41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Peneltian
Data pada penelitian ini diambil dengan menggunakan tes yang dilakukan sebanyak dua kali, yaitu
pre-test
dan
post-test
terhadap sejumlah peserta didik kelas XI SMA N 1 Jetis Bantul
. Pre-test
dan
post-test
tersebut diberikan pada kedua kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol.
Pre-test
dilakukan sebelum diberikan perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik SMA Negeri 1
Jetis Bantul. Setelah diterapkan perlakuan, maka dilakukan
post-test
untuk mengetahui hasil akhir prestasi belajar peserta didik dalam keterampilan menulis
bahasa Jerman. Perlakuan yang dimaksud tersebut adalah penggunaan Portofolio
.
Subjek pada
pre-test
kelas eksperimen sebanyak 20 peserta didik yang diberi perlakuan dengan menggunakan Portofolio dan pada kelas kontrol 20
peserta didik diberi perlakuan dengan menggunakan metode konvensional. Setelah hasil tes terkumpul, kemudian data dianalisis dengan statistik deskriptif
dan uji-t. Untuk mempermudah proses analisis data dan untuk menghindari adanya kemungkinan terjadinya kesalahan, maka proses analisis data pada
penelitian ini menggunakan bantuan komputer
SPSS 13
.
42
a. Deskripsi data Skor
Pre-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
Kelas eksperimen merupakan kelas yang diajar dengan menggunakan Portofolio. Sebelum diberikan perlakuan kepada peserta didik di kelas
eksperimen, terlebih dahulu dilakukan
pre-test
. Data
pre-test
dengan skor terendah sebesar 63,00, skor tertinggi sebesar 70,00, median sebesar 66,00, modus
sebesar 64,00, rerata
mean
sebesar 66,00 dan standar deviasi 2,271. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan
jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
H.A Sturges
Sugiyono, 2005: 29 sebagai berikut. Jumlah kelas interval
= 1 + 3,3 log n Panjang kelas =
Range
Jumlah kelas Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data
range
= Xmax – Xmin
Adapun distribusi frekuensi skor
pre-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 9: Distribusi Frekuensi Skor
Pre-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
No. Interval
F absolut F komulatif
F relatif
1 69,0 - 70,4
4 4
20,0 2
67,5 - 68,9 3
7 15,0
3 66,0 - 67,4
4 11
20,0 4
64,5 - 65,9 1
12 5,0
5 63,0 - 64,4
8 20
40,0
Jumlah 20
54 100.0
43
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus
Sturges
menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor
pre-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen diperoleh jumlah kelas sebanyak 5 dengan panjang
kelas 1,4. Berikut ini merupakan gambar diagram dari distribusi frekuensi skor keterampilan menulis bahasa Jerman kelas eksperimen pada saat
pre-test
.
Gambar 2: Histogram Distribusi
Pre-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai skor keterampilan menulis bahasa Jerman terbanyak
berada pada taraf interval 63-64,4 dengan frekuensi 8 peserta didik atau sebanyak 40,0 . Peserta didik yang mempunyai skor keterampilan menulis bahasa Jerman
paling sedikit berada pada taraf interval 64,5-65,9 dengan frekuensi 1 peserta didik atau sebanyak 5,0 .
44
Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata
mean
dan standar deviasi menggunakan rumus sebagai berikut.
Tinggi :
X ≥ M + SD Sedang
: M – SD ≤ X M + SD
Rendah : X M
– SD Keterangan :
M : Mean SD : Standar Deviasi
Berdasarkan hasil perhitungan, Mean M sebesar 66,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 2,27. Hasil tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas
sebagai berikut.
Tabel 10: Kategori Skor
Pre-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kategori
1 ≥ 68,28
4 20,0
Tinggi 2
63,74-68,27 14
70,0 Sedang
3 63,73
2 10,0
Rendah
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor
pre-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen yang berada pada kategori
tinggi sebanyak 20,0, kategori sedang sebanyak 70,0, kategori rendah sebanyak 10,0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor
pre-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen dikategorikan dalam kategori sedang.
45
b. Deskripsi data Skor
Pre-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Kontrol
Kelas kontrol merupakan kelas yang diajar dengan menggunakan metode konvensional. Berdasarkan hasil analisis dengan subjek 20 peserta didik diperoleh
skor terendah sebesar 63,00 skor tertinggi sebesar 70,00, median sebesar 66,00, modus sebesar 68,00, rerata
mean
sebesar 66,50 dan standar deviasi 2,115. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan
jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
H.A Sturges
Sugiyono, 2005: 29 sebagai berikut. Jumlah kelas interval
= 1 + 3,3 log n Panjang kelas =
Range
Jumlah kelas Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data
range
= Xmax – Xmin
Adapun distribusi frekuensi awal keterampilan menulis bahasa Jerman pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11: Distribusi Frekuensi Skor
Pre-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Kontrol
No. Interval
F absolut F komulatif
F relatif
1 69,0 - 70,4
4 4
20,0 2
67,5 - 68,9 5
9 25,0
3 66,0 - 67,4
4 13
20,0 4
64,5 - 65,9 2
15 10,0
5 63,0 - 64,4
5 20
25,0
Jumlah 20
61 100.0
46
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus
Sturges
menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor
pre-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol diperoleh jumlah kelas sebanyak 5 dengan panjang
kelas 1,4. Berikut gambar diagram dari ditribusi frekuensi skor keterampilan menulis bahasa Jerman kelas kontrol pada saat
pre-test.
