d. Tanggal 19, 21, dan 26 Agustus 2013 diadakan pene- litian selama 3 hari pada metode pembelajaran non
LCD e. Tanggal 28 Agustus 2013 diadakan pretest untuk me
ngetahui prestasi belajar siswa pada metode pembe- lajaran non LCD pada kelas 4
f. Tanggal 2, 4 dan 9 September 2013 diadakan peneli- tian selama 3 hari pada metode pembelajaran media
LCD di kelas 5 a. Tanggal 2, 4 dan 9 September diadakan penyebaran
angket motivasi belajar, gaya belajar dan kedisiplin- an siswa saat menggunakan metode pembelajaran
LCD di kelas 5 b. Tanggal 11 September 2013 diadakan post test di ke-
las 5 untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada metode pembelajaran media LCD.
4.2
Analisis Deskriptif terhadap Hasil Peng- ukuran Masing-masing Variabel
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Belajar
Hasil pengukuran deskriptif terhadap variabel motivasi belajar berdasarkan angket seperti tampak pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Frekuensi Tinggi Rendahnya Motivasi Belajar
No Kategori
Rentang Frekuensi
1 Sangat Tinggi
88-105 11
52,38
2 Tinggi
72-87 9
42,86 3
Sedang 55-71
1 4,76
4 Rendah
38-54 5
Sangat Rendah
21-37 N
21 Mean
63,90 SD
5,52 Max
77 Min
54 Dari tabel 4.1 tampak bahwa motivasi belajar siswa SD
Kristen Pratama mempunyai kecenderungan motivasi yang sangat tinggi sebanyak 52,38. Setelah menggunakan media
LCD, siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajarnya.
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Gaya Belajar
Hasil pengukuran deskriptif terhadap variabel gaya belajar berdasarkan angket seperti tampak pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Frekuensi Tinggi Rendahnya Variabel Gaya Belajar
No Total skor
Visual Total skor
Auditory Total skor
Kinestetik Kategori
1 24
17 19
Visual 2
24 17
17 Visual
3 23
15 13
Visual 4
28 14
21 Visual
5 20
18 16
Visual 6
14 17
24 Kinestetik
7 25
9 20
Visual 8
26 13
20 Visual
9 21
13 21
Kinestetik
10 28
16 20
Visual 11
27 16
25 Visual
12 26
18 21
Visual 13
24 15
25 Kinestetik
14 21
6 18
Visual 15
28 16
28 Kinestetik
16 20
12 17
Visual 17
24 12
24 Kinestetik
18 21
13 16
Visual 19
23 14
19 Visual
20 23
16 31
Kinestetik 21
18 18
18 Kinestetik
N 21
Dari tabel 4.2 tampak bahwa gaya belajar siswa SD Kristen Pratama mempunyai kecenderungan gaya belajar
dengan Visual 14 siswa, Kinestetik 7 siswa.
4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel Kedisiplinan
Hasil pengukuran deskriptif terhadap variabel kedisiplinan siswa berdasarkan angket seperti tampak pada
tabel 4.3
Tabel 4.3 Frekuensi Tinggi Rendahnya Kedisiplinan No
Kategori Rentang
Frekuensi 1
Sangat Tinggi
143 – 170 2
Tinggi 117 – 142
7 33.33
3 Sedang
90 – 116 14
66,67 4
Rendah 62 – 89
5 Sangat
Rendah 34 – 61
N 21
Mean 112,14
SD 12,65
Max 136
Min 92
Dari tabel 4.3 tampak bahwa kedisiplinan siswa SD Kristen Pratama mempunyai kecenderungan mempunyai
kedisiplinan pada kriteria sedang 66,67.
4.3
Uji Hipotesis
4.3.1
Uji Hipotesis 1
Uji Hipotesis 1 meliputi uji korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
Tabel 4.4 Uji hipotesis antara motivasi belajar dan prestasi belajar
Nilai r Hasil hipotesis
Motivasi dengan
prestasi belajar 0,249
H
o
ditolak
Pada tabel 4.4 hasil uji hipotesis Ho ditolak berarti terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa
4.3.2 Uji Hipotesis 2
Uji hipotesis 2 meliputi uji korelasi antara gaya belajar dengan prestasi belajar
Tabel 4.5 Uji hipotesis antara gaya belajar dan prestasi belajar
Nilai r Hasil hipotesis
Gaya belajar dengan prestasi belajar
0,130 H
o
ditolak
Pada tabel 4.5 hasil uji hipotesis H
o
ditolak berarti terdapat hubungan positif antara gaya belajar dengan prestasi
belajar siswa.
4.3.3 Uji Hipotesis 3
Uji hipotesis 3 meliputi uji korelasi antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar
Tabel 4.6 Uji hipotesis antara gaya belajar dan prestasi belajar
Nilai r Hasil hipotesis
Kedisiplinan dengan prestasi belajar
-0,323 H
o
diterima
Pada tabel 4.6 hasil uji hipotesis H
o
diterima berarti terdapat hubungan negatif antara kedisiplinan belajar dengan
prestasi belajar siswa.
4.4 Analisa Data
Setelah melihat analisis deskriptif tabel 4.1 - 4.3 yang telah dilakukan pada parameter motivasi belajar, gaya belajar dan
kedisiplinan siswa maka perlu dilakukan analisis data lebih
lanjut.
4.4.1 Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
Setelah dianalisis menggunakan SPSS versi 16 maka dapat disajikan nilai korelasi motivasi belajar terhadap
prestasi belajar seperti ditunjukkan pada tabel 4.7 dan 4.8
Tabel 4.7 Nilai Korelasi Motivasi Belajar terhadap Prestasi Be- lajar
Correlations
motivasi belajar prestasi belajar
motivasi belajar Pearson Correlation
1 .249
Sig. 2-tailed .277
N 21
21 prestasi belajar
Pearson Correlation .249
1 Sig. 2-tailed
.277 N
21 21
Tabel 4.8 Nilai F pada Motivasi Belajar terhadap Prestasi Be- lajar
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
127.213 1
127.213 1.251
.277
a
Residual 1932.597
19 101.716
Total 2059.810
20 a. Predictors: Constant, motivasi belajar
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
127.213 1
127.213 1.251
.277
a
Residual 1932.597
19 101.716
Total 2059.810
20 b. Dependent Variable: prestasi belajar
4.4.2 Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar