C. Lokasi Geografi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai terletak di jalan Jambi Nomor 1 Rambung Barat, Binjai Selatan. Kantor Pemerintah ini mempunyai kewajiban untuk
memudahkan pengawasan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam membayar pajak.
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai dikepalai oleh seorang Kepala Kantor Pelayanan Pajak KPP yang terdiri atas Kepala Kantor, Sub Bagian Umum,
dan beberapa seksi yang di pimpin oleh masing-masing seorang kepala seksi agar dapat lebih jelas dan transparan tentang keadaan dari Kantor Pelayanan Pajak KPP
Pratama Binjai. Maka disini, penulis akan menggambarkan tentang struktur organisasi.
D. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai
Struktur organisasi adalah wadah bagi sekelompok orang yang bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi sangat
penting untuk terlaksanakan fungsi pengorganisasi dengan baik sebab dengan adanya struktur organisasi akan terlihat jelas tugas dan wewenang dari setiap bagian yang
terdapat dalam hierarki organisasi dan akan memudahkan setiap karyawan untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
Struktur organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Kepala Kantor
Tugasnya adalah mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak tidak langsung
lainnya dan Pajak Bumi dan Bangunan PBB berdasarkan Undang-Undang yang berlaku.
2. Sub Bagian Umum
Tugas: a.
Penerimaan dan penyampaian dokumen di KPP. b.
Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di Sub bagian umum. c.
Pelaksanaan pelantikan, sumpah dan serah terima jabatan serta pengambilan sumpah Pegawai Negeri Sipil PNS.
d. Permintaan pengujian kesehatan pegawai.
e. Pembuatan kartu tanda pengenal pemeriksa.
f. Pelaksanaan pembayaran tagihan melalui mekanisme langsung kepada rekanan.
g. Pemusnahan dokumen, penyusunan laporan berkala KPP dan pembuatan laporan
tahunan. h.
Penyusunan laporandaftar realisasi anggaran belanja.
3. Seksi Pelayanan Tugas:
a. Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP.
Universitas Sumatera Utara
b. Penatausahaan surat, dokumen dan laporan Wajib Pajak pada Tempat Pelayanan
Terpadu TPT. c.
Perubahan identitas Wajib Pajak. d.
Penyelesaian permohonan pengukuhan pengusaha kena pajak. e.
Penerbitan surat teguran penyampaian SPT Masa dan SPT tahunan PPh. f.
Pelaksanaan pemenuhan permintaan konfirmasi dan klarifikasi. g.
Penyelesaian pemindahan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak lama.
4. Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI
Tugas: a.
Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di seksi PDI.
b.
Penatausahaan alat keterangan.
c.
Pembentukan bank data.
d. Pembuatan dan penyampaian Surat Perhitungan SPH kirim ke Kantor Pelayanan
Pajak lainnya.
e. Penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan
ekonomi dan keuangan.
f. Penerbitan STP Bunga Penagihan, Surat Teguran Penagihan, Surat Paksa dan
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP serta Surat Keputusan Pencabutan
Sita.
g.
Pembuatan Usulan Pencegahan dan Penyanderaan terhadap wajib pajak tertentu.
Universitas Sumatera Utara
5. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I,II,III
Seksi Pengawasan dan Konsultasi atau yang biasa disebut seksi Waskon, terbentuk setelah kantor pelayanan pajak melakukan modernisasi, dimana pembagian
seksi berorientasi pada fungsi seksi. Fungsi umum dari seksi waskon adalah melakukan pengawasan dan konsultasi terhadap wajib pajak dalam menjalankan
kewajiban perpajakannya. Pada KPP Pratama Binjai seksi ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Seksi Waskon I, Waskon II, dan Waskon III. Tugas dari ketiga seksi tersebut
pada dasarnya sama, yang membedakan hanyalah pembagian wilayah kerjanya. Hal ini bertujuan mempermudah dan membantu tugas fungsi KPP Pratama Binjai.
Tugas: a.
Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di seksi pengawasan dan konsultasi.
b. Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak SPMKP.
c. Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga SPMIB.
d. Penyelesaian permohonan perubahan metode pembukuan.
e. Penetapan Wajib Pajak patuh.
f. Penyelesaian permohonan pembetulan ketetapan Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di KPP. g.
Penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi PBB di KPP.
Universitas Sumatera Utara
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Tugas: a.
Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi Ekstensifikasi Perpajakan.
b. Pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian kantor.
c. Penerbitan surat himbauan untuk ber-NPWP.
d. Pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian lapangan.
e. Penyelesaian permohonan Surat Keterangan Bebas SKB pemotongan PPh atas
bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
f. Penyelesaian permohonan penundaan pengembalian Surat Pemberitahuan Objek
Pajak SPOP dan mutasi sebagian atau seluruhnya objek dan subjek pajak PBB. g.
Penerbitan daftar nominatif untuk usulan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak SP3 PSL, Ekstensifikasi dan lain-lain.
7. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
Tugas: a.
Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di seksi pemeriksaan.
b.
Penyelesaian usulan pemeriksaan.
c.
Penyelesaian usulan pemeriksaan bukti permulaan.
d.
Pemeriksaan kantor.
e.
Penyelesaian Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Lebih Bayar.
Universitas Sumatera Utara
f.
Penatausahaan laporan pemeriksaan pajak dan nota perhitungan.
g. Pengamatan KPP, pemeriksaan kantor, pemeriksaan lapangan dan penyelesaian
usulan pemeriksaan dan lain-lain.
8. Seksi Penagihan
Tugas: a.
Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di seksi penagihan. b.
Menjawab konfirmasi data tunggakan Wajib Pajak. c.
Penyelesaian permohonan penundaan pembayaran pajak. d.
Penagihan pajak seketika dan sekaligus. e.
Penerbitan dan penyampaian surat teguran penagihan. f.
Penghapusan piutang pajak. g.
Penerbitan STP bunga penagihan, Surat Teguran Penagihan, Surat Paksa dan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP serta Surat Keputusan Pencabutan Sita.
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
E. Jumlah Pegawai Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai
1. Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel : 2.1
Jenis kelamin Jumlah
Laki-laki 54
Perempuan 21
Sumber : kantor pelayanan pajak KPP pratama binjai
2. Berdasarkan Jabatan Tabel : 2.2
Jabatan Jumlah
Kepala Kantor 1
KasiKasubag 9
Fungsional 11
Account Representative 18
Pelaksana 36
Sumber : kantor pelayanan pajak KPP pratama binjai
3. Berdasarkan Seksi Tabel : 2.3
Seksi Jumlah
Subbag Umum 8
Universitas Sumatera Utara
Seksi Pelayanan 10
Seksi PDI 9
Seksi Waskon I 7
Seksi Waskon II 8
Seksi Waskon III 7
Seksi Penagihan 5
Seksi Ekstensifikasi 7
Seksi Pemeriksaan 2
Seksi Fungsional 10
Sumber : kantor pelayanan pajak KPP pratama binjai
4. Berdasarkan Pangkat dan Golongan Tabel : 2.4
Golongan Jumlah
IV 1
III 37
II 37
I Sumber : kantor pelayanan pajak KPP pratama binjai
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN DATA PENGAWASAN SURAT PEMBERITAHUAN
SPT TAHUNAN PPh ORANG PRIBADI
A. Pengawasan Wajib Pajak
Dengan Self Assessment system yang dianut oleh sistem perpajakan kita, dimana wajib pajak diberikan kewenangan untuk melakukan pemenuhan kewajiban
perpajakannya secara mandiri. Direktorat Jenderal Pajak dalam hal ini Kantor Pelayanan Pratama yang menyelenggarakan administrasi perpajakannya, mempunyai
kewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban pajak oleh Wajib Pajak.
Definisi Pengawasan menurut Muchsan, dalam buku yang berjudul Sistem pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat pemerintah dan peradilan Tata
Usaha negara di Indonesia,
menyatakan bahwa pengawasan adalah :
“Pengawasan dititik beratkan kepada tindakan evaluasi serta koreksi terhadap hasil yang telah dicapai, dengan maksud agar hasil tersebut
sesuai dengan rencana. Dengan demikian tindakan pengawasan ini tidak dilakukan terhadap suatu proses kegiatan yang sedang berjalan, tetapi
justru pada akhir suatu kegiatan, setelah kegiatan tersebut menghasilkan sesuatu.”
