Prosedur Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Dikantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

46 BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Prosedur Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Dikantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

Pajak Pertambahan Nilai PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang atau jasa di dalam daerah pabean oleh orang pribadi atau oleh badan.PPN tergolong sebagai pajak yang objektif, karena penekanaanya mula-mula kepada obyeknya terlebih dahulu,baru kemudian kepada subyeknya,siapupun subyeknya masyarakat yang mampu maupun masyarakat yang kurang mampu,akan dikenakan PPN,selama merekan mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di daerah Pabean. Sehubungan dengan mulai berlakunya UU PPN yang baru 1 April 2010, maka untuk mengakomodir perubahan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan undang- undang Nomor 42 Tahun 2009,maka Dirjen Pajak telah mengeluarkan aturan baru mengenai bentuk,isi dan tata cara penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN yaitu dengan peraturan Dirjen Pajak Nomor Universitas Sumatera Utara s PER-14PJ2010 tentang perubahan kedua atas Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-146Pj2006 Tentang Bentuk ,isi Dan Tata Cara Penyampaian Surat pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN.dan dengan surat edaran nomor SE-43PJ2010.Berikut ini disampaikan hal-hal yang diatur oleh PER- 14PJ2010 dan SE-43PJ2010 tersebut. Dalam prosedur pelaporan Pajak Pertambahan Nilai terlebih dahulu diketahui siapa yang wajib membayarmenyetor dan melaporkan PPNPPnBM,apa saja yang wajib disetor oleh PKP dan pemungut PPN dan PPnBM dimana tempat pembayaran paja, kapan saat pembayaran PPNPPnBM,kapan saat pelaporan PPNPPnBM dan apa saja sarana yang digunakan untuk pembayaranpenyetoran pajaknya. Untuk membayar PPN dan PPnBM digunakan formulir Surat Setoran Pajak SSP yang tersedia di kantor pelayanan pajak dan kantor penyuluhan dan pengamatan potensi perpajakan KP4 di seluruh Indonesia.PPN dan PPnBM yang dihitung sendiri oleh PKP,harus dilaporkan dalam SPT Masa dan dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir. Setiap Wajib Pajak Wajib mengisi surat pemberitahuan dalam bahas indonesia dengan menggunakan huruf latin,angka arab,satuan mata uang rupiah,dan menandatangani serta menyampaikan ke kantor Direktorat Jendral Pajak tempat Wajib pajak dikukuhkan. Bagi wajib Pajak yang menggunakan bahasa asing dan mata Universitas Sumatera Utara s uang asing dalam penyelenggaraan pembukuannya, wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia dan mata uang selain rupiah yang di izinkan,mengambil Surat Pemberitahuan PPN masa beserta petunjuk cara penggisiannya di Kantor Pelayanan Pajak.harus dilakukan dengan lengkap, benar dan di tanda tangani oelh penggurus atau direksi untuk Wajib Pajak Badan ,wajib pajak yang namanya tercantum dalam kartu NPWP dan SK PKP bagi wajib pajak orang pribadi dan dalam hal harus di tanda tangani oleh pihak lain selain tersebut diatas maka harus di lampirin surat kuasa khusus.disampaikan langsung Kekantor Pelayanan Pajak dimana pengusaha dikukuhkan sebagai PKPKantor penyuluhan Pajak setempat paling lambat 20 hari setelah masa pajak berakhir. Pengusaha wajib pajak wajib menyerahkan faktur pajak setiap penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak,setiap peneriamaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak,serta saaat pengusaha kena pajak menyampaikan kepada bendahara pemerintah sebagai pemungut Pajak Pertambahan Nilai.

B. Proses Pemungutan PPN dan PPnBm