Perangkat Keras Hardware Sistem Operasi Operating System Basis Data Database Management System DBMS Pemakai User

2.9.1 Perangkat Keras Hardware

Perangkat keras yang biasanya ada dalam sistem basis data adalah: 1. Komputer satu untuk sistem stand-alone dan lebih dari satu untuk semua jaringan 2. Memori sekunder yang on-onlineHarddisk 3. Memori sekunder yang off-line tape atau removable disk untuk keperluan backup data 4. Mediaperangkat komunikasi untuk sistem jaringan

2.9.2 Sistem Operasi Operating System

Secara sederhana, sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan dan memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya resource dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer operasi IO, pengelolaan file dan lain-lain.

2.9.3 Basis Data

Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data berisi atau memiliki sejumlah objek basis data seperti file atau table, indeks dan lain-lain disamping berisi atau menyimpan data, setiap basis data juga mengandung atau menyimpan definisi struktur baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara detail.

2.9.4 Database Management System DBMS

Sistem Pengelolaan Basis Data Database Management System DBMS secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh perangkat lunak atau system yang khusus atau spesifik. Perangkat lunak inilah disebut DBMS yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi dan sebagainya.

2.9.5 Pemakai User

Ada beberapa jenis atau tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem. 1. Programmer Aplikasi Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui data manipulation language DML, yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk seperti C, Pascal, Cobol dan lain-lain. 2. User Mahir Casual User Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query untuk akses data dengan bahasa query yang telah disediakan DBMS. 3. User Umum End User Naive User Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan suatu program aplikasi permanen excecutable program yang telah disediakan atau ditulis sebelumnya. 4. User Khusus Spesialized User Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensial, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI Artificial Intelegence. Sistem Pakar Expert System, pengelolaan citra, dan lain-lain, yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan. 5. Sistem Pengelola Basis Data Database Management System Aplikasi perangkat lunak lain ini bersifat opsional, artinya ada tidaknya tergantung pada kebutuhan. DBMS yang digunakan lebih berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data khususnya yang menjadi end user dapat dibuatkan atau disediakan program khusus atau lain untuk melakukan pengisian, pengubahan, dan pengambilan data. 2.10 Normalisasi Data Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengksesan data dan mudah dalam memanipulasi data. Dalam merancang database, kita dapat melakukannya dalam menerapkan normalisasi dalam struktur tabel yang telah diketahui atau langsung membuat model Entity-Relationship. Perancangan basis data seringkali diasosiasikan dengan pembuatan model entity relationship model E-R, dimana kelompok-kelompok data dan relasi antar kelompok data tersebut diwujudkan dalam bentuk diagram. Normalisasi sendiri merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logic basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menhasilkan struktur tabel yang normal. Dalam pendekatan normalisasi, perancangan basis data bertitik dari situasi yang nyata. Ia telah memiliki item-item data yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada tabel-tabel relasional. Sementara pendekatan kedua, dengan langsung membuat model data lebih tepat dilakukan jika yang telah diketahui baru prinsip-prinsip sistem secara keseluruhan. Cukup sering terjadi kedua pendekatan ini dilakukan bersama-sama secara berganti-ganti. Dari fakta yang telah kita miliki, kita lakukan normalisasi. Dalam uraian tentang normalisasi basis data kita akan banyak menggunakan istilah-istilah baru seperti atribut, key, domain dan ketergantungan fungsional. Karena itu, sebelum masuk lebih jauh istilah-istilah tersebut akan dijelaskan satu-persatu.

2.10.1 Atribut tabel