Universitas Sumatera Utara
Proses pengawasan ini bertujuan untuk mengetahui apakah wajib pajak telah memenuhi kewajiban perpajakannya secara benar, dan apabila terjadi pelanggaran
terhadap peraturan perpajakan yang berlaku, maka KPP berhak untuk memberikan sanksi, baik sanksi administrasi maupun sanksi pidana.
B.Pengawasan Yang Efektif
Sebagai konsekuensi dari Self Assessment system yang dipakai maka pihak Kantor Pelayanan Pajak dituntut untuk menciptakan sebuah sistem yang memadai
untuk mengawasi Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya. Pengawasan yang dilakukan KPP dalam hal ini seksi Pengawasan dan Konsultasi
mempunyai tugas melakukan Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbinganhimbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi
teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, serta
melakukan evaluasi hasil banding, dalam menjalankan fungsinya untuk mewujudkan wajib pajak yang lebih patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Tingkat
Efektivitas pengawasan terhadap Wajib Pajak Badan sendiri diukur menurut
indikator yang ditetapkan. Langkah-langkah pengawasan menurut T. Hani Handoko Dalam buku yang
berjudul Manajemen, menyatakan bahwa langkah-langkah pengawasan adalah:
1. Penetapan Standar
2. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Universitas Sumatera Utara
3. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
4. Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisis
5. Pengambilan Koreksi bila perlu
Penjelasan dari kutipan diatas adalah sebagai berikut :
1. Penetapan Standar
Penetapan standar Mengandung arti sebagai suatu pengukuran yang dapat digunakan sebagai “patokan” untuk penilaian hasil-hasil, Tujuan, sasaran, kuota, dan
target pelaksanaan dapat digunakan sebagai standar.
2. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Berbagai cara yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu, tahap kedua dalam pengawasan yaitu menentukan pengukuran
pelaksanaan kegiatan secara tepat. Berapa kali pelaksanaan seharusnya diukur, dalam
bentuk apa, siapa yang akan terlibat. 3. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan, pengukuran pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus menerus.
Bentuknya bisa berupa pengamatan, laporan-laporan baik lisan maupun tulisan,
metode-metode otomatis, inspeksi, pengujian, atau dengan pengambilan sampel. 4.Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisis
Tahap keempat dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
Penyimpangan- penyimpangan harus dianalisa untuk menentukan mengapa standar
tidak dapat ditentukan. 5.Pengambilan Koreksi bila perlu
bila analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus segera diambil. Tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai bentuk. Standar
mungkin diubah, pelaksanaan diperbaiki, atau keduanya dilakukan bersamaan.
C. Surat Pemberitahuan SPT Tahunan 1. Pengertian SPT
Surat Pemberitahuan tahunan SPT yaitu surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan membayar pajak yang terhutang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Undang-undang No.9 KUP. Surat Pemberitahuan SPT tahunan lengkap adalah SPT yang semua elemen
SPT induk dan lampirannya telah diisi lengkap. SPT tersebut dapat diproses dalam Sistem Informasi Perpajakan di DJP dan telah dilengkapi dengan lampiran khusus,
serta keterangan danatau dokumen yang disyaratkan. Surat pemberitahuan tahunan SPT elektronik yang selanjutnya disebut
dengan e-SPT tahunan yaitu data SPT Wajib Pajak dalam bentuk elektronik yang dibuat oleh wajib pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang disediakan oleh
DJP. e-SPT lengkap semua elemen SPT induk dan lampirannya telah diisi lengkap. e- SPT tersebut dapat diproses dalam Sistem Informasi Perpajakan di DJP dan telah
Universitas Sumatera Utara
dilengkapi dengan lampiran khusus, serta keterangan danatau dokumen yang dapat disampaikan secara elektronik.
2. Fungsi SPT
2.1 Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan
jumlah pajak yang sebenarnya terutang. 2.2
Untuk melaporkan pembayaran dari pemotonganpemungut tentang pemotongan atau pemungut pajak orang pibadi atau badan lain dalam satu
masa pajak yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
2.3 Merupakan sarana penelitian atas kebenaran perhitungan pajak yang terutang
yang dilaporkan oleh wajib pajak. 2.4
Tempat pengambilan dan penyampaian SPT Adapun tempat pengambilan dan penyampaian SPT PPh orang pribadi adalah :
a. Kantor pelayanan pajak KPP
b. Tempat lain yang ditentukan oleh DJP dengan ketetentuan ditempat mana WP
terdaftar atau wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal wajib pajak dimaksud.
