25
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan analisis atau hasil penelitian beserta bahasanya. Hasil analisis dan pem-
bahasannya merupakan jawaban atas persoalan pene- litian yang terdapat dalam bab satu. Pembahasan bab
ini berkaitan dengan kinerja guru wiyata bhakti SD Negeri di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kaloran
Kabupaten Temanggung.
4.1 Gambaran Responden
Penelitian ini melibatkan 6 Sekolah Dasar Negeri di wilayah dabin 1 Kecamatan Kaloran. Responden
dalam penelitian ini 36 orang yang terdiri dari 6 kepala sekolah, 12 guru negeri PNS, 12 guru wiyata bhakti
dan 6 siswa sekolah dasar di lingkungan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kaloran.
Jadi masing-masing kepala sekolah diikutserta- kan sebagai responden, sementara guru yang diambil
dari PNS, tiap-tiap SD hanya beberapa orang begitu juga dengan guru yang masih wiyata bhakti, yakni:
guru PNS atau wiyata bhakti yang diambil hanya 2 sampai 3 orang tiap-tiap sekolah dasar. Untuk siswa
masing-masing sekolah dasar 1 siswa.
26 Latar belakang responden bila dilihat dari usia,
pendidikan dan masa kerja seperti yang tersaji dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Daftar Usia, Pendidikan dan Masa Kerja Responden
Responden Kepala Sekolah
USIA Pendidikan
Masa Kerja 2
0- 3
31 -
40 41
- 50
51 -
60 Ju
ml ah
S L
T A
D 2
S 1
S 2
Jum lah
1-10 11
- 20
21 -
30 31
- 40
Ju ml
ah
- -
4 2
6 -
- 6
- 6 -
- 5
1 6
Responden Guru PNS
2 1
7 2
12 -
2 10 - 12
3 2
6 1
12
Responden Guru Wiyata Bhakti
9 2
1 12
1 3 8
- 12 11
- 1
- 12
Sumber: hasil wawancara, 2013
Bila dilihat dari sisi usia kepala sekolah yang berusia 20 sampai 40 tahun tidak ada, yang berusia di
antara 41 tahun sampai 50 tahun ada 4 orang, usia 51 sampai 60 tahun ada 2 orang. Bisa disimpulkan
bahwa di usia muda pada Sekolah Dasar Negeri hampir tidak ada yang menjadi kepala sekolah.
Dikarenakan beberapa faktor, karena persyarat- an yang sulit dan tunjangan kepala sekolah yang tidak
sesuai dengan harapan. Melihat usia guru PNS Pegawai Negeri Sipil yang usia muda juga sangat
27 sedikit sekali yang berada pada usia 20 sampai 30
tahun, yaitu sebanyak dua orang; usia 31 sampai 40 tahun hanya 1 orang, tetapi yang usia 41 tahun
sampai 51 tahun menunjukkan angka yang cukup tajam yaitu 7 orang. Dari tahun ke tahun selalu ada
yang pensiun tetapi tidak seimbang dengan pengang- katan CPNS, bahkan dua tahun belakangan ini tidak
ada pendaftaran CPNS. Hanya akhir tahun 2013 ada tes CPNS diambilkan dari guru wiyata bhakti yang
sudah wiyata sampai tahun 2005. Hal tersebut meng- akibatkan sangat sedikit sekali guru PNS yang masih
berusia muda atau kurang dari 35 tahun. Guru wiyata bhakti bila kita lihat dari tabel di
atas terlihat jelas bahwa usia mereka masih sangat muda yaitu antara 20 sampai 30 tahun 9 orang, dua
orang berada pada usia 31 sampai 40 tahun, dan 1 orang di usia 52 tahun. Kenyataan di atas baru kita
ketahui dari satu gugus terlihat jelas dan semangat dalam bekerja, tetapi pemerintah seakan-akan tidak
memperhatikan nasib mereka. Dilihat dari pendidikan, dari 6 sekolah dasar
negeri yang menjadi tempat penelitian, hampir semua kepala sekolah sudah sarjana, walau dulu pada waktu
pengangkatan menjadi kepala sekolah masih memiliki ijazah Diploma II. Adapun guru PNS yang memiliki
ijazah Diploma II ada 2 orang, yaitu guru-guru ang- katan lama yang belum sempat meneruskan S1 kare-
na beban biaya sekolah anaknya yang menjadi ken- dala, sehingga mereka belum berani meneruskan per-
28 kuliahan. Dengan demikian, dari 12 responden yang
diteliti, sebagian besar sudah lulus sarjana pendidik- an, hanya dua orang yang berijasah Diploma II.
Hampir sama antara kedudukan PNS dan guru wiyata bhakti bila dipandang dari segi pendidikan.
Yang masih berijasah SLTA satu orang, itu karena letak tempat tinggal yang jauh dari kota. Beliau adalah
guru agama Islam yang sampai saat ini belum diangkat walau usia sudah lebih dari 50 tahun.
Adapun responden yang memiliki ijazah Diploma II masih 3 orang, akan tetapi mereka tetap menguasai
IPTEK, sedangkan guru wiyata bhakti yang sudah berijazah sarjana pendidikan sebanyak 8 orang.
Masa kerja kepala sekolah yang memiliki masa kerja 10 tahun tidak ada, bahkan mereka yang
memiliki masa kerja antara 11 sampai 12 tahun. Mereka yang mendaftar kepala sekolah sebagian besar
yang sudah mengabdi kepada bangsa dan negara cukup lama. Sebagian besar memiliki masa kerja
antara 21 sampai 30 tahun, yaitu sebanyak 5 orang dari 6 orang.
Masa kerja guru PNS bervariasi, yang masa kerja 1 sampai 10 tahun sebanyak 3 orang, tetapi
sebagian besar sebagai guru PNS. Mereka memiliki masa kerja antara 21 sampai 30 tahun 6 orang guru,
sedangkan untuk guru wiyata bhakti mereka masih memiliki masa kerja yang sangat sedikit yaitu antara 1
sampai 10 tahun berjumlah 11 orang dari 12 orang
29 yang menjadi responden,
Dari data di atas jelas kita ketahui bahwa usia mereka masih relatif muda dan masih mempunyai
masa kerja sedikit, tentu saja semangat kerja mereka juga baik. Sementara untuk responden dari siswa,
oleh peneliti tidak dibuat dalam tabel karena usia siswa Sekolah Dasar rata-rata hampir sama, yaitu
antara 6 sampai 12 tahun. Ada juga siswa yang sudah berusia lebih dari 12 tahun karena sering tidak naik
kelas. Umumnya mereka adalah siswa yang memiliki kemampuan kurang, namun ada juga yang karena
diajak oleh orang tuanya bekerja di luar pulau, dan di rantau tidak bersekolah.
4.2 Analisis