Laporan Kerja Praktek 003

(1)

PADA PANTI ASUHAN KH. MAS MANSHUR (YAPPA)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Sarjana Pada Jurusan Teknik Informatika STMIK BANDUNG BALI

Program Pendidikan Strata – 1 (S1)

Disusun Oleh :

RACHMAT BASHIRUN (1210006)

JURUSAN TEKNIK INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BANDUNG BALI

DENPASAR 2013


(2)

Dengan ini menyatakan bahwa kerja praktek dengan judul “Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan Pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur YAPPA” merupakan hasil karya sediri dan pemikiran saya sendiri yang sebelumnya belum pernah dipublikasikan, semua rujukan yang menjadi sumber dalam kerja praktek ini telah saya cantumkan sesuai dengan kaidah akademik yang berlaku umum, termasuk pihak yang memberikan kontribusi pemikiran kecuali menyangkut ekspresi tulisan dan format penulisan.

Demikian pernyataan ini saya nyatakan dengan penuh tanggung jawab dan integritas.

Denpasar, 17 Oktober 2013

Penulis.


(3)

Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan Pada

Panti Asuhan KH. Mas Manshur YAPPA

Disusun Oleh

RACHMAT BASHIRUN (1210006)

TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN SEBAGAI KERJA PRAKTEK TANGGAL...

Pembimbing

I Nym. Eddy Indrayana, S.Kom, M.T.

Ketua Jurusan

I Pt. Gd. Sukanada Andisana, S.Kom


(4)

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi Rabbil‘alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja peraktek ini.

Laporan kerja praktek yang berjudul “Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan Pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur YAPPA”, ini disusun dan diajukan guna memenuhi persyaratan pengambilan kerja praktek di STMIK Bandung Bali jurusan Teknik Informatika (TI).

Dalam penyusunan kerja praktek ini penulis banyak sekali mendapat dukungan dan bantuan dari teman, saudara. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan kerja praktek ini tepat pada waktunya. Tidak lupa pula penulis ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak I Nyoman Eddy Indrayana, S. Kom, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan menuntun penulis dengan sabar hingga penulisan laporan ini selesai.

2. Bapak I Putu Gede Sukenada Andisana, S.kom. selaku ketua jurusan Teknik Informatika.

3. Bapak H. Agus Urip Rahman selaku Kepala Gudang P.A KH. Mas Manshur (YAPPA).

4. Seluruh pengurus PA. KH. Mas Manshur (YAPPA) yang banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.


(5)

6. Untuk semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan semoga mendapat balasan yang setimpal dikemudian hari, dan semoga penulis dapat mengamalkan ilmu yang telah diperoleh serta berguna bagi Agama, Bangsa dan Negara.

Denpasar, 17 Oktober 2013

Penulis.


(6)

Judul Halaman PERNYATAAN KEASLIAN...i LEMBAR PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v Judul Halaman...v

BAB I LATAR BELAKANG...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Batasan Masalah...2

1.4 Tujuan...3

1.5 Tinjauan Pustaka...3

1.6 Metodelogi Penelitian...4

1.6.1 Metode Pengumpulan Data...4

1.6.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...8

2.1 Pengertian Sistem Informasi...8

2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen...8

2.3 Kontribusi Sistem Informasi Manajemen Perusahaan...9

2.4 Analisa Perancangan Sistem...9

2.5 Sistem Flowchart (Diagram Alir)...9

2.6 Data Flow Diagram (DFD)...11

2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)...13


(7)

2.9.1 Perangkat Keras (Hardware)...15

2.9.2 Sistem Operasi (Operating System)...15

2.9.3 Basis Data...15

2.9.4 Database Management System (DBMS)...16

2.9.5 Pemakai (User)...16

2.10 Normalisasi Data...18

2.10.1 Atribut tabel...19

2.11 Domain dan Tipe Data...19

2.12 Pengenalan Microsoft Visual Basic.NET...20

2.13 Mengenal Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET...20

2.14 Custom Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET...21

2.15 Database SQL Server...22

2.16 Crystal Reports...23

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...24

3.1 Sejarah Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA)...24

3.2 Visi dan Misi Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA)...24

3.2.1 Visi...24

3.2.2 Misi...25

3.3 Struktur Organisasi...25

3.4 Uraian Kerja...25

3.4.1 Badan Pembina...26

3.4.2 Ketua Yayasan...26

3.4.3 Sekretaris...26

3.4.4 Bendahara...27


(8)

3.4.6 Gudang...27

3.4.7 Ketua Panti Putra...27

3.4.8 Ketua Panti Putri...27

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN...28

4.1 Analisis Sistem...28

4.1.1 Pencatatan Data Barang Masuk...28

4.1.2 Pencatatan Data Barang Keluar...30

4.2 Perancangan Sistem...32

4.2.1 Proses Pencatatan Data Barang Masuk Usulan...32

Aktifitas pencatatan data barang masuk usulan meliputi :...32

Gambar 4.3 : Proses Pencatatan Data Barang Masuk Usulan...33

4.2.2 Proses Pencatatan Data Barang Keluar Usulan...34

4.3 Data Flow Diagram...36

4.3.1 DFD Level 0 Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan...37

4.4 Entity Relationship Diagram (ERD)...39

4.4.1 Rancangan Struktur File...40

4.5 Relasi Tabel...45

4.6 Rancangan Format Masukan...46

4.7 Rancangan Format Keluaran...50

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM...50

BAB VI PENUTUP...52

DAFTAR PUSTAKA...53


(9)

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, kebutuhan akan pelayanan informasi pun akan semakin meningkat. Berbagai sarana telah disiapkan untuk memberikan informasi-informasi yang akurat tentang suatu masalah atau kondisi yang sedang berlangsung.

Peranan teknologi informasi tidak hanya sebatas dalam memberikan informasi yang akurat tetapi juga berperan dalam mempercepat dan mengefisienkan waktu dan tenaga manusia dalam melakukan sebuah pekerjaan sehingga peranan teknologi informasi sangat diperlukan di berbagai bidang atau instansi-instansi perusahaan baik yang kecil ataupun yang besar.

Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) adalah Yayasan yang bergerak dibidang sosial yang meliputi Penyantunan, Pendidikan dan menyalurkan dana bantuan yang didapat dari masyarakat ataupun pemerintah kepada yang membutuhkan. Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) berusaha melakukan pengelolaan data sumbangan yang diperoleh dengan baik untuk mengefisienkan pekerjaan, karena dengan pekerjaan yang efisien, data sumbangan yang didapat dengan mudah dilaporkan pada pihak-pihak yang memerlukan. Seperti hasil laporan akan diberikan kepada para pengurus Yayasan, Dinas Sosial dan para dermawan yang telah memberikan sumbangannya.


(10)

Bertitik tolak dari permasalahan tersebut di atas, dengan mengganti sistem manual dengan yang terkomputerisasi maka akan memberi berbagai keuntungan dalam sistem manajemen Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) serta pembuatan laporan terkait yang dibutuhkan sewaktu-waktu dengan membangun ”Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan Pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara merubah sistem pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) yang semula manual menjadi terkomputerisasi.

2. Bagaimana melakukan pengelolaan data sumbangan. 3. Bagaimana membuat pelaporan lebih mudah dan efisien.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka perlu adanya sistem yang mampu mengatasi masalah–masalah tersebut. Pada sistem ini mencakup batasan masalah diantaranya :

1. Mencatat data sumbangan barang yang masuk. 2. Mencatat data sumbangan barang yang keluar.

3. Mengelola data sumbangan barang dan juga pelaporan kepada pihak yang memerlukan.


(11)

Berkaitan dengan judul diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk merubah system manual pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur

(YAPPA) menjadi terkomputerisasi.

2. Untuk mempermudah pengelolaan data sumbangan barang.

3. Untuk mempermudah membuat pelaporan kepada pihak yang memerlukan.

1.5 Tinjauan Pustaka

Sistem informasi (SI) dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, SI merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya suatu perusahaan.

Sebuah aplikasi sistem selalu didukung oleh bahasa pemrograman yang relevan. Programmer merancang sistem tersebut dengan baik sehingga bisa dimengerti oleh orang yang bahkan mungkin masih awam tentang bahasa pemrograman. Contoh bahasa pemrograman yang sering digunakan adalah Visual Basic.Net, C#, PHP, Java, dan sebagainya.

Sistem aplikasi ini memberikan segala kemudahan yang tidak bisa didapatkan jika masih menggunakan sistem yang masih manual, antara lain bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat, menghemat media penyimpanan, pembuatan laporan menjadi lebih mudah, dan lain sebagainya.


(12)

1.6 Metodelogi Penelitian

Metode yang dapat digunakan dalam penyusunan Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Pondok Pesantren YAPPA ini adalah:

1. Observasi 2. Wawancara 3. Studi Pustaka

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh hal–hal yang dapat menunjang pengembangan sistem yang akan dibangun, adapun secara rinci dari metode-metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Observasi.

Dengan cara mengamati secara langsung ke objek penelitian untuk mendapatkan penjelasan dan memperoleh data yang diperlukan dalam perancangan sistem informasi.

2. Wawancara.

Melakukan tatap muka dengan pihak–pihak yang terkait dengan penelitian yang diadakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan obyek penelitian. 3. Studi Pustaka.


(13)

Metode pengumpulan data dari buku-buku, sumber data lainnya dan dilengkapi dengan pendapat para ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.

1.6.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode yang umum digunakan dalam pembangunan sistem informasi ini adalah metode Waterfall. Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, yang sering juga disebut Classic Life Cycle. Metode ini membutuhkan pendekatan yang sistematis, dimulai dari rekayasa sistem (system/information engineering) kemudian melalui tahap analisis (analysis), perancangan (design), pengkodean (coding), pengujian (testing) dan pemeliharaan (maintenance).

Gambar 1.1: Siklus Metode Waterfall Sumber: rpl07.wordpress.com 1. Analisa (Analys).

Pada tahap ini proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem


(14)

maupun software yang didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.

2. Disain (Design).

Proses desain menerjermahkan syarat atau kebutuhan ke dalam sebuah representasi software yang dapat diperkirakan sebelum dimulai proses pengkodean. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.