3. Jenis- Jenis Surat Pemberitahuan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
Menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, terdapat dua macam SPT, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. SPT Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak.paling lama 20
dua puluh hari setelah akhir Masa Pajak b.
SPT Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak. Paling lama 3 tiga bulan setelah akhir tahun pajak.
Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi terdapat tiga jenis SPT Tahunan PPh,yaitu : 3.1 SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi bentuk Formulir 1770
Dengan ketentuan bagi Wajib Pajak yang mempunyai penghasilan : a.
Dari usahapekerjaan bebas yang menyelenggarakan pembukuan atau Norma Penghitungan Penghasilan Netto;
b. Dari satu atau lebih pemberi kerja;
c. Penghasilan lain.
3.2 SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Sederhana bentuk Formulir 1770 dengan ketentuan bagi Wajib Pajak yang mempunyai penghasilan :
a. Dari satu atau lebih pemberi kerja;
b. Dari dalam negeri lainnya; dan atau
c. Yang dikenakan PPh final danatau bersifat final.
3.3 SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Sangat Sederhana Formulir 1770 SS dengan ketentuan bagi Wajib Pajak yang mempunyai penghasilan :
Universitas Sumatera Utara
a. Hanya dari satu pemberi kerja dengan jumlah penghasilan bruto dari pekerjaan
tidak lebih dari Rp60.000.000,00 enam puluh juta rupiah setahun dan b.
Tidak mempunyai penghasilan lain kecuali penghasilan berupa bunga bank danatau bunga koperasi.
Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan dengan Menggunakan Formulir 1770 SS maka Lampiran Bukti Pemotongan Pajak
Penghasilan Pasal 21 berupa Bukti Pemotongan 1721 A1 danatau 1721 A2 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Formulir 1770 SS.
4 . Yang wajib mengisi dan menyampaikan SPT Tahunan PPh orang pribadi
4.1 Wajib pajak orang pribadi yang menerima atau memperoleh penghasilan dari modal dan lain-lain
4.2 Pegawai negeri yang memperoleh penghasilan lain diluar penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan, danatau yang memperoleh
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan lebih dari satu pemberi kerja
4.3 Kuasa warisan yang belum terbagi 4.4 Pejabat negara, pegawai negeri sipil, anggota ABRI dan pegawai
BUMNBUMD sesuai dengan kepres no.33 Tahun 1986. 4.5 Warga negara Indonesia yang bekerja pada Perwakilan Negara Asing dan
Perwakilan Organisasi Internasional
Universitas Sumatera Utara
4.6 Orang asing yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau orang yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia 4.7 Masing-masing suami istri yang dikenakan PPh secara terpisah dalam hal :
• Suami-istri telah hidup berpisah • Dikehendaki secara tertulis oleh suami-istri berdasarkan perjanjian pemisahan
harta atau penghasilan.
D.Ketentuan SPT Tahunan PPh orang Pribadi 1. Ketentuan tentang Pengisian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
• SPT wajib diisi secara benar, • Lengkap dan jelas dan
• Harus ditandatangani. • Dalam hal SPT diisi dan ditandatangani oleh orang lain bukan WP, harus dilampiri
Surat Kuasa khusus • Untuk WP Badan, SPT harus ditandatangani oleh pengurusdireksi.
.
2. Ketentuan tentang Penyampaian SPT Tahunan
Sebelum membahas tentang penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan,ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu beberapa pengertian yang berkaitan dengan
Universitas Sumatera Utara
penyampaian tersebut, sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-2PJ2011 :
2.1 Surat Pemberitahuan Tahunan yang selanjutnya disebut dengan SPT Tahunan
adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak yang meliputi SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi
SPT 1770, SPT 1770 S, SPT 1770 SS, SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan SPT 1771 dan SPT 1771, termasuk SPT Tahunan Pembetulan.
