RP5 “..kami semua disini tahu kalau penyakit
Tb itu
tidak baik,
penyakit ini
dapat menular
…”180 RP5
“..yang kami tahu itu Tb ini bisa menular
melalui dahak dan waktu bapak sakit kami tidak berani masuk ke kamarnya bapak
..”182
2. Keluarga sebagai Inisiator-Kontributor
Berhasilnya pemutusan rantai penularan TB paru, didukung juga dengan upaya-upaya keluarga
terhadap penderita dalam mencegah penularan TB paru sehingga penyakit TB paru tidak tertular ke
orang lain maupun keluarga. Usaha-usaha yang dilakukan partisipan 1 dan
keluarga yaitu
dengan selalu
mengingatkan penderita tentang bagaimana penderita harus
mencegah penularan penyakit TB, dan partisipan berusaha agar rumah selalu bersih dan ada sinar
matahari yang menerangi ke dalam rumah.
RP1 “… caranya saya menjaga kebersihan
dan membuka jendela agar sinar matahari masuk di dalam rumah. Kalau bapak batuk saya
sering mengingatkan bapak kalau batuk harus menutup mulut dan jangan membuang dahak di
sembarang tempat karena dapat menularkan ke orang lain
…”22
Partisipan 2 mengatakan tidak melakukan apa- apa dalam mencegah penularan TB penderita. Dan
tidak ada usaha-usaha yang dilakukan partisipan dan keluarga dalam mendukung pemutusan rantai
penularan TB paru karena kurangnya pengetahuan terhadap bagaimana cara penularan TB paru.
RP2 “… kami tidak melakukan apa-apa, kami
saja tidak tahu bagaimana cara penularannya melalui
apa saja,
apalagi untuk
mencegahnya
…”64
Partisipan 3 tidak terlalu banyak melakukan usaha-usaha
dalam pencegahan
penularan partisipan 3 ini hanya mengingatkan penderita TB
paru untuk tidak membuang dahak di sembarang tempat.
RP3 “…saya ingatkan bapak tidak boleh
buang dahak di sembarang tempat
..”106
Usaha yang dilakukan partisipan 4 dalam pencegahan penularan TB penderita, dengan cara
memisahkan alat makan penderita, mengingatkan penderita
tidak boleh
membuang dahak
di sembarang
tempat. Pernyataan
selengkapnya sebagai berikut.
RP4 “….ibu sering mengingatkan bapak kalau
buang dahak itu jangan di sembarang tempat. Terus piring, gelas dan alat makannya bapak
semuanya saya pisah, soalnya saya takut kami dapat tertular. Kalau bapak selesai makan atau
minum tempat makannya saya beri abu tungku panas dan biarkan selama 1 jam baru
dicuci
…”146
Partisipan 5 melakukan usaha pencegahan pada keluarga dengan memisahkan alat makan. Dan
tidak mau masuk ke dalam kamarnya penderita karena takut penyakit TB akan menular ke keluarga.
RP5 “…dirumah kami pisahkan alat makan
piring, gelas, sendok sendiri. Soalnya kami takut sakitnya bapak menular pada kami. Kalau
bapak belum mendapat obat, kami tidak pernah masuk ke kamar bapak. Setelah diberikan obat
sudah minum, sekarang kami sudah bisa masuk kamarnya bapak
…”188
3. Keluarga Memberikan Perawatan pada Penderita TB