1. keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung-gunung dan bentuk- Bentuk daratan serta perairan lainnya.
2. tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain. 3. data-data budaya dan kemasyarakatan seperti populasi atau pola bahasaadat
Istiadat, dan
4. data-data ekonomi, seperti hasil pertanian, industri atau perdagangan internasional
Selain itu, kelebihan lain dari peta dan globe, dipakai sebagai media dalam kegiatan belajar mengajar adalah :
1. memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan dan lain-lain.
2. merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis. 3. memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi
penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut ti atas, peta dan globe sangat penting untuk mengkonkretkan pesan-pesan yang abstrak.
i. Papan FlanelFlanel Board
Papan flanel adalah media grafis yang efektik sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat
sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, di kelas-kelas
permulaan sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan huruf dan angka-angka.
Karena penyajiannya seketika, selain menarik perhatian siswa, penggunaan papan flanel dapat membuat sajian lebih efisien.
j. Papan Buletin Bulletin Board
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu,
papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Berbagai jenis media grafis yang diuraikan di depan gmbar, poster, sketsa,
diagram,chart dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan buletin. Selain itu, papan
24
buletin dapat dibuat dari pesan-pesan verbal tertulis seperti karangan-karangan anak- anak berita, feature, dan sebagainya.
k. Komik
Yang sangat erat hubungannya dengan kartun adalah serial komik. Komik banyak ditemukan di negara kita. Komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang
mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada kepada
para pembaca. Apabila kartun sangat bergantung kepada dampak penglihatan tunggal, maka komik terdiri atas berbagai situasi erita bersambung. Perbedaan lain menyatakan
bahwa komik sifatnya humor, sedangkan sumbangan yang paling unik dan berarti dari kartun pada bidang masalah-masalah politik dan sosial. Beberapa perwatakan lain dari
komik harus dikenal agar kekuatan medium ini bisa dihayati. Komik memusatkan perhatian di sekitar rakyat. Ceritanya mengenai diri pribadi sehingga pembaca dapat
segera mengidentifikasikan dirinya melalui perasaan serta tindakan dari perwatakan- perwatakan tokoh utamanya. Ceritanya ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi
dengan aksi, bahkan dalam lembaran surat kabar dan buku-buku, komik dibuat lebih hidup, serta diolah dengan pemakaian warna-warna utama secara bebas. Luasnya
popularitas komik telah mendorong banyak guru bereksperimen dengan medium ini untuk maksud pengajaran.
2. MEDIA AUDIO
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang bersifat auditif sangat mendominasi kehidupan manusia. Demikian pula dalam kegiatan pengajaran, mulai dari
tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, penggunaan komunikasi audio banyak dipergunakan dibandingkan dengan kegiatan komunikasi lainnya. Hasil penelitian
menunjukkan keadaan tersebut. Pemanfaatan media audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam:
1 pengajaran music literary pembacaan sajak, dan kegiatan dokumentasi. 2 pengajaran bahasa asing, apakah secara audio ataupun secara audiovisual.
3 pengajaran melalui radio atau radio pendidikan. 4 paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat
melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi.
25
Pengertian media audio untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif pita suara atau piringan suara, yang dapat
merangsang pikiran, perasaan perhatian dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Pengembangan media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi, dan evaluasi.
Perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan penentuan tujuan, menganalisis keadaan sasaran, penentuan materi, format yang akan dipergunakan dan penulisan skrip.
Produksi adalah kegiatan perekaman bahan, sehingga seluruh program yang telah direncanakan dapat direkam dalam pita suara atau piringan suara.
Evaluasi dimaksudkan sebagai kegiatan untuk menilai program, apakah program tersebut bisa dipakai atau perlu direvisidisempurnakan lagi.
Karakteristik media audio umumnya berhubungan dengan segala kegiatan melatih keterammendengarkan.pilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan
mendengarkan.
a. Penggunaan dalam Pengajaran
- langkah persiapan meliputi perencanaan, pengarahan, sasaran dan peralatan - langkah penyajian meliputi waktu yang tepat, situasi ruangan dan motivasi
- langkah tindak lanjut mencakup pencapaian materi, perlunya pengayaan melalui bantuan penyertaan media
b. Kegiatan Perekaman
Kegiatan perekaman dapat dijadikan alat untuk pengalaman belajar, dan hasil kegiatannya dijadikan sebagai alat evaluasi.
c. Penulisan Naskah Audio
Dalam penulisan naskah ada tiga faktor yang harus diperhatikan sebelum naskah tersebut diproduksi, faktor-faktor ini meliputi :
- penelitian atau observasi tentang keadaan sasaran pendengar, - penentuan format yang sesuai dengan materi dan kesenangan sasaran pendengar
- pelaksanaan penulisan naskah Ada beberapa jenis media dapat kita kelompokkan dalam media audio, antara lain :
1. Radio
Sebagai suatu media, radio mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan media yang lain, yaitu :
26
- harga relatif murah - mudah dipindah
- dapat mengembangkan daya imajinasi anak - dapat merangsang partisipasi pendengar
- dll Lihat baik-baik Gambar 2.6
Gambar 2.6 Sekelompok siswa sedang mendengarkan radio
2. Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetic magnetic tape recording atau tape recorder adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena
mudah menggunakannya.
3. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya.
Media yang dipakai adalah alat perekam. Dalam laboratorium bahasa, murid duduk sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik
dan kotak suara. Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruang kontrol lewat headphone. Pada saat dia menirukan ucapan guru dia juga mendengar suaranya sendiri
lewat headphonenya, sehingga dia bisa membandingkan ucapannya dengan ucapan guru. Dengan demikian dia bisa segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
dibuatnya
27
Gambar 2.7. Laboratorium Bahasa atau Siswa sedang Belajar Bahasa dengan Headphone
3. MEDIA PROYEKSI DIAM
Media proyeksi diam still proyected medium mempunyai persamaan dengan media grafik dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Selain itu, bahan-
bahan grafis banyak sekali dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaan yang jelas di antara mereka adalah pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan
pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran; terlebih dahulu.
Adakalanya media jenis ini disertai rekaman audio, tapi ada pula yang hanya visual saja. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain film bingkai {slide, film
rangkai film strip, overhead proyektor, proyektor opaque, tachitoscope, microprojection dengan microfilm.
a. Film Bingkai
Sebagai suatu program, film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan ;yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Ada
program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim satu program film bingkai bersuara sound slide lamanya berkisar
antara 10-30 menit. Jumlah gambar frame dalam satu program pun bervariasi, ada yang 10 buah bahkan ada juga yang sampi 160 buah atau lebih.
28
Lamanya tiap gambar yang disorotkan ke layar tergantung pada kebutuhan, mulai dari satu detik hingga selama waktu yang diperlukan untuk mengkomunikasikan pesan yang
bersangkutan. Bila program tersebut disertai suara yang direkam, biasanya waktu proyeksinya tertentu. Bila tidak, lam proyeksi tergantung pada berapa lama gambar
tersebut perlu dilihat. Dilihat dari ada tidaknya rekaman suara yang menyertai, program film bingkai sersuara termasuk dalam kelompok media audio visual sedang program
tanpa suara termasuk dalam kelompok media visual Perhatikan baik-baik Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Film Bingkai dan Proyektornya
b. Film Rangkai