2.2 SPT Tahunan Elektronik yang selanjutnya disebut dengan e-SPT Tahunan
adalah data SPT Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada angka 1 dalam bentuk elektronik yang dibuat oleh Wajib Pajak dengan menggunakan aplikasi
e-SPT yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. 2.3
SPT Lengkap adalah SPT yang semua elemen SPT Induk dan lampirannya telah diisi dengan lengkap, SPT Induk telah ditandatangani oleh Wajib Pajak
atau kuasanya, dan telah dilengkapi dengan lampiran khusus, serta keterangan danatau dokumen yang disyaratkan.
2.4 e-SPT Lengkap adalah SPT sebagaimana dimaksud pada angka 2 yang semua
elemen SPT Induk dan lampirannya telah diisi dengan lengkap dan dapat diproses dalam Sistem Informasi Perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak, dan
telah dilengkapi dengan lampiran khusus, serta keterangan danatau dokumen lain yang tidak dapat disampaikan secara elektronik.
Universitas Sumatera Utara
2.5 e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT atau Pemberitahuan Perpanjangan
SPT Tahunan yang dilakukan secara on-line yang real time melalui website Direktorat Jenderal Pajak www.pajak.go.id atau penyedia Jasa Aplikasi atau
Application Service Provider ASP. 2.6
Tempat Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut dengan TPT adalah tempat pelayanan perpajakan yang terintegrasi pada Kantor Pelayanan Pajak
KPP termasuk Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan KP2KP untuk memberikan pelayanan perpajakan.
2.7 Pojok PajakMobil PajakTempat Khusus Penerimaan SPT Tahunan Drop
Box adalah tempat lain yang dapat digunakan untuk menerima SPT Tahunane-SPT Tahunan.
2.8 Media Eletronik adalah sarana penyimpan data digital yang dapat dibaca oleh
Sistem Informasi Perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak. 2.9
Tanda Terima SPT adalah tanda bukti penerimaan SPT Tahunane-SPT Tahunan yang diberikan petugas kepada Wajib Pajak.
2.10 Pengolahan SPT adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penelitian SPT dan
perekaman SPT. 2.11
Penelitian SPT atau e-SPT adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelengkapan pengisian SPT Tahunan atau e-SPT Tahunan dan lampiran-
lampirannya serta kelengkapan lampiran yang disyaratkan dan penilaian tentang kebenaran penulisan dan perhitungannya termasuk menerbitkan Surat
Universitas Sumatera Utara
Permintaan Kelengkapan SPT Tahunan apabila SPT yang diterima tidak lengkap.
2.12 Validasi adalah kegiatan penelitian kebenaran datainformasi atas SPT Tahunan
yang disampaikan dengan menggunakan aplikasi e-SPT. 2.13
Perekaman SPT adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan semua unsur SPT ke dalam basis data perpajakan dengan cara
antara lain merekam, uploading, danatau memindai scanning. 2.14
Loading adalah kegiatan memindahkan datainformasi digital dari media elektronikjaringan komunikasi data ke Sistem Informasi Perpajakan di
Direktorat Jenderal Pajak.
3. Formulir SPT Tahunan Pajak Penghasilan
Setiap Wajib Pajak Badan atau Orang Pribadi harus mengambil sendiri Formulir SPT Tahunan di :
• Kantor Pelayanan Pajak
• Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan KP2KP terdekat
atau •
Dapat di-download diunduh dari situs www.pajak.go.id atau
• Mencetakmenggandakan foto copy dengan bentuk dan isi yang sama dengan
aslinya
Universitas Sumatera Utara
E. Pengolahan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1. Tata Cara Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan, perlu diatur tata
cara pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.
Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 26PJ2012 dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-55PJ2012 tentang
Tata Cara Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan,yaitu sebagai berikut : 1.
Petugas penerima SPT pada TPTPojok PajakMobil PajakDrop Box mempunyai tugas :
a. Menerima SPT Tahunane-SPT Tahunan yang disampaikan langsung oleh
wajib pajak dalam amplop tertutup yang di atasnya ditulis : 1.
NPWP 2.
Nama WP 3.
Tahun pajak 4.
Status SPT NihilKurang BayarLebih Bayar 5.
Nomor Telepon KPP dapat menyediakan amplop jika wajib pajak memintanya.Untuk
mempercepat pelayanan, pada TPTPojok PajakMobil PajakDrop Box disediakan stempelcap yang berisi informasi di atas untuk dibubuhkan di amplop.