3. Pengkodean (Coding).

Dalam coding, desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang bisa dibaca mesin. Bila desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.

4. Pengujian (Testing).

Proses pengujian berfokus pada logika internal software untuk memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional untuk mengarahkan pengujian sehingga dapat menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

5. Pemeliharaan (Maintenance).

Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah embedded software). Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditemukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di


(15)

dalam lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau peningkatan kinerja. Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi setiap fase sebelumnya pada suatu program dibanding pembuatan yang baru.


(16)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi.

Menurut Gelnas, oram, dan Winggins (1990), ”Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum dapat terjadi atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi output (keluaran) kepada pemakai”. Menurut Alter (1992), ”Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”. Sedangkan menurut Hall (2001), ”Sistem Informasi adalah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”.

2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen.

Menurut G.R. Terry (1985), ”Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata”. Jadi, dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi-fungsi manajemen dalam suatu organisasi.

2.3 Kontribusi Sistem Informasi Manajemen Perusahaan.


(17)

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan keutuhan-keutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya. Setelah tahap analisis sistem ini selesai dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analisis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut dan tahapan ini disebut dengan perancangan sistem.

2.4 Analisa Perancangan Sistem.

Merupakan proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.

2.5 Sistem Flowchart (Diagram Alir).

Sistem flow merupakan tahap paling awal dalam pembuatan desain suatu sistem dengan cara manual yang digambarkan dengan simbol-simbol. Dengan flowchart dapat dilihat secara jelas tentang aliran data baik data input maupun data output.


(18)

Pada waktu akan menggambar suatu flowchart, analisa sistemnya dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut:

Bagan alir sebaiknya di gambar dari atas kebawah dan mulai dari bagian kiri suatu halaman.

1. Kegiatan di dalam bagan alir harus di tunjukkan dengan jelas.

2. Harus ditunjukkan darimana kegiatan akan di mulai dan di mana akan berakhirnya.

3. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang semestinya.

4. Kegiatan yang terpotong dan akan di sambung di tempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.


(19)

2.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran arus data didalam suatu sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data antara komponen-komponen tersebut serta asal, tujuan serta penyimpanan data. DFD terdiri dari tiga tipe yaitu:

1. Contex Diagram adalah diagram tingkat atas, yaitu diagram yang paling tidak detil dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran- aliran data kedalam dan keluar entitas-entitas yang terletak diluar sistem yang mengirim atau menerima data dari sistem tersebut.


(20)

2. Data Flow Diagram Fisik adalah gambaran dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, aliran-aliran data kedalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. DFD fisik menunjukkan dimana, bagaimana dan oleh siapa proses-proses dalam sistem dilakukan.

3. Data Flow Diagram Logis adalah gambaran dari sebuah sistem yang menunjukkan proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data kedalam dan keluar dari proses-proses tersebut. DFD Logis dapat mewakili logika sistem tersebut, yaitu apa yang dilakukan sistem tersebut tanpa perlu menspesifikasikan dimana, bagaimana dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah:

1. Simbol Proses yaitu menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dengan proses atau kegiatan yang dilakukan. 2. Entity dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya dilingkungan

luar Yang dapat mempengaruhi operasi sistem.

3. Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data diberi Nama dengan kata benda bersifat jamak.

4. Aliran data yaitu suatu aliran yang mengalir diantara proses, arus ini harus diberi nama.

2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)

Pada model Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan hubungan yang terjadi dalam antar entity. Pada model ini, hubungan antar file


(21)

direlasikan dengan kunci relasi yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Untuk dapat menghubungkan satu file dengan file yang lain, dilakukan dengan menghubungkan antara satu record di file lain.

Hubungan antar record disebut dengan cardinal cardinalitas, yang terdiri lima jenis yaitu One to One, One to Many, Many to Many, Mandotory, Optionality. Untuk lebih jelasnya akan digambarkan satu persatu hubungan tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. One to One,merupakan hubungan yang hanya melibatkan satu record disatu file dan satu record saja di file lain.

2. One to Many, hubungan terjadi bila satu record yang ada di tabel kiri berhubungan dengan beberapa record yang ada di tabel kanan.

3. Many to Many, adalah hubungan antara dua tabel yang memungkinkan data di tabel sebelah kiri berhubungan dengan beberapa tabel dikanan,demikian pula sebaliknya.

4. Mandotori, Sebuah simbol yang menunjukan kondisi mandatory atau kedua entitas harus ada dan saling melengkapi.

5. Optionality, Sebuah simbol yang menunjukan kondisi obtonality atau berarti kedua entitas tidak harus saling melengkapi, boleh hanya satu entitas saja yang melengkapi.

2.8 Sistem Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis diartikan sebagai kumpulan/gudang. Sedangkan data adalah informasi yang merupakan masukan pada sistem komputer. Jadi basis data dapat didefinisikan seperti:


(22)

1. Himpunan sekelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan.

Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan data, dan mudah memanipulasi data. Dalam merancang database, kita dapat melakukannya dengan menerapkan normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui atau dengan langsung membuat model Entity-Relationship. Perancangan basis data sering kali disosialisasikan dengan pembuatan model Entity-Relationship (model E-R), dimana kelompok-kelompok data dan relasi antar kelompok data tersebut diwujudkan dalam bentuk diagram. Normalisasi sendiri merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.

