 2002 : 206).

3.9.3.3.Uji Asumsi Klasik Heteroskedasitisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot


(59)

37

dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau

sebaliknya melebar kemudian menyempit dan tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (Santoso. 2002 : 210)

3.9.3.4 Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (D-W), dengan tingkat kepercayaan = 5%. Apabila D-W terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi (Santoso. 2002 : 219)


(60)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

disimpulkan bahwa hipotesis awal yang menyatakan bahwa variabel Keefektifan Media Papan Iklan dengan pengukuran menggunakan Perhatian, Ketertarikan, dan Hasrat berpengaruh terhadap niat beli konsumen pada produk keripik pisang Ibu Merry di Bandar Lampung”. Hal ini berdasarkan pada alasan berikut:

1. Hasil uji R menunjukan bahwa variabel X (keefektifan media papan iklan) berpengaruh terhadap variabel Y (niat beli) sebesar 52,1% dan sisanya di pengaruhi variabel lainya yang tidak didefinisikan dalam penelitian ini seperti: kualitas produk, harga, promosi, dan kualitas layanan.

2. Hasil uji t hitung diketahui bahpada variabel keefektifan media papan iklan (X) lebih besar dari t tabel yaitu 1,984. Hal ini berarti variabel keefektifan media papan iklan (X) memiliki pengaruh yang positif terhadap niat beli konsumen pada produk keripik pisang Ibu Merry di Bandar Lampung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

3. Hasil analisis kuantitatif membuktikan bahwa pengaruh keeektifan media papan iklan memberikan pengaruh besar, yaitu sebesar 72%.


(61)

56

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan pada perusahaan produk keripik Pisang Ibu Merry adalah sebagai berikut :

Sebaiknya perusahaan harus memperhatikan media papan iklan yang ada. Agar dapat menimbulkan perhatian konsumen untuk tertarik, dan berkeinginan membeli. Bahasa pesan pada papan iklan harus lebih dikreasikan lagi seperti memberikan tanda baca, menambah istilah bahasa yang mudah dikenal di masyarakat dan memberikan gambar yang lebih spesifik, mengenai keripik pisang sehingga akan timbul ke khasan yang membedakan dengan keripik pisang yang ada.

Papan iklan keripik pisang Ibu Merry yang terlalu kecil dan sebaiknya diganti dengan yang lebih besar. Papan iklan keripik pisang Ibu Merry sebaiknya diberi penerangan yang lebih baik, seperti membuat papan iklan dengan bentukneon box.Layaknya seperti papan iklan yang ada di indomaret, alfamaret dan lainnya, sehingga gambar pada papan iklan akan terlihat lebih elegan, lebih bergaya, lebih prestisius yang akan membuat calon konsumen lebih memperhatikan papan iklan keripik pisang Ibu Merry.


(62)

DAFTAR PUSTAKA

Agusty, Ferdinand, 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Bearman, 2007. Retail Managemen : A Strategic Approch, Ninth Edition, Prentice Hall, Englewood Cliffs

Brigahayati, 2013. Efektivitas Dengan menggunakan model AIDA (Attention, Interest, Desire, and Action). Universitas Sebelas Maret.

Giandra, 2013. Pengaruh Positioning melalui proses personal selling terhadap nilai beli konsumen produk lois jeans. Universitas Widiatama

Handayani, 2004. Analisis Faktor – Faktor yang mempengaruhi Underpricing pada Penawaran Umum perdana. Universitas Dipenogoro

Hair, Jr, Joseph. 2009. Multivariate Data Analysis 9 ed. New Jersey : Pearson Education.

Kotler, Philip & Amstrong, G. 2006. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Gramedia

Kotler, Philip. dan Amstrong, G. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta :Gramedia

Kotler, Philip dan Keller, K. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga McCarthy, E Jerome, William D Perreault. (2002). Dasar – dasar Pemasaran 5th

Edition, Jakarta :Erlangga.

Mustikawati. 2013. Pengaruh Pesan Iklan Terhadap Niat Beli Calon Konsumen. Universitas Widyatama.

Santoso, Singgih 2002. Mengatasi BErbagai Masalah Statistik dengan SPPS Versi 11,5.Elex Media Komputindo : Jakarta


(63)

Shimp, Terence, A (2003). Integrated Marketing communication in Advertising and Promotion, Edisi Ketujuh,McGrawhill :New York

Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Penerbit Liberty : Yogyakarta

Sutisna. 2004, Perilaku konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya : Bandung

Tjiptono, Fandy. 2006. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Umar, Husein 2005. Metode Penelitian. Jakarta. Salemba Empat.


(1)

Dengan hipotesis :

a. Bila nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima alternatif Ha, yang berarti ada pengaruh antara variabel independentdan variabel dependent. b. Bila nilai signifikan < 0,05 maka Ho diterima dan menolak alternatif Ha, yang

berarti ada pengaruh antara variabel independent dan variabel dependent.

