4.2.2 Observasi Riset Partisipan Rumah Partisipan
Dari hasil observasi pada saat wawancara dilakukan, rumah partisipan 1 terlihat cukup bersih di
ruang tamu, tidak terlihat sampah berserakan di lantai. Rumah partisipan adalah rumah papan,
lantainya dari tanah dan sedikit lembab, tidak mempunyai plafon maupun ventilasi, mempunyai
ruang tamu dan terdapat 3 kamar, serta dihuni oleh 4 orang dan terdapat sinar matahari. Di dapur
partisipan, lantai terlihat kotor. Terlihat banyak ayam yang berkeliaran.
Dari hasil observasi partisipan ke 2, rumah partisipan terbuat dari tembok dan seng, tapi masih
dalam perbaikan. Rumah terlihat berantakan. Terlihat banyak pakaian di ruang tengah dan diatas
tempat tidur. Rumah masih berlantai tanah dan sedikit lembab. Terdapat 2 kamar tidur. Ada sinar
matahari yang masuk di ruang tamu dan ruangan lain. Tetapi untuk sementara partisipan dan
penderita tinggal di rumah anaknya penderita TB yang lain sudah menikah dan rumah mereka terbuat
dari papan, mempunyai 3 kamar dan dihuni oleh 4
orang dan rumah terlihat gelap tidak mempunyai plafon serta berlantai tanah tapi terlihat lembab.
Hasil observasi partisipan ke-3 pada saat dilakukan wawancara, rumah partisipan terbuat dari
papan dan seng, mempunyai lantai semen, dan terdapat ventilasi. Di dalam rumah terdapat 2 kamar
dan dihuni oleh 4 orang. Rumah terlihat sangat kotor, terlihat pasir dan bungkusan cemilan di lantai.
Ruangan kamar terlihat gelap dan jendela tidak terbuka, hampir semua ruangan tidak terpapar sinar
matahari. Rumah pertisipan 4 terbuat dari papan dan
belum selesai
dikerjakan. Rumah
tersebut mempunyai 2 kamar dan dihuni oleh 3 orang. Rumah
diterangi sinar matahari dan terlihat terang di semua ruangan. Rumah terlihat kotor dan ada genangan air
di dapur, dan lantai rumah partisipan 4 hanya dari tanah namun kondisinya kering. Terlihat beberapa
pakaian yang digantung di jendela ruang tamu. Dari hasil observasi pada saat wawancara di
rumah partisipan 5, terlihat rumah yang terbuat dari tembok dan keramik. Rumah tersebut mempunyai 3
kamar dan dihuni oleh 5 orang. Saat dilakukan
wawancara rumah terlihat bersih, tidak terlihat pasir atau sampah berserakan di lantai, mempunyai
plafon dan ventilasi di ruang tamu dan setiap ruangan, terlihat adanya sinar matahari di ruang
tamu dan ruang tengah. Di kamar penderita jendela tidak terbuka dan terlihat gelap.
Interaksi Penderita TB Paru dengan Masyarakat dan Keluarga
Dari hasil observasi pada saat dilakukan wawancara, dari 5 partsipan, terlihat sering berinterkasi dengan
masyarakat desa, dan perilaku penderita dan masyarakat setempat seperti biasa, tidak adanya
perbedaan atau isolasi untuk penderita TB itu sendiri. Pada waktu peneliti melakukan wawancara
penderita sempat batuk dan tidak menutup mulut. penderita juga kalau keluar rumah tidak pernah
menggunakan masker, dan kalau batuk tidak menutup mulut.
4.2.3 Penemuan Sub Thema Dari Verbatim