b. Soal nomor 2
Subjek S1
S1 mengerjakan soal nomor 2 dengan pengoperasian sebagai berikut:
∠
. Dimana seharusnya ∠ karena memiliki ukuran yang sama,
bukan dibagi. Dengan melihat jawaban tersebut, peneliti mengetahui bahwa subjek terpaku pada contoh soal yang telah dibahas sebelumnya. Padahal pada
soal tersebut yang ditanyakan beda dengan soal pada contoh yang telah dibahas. Dengan demikian subjek belum begitu paham bagaimana cara
mengerjakan soal tersebut dengan benar. S1 msih kesulitan dalam mengerjakan soal nomor 2, S2 tidak mengingat tentang rumus jumlah sudut
dalam segitiga yaitu
∠ ∠ ∠
.
Subjek S2 Pada soal nomor 2, S2 mengerjakan hanya dengan mengurangkan
∠ . Tetapi pada tahap selanjutnya, S2 telah benar dalam mengerjakan soal tersebut dan menghasilkan nilai yang tepat. Dari sini dapat
diketahui sebenarnya subjek sudah paham tentang apa yang ditanyakan oleh soal, tetapi subjek hanya kurang teliti dalam menuliskan rumus dari soal
tersebut.
Subjek S3 Pada soal nomor 2 ini S1, S3 dan S4memiliki pemikiran yang sama.
Yaitu dengan mengerjakan dengan menggunakan seperti cara berikut, yaitu
∠
. Dari jawaban tersebut dapat diketahui bahwa subjek belum tau bagaimana cara mengerjakan soal nomor 2 ini. Padahal soal nomor 2 ini
memiliki cara yang sama dengan soal nomor 1. Hanya saja kuncinya subjek
harus bisa dalam menggunakan rumus jumlah sudut dalam segitiga yaitu
∠ ∠ ∠
. Subjek ini ternyata masih bingung dengan soal nomor 2 ini. Dengan menggunakan rumus
∠
, mereka menganggap jawabannya sudah benar. Padahal yang mereka ingat itu adalah soal yang
berbeda.
Subjek S4 Tidak berbeda dengan S3, S4 memiliki jawaban yang sama dengan
cara yang sama pula. Hal ini dikarenakan subjek mengingat contoh soal dari pelajaran sebelumnya. seharusnya S4 mengurangkan 180
– karena memiliki ukuran yang sama dengan QPT, dan bukan dibagi. Sehingga dapat
diketahui bahwa Subjek belum begitu paham bagaimana cara mengerjakan soal tersebut dengan benar.
c. Soal nomor 3