3.9.3 Uji Asumsi Klasik Atas Pengguna Regresi Linier Sederhana 3.9.3.1 Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Cara mendeteksi apakah residual memiliki distribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik. Analisis ini adalah salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

3.9.3.2 Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilaivariance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai VIF lebih kecil daripada 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas (Santoso. 2002 : 206).

3.9.3.3.Uji Asumsi Klasik Heteroskedasitisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot


(2)

37

dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau

sebaliknya melebar kemudian menyempit dan tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (Santoso. 2002 : 210)

3.9.3.4 Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (D-W), dengan tingkat kepercayaan = 5%. Apabila D-W terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi (Santoso. 2002 : 219)


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat

disimpulkan bahwa hipotesis awal yang menyatakan bahwa variabel Keefektifan Media Papan Iklan dengan pengukuran menggunakan Perhatian, Ketertarikan, dan Hasrat berpengaruh terhadap niat beli konsumen pada produk keripik pisang Ibu Merry di Bandar Lampung”. Hal ini berdasarkan pada alasan berikut:

1. Hasil uji R menunjukan bahwa variabel X (keefektifan media papan iklan) berpengaruh terhadap variabel Y (niat beli) sebesar 52,1% dan sisanya di pengaruhi variabel lainya yang tidak didefinisikan dalam penelitian ini seperti: kualitas produk, harga, promosi, dan kualitas layanan.

2. Hasil uji t hitung diketahui bahpada variabel keefektifan media papan iklan (X) lebih besar dari t tabel yaitu 1,984. Hal ini berarti variabel keefektifan media papan iklan (X) memiliki pengaruh yang positif terhadap niat beli konsumen pada produk keripik pisang Ibu Merry di Bandar Lampung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

3. Hasil analisis kuantitatif membuktikan bahwa pengaruh keeektifan media papan iklan memberikan pengaruh besar, yaitu sebesar 72%.


(4)

56

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan pada perusahaan produk keripik Pisang Ibu Merry adalah sebagai berikut :

Sebaiknya perusahaan harus memperhatikan media papan iklan yang ada. Agar dapat menimbulkan perhatian konsumen untuk tertarik, dan berkeinginan membeli. Bahasa pesan pada papan iklan harus lebih dikreasikan lagi seperti memberikan tanda baca, menambah istilah bahasa yang mudah dikenal di masyarakat dan memberikan gambar yang lebih spesifik, mengenai keripik pisang sehingga akan timbul ke khasan yang membedakan dengan keripik pisang yang ada.

Papan iklan keripik pisang Ibu Merry yang terlalu kecil dan sebaiknya diganti dengan yang lebih besar. Papan iklan keripik pisang Ibu Merry sebaiknya diberi penerangan yang lebih baik, seperti membuat papan iklan dengan bentukneon box.Layaknya seperti papan iklan yang ada di indomaret, alfamaret dan lainnya, sehingga gambar pada papan iklan akan terlihat lebih elegan, lebih bergaya, lebih prestisius yang akan membuat calon konsumen lebih memperhatikan papan iklan keripik pisang Ibu Merry.


(5)

Agusty, Ferdinand, 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Bearman, 2007. Retail Managemen : A Strategic Approch, Ninth Edition, Prentice Hall, Englewood Cliffs

Brigahayati, 2013. Efektivitas Dengan menggunakan model AIDA (Attention, Interest, Desire, and Action). Universitas Sebelas Maret.

Giandra, 2013. Pengaruh Positioning melalui proses personal selling terhadap nilai beli konsumen produk lois jeans. Universitas Widiatama

Handayani, 2004. Analisis Faktor – Faktor yang mempengaruhi Underpricing pada Penawaran Umum perdana. Universitas Dipenogoro

Hair, Jr, Joseph. 2009. Multivariate Data Analysis 9 ed. New Jersey : Pearson Education.

Kotler, Philip & Amstrong, G. 2006. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Gramedia Kotler, Philip. dan Amstrong, G. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta

:Gramedia

Kotler, Philip dan Keller, K. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga McCarthy, E Jerome, William D Perreault. (2002). Dasar – dasar Pemasaran 5th

Edition, Jakarta :Erlangga.

Mustikawati. 2013. Pengaruh Pesan Iklan Terhadap Niat Beli Calon Konsumen. Universitas Widyatama.

Santoso, Singgih 2002. Mengatasi BErbagai Masalah Statistik dengan SPPS Versi 11,5.Elex Media Komputindo : Jakarta


(6)

Shimp, Terence, A (2003). Integrated Marketing communication in Advertising and Promotion, Edisi Ketujuh,McGrawhill :New York

Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Penerbit Liberty : Yogyakarta

Sutisna. 2004, Perilaku konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosdakarya : Bandung

Tjiptono, Fandy. 2006. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi Umar, Husein 2005. Metode Penelitian. Jakarta. Salemba Empat.