Universitas Sumatera Utara
b. Menuliskan NPWP wajib pajak pada lembar “untuk wajib pajak”,
membubuhkan stempel KPP, tanggal penerimaan, nama, NIP dan tanda tangan pada Tanda Terima.
c. Memberikan Tanda Terima bagian untuk wajib pajak kepada wajib pajak dan
menempelkan bagian lain bagian untuk ditempelkan pada amplop pada amplop SPT wajib pajak. Bagian arsip disimpan untuk diserahkan kepada
Kepala Seksi Pelayanan. d.
Memisahkan antara SPT Tahunane-SPT Tahunan wajib pajak yang terdaftar pada KPP sendiri dengan wajib pajak yang terdaftar pada KPP lain, serta per
status SPT KB, N, LB dan per jenis wajib pajak Orang Pribadi dan Badan e.
Membuat Berita Acara Serah Terima Berkas Penerimaan SPT melalui TPTPojok PajakMobil PajakDrop Box.
f. Menyerahkan SPT Tahunane-SPT Tahunan yang diterima dan Berita Acara
Serah Terima Berkas Penerimaan SPT kepada Petugas Seksi Pelayanan.
2. Pelaksana Seksi Pelayanan mempunyai tugas :
a. Menerima dan meneliti SPT dan Berita Acara Serah Terima SPT Tahunane-
SPT Tahunan dari petugas penerima SPT, selanjutnya meneruskan ke Kepala Seksi Pelayanan untuk ditandatangani.
b. Merekam Tanda Terima dan informasi wajib pajak pada amplop ke dalam
aplikasi pengawasan.
Universitas Sumatera Utara
c. Mengelompokkan SPT Tahunane-SPT Tahunan termasuk SPT yang
diterima dari KPP lain berdasarkan tempat wajib pajak terdaftar. d.
Dari hasil pengelompokkan SPT pada angka 3, atas SPT Tahunane-SPT Tahunan sendiri dibuatkan Daftar Nominatif Pengiriman SPT wajib pajak
sendiri untuk kemudian dilakukan penelitian kelengkapan SPT. e.
Dari hasil penelitian kelengkapan SPT : 1.
SPT Tahunane-SPT Tahunan yang dinyatakan lengkap, dicetak Daftar Nominatif SPT Lengkap dan diteruskan ke Petugas TPT untuk dilakukan
perekaman penerimaan SPT; dan 2. SPT Tahunane-SPT Tahunan yang tidak lengkap, dibuatkan lembar
Penelitian Ketidaklengkapan SPT Tahunan II untuk disatukan dengan masing-masing SPT yang tidak lengkap selanjutnya diteruskan ke Account
Representative bersama dengan Daftar Nominatif SPT Tidak Lengkap. f. Dari hasil pengelompokan SPT pada huruf c, atas SPT Tahunane-SPT Tahunan
yang tidak terdaftar di KPP sendiri dibuatkandicetak Daftar Nominatif Pengiriman SPT Tahunane-SPT Tahunan dan dibuatkan konsep Surat
Pengiriman SPT Tahunane-SPT Tahunan. g. Meneruskan Daftar Nominatif Pengiriman SPT dan konsep Surat Pengiriman
Berkas SPT ke Kepala Seksi Pelayanan untuk diteliti dan diparaf dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala KPP untuk disetujui dan ditandatangani.
h. Menerima Surat Pengiriman dan Daftar Nominatif yang telah ditandatangani oleh Kepala KPP.
Universitas Sumatera Utara
i. Menatausahakan dan mengirimkan SPT Tahunane-SPT Tahunan, Surat
Pengiriman dan Daftar Nominatif sesuai dengan SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen.
j. Menerima SPT Tahunan yang telah dilakukan perekaman penerimaan SPT Tahunane-SPT Tahunan oleh Petugas TPT, untuk dilakukan pengemasan SPT
jika pengolahan SPT dilakukan di Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan PPDDP.
k.. Menerima SPT Tahunane-SPT Tahunan yang telah direkam dan Register Harian dari Seksi PDI untuk selanjutnya diproses sesuai SOP Tata Cara
Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak. l.