2.9 Komponen Sistem Basis Data

Dalam sebuah sistem basis data, secara lengkap akan terdapat komponen-komponen utama sebagai berikut:


(23)

2.9.1 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang biasanya ada dalam sistem basis data adalah:

1. Komputer (satu untuk sistem stand-alone dan lebih dari satu untuk semua jaringan)

2. Memori sekunder yang on-online(Harddisk)

3. Memori sekunder yang off-line (tape atau removable disk) untuk keperluan backup data

4. Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)

2.9.2 Sistem Operasi (Operating System)

Secara sederhana, sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan dan memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer (operasi I/O, pengelolaan file dan lain-lain).

2.9.3 Basis Data

Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data berisi atau memiliki sejumlah objek basis data (seperti file atau table, indeks dan lain-lain) disamping berisi atau menyimpan data, setiap basis data juga mengandung atau menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara detail).

2.9.4 Database Management System (DBMS)

Sistem Pengelolaan Basis Data (Database Management System (DBMS)) secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh perangkat lunak atau system yang khusus atau spesifik. Perangkat lunak inilah


(24)

disebut DBMS yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi dan sebagainya.

2.9.5 Pemakai (User)

Ada beberapa jenis atau tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem.

1. Programmer Aplikasi

Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui data manipulation language (DML), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk seperti C, Pascal, Cobol dan lain-lain.

2. User Mahir (Casual User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan DBMS.

3. User Umum (End User / Naive User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan suatu program aplikasi permanen (excecutable program) yang telah disediakan atau ditulis sebelumnya.


(25)

Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensial, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI (Artificial Intelegence). Sistem Pakar (Expert System), pengelolaan citra, dan lain-lain, yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.

5. Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System)

Aplikasi (perangkat lunak) lain ini bersifat opsional, artinya ada tidaknya tergantung pada kebutuhan. DBMS yang digunakan lebih berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data (khususnya yang menjadi end user) dapat dibuatkan atau disediakan program khusus atau lain untuk melakukan pengisian, pengubahan, dan pengambilan data.

2.10 Normalisasi Data

Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengksesan data dan mudah dalam memanipulasi data. Dalam merancang database, kita dapat melakukannya dalam menerapkan normalisasi dalam struktur tabel yang telah diketahui atau langsung membuat model Entity-Relationship. Perancangan basis data seringkali diasosiasikan dengan pembuatan model entity relationship (model E-R), dimana kelompok-kelompok data dan relasi antar kelompok data tersebut diwujudkan dalam bentuk diagram. Normalisasi sendiri


(26)

merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logic basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menhasilkan struktur tabel yang normal.

Dalam pendekatan normalisasi, perancangan basis data bertitik dari situasi yang nyata. Ia telah memiliki item-item data yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada tabel-tabel relasional. Sementara pendekatan kedua, dengan langsung membuat model data lebih tepat dilakukan jika yang telah diketahui baru prinsip-prinsip sistem secara keseluruhan. Cukup sering terjadi kedua pendekatan ini dilakukan bersama-sama secara berganti-ganti. Dari fakta yang telah kita miliki, kita lakukan normalisasi.

Dalam uraian tentang normalisasi basis data kita akan banyak menggunakan istilah-istilah baru seperti atribut, key, domain dan ketergantungan fungsional. Karena itu, sebelum masuk lebih jauh istilah-istilah tersebut akan dijelaskan satu-persatu.

2.10.1 Atribut tabel

Normalisasi seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, lebih difokuskan pada tinjauan komprehensif terhadap setiap kelompok data (tabel) secara individual. Lebih jauh lagi, tinjauan tersebut dititik beratkan pada data masing-masing kolom pembentuktabel. Kita menggunakan istilah baru yaitu atribut. Pada dasarnya key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Ada tiga macam key yang dapat diterapkan dalam suatu tabel yaitu:


(27)

1. Superkey, yaitu satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.

2. Candidate-Key, yaitu kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.

3. Primary-Key, yaitu salah satu candidate-key yang dapat dijadikan sebagai primary-key. Pemilihan primer-key dari sejumlah candidate-key umumnya didasari oleh key tersebut ringkas, jaminan keunikan key tersebut lebih baik.

2.11 Domain dan Tipe Data

Penetapan tipe data ini akan berimplikasi pada adanya batasan-batasan nilai yang mungkin disimpan atau diisikan kesetiap atribut (kolom tersebut). Jika kita menetapkan bahwa tipe data untuk sebuah atribut (kolom) adalah integer, maka kita hanya mungkin untuk menyimpan data angka yang bulat diantara -32,768 hingga 32,767. Kita tidak mungkin untuk memasukkan data diluar batas nilai tersebut data pecahan apalagi data yang brupa string (huruf).

Pada saat pekerjaan perancangan basis data tengah dilakukan, yang perlu kita lihat dan pertimbangkan hanyalah domain nilai dari setiap atribut. Penetapan tipe data bagi suatu atribut baru akan relevan dan penting untuk diperhitungkan pada saat implementasi basis data.

2.12 Pengenalan Microsoft Visual Basic.NET

Micorsoft Visual Studio.NET merupakan perangkat lunak yang terintegrasi, didalamnya terdapat beberapa perangkat lunak untuk pengembang (programmer), antara lain Visual Basic 2008 (Visual Basic 8), C#, J#, C++. Visual


(28)

Studio 2008 merupakan perangkat lunak yang pada platfom. Net Framework. Net Framework merupakan teknologi yang diandalkan oleh perusahaan ternama Microsoft Inc.

2.13 Mengenal Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET

Lingkungan terpadu Visual Basic 2008 terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut :

1. Judul Project

Judul Project merupakan nama file project yang aktif. Setiap project yang kita buka (aktif), nama projectnya akan muncul pada Judul Project ini.

2. Menu utama

Menu utama merupakan kumpulan perintah keseluruhan yang ada pada visual basic 2008

3. ToolBar

Toolbar merupakan ikon yang mewakili perintah yang sering digunakan sehingga kita dapat memilih dengan cepat.

4. ToolBox

ToolBox merupakan jendela yang berisi objek-objek untuk membuat tampilan program.

5. Solution Explorer

Solution Explorer merupakan navigator seluruh objek atau kondisi pada suatu project berbentuk hierarki atau terstruktur.


(29)

6. Kotak Propertis

Kotak Properties merupakan informasi properties dari suatu objek. Kotak ini juga tempat untuk memodifikasi atau mengatur properti.

7. Form Designer

Form Designer merupakan tempat untuk kita membuat tampilan program atau tempat untuk meletakkan objek-objek dari ToolBox.

2.14 Custom Lingkungan Terpadu Visual Basic.NET

1. Reset Window Layout

Reset Window Layout digunakan untuk mengembalikan tampilan window ke kondisi asal (semula).

2. Pemindahan Komponen

Untuk memindahkan jendela properties, jendela solution explorer, dan lainnya dapat dilakukan dengan mend-drag dan drop tampilan.

3. Auto Hide All

Secara default komponen-komponen di Visual Basic 2008 merupakan auto Hide. Fasilitas ini dapat diatur dengna memmilih menu Window > Auto Hide All

4. New Tab Group

Digunakan untuk mengerjakan dua tampilan form sekaligus

5. Menuju ke Tab Group

Digunakan untuk menuju ketab group tertentu dengan menggunakan Window > Move to Previous Tab Group.


(30)

Untuk menutup semua document, dengan menggunakan perintah Window > Close All Documents.

2.15 Database SQL Server

SQL Server adalah sebuah database relasional yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server. Database pada SQL server terletak pada komputer pusat yang disebut server, dan informasi yang digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya disebut dengan client. Arsitektur semacam ini memberikan integritas data yang tinggi, karena semua user bekerja dengan informasi yang sama. Arsitektur client/server sangat mengurangi lalulintas network, karena ia hanya memberikan data yang diminta oleh user saja. Hal ini membantu tugas-tugas pemeliharaan, seperti misalnya mem-backup dan merestore data, menjadi lebih mudah dilakukan karena data terletak hanya pada satu tempat.

Database SQL Server dibagi kedalam beberapa komponen logikal, seperti misalnya tabel, view, dan elemen-elemen lain yang terlihat oleh user. Elemen-elemen ini secara fisik disimpan di dalam dua atau lebih file di dalam disk. Format file atau lokasi dimana elemen-elemen logik ini ditulis, tidak diketahui oleh user sistem.

Server bisa mengandung beberapa database yang digunakan oleh beberapa user. Sebuah perusahaan bisa memiliki satu database yang digunakan oleh banyak user pada beberapa departemen, atau perusahaan tersebut bisa memiliki beberapa database yang hanya digunakan khusus oleh beberapa user tertentu dalam masing-masing departemen.


(31)

2.16 Crystal Reports

Crystal Report merupakan salah satu produk dari Seagate Software yang menangani perkembangan teknologi penyajian laporan. Crystal report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Microsoft Visual Basic 2008 tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage). Mencetak dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan lebih mudah karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan. Menggunakan Crystal Report pada vb memang banyak cara, bisa gunakan data environment untuk Connection ke databasenya atau bisa juga menggunakan Crviewer dan kita kirim parameternya dalam crviewer tersebut.


(32)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3

3.1 Sejarah Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA).

Panti Asuhan KH. Manshur (YAPPA) adalah tempat penampungan untuk anak yang tidak memiliki orang tua atau kurang mampu. Selain sebagai tempat tinggal, panti asuhan juga mengkususkan diri untuk mengurus setiap anak –anak yang ada dibawah naungannya. Tentu saja didalam panti, anak –anak tidak hidup sendirian karena ada orang dewasa yang ikut membimbing dan menjaga mereka.

Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) berdiri sejak tahun 1975, perhatian utama dari Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA) Kota Denpasar terhadap anak-anak ialah masalah pendidikan, yang meliputi pendidikan umum dan pendidikan agama. Selain itu Panti ini juga menanggung semua biaya hidup dan kebutuhan anak-anak selama menjadi anak asuh di Panti Asuhan. Selain pendidikan umum dan agama, anak-anak asuh juga diberi pelatihan-pelatihan keterampilan seperti : Kursus Komputer, Mengemudi, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Yang nantinya diharapkan dapat menjadi bekal kelak jika anak asuh sudah lulus dari pendidikan di Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA).

3.2 Visi dan Misi Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA). 3.2.1 Visi

Menjadi organisasi yang professional serta membentuk Yatim dan Dhuafa menjadi generasi Madani.


(33)

3.2.2 Misi

Berperan secara aktif sebagai agent of change dan memberikan pengasuhan serta pembinaan terbaik kepada anak-anak yatim dan dhuafa.

Ikut berperan serta dalam pembangunan negara di bidang sosial dengan mengedepankan pelayanan, amanah, profesional, ekonomis dan tepat waktu serta menjunjung etika social.

3.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 : Struktu Organisasi Yayasan YAPPA

3.4 Uraian Kerja

Merupakan penjelasan pembagian kerja (Job deskription) dari masing-masing bagian, sehingga tidak terjadi tumpang tindih tanggung jawab antar bagian dan memudahkan untuk berkoordinasi dan berkomunikasi, berikut uraian kerja dari masing-masing bagian pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur (YAPPA), yaitu:


(34)

3.4.1 Badan Pembina.

Badan Pembina merupakan perwakilan dari pendiri Yayasan yang ditugaskan melakukan pengawasan terhadap kebijakan yayasan dalam melakukan kegiatan keorganisasian sesuai dengan visi misi yang telah disetujui para pendiri yayasan sehingga kegiatan keorganisasian dapat tetap berjalan sesuai dengan tujuan utamanya.

3.4.2 Ketua Yayasan.

Ketua Yayasan bertanggung jawab secara administratif kegiatan kepengurusan yayasan.

1. Melakukan kajian atas draft program dari dewan pengurus. 2. Memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh pengurus. 3. Memberikan pembinaan atas perilaku pengurus yang menyimpang.

3.4.3 Sekretaris.

Tugas Sekretaris berkaitan dengan surat menyurat. Membuat undangan untuk pertemuan atau keperluan lain. Melakukan agenda dan penataan persuratan. Mengatur jalannya rapat dan sebagai mediasi pertemuan. Melakukan dokumentasi setiap kegiatan dan kearsipan. Sekretaris bertanggung jawab langsung kepada Ketua Yayasan.


(35)

Tugas Bendahara mengatur keluar masuknya dana yayasan. Menerima uang dari donatur atau sumber lain yang halal. Melaporkan jumlah keuangan secara periodik. Bendahara bertanggung jawab langsung kepada Ketua Yayasan.

3.4.5 Pembantu Umum.

Pembantu Umum bertugas setiap bagian yang membutuhkan bantuan seperti, Sekretaris, Bendahara, Gudang, dan lain-lain. Pembantu Umum bertanggung jawab langsung kepada setiap bagian yang dibantu.

3.4.6 Gudang.

Bagian Gudang bertugas mengelola setiap sumbangan berupa barang. Bagian gudang juga melayani setiap permintaan barang baik dari Panti Putra atau Panti Putri dan bertanggung jawab langsung kepada Bendahara.

3.4.7 Ketua Panti Putra.

Ketua Panti Putra bertugas mengelola segala kegiatan akademis dan nonakademis didalam panti dan bertanggung langsung kepada Ketua Yayasan.

3.4.8 Ketua Panti Putri.

Ketua Panti Putra bertugas mengelola segala kegiatan akademis dan nonakademis didalam panti dan bertanggung langsung kepada Ketua Yayasan.


(36)

ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Analisis Sistem.

Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

4.1.1 Pencatatan Data Barang Masuk.

Aktifitas pencatatan data barang masuk meliputi : 1. Tamu menyumbang barang.

2. Pegawai mencatat data barang yang disumbang.

3. Pegawai membuat tanda terima dan diberikan kembali kepada tamu sebagai ucapan terimakasih.

4. Pegawai menyerahkan barang sumbangan ke bagian gudang.

5. Bagian gudang memilah barang sesuai dengan jenis barang, kemudian mencatat setiap data barang, yang selanjutnya melakukan penyimpanan barang.

6. Bagian gudang membuat laporan data barang masuk rangkap tiga, kemudian rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua kepada Bendahara, yang terakhir disimpan sebagai arsip gudang.


(37)

Berikut gambar proses pencatatan data barang masuk yang sedang berjalan.


(38)

4.1.2 Pencatatan Data Barang Keluar.

Aktifitas pencatatan data barang masuk meliputi :

1. Ketua masing-masing Panti mengajukan permohonan kebutuhan barang untuk keperluan masing-masing Panti.

2. Bagian Gudang melakukan pengecekan barang sesuai dengan permohonan dari masing-masing Panti, jika barang tersedia maka bagian gudang mempersiapkan barang dan mencatat data barang keluar, jika tidak tersedia maka akan ditunda, bagian gudang membuat pengajuan pengadaan barang kepada Bendahara.

3. Buat tanda terima tiga rangkap, rangkap pertama diberikan kepada Ketua Panti sebagai tanda terima, rangkap dua diberikan kepada Bendahara dan rangkap tiga disimpan sebagai arsip Gudang.

4. Bagian gudang membuat laporan data barang keluar rangkap tiga, kemudian rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua kepada Bendahara, yang terakhir disimpan sebagai arsip gudang.


(39)

Berikut gambar pencatatan data barang keluar yang sedang berjalan.


(40)

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

4.2.1 Proses Pencatatan Data Barang Masuk Usulan Aktifitas pencatatan data barang masuk usulan meliputi : 1. Tamu menyumbang barang.

2. Pegawai mencatat data barang yang disumbang.

3. Pegawai membuat tanda terima dan diberikan kepada tamu sebagai ucapan terimakasih.

4. Pegawai menyerahkan barang sumbangan ke bagian gudang.

5. Bagian gudang memilah barang sesuai dengan jenis barang dan menginput data barang yang diterima.

6. Bagian gudang mencetak laporan data barang masuk rangkap tiga, kemudian rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua kepada Bendahara, yang terakhir disimpan sebagai arsip gudang.


(41)

Berikut gambar proses pencatatan data barang masuk.


(42)

4.2.2 Proses Pencatatan Data Barang Keluar Usulan Aktifitas pencatatan data barang keluar usulan meliputi :

1. Ketua masing-masing Panti mengajukan permohonan kebutuhan barang untuk keperluan masing-masing Panti.

2. Bagian Gudang melakukan pengecekan barang sesuai dengan permohonan dari masing-masing Panti, jika barang tersedia maka bagian gudang mempersiapkan barang dan mencatat data barang keluar, jika tidak tersedia maka akan ditunda, bagian gudang membuat pengajuan pengadaan barang kepada Bendahara.

3. Bagian Gudang cetak tanda terima tiga rangkap, rangkap pertama diberikan kepada Ketua Panti sebagai tanda terima, rangkap dua diberikan kepada Bendahara dan rangkap tiga disimpan sebagai arsip Gudang. 4. Bagian gudang cetak laporan data barang keluar rangkap tiga, kemudian

rangkap satu diberikan kepada Ketua Yayasan, rangkap dua kepada Bendahara, yang terakhir disimpan sebagai arsip gudang.


(43)

Berikut gambar proses pencatatan data barang keluar usulan.


(44)

4.3 Data Flow Diagram.

Data Flow Diagram (DFD) merupakan penggambaran aliran data diantara proses-proses yang terdapat pada sistem dan interaksi antar proses. Alir data ini menujukkan alir data yang berupa masukan sistem atau hasil dari sebuah proses dari sistem.

Gambar 4.5 : Diagram Konteks

Dari diagram konteks ini terdapat tiga entitas yaitu tamu, ketua yayasan dan ketua panti. Tamu memberikan data tamu dan data sumbangan kemudian menerima tanda terima. Ketua Panti menyerahkan daftar kebutuhan barang dan menerima tanda terima. Ketua Yayasan mendapatkan laporan barang masuk, laporan barang keluar dan Laporan barang.


(45)

4.3.1 DFD Level 0 Sistem Informasi Pengolahan Data Sumbangan.

DFD level 0 terdiri dari 3 proses yaitu proses barang masuk, barang keluar dan proses pencetakan laporan. Entitas yang terdapat pada DFD level 0 ini adalah tamu dan ketua panti dimana hasil yang didapat masing-masing entitas adalah tanda terima. Ketua Yayasan menerima laporan dari setiap kegiatan.


(46)

Dari gambar 4.6 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tamu memberikan data tamu dan data sumbangan kedalam proses barang masuk, data tamu disimpan di table tamu, data barang disimpan pada table barang. Dari proses barang masuk dihasilkan tanda terima yang diberikan pada tamu.

2. Ketua Panti memberikan daftar kebutuhan barang ke proses barang keluar, proses akan mengecek apakah barang tersedia atau tidak, jika tersedia maka daftar kebutuhan barang dicatat ke table barang keluar.

3. Proses cetak laporan mengambil data dari tabel barang dan tabel barang keluar, yang menghasilkan laporan barang keluar, laporan barang masuk dan laporan keseluruhan barang yang diterima oleh Ketua Yayasan.


(47)

4.4 Entity Relationship Diagram (ERD).

Aplikasi pengolahan data sumbangan pada Panti Asuhan KH. Mas Manshur YAPPA ini menggunakan SqlServer untuk melakukan penyimpanan data. Rancangan database disusun oleh beberapa entitas yang terlibat dalam sistem yang akan dihubungkan melalui relasi, sehingga data tersebut menjadi benar tanpa redudansi data.


(48)

4.4.1 Rancangan Struktur File.

Struktur file merupakan deskripsi tabel yang berisi nama tabel dan deskripsinya, nama field dan deskripsinya, tipe data dan panjangnya. Struktur file digunakan untuk menjelaskan kedudukannya sebagai tempat penyimpanan semua data.

4.4.1.1Tabel Penyimpanan Data Tamu Nama Tabel : tbTamu

Field Kunci : IdTamu

Keterangan : Tabel untuk Penyimpanan data tamu Tabel 4.1 Struktur Data Tamu

No Nama Field Tipe Data Ukuran Deskripsi

1 IdTamu Varchar 6 ID Tamu

2 Nama Varchar 100 Nama Tamu

3 Alamat Teks Alamat Tamu

4 NoTelpon Varchar 15 Nomer telpon atau HP

4.4.1.2Tabel Penyimpanan Data Barang Nama Tabel : tbBarang

Field Kunci : IdBarang

Keterangan : Tabel untuk Penyimpanan data barang Tabel 4.2 Struktur Data Barang

No Nama Field Tipe Data Ukuran Deskripsi

1 IdBarang Varchar 6 ID Barang

2 Nama Varchar 100 Nama barang

3 Jumlah Integer Jumlah barang

4 Jenis Varchar 50 Jenis barang

5 TanggalMasuk DateTime Tanggal masuk barang

6 Kadaluarsa DateTime Tanggal kadaluarsa

barang


(49)

Nama Tabel : tbPegawai Field Kunci : IdPegawai

Keterangan : Tabel untuk Penyimpanan data pegawai Tabel 4.3 Struktur Data Pegawai

No Nama Field Tipe Data Ukuran Deskripsi

1 IdPegawai Varchar 6 ID Pegawai

2 Nama Varchar 100 Nama Pegawai

6 Normalisasi Data Pada Tabel Sumbangan

Berikut adalah proses normalisasi data pada tabel Sumbangan. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Nama Tabel : tbSumbangan Field Kunci : idSumbangan

Nama Tabel : tbTamu Field Kunci : idTamu

Nama Tabel : tbBarang Field Kunci : idBarang


(50)

Field Kunci : idPegawai

Bentuk normal kedua (2NF) Nama Tabel : tbSumbangan Field Kunci : idSumbangan

Nama Tabel : tbSumbangan Field Kunci : idSumbangan

Nama Tabel : tbSumbanganDetail Field Kunci : idSumbanganD


(51)

Berikut adalah proses normalisasi data pada tabel Permohonan dimana pada ER Diagram relasi atau hubungan yang dituliskan adalah memesan. Untuk selanjutnya penulis mengganti menjadi permohonan.

Bentuk Normal Pertama (1NF) Nama Tabel : tbPermohonan Field Kunci : idPermohonan

Nama Tabel : tbPegawai Field Kunci : idPegawai

Nama Tabel : tbBarang Field Kunci : idBarang


(52)

Field Kunci : idPanti

Bentuk Normal kedua (2NF) Nama Tabel : tbPermohonan Field Kunci : idPermohonan

Nama Tabel : tbPermohonan Field Kunci : idPermohonan

Nama Tabel : tbPermohonanDetail Field Kunci : idPermohonanD


(53)

Gambar 4.8 : Relasi Tabel


(54)

Rancangan antarmuka merupakan pendefinisian antarmuka sistem yang akan digunakan oleh user dalam mengolah data input system.

Gambar 4.9 : Form Input Tamu

Gambar 4.10 : Form Daftar Tamu


(55)

Gambar 4.12 Form Daftar Barang

Gambar 4.13 : Form Input Pegawai


(56)

Gambar 4.15 : Form Transaksi Barang Masuk

Gambar 4.16 : Form Transaksi Barang Keluar


(57)

7.3 Rancangan Format Keluaran.

Rancangan antarmuka keluaran merupakan berupa tampilan data yang dirancang sebagai bentuk laporan. Rancangan format keluaran aplikasi pengolahan data sumbangan adalah sebagai berikut:


(58)

(59)

BAB V


(60)

PENUTUP


(61)

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi (Diakses tanggal 21 September 2012 09:22)

Fatta, Hanif Al, , 2007, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

HM, Jogiyanto, 2005 Analisis & Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

http://a114403201005480.blogspot.com/2012/04/entity-relationship-diagram-dengan.html

http://hanungnindito.files.wordpress.com/2008/02/basis-data-8-perancangan-erd2.pdf

http://jewyner.wordpress.com/category/pengertian-normalisasi-data-base-dan-contohnya/

http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/03/16/sistem-basis-data-entity-relationship-diagram-erd/


(1)

48

Gambar 4.15 : Form Transaksi Barang Masuk

Gambar 4.16 : Form Transaksi Barang Keluar .


(2)

49

7.3 Rancangan Format Keluaran.

Rancangan antarmuka keluaran merupakan berupa tampilan data yang dirancang sebagai bentuk laporan. Rancangan format keluaran aplikasi pengolahan data sumbangan adalah sebagai berikut:


(3)

50


(4)

51

BAB V


(5)

BAB VI

PENUTUP


(6)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi (Diakses tanggal 21 September 2012 09:22)

Fatta, Hanif Al, , 2007, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

HM, Jogiyanto, 2005 Analisis & Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta. http://a114403201005480.blogspot.com/2012/04/entity-relationship-diagram-dengan.html http://hanungnindito.files.wordpress.com/2008/02/basis-data-8-perancangan-erd2.pdf http://jewyner.wordpress.com/category/pengertian-normalisasi-data-base-dan-contohnya/ http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/03/16/sistem-basis-data-entity-relationship-diagram-erd/ 53