Health Promoting BehaviorPromosi perilaku kesehatan

17 Batasan Karakteristik - Respons tekanan darah abnormal terhadap aktivitas - Respons frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas - Ketidaknyamanan setelah beraktivitas - Menyatakan merasa letih - Menyatakan merasa lemah Faktor yang berhubungan - Tirah baring - Kelemahan umum - Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen - Imobilitas - Gaya hidup monoton

C. Rumusan Masalah

1. Defisit perawatan diri : mandi

OutcomesKrieria Hasil:

a. Health Promoting BehaviorPromosi perilaku kesehatan

Defenisi : Tindakan pribadi untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan. Pasien menunjukkan tindakan pribadi untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang dibuktikan dengan indikator 1-5 Tidak ada menunjukkan, Jarang menunjukkan, Kadang-kadang menujukkan, Sering menunjukkan, Sesuai yaitu : a. Mampu mengutarakan motivasi dalam kebersihan diri secara mandiri. b. Mampu mengidentifikasi masalah kebersihan diri. c. Mengutarakan kebiasaan yang tidak diinginkan klien dengan kebiasaan diinginkan klien. d. Membantu pasien dalam mengidentifikasi kebersihan diri, bahkan keberhasilan kecil. Universitas Sumatera Utara 18 e. Mengidentifikasi masalah pasien dalam hal perilaku. f. Meningkatkan motivasi kalien dalam hal kebersihan diri secara mandiri. g. Menunjukkan perilaku positif yang telah diarahkan. h. Mempertahankan harga diri positif. i. Mengungkapkan keyakinan akan kemampuan untuk melakukan tindakan, terutama kebersihan diri. j. Mengungkapkan hasil kinerja yang diinginkan. k. Mampu menyelesaikan tugas atau kegiatan. l. Mengungkapkan niat untuk bertindak atau melakukan aktivitas secara mandiri. m. Klien terbebas dari bau badan. n. Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan aktivitas. OutcomesKriteria hasil : b. Assistance self careBantuan perawatan diri Defenisi : membantu pasien untuk melakukan kebersihan diri. Pasien menunjukkan kebersihan diri dengan mandiri yang dibuktikan dengan indikator 1-5 Tidak ada menunjukkan, Jarang menunjukkan, Kadang-kadang menujukkan, Sering menunjukkan, Sesuai yaitu : a. Mampu untuk perawatan mandiri. b. Mampu menunjukkan dalam kebersihan pribadi, mandi berpakaian, dandan, toilet dan makan. c. Mampu menyediakan peralatan mandi pribadi yang diinginkan. d. Mampu melakukan aktivitas normal sehari-hari dengan tingkat kemampuan. e. Mendorong kemandirian, namun campur tangan ketika pasien tidak dapat melakukan. Universitas Sumatera Utara 19 f. Mampu membentuk rutinitas untuk kegiatan perawatan diri.

2. Intoleransi Aktivitas

OutcomesKrieria Hasil : a. Activity ToleranceToleransi Aktivitas Defenisi : Respon fisiologis untuk memperoleh energi gerakan dengan kegiatan sehari-hari. Pasien menunjukkan respon fisiologis untuk memperoleh gerakan dengan kegiatan sehari-hari yang dibuktikan dengan indikator 1-5 Terancam, Mampu , cukup , sedikit terganggu, tidak terganggu, yaitu : a. Menunjukkan keadaan umum yang membaik. b. Mengungkapkan kemauan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. c. Kemampuan untuk mengungkapkan aktivitas fisik yang ingin dilakukan. d. Menunjukkan tingkat pengelolaan energy aktif untuk memulai dan memelihara aktivitas. e. Menunjukkan tingkat dimana aktivitas dapat dilakukan pasien sesuai energy yang dimiliki. f. Mampu bertoleransi terhadap aktivitas yang biasanya dapat didemonstrasikan dengan daya tahan dan aktivitas sehari-hari. g. Menyadari keterbatasan energi. h. Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat. i. Tingkat daya tahan adekuat untuk aktivitas. Universitas Sumatera Utara 20

D. Perencanaan

Perencanaan yang paling mungkin muncul berdasarkan bagan diatas adalah intervensi-intervensi terkait perawatan diri mandi dan kegiatan terapi, menurut McKlockey Bucheck, 1996. Salah satu intervensi keperawatan yang paling bisa dilakukan menurut NIC Nursing Intervations Clarification adalah:

1. Defisit Perawatan Diri

a Konseling : Meningkatkan perilaku kesehatan 1. Bina hubungan baik dengan klien 2. Bangun hubungan terapeutik berdasarkan kepercayaan dan menghormati klien. 3. Menunjukkan empati, kehangatan pada klien. 4. Tetapkan tujuan perilaku klien. 5. Berikan informasi faktual yang diperlukan dan sesuai 6. Gunakan teknik relaksasi dan klarifikasi perhatian klien. 7. Tentukan bagaimana perilaku keluarga mempengaruhi pasien. b Self care : bathingBantuan perawatan diri : mandi 1. Monitor kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri. 2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu dalam kebersihan diri : mandi, toileting, pakaian dan maka. 3. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang norml sesuai kemampuan yang dimiliki. 4. Berikan aktivitas rutin sehari-hari sesuai kemampuan. 5. Memantau kebersihan diri klien dan perawatan diri. 6. Memfasilitasi klien dalam hal kebersihan diri. 7. Memfasilitasi klien untuk mandi secara mandiri. 8. Bantu klien dalam kebersihan badan, mulut, rambut, dan kuku. 9. Arahkan pasien untuk melakukan aktivitas. 10. Tingkatkan motivasi pasien untuk melakukan kebersihan diri. Universitas Sumatera Utara 21 11. Jaga kebersihan tempat tidur, selimut bersih dan nyaman. 12. Bantu pasien untuk memenuhi hygiene pribadi. 13. Lakukan pendidikan kesehatan, pentingnya kebersihan diri, pola kebersihan diri, cara kebersihan diri.

2. Intoleransi Aktivitas

a. Therapy activityTerapi Aktivitas 1. Membantu untuk mengungkapkan kegiatan yang disukai klien. 2. Membantu untuk memilih kegiatan sesuai dengan fisik, psikososial, sosial klien. 3. Membantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan yang diinginkan. 4. Membantu untuk mendapatkan transportasi ke kegiatan yang sesuai. 5. Membantu pasien untuk mengidentifikasi kegiatan yang berarti. 6. Membantu pasien untuk menjadwalkan waktu khusus untuk kegiatan sehari-hari. 7. Membantu pasien keluarga untuk mengidentifikasi defisit dalam tingkat aktivitas. 8. Anjurkan pasien keluarga bagaimana melakukan kegiatan yang diinginkan klien. 9. Membantu pasien keluarga untuk beradaptasi lingkungan untuk menyesuaikan kegiatan yang diinginkan. 10. Menyediakan kegiatan untuk meningkatkan rentang perhatian klien. 11. Memberikan aktivitas motorik untuk meredakan ketegangan otot. 12. Memberikan penguatan positif untuk berpartisipasi dalam kegiatan. 13. Membantu untuk mengembangkan motivasi diri penguatan diri. Universitas Sumatera Utara 22

2.2. Asuhan Keperawatan Kasus

Dokumen yang terkait

Peran Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Interaksi Sosial pada Lansia di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru

2 100 91

Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri di RSJ Pemprovsu Medan

0 46 34

Gambaran Peran Perawat dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pasien Gangguan Jiwa dengan Defisit Perawatan Diri di RSJ Pemprovsu Medan

16 183 74

Karakteristik Perawatan Lansia Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Gizi di Panti Werdha Tresna Abdi Dharma Asih Binjai

1 22 104

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Prioritas Masalah Pemenuhan Kebutuhan Perawatan Diri di RSJ Prof. Dr. Muhammad Ildrem Prov. Sumatera Utara

0 14 51

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Prioritas Masalah Pemenuhan Kebutuhan Perawatan Diri di RSJ Prof. Dr. Muhammad Ildrem Prov. Sumatera Utara

0 0 7

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Prioritas Masalah Pemenuhan Kebutuhan Perawatan Diri di RSJ Prof. Dr. Muhammad Ildrem Prov. Sumatera Utara

0 0 4

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Prioritas Masalah Pemenuhan Kebutuhan Perawatan Diri di RSJ Prof. Dr. Muhammad Ildrem Prov. Sumatera Utara

0 0 2

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Prioritas Masalah Pemenuhan Kebutuhan Perawatan Diri di RSJ Prof. Dr. Muhammad Ildrem Prov. Sumatera Utara

0 0 5

BAB II PENGELOLAAN KASUS 1.1. Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri 1. Definisi Defisit Perawatan Diri - Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri di RSJ Pemprovsu Medan

1 0 24