Dalam hal SPT Tahunane-SPT Tahunan yang diterima melalui posekspedisi tidak terdaftar di KPP sendiri akibat kesalahan pengiriman, pelaksana Seksi
Pelayanan meneruskan ke KPP Wajib Pajak terdaftar sesuai SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen.
3. Petugas TPT mempunyai tugas :
a. Menerima SPT Tahunane-SPT Tahunan yang telah dinyatakan lengkap dari Petugas Seksi Pelayanan.
b. Melakukan perekaman penerimaan SPT Tahunane-SPT Tahunan serta loading e
-SPT Tahunan. c. Mencetak LPADBPS sebagaimana Lampiran I.3 dan register harian.
Universitas Sumatera Utara
d. Meneruskan SPT Tahunane-SPT Tahunan ke Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI untuk dilakukan perekaman detil SPT.
e. Menerima SPT Tahunane-SPT Tahunan dari KPP lain danatau dari Posekspedisi untuk selanjutnya diteruskan ke Seksi Pelayanan untuk diteliti.
f. Menandai nomor dan tanggal Surat pengiriman SPT dari KPP lain,serta menandai setiap SPT yang terdapat pada Daftar Nominatif Pengiriman SPT.
g. Atas Respon Surat Permintaan Kelengkapan SPT ; 1 . Menerima kelengkapan SPT Tahunane-SPT Tahunan dari Wajib Pajak.
2. Meneliti kelengkapan SPT Tahunane-SPT Tahunan dari Wajib Pajak 3. Mencetak dan menandatangani LPADBPS kelengkapan SPT Tahunane-
SPT Tahunan dan menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak. 4. Meneruskan kelengkapan SPT ke Account Representative.
h. Menerima SPT Tahunane-SPT Tahunan yang telah dinyatakan lengkap oleh Account Representative
untuk dilakukan perekaman penerimaan SPT Tahunane-SPT Tahunan serta loading e-SPT Tahunan.
4. Account Representative
mempunyai tugas : a. Menerima SPT Tahunane-SPT Tahunan dari Pelaksana Seksi Pelayanan yang
dinyatakan tidak lengkap. b. Mencetak konsep Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunane-SPT Tahunan
yang terdapat di dalam aplikasi pengawasan Drop Box, selanjutnya meneruskan
Universitas Sumatera Utara
ke Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk diteliti dan diparaf dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala KPP untuk disetujui dan ditandatangani.
c. Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunane-SPT Tahunan yang telah ditandatangani oleh Kepala KPP selanjutnya diproses sesuai SOP Tata Cara
Penyampaian Dokumen. d. Menerima kelengkapan SPT dari Petugas TPT untuk digabungkan dengan SPT
Tahunane-SPT Tahunan. . e. SPT Tahunane-SPT Tahunan yang telah dinyatakan lengkap diteruskan ke
Petugas TPT untuk dilakukan perekaman penerimaan SPT Tahunane-SPT Tahunan serta loading e-SPT Tahunan.
f. Dalam hal Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunane-SPT Tahunan tidak dipenuhi dalam batas waktu 30 tiga puluh hari sejak tanggal Surat Permintaan
Kelengkapan SPT Tahunane-SPT Tahunan, Account Representative mencetak konsep Surat Pemberitahuan SPT Dianggap Tidak Disampaikan selanjutnya
meneruskan ke Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk diteliti dan diparaf dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala KPP untuk disetujui dan
ditandatangani. g. Mencetak Daftar Nominatif SPT yang dianggap tidak disampaikan dan
mengirimkan ke Seksi PDI bersama berkas SPT yang dianggap tidak disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
h. Dalam hal terjadi kesalahan matematis dalam pengisian SPT, Account Representative
menerbitkan Surat Himbauan Pembetulan SPT sesuai dengan SOP Tata Cara Penerbitan Surat Himbauan Pembetulan SPT.
i. Dalam hal terjadi keterlambatan penyampaian SPT danatau keterlambatan pembayaran pajak, Account Representative menerbitkan Surat Tagihan Pajak
sesuai dengan SOP Tata Cara Penerbitan Surat Tagihan Pajak.
