Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Belajar, Gaya Belajar, Kedisiplinan Siswa terhadap Prestasi Belajar di SD Kristen Pratama T2 942011031 BAB IV
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah siswa SD Kristen Pratama yang berlokasi di Jalan Kasuari C31-32, Solo Baru, Sukoharjo. Responden yang diambil adalah siswa kelas 5 yang berjumlah 21 anak yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki.
Penelitian mengenai hubungan antara motivasi, gaya belajar dan kedisiplinan siswa pada media pembelajaran LCD terhadap prestasi belajar yang dilakukan di SD Kristen Pratama dengan deskripsi sebagai berikut :
a. Tanggal 25 - 26 Juli 2013 dan tanggal 1 Agustus 2013 diadakan penyebaran angket untuk uji instrumen pada angket motivasi belajar, gaya belajar dan kedisiplinan siswa pada kelas 6. Setelah diadakan uji instrumen melalui SPSS versi 16 Windows diketemukan bahwa pada motivasi belajar mempunyai parameter α = 0,4 (reabilitas rendah) dan hanya terdapat 10 pertanyaan yang valid sehingga perlu diadakan uji instrument baru pada angket motivasi belajar siswa kelas 4
b. Tanggal 14 Agustus 2013 dilakukan uji instrumen pada motivasi belajar siswa kelas 4
c. Tanggal 15, 16 dan 19 Agustus 2013 dilakukan nyebaran angket motivasi belajar, gaya belajar dan kedisiplinan siswa pada kelas 5
(2)
d. Tanggal 19, 21, dan 26 Agustus 2013 diadakan litian selama 3 hari pada metode pembelajaran non LCD
e. Tanggal 28 Agustus 2013 diadakan pretest untuk me ngetahui prestasi belajar siswa pada metode lajaran non LCD pada kelas 4
f. Tanggal 2, 4 dan 9 September 2013 diadakan tian selama 3 hari pada metode pembelajaran media LCD di kelas 5
a. Tanggal 2, 4 dan 9 September diadakan penyebaran angket motivasi belajar, gaya belajar dan an siswa saat menggunakan metode pembelajaran LCD di kelas 5
b. Tanggal 11 September 2013 diadakan post test di las 5 untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada metode pembelajaran media LCD.
4.2
Analisis Deskriptif terhadap Hasil
ukuran Masing-masing Variabel
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Belajar
Hasil pengukuran deskriptif terhadap variabel motivasi belajar berdasarkan angket seperti tampak pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Frekuensi Tinggi Rendahnya Motivasi Belajar
No Kategori Rentang Frekuensi % 1 Sangat Tinggi 88-105 11 52,38
(3)
2 Tinggi 72-87 9 42,86
3 Sedang 55-71 1 4,76
4 Rendah 38-54 0 0
5 Sangat Rendah
21-37 0 0
N 21
Mean 63,90
SD 5,52
Max 77
Min 54
Dari tabel 4.1 tampak bahwa motivasi belajar siswa SD Kristen Pratama mempunyai kecenderungan motivasi yang sangat tinggi sebanyak 52,38%. Setelah menggunakan media LCD, siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajarnya.
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Gaya Belajar
Hasil pengukuran deskriptif terhadap variabel gaya belajar berdasarkan angket seperti tampak pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Frekuensi Tinggi Rendahnya Variabel Gaya Belajar
No Total skor Visual
Total skor Auditory
Total skor Kinestetik
Kategori
1 24 17 19 Visual
2 24 17 17 Visual
3 23 15 13 Visual
4 28 14 21 Visual
5 20 18 16 Visual
6 14 17 24 Kinestetik
7 25 9 20 Visual
8 26 13 20 Visual
(4)
10 28 16 20 Visual
11 27 16 25 Visual
12 26 18 21 Visual
13 24 15 25 Kinestetik
14 21 6 18 Visual
15 28 16 28 Kinestetik
16 20 12 17 Visual
17 24 12 24 Kinestetik
18 21 13 16 Visual
19 23 14 19 Visual
20 23 16 31 Kinestetik
21 18 18 18 Kinestetik
N 21
Dari tabel 4.2 tampak bahwa gaya belajar siswa SD Kristen Pratama mempunyai kecenderungan gaya belajar dengan Visual 14 siswa, Kinestetik 7 siswa.
4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel Kedisiplinan
Hasil pengukuran deskriptif terhadap variabel kedisiplinan siswa berdasarkan angket seperti tampak pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Frekuensi Tinggi Rendahnya Kedisiplinan
No Kategori Rentang Frekuensi % 1 Sangat
Tinggi
143 – 170 0 0
2 Tinggi 117 – 142 7 33.33
3 Sedang 90 – 116 14 66,67
4 Rendah 62 – 89 0 0
5 Sangat Rendah
(5)
N 21
Mean 112,14
SD 12,65
Max 136
Min 92
Dari tabel 4.3 tampak bahwa kedisiplinan siswa SD Kristen Pratama mempunyai kecenderungan mempunyai kedisiplinan pada kriteria sedang 66,67%.
4.3
Uji Hipotesis
4.3.1 Uji Hipotesis 1Uji Hipotesis 1 meliputi uji korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
Tabel 4.4 Uji hipotesis antara motivasi belajar dan prestasi belajar
Nilai r Hasil hipotesis Motivasi dengan
prestasi belajar 0,249 Ho ditolak
Pada tabel 4.4 hasil uji hipotesis Ho ditolak berarti terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa
4.3.2 Uji Hipotesis 2
Uji hipotesis 2 meliputi uji korelasi antara gaya belajar dengan prestasi belajar
(6)
Tabel 4.5 Uji hipotesis antara gaya belajar dan prestasi belajar
Nilai r Hasil hipotesis Gaya belajar dengan
prestasi belajar 0,130 Ho ditolak
Pada tabel 4.5 hasil uji hipotesis Ho ditolak berarti
terdapat hubungan positif antara gaya belajar dengan prestasi belajar siswa.
4.3.3 Uji Hipotesis 3
Uji hipotesis 3 meliputi uji korelasi antara kedisiplinan siswa dengan prestasi belajar
Tabel 4.6 Uji hipotesis antara gaya belajar dan prestasi belajar
Nilai r Hasil hipotesis Kedisiplinan dengan
prestasi belajar -0,323 Ho diterima
Pada tabel 4.6 hasil uji hipotesis Ho diterima berarti
terdapat hubungan negatif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa.
4.4 Analisa Data
Setelah melihat analisis deskriptif tabel 4.1 - 4.3 yang telah dilakukan pada parameter motivasi belajar, gaya belajar dan kedisiplinan siswa maka perlu dilakukan analisis data lebih
(7)
lanjut.
4.4.1 Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
Setelah dianalisis menggunakan SPSS versi 16 maka dapat disajikan nilai korelasi motivasi belajar terhadap prestasi belajar seperti ditunjukkan pada tabel 4.7 dan 4.8
Tabel 4.7 Nilai Korelasi Motivasi Belajar terhadap Prestasi Be-lajar
Correlations
motivasi belajar prestasi belajar
motivasi belajar Pearson Correlation 1 .249
Sig. (2-tailed) .277
N 21 21
prestasi belajar Pearson Correlation .249 1
Sig. (2-tailed) .277
N 21 21
Tabel 4.8 Nilai F pada Motivasi Belajar terhadap Prestasi Be-lajar
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 127.213 1 127.213 1.251 .277a
Residual 1932.597 19 101.716
Total 2059.810 20
(8)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 127.213 1 127.213 1.251 .277a
Residual 1932.597 19 101.716
Total 2059.810 20
b. Dependent Variable: prestasi belajar
4.4.2 Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar
Setelah dianalisis menggunakan SPSS versi 16 maka dapat disajikan nilai korelasi gaya belajar terhadap prestasi belajar seperti ditunjukkan pada tabel 4.9 dan 4.10
Tabel 4.9 Nilai Korelasi Gaya Belajar terhadap Prestasi Bela-jar
Correlations
gaya belajar prestasi belajar
gaya belajar Pearson Correlation 1 .130
Sig. (2-tailed) .574
N 21 21
prestasi belajar Pearson Correlation .130 1
Sig. (2-tailed) .574
N 21 21
(9)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 34.832 1 34.832 .327 .574a
Residual 2024.978 19 106.578
Total 2059.810 20
a. Predictors: (Constant), gaya belajar b. Dependent Variable: prestasi belajar
4.4.3 Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar
Setelah dianalisis menggunakan SPSS versi 16 maka dapat disajikan nilai korelasi kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar seperti ditunjukkan pada tabel 4.11 dan 4.12
Tabel 4.11 Nilai Korelasi Kedisiplinan Siswa terhadap Prestasi Belajar
Correlations
kedisiplinan prestasi belajar
Kedisiplinan Pearson Correlation 1 -.323
Sig. (2-tailed) .153
N 21 21
prestasi belajar
Pearson Correlation -.323 1
Sig. (2-tailed) .153
N 21 21
Tabel 4.12 Nilai F pada Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar
(10)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 215.341 1 215.341 2.218 .153a
Residual 1844.468 19 97.077
Total 2059.810 20
a. Predictors: (Constant), kedisiplinan b. Dependent Variable: prestasi belajar
4.4.4 Motivasi Belajar Siswa, Gaya Belajar dan siplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar
Setelah dianalisis menggunakan SPSS versi 16 maka dapat disajikan nilai korelasi motivasi belajar, gaya belajar dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar seperti ditunjukkan pada tabel 4.13 dan 4.14
Tabel 4.13 Nilai Korelasi Motivasi Belajar, Gaya Belajar dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar
(11)
Correlations
gaya belajar
motivasi belajar
Kedisi-plinan
prestasi belajar
gaya belajar Pearson
Corre-lation 1 .092 -.283 .130
Sig. (2-tailed) .690 .214 .574
N 21 21 21 21
motivasi be-lajar
Pearson
Corre-lation .092 1 -.109 .249
Sig. (2-tailed) .690 .638 .277
N 21 21 21 21
Kedisiplinan Pearson
Corre-lation -.283 -.109 1 -.323
Sig. (2-tailed) .214 .638 .153
N 21 21 21 21
prestasi bela-jar
Pearson
Corre-lation .130 .249 -.323 1
Sig. (2-tailed) .574 .277 .153
N 21 21 21 21
Tabel 4.14 Nilai F pada Motivasi Belajar, Gaya Belajar, Kedisiplinan terhadap Prestasi Belajar
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 311.533 3 103.844 1.010 .413a
Residual 1748.277 17 102.840
Total 2059.810 20
(12)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 311.533 3 103.844 1.010 .413a
Residual 1748.277 17 102.840
Total 2059.810 20
b. Dependent Variable: prestasi belajar
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berikut ini disajikan penjelasan mengenai motivasi belajar, gaya belajar, dan kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada tabel 4.7 – 4.14 :
4.5.1 Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
Seperti yang dikutip pada bab 2, motivasi belajar merupakan daya dorong dari dalam diri siswa tersebut untuk belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
Jika ditinjau dari penelitian sebelumnya pada bab 1, maka terjadi peningkatan motivasi belajar terhadap prestasi belajar melalui pretest dan posttest secara signifikan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan di SD Kristen Pratama menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa mempunyai hubungan korelasi yang positif namun tidak kuat dan tidak signifikan. Hal tersebut dapat terjadi kemungkinan siswanya belum mempunyai perhatian dalam belajar meskipun menggunakan media pembelajaran LCD. Motivasi siswa belum sesuai yang diharapkan dalam peningkatan prestasi belajar.
(13)
4.5.2 Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar
Seperti dikutip pada bab 2, gaya belajar merupakan pola belajar yang dimiliki oleh masing-masing siswa dalam mempermudah memahami materi pelajaran.
Sangat jarang dijumpai penelitian sebelumnya mengenai tinjauan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Penelitian yang dilakukan di SD Kristen Pratama meninjau gaya belajar terhadap prestasi belajar menunjukkan bahwa siswa tidak mengalami perubahan gaya belajar. Siswa mempunyai gaya belajar sebagai berikut : 14 siswa gaya belajar visual, dan 7 siswa gaya belajar kinestetik.
Gaya belajar siswa mempunyai hubungan yang tidak kuat dan tidak signifikan artinya gaya belajar siswa di SD Kristen Pratama belum terjadi peningkatan prestasi belajar yang berarti. Apabila siswa menemukan gaya belajar yang tepat bagi dirinya, maka akan menambah minat siswa tersebut dalam belajar dan pada akhirnya siswa meraih prestasi belajar yang lebih baik.
4.5.3 Kedisiplinan siswa terhadap Prestasi
Belajar
Seperti dikutip pada bab 2, kedisiplinan merupakan perbuatan yang dilakukan oleh siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan norma-norma yang telah ditetapkan bersama baik peraturan tertulis maupun tidak
(14)
tertulis.
Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Leny Susilowati di SMK Sultan Fattah Salatiga menyatakan bahwa terjadi peningkatan disiplin belajar terhadap prestasi belajar
Pada saat diadakan penelitian di SD Kristen Pratama dengan media pembelajaran LCD, kedisiplinan siswa ternyata mempunyai hubungan korelasi yang negatif dan tidak signifikan artinya peningkatan kedisiplinan siswa tidak diikuti dengan peningkatan prestasi belajar siswa.
Pada saat dilakukan penelitian ternyata banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas (PR) dari guru IPA. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa belum mempunyai kedisiplinan belajar.
Penggunaan media pembelajaran LCD menjadi tidak efektif apabila kedisiplinan siswa berkurang. LCD hanya digunakan sebagai pelengkap dalam penggunaan metode pembelajaran yang telah dilakukan di SD Kristen Pratama.
(1)
Total 2059.810 20 a. Predictors: (Constant), gaya belajar
b. Dependent Variable: prestasi belajar
4.4.3 Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar
Setelah dianalisis menggunakan SPSS versi 16 maka dapat disajikan nilai korelasi kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar seperti ditunjukkan pada tabel 4.11 dan 4.12
Tabel 4.11 Nilai Korelasi Kedisiplinan Siswa terhadap Prestasi Belajar
Correlations
kedisiplinan prestasi belajar Kedisiplinan Pearson Correlation 1 -.323
Sig. (2-tailed) .153
N 21 21
prestasi belajar
Pearson Correlation -.323 1 Sig. (2-tailed) .153
N 21 21
Tabel 4.12 Nilai F pada Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar
(2)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 215.341 1 215.341 2.218 .153a
Residual 1844.468 19 97.077
Total 2059.810 20
a. Predictors: (Constant), kedisiplinan b. Dependent Variable: prestasi belajar
4.4.4 Motivasi Belajar Siswa, Gaya Belajar dan siplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar
Setelah dianalisis menggunakan SPSS versi 16 maka dapat disajikan nilai korelasi motivasi belajar, gaya belajar dan kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar seperti ditunjukkan pada tabel 4.13 dan 4.14
Tabel 4.13 Nilai Korelasi Motivasi Belajar, Gaya Belajar dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar
(3)
lation
Sig. (2-tailed) .690 .214 .574
N 21 21 21 21
motivasi be-lajar
Pearson
Corre-lation .092 1 -.109 .249
Sig. (2-tailed) .690 .638 .277
N 21 21 21 21
Kedisiplinan Pearson
Corre-lation -.283 -.109 1 -.323
Sig. (2-tailed) .214 .638 .153
N 21 21 21 21
prestasi bela-jar
Pearson
Corre-lation .130 .249 -.323 1
Sig. (2-tailed) .574 .277 .153
N 21 21 21 21
Tabel 4.14 Nilai F pada Motivasi Belajar, Gaya Belajar, Kedisiplinan terhadap Prestasi Belajar
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 311.533 3 103.844 1.010 .413a
Residual 1748.277 17 102.840
Total 2059.810 20
(4)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 311.533 3 103.844 1.010 .413a
Residual 1748.277 17 102.840
Total 2059.810 20
b. Dependent Variable: prestasi belajar
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berikut ini disajikan penjelasan mengenai motivasi belajar, gaya belajar, dan kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada tabel 4.7 – 4.14 :
4.5.1 Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
Seperti yang dikutip pada bab 2, motivasi belajar merupakan daya dorong dari dalam diri siswa tersebut untuk belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
Jika ditinjau dari penelitian sebelumnya pada bab 1, maka terjadi peningkatan motivasi belajar terhadap prestasi belajar melalui pretest dan posttest secara signifikan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan di SD Kristen Pratama menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa mempunyai hubungan korelasi yang positif namun tidak kuat dan tidak signifikan. Hal tersebut dapat terjadi kemungkinan siswanya belum mempunyai perhatian dalam belajar meskipun menggunakan media pembelajaran LCD. Motivasi siswa belum sesuai yang diharapkan dalam peningkatan prestasi belajar.
(5)
Sangat jarang dijumpai penelitian sebelumnya mengenai tinjauan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Penelitian yang dilakukan di SD Kristen Pratama meninjau gaya belajar terhadap prestasi belajar menunjukkan bahwa siswa tidak mengalami perubahan gaya belajar. Siswa mempunyai gaya belajar sebagai berikut : 14 siswa gaya belajar visual, dan 7 siswa gaya belajar kinestetik.
Gaya belajar siswa mempunyai hubungan yang tidak kuat dan tidak signifikan artinya gaya belajar siswa di SD Kristen Pratama belum terjadi peningkatan prestasi belajar yang berarti. Apabila siswa menemukan gaya belajar yang tepat bagi dirinya, maka akan menambah minat siswa tersebut dalam belajar dan pada akhirnya siswa meraih prestasi belajar yang lebih baik.
4.5.3 Kedisiplinan siswa terhadap Prestasi
Belajar
Seperti dikutip pada bab 2, kedisiplinan merupakan perbuatan yang dilakukan oleh siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan norma-norma yang telah ditetapkan bersama baik peraturan tertulis maupun tidak
(6)
tertulis.
Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Leny Susilowati di SMK Sultan Fattah Salatiga menyatakan bahwa terjadi peningkatan disiplin belajar terhadap prestasi belajar
Pada saat diadakan penelitian di SD Kristen Pratama dengan media pembelajaran LCD, kedisiplinan siswa ternyata mempunyai hubungan korelasi yang negatif dan tidak signifikan artinya peningkatan kedisiplinan siswa tidak diikuti dengan peningkatan prestasi belajar siswa.
Pada saat dilakukan penelitian ternyata banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas (PR) dari guru IPA. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa belum mempunyai kedisiplinan belajar.
Penggunaan media pembelajaran LCD menjadi tidak efektif apabila kedisiplinan siswa berkurang. LCD hanya digunakan sebagai pelengkap dalam penggunaan metode pembelajaran yang telah dilakukan di SD Kristen Pratama.