Gambar 3: Histogram Distribusi
Pre-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai skor keterampilan menulis bahasa Jerman terbanyak
berada pada taraf interval 63,0-64,4 dan 67,5-68,9 dengan frekuensi 5 peserta didik atau sebanyak 25,0 . Peserta didik yang mempunyai skor keterampilan
menulis bahasa Jerman paling sedikit berada pada taraf interval 64,5-65,9 dengan frekuensi 2 peserta didik atau sebanyak 10,0 .
47
Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata
mean
dan standar deviasi menggunakan rumus sebagai berikut.
Tinggi :
X ≥ M + SD Sedang
: M – SD ≤ X M + SD
Rendah : X M
– SD
Keterangan : M : Mean
SD : Standar Deviasi
Berdasarkan hasil perhitungan, Mean M sebesar 66,50 dan Standar Deviasi SD sebesar 2,12. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam
tiga kelas sebagai berikut.
Tabel 12: Kategori Skor
Pre-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Kontrol
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kategori
1 ≥ 68,63
4 20,0
Tinggi 2
64,39-68,62 11
55,0 Sedang
3 64,38
5 25,0
Rendah
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor
pre-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol yang berada pada kategori
tinggi sebanyak peserta didik 20,0, kategori sedang sebanyak peserta didik 55,0, kategori rendah sebanyak peserta didik 25,0. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa skor
pre-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol dikategorikan dalam kategori sedang.
48
c. Deskripsi data Skor
Post-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan Portofolio kemudian
dilakukan
post-test
. Pemberian
post-test
ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan Portofolio
dalam keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik di SMA Negeri 1 Jetis Bantul. Jumlah subjek pada kelas eksperimen
sebanyak 20 peserta didik. Dari
post-test
eksperimen diperoleh skor terendah sebesar 68,00, skor tertinggi sebesar 75,00, median sebesar 72,50, modus sebesar
73,00, rerata
mean
sebesar 72,10 dan
standart deviasi
2,245. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan
jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
H.A Sturges
Sugiyono, 2005: 29 sebagai berikut. Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n
Panjang kelas =
Range
Jumlah kelas Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data
range
= Xmax – Xmin
Adapun distribusi frekuensi akhir keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.
49
Tabel 13: Distribusi Frekuensi Skor
Post-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
No. Interval
F absolut F komulatif
F relatif
1 74,0 - 75,40
5 5
25,0 2
72,5 - 73,90 5
10 25,0
3 71,0 - 72,40
5 15
25,0 4
69,5 - 70,90 2
17 10,0
5 68,0 - 69,40
3 20
15,0
Jumlah
20 67
100.0
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus
Sturges
menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor
post-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen diperoleh jumlah kelas sebanyak 5 dengan panjang
kelas 1,4. Berikut gambar diagram dari distribusi frekuensi skor keterampilan menulis bahasa Jerman kelas eksperimen pada saat
post-test.
Gambar 4: Histogram Distribusi
Post-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
50
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai skor keterampilan menulis bahasa Jerman terbanyak
berada pada taraf interval 71,0-72,40, 72,5-73,90, dan 74,0-75,40 dengan frekuensi 5 peserta didik atau sebanyak 25,0 . Peserta didik yang mempunyai
skor keterampilan menulis bahasa Jerman paling sedikit berada pada taraf interval 69,5-70,90 dengan frekuensi 2 peserta didik atau sebanyak 10,0 .
Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata
mean
dan standar deviasi menggunakan rumus sebagai berikut.
Tinggi :
X ≥ M + SD Sedang
: M – SD ≤ X M + SD
Rendah : X M
– SD Keterangan :
M : Mean SD : Standar Deviasi
Berdasarkan hasil perhitungan, Mean M sebesar 72,10 dan Standar Deviasi SD sebesar 2,25. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam
tiga kelas sebagai berikut
Tabel 14: Kategori Skor
Post-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kategori
1 ≥ 74,36
4 20,0
Tinggi 2
69,86-74,35 13
65,0 Sedang
3 69,85
3 15,0
Rendah
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor
post-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen yang berada pada kategori
tinggi sebanyak 20,0, kategori sedang sebanyak 65,0, kategori rendah
51
sebanyak 15,0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor
post-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen dikategorikan dalam kategori sedang.
d. Deskripsi data Skor Post-test Keterampilan Menulis Bahasa Jerman
Kelas Kontrol
Seperti halnya kelas eksperimen, pada kelas kontrol juga dilakukan
post- test
untuk mengetahui keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik yang diberi perlakuan dengan menggunakan media Konvensional. Jumlah subjek pada
kelas kontrol 20 peserta didik. Data
post-test
kontrol diperoleh skor terendah sebesar 64,00, skor tertinggi sebesar 70,00, median sebesar 68,00, modus sebesar
68,00, rerata
mean
sebesar 67,40 dan
standart deviasi
1,930. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan
jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas dengan menggunakan rumus
H.A Sturges
Sugiyono, 2005: 29 sebagai berikut. Jumlah kelas interval
= 1 + 3,3 log n Panjang kelas =
Range
Jumlah kelas Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data
range
= Xmax – Xmin
Adapun distribusi frekuensi akhir keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
52
Tabel 15: Distribusi Frekuensi Skor
Post-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Kontrol
No Interval
F absolut F komulatif
F relatif
1 69,2
- 70,4
4 4
20,0 2
67,9 -
69,1 7
11 35,0
3 66,6
- 67,8
1 12
5,0 4
65,3 -
66,5 4
16 20,0
5 64,0
- 65,2
4 20
20,0
Jumlah 20
63 100.0
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus
Sturges
menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor
post-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol diperoleh jumlah kelas sebanyak 5 dengan panjang
kelas 1,2. Berikut gambar diagram dari ditribusi frekuensi skor keterampilan
menulis bahasa Jerman kelas kontrol pada saat
post-test.
Gambar 5: Histogram Distribusi
Post-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Kontrol
53
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai skor keterampilan menulis bahasa Jerman terbanyak berada pada taraf
interval 67,9-69,1 dengan frekuensi 7 peserta didik atau sebanyak 35,0 . Sedangkan peserta didik yang mempunyai skor keterampilan menulis bahasa
Jerman paling sedikit berada pada taraf interval 66,6-67,8 dengan frekuensi 1 peserta didik atau sebanyak 5,0 .
Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata
mean
dan standar deviasi menggunakan rumus sebagai berikut.
Tinggi :
X ≥ M + SD Sedang
: M – SD ≤ X M + SD
Rendah : X M
– SD Keterangan :
M : Mean SD : Standar Deviasi
Berdasarkan hasil perhitungan, Mean M sebesar 67,40 dan Standar Deviasi SD sebesar 1,93. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas
sebagai berikut.
Tabel 16: Kategori Skor
Post-test
Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Kontrol
No. Skor
Frekuensi Persentase
Kategori
1 ≥69,34
4 20,0
Tinggi 2
65,48-69,33 12
60,0 Sedang
3 65,47
4 20,0
Rendah Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor
post-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol yang berada pada kategori
tinggi sebanyak 20,0 , kategori sedang sebanyak 60,0 , kategori rendah
54
sebanyak 20,0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor
post-test
keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol dikategorikan dalam kategori sedang.
e. Uji Normalitas Sebaran
Data pada uji normalitas sebaran ini diperoleh dari hasil
pre-test
dan
post-test
, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Uji normalitas diujikan pada masing-masing variabel penelitian yaitu
pre-test
dan
post-test
kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Uji normalitas sebaran dilakukan
menggunakan bantuan komputer program SPSS
for windows
13.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai taraf signifikansi hitung lebih besar dari nilai taraf signifikansi α = 0,05.
Hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel penelitian disajikan berikut ini.
Tabel 17: Hasil Uji Normalitas Sebaran
Variabel P
Ket
Pre-test
eksperimen 0,337
Normal
Post-test
eksperimen 0,717
Normal
Pre-test
kontrol 0,336
Normal
Post-test
kontrol 0,595
Normal
Hasil uji normalitas variabel penelitian dapat diketahui bahwa semua variabel
pre-test
dan
post-test
kelas eksperimen maupun
pre-test
dan
post-test
kelas kontrol nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada p0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel
pre-test
dan
post-test
kelas eksperimen
55
maupun
pre-test
dan
post-test
kelas kontrol terdistribusi normal. Secara lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran uji normalitas.
f. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi berasal dari variansi yang sama dan tidak menunjukan
perbedaan yang signifikan satu sama lain. Tes statistik yang digunakan adalah Uji F, yaitu dengan membandingkan variansi terbesar dan variansi terkecil. Syarat
agar variansi bersifat homogen apabila nilai lebih kecil dari nilai
pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil perhitungan uji homogenitas data dilakukan
dengan bantuan program SPSS
for window 13.0
menunjukan bahwa F
h
F
t
, berarti data kedua kelompok tersebut homogen.
Adapun rangkuman hasil uji homogenitas varian data disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 18: Uji Homogenitas Variansi
Kelompok Db
F
h
F
t
P Keterangan
Pre-test
1:38 0,022
4,085 0,882
F
h
Ft = Homogen
Post-test
1:38 0,160
4,085 0,692
F
h
Ft = Homogen Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk data
pre-test
dan
post- test
pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dapat diketahui nilai F
h
lebih kecil dari F
t
dan nilai signifikansi lebih besar dari 5 p0,05, yang berarti bahwa data
pre-test
dan
post-test
kedua kelompok tersebut homogen, sehingga memenuhi persyaratan untuk dilakukan uji-t.
56
B. Pengujian Hipotesis