5. Petugas Seksi Pengolahan data dan informasi mempunyai tugas :
a. Menerima SPT Tahunane-SPT Tahunan dari Petugas TPT yang telah diberi LPADBPS.
b. Merekam SPT Tahunanloading e-SPT Tahunan ke dalam basis data perpajakan.
c. Meneruskan SPT Tahunane-SPT Tahunan yang telah direkamdi-load ke Seksi Pelayanan untuk selanjutnya diproses sesuai SOP Tata Cara Penatausahaan
Dokumen Wajib Pajak. d. Mengadministrasikan Daftar Nominatif SPT yang dianggap tidak disampaikan
dan melaksanakan SOP Pembentukan Bank Data atas berkas SPT yang dianggap tidak disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
2. Penilaian Kelengkapan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
Dalam rangka pelaksanaan pengawasan penerimaan surat pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Pengshasilan PPh orang Pribadi,Pihak KPP Pratama menilai
kelengkapan SPT Tahunan wajib Pajak. Sesuai dengan
P
eraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER - 26PJ2012 pasal 3 SPT Tahunan dinyatakan tidak lengkap
apabila:
1. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan nama Wajib Pajak tidak dicantumkan
dalam SPT Induk dengan benar, lengkap dan jelas; 2.
SPT Induk tidak ditandatangani oleh Wajib Pajak atau Kuasanya; 3.
SPT Induk ditandatangani oleh kuasa Wajib Pajak tetapi tidak dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus atau SPT Tahunan PPh Orang Pribadi ditandatangani oleh
ahli waris tetapi tidak dilampiri dengan Surat Keterangan Kematian dari Instansi yang berwenang;
4. Terdapat elemen SPT Induk yang diisi tidak lengkap;
5. SPT Tahunan Kurang Bayar tetapi tidak dilampiri dengan bukti pelunasan
berupa SSP yang sesuai; 6.
SPT Tahunan tidak atau kurang disertai dengan lampiran pada Formulir sebagaimana ditetapkan pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini
7. SPT Tahunan tidak atau kurang disertai dengan Lampiran Keterangan danatau
Dokumen yang Disyaratkan sebagaimana ditetapkan pada Lampiran IV butir
Universitas Sumatera Utara
I.A s.d. butir IV.A atau butir I.B s.d. butir IV.B atau butir I.C s.d. butir IV.C pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini;
8. Lampiran Daftar Harta dan Kewajiban Pada Akhir Tahun dan Daftar Susunan
Anggota Keluarga dalam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dilampirkan tetapi diisi tidak lengkap;
9. Lampiran Daftar Pemegang SahamPemilik Modal dan Daftar Susunan
Pengurus dan Komisaris dalam SPT Tahunan PPh Badan dilampirkan tetapi diisi tidak lengkap;
10. Terdapat Lampiran Khusus sebagaimana ditetapkan pada Lampiran IV butir I.A
s.d. butir IV.A atau butir I.B s.d. butir IV.B atau butir I.C s.d. butir IV.C pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini yang diisi tidak lengkap;
11. SPT Induk hasil cetakan dari aplikasi e-SPT Tahunan yang disampaikan oleh
Wajib Pajak tidak dilampiri dengan media elektronik yang berisi data digital SPT Tahunan;
12. e-SPT Tahunan yang data digitalnya disampaikan dengan menggunakan media
elektronik, tetapi isi datanya tidak sesuai dengan SPT Induk hasil cetakan yang disampaikan oleh Wajib Pajak;
13. e-SPT Tahunan yang data digitalnya disampaikan dengan menggunakan media
elektronik tetapi tidak dapat di-load pada aplikasi Sistem Informasi Perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak;
Universitas Sumatera Utara
14. e-SPT Tahunan yang data digitalnya disampaikan dengan menggunakan media
elektronik tetapi elemen-elemen datanya tidak diisi atau diisi tetapi tidak lengkap;
15. e-SPT Tahunan yang data digitalnya disampaikan melalui e-filing tetapi
elemen-elemen data digitalnya tidak diisi atau diisi tetapi tidak lengkap.
3. Petunjuk Penetapan Kode Unit Penerimaan SPT Tahunan Orang Pribadi
Dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-103PJ2011 terdapat Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan kode unit penerimaan SPT
Tahunan orang pribadi yaitu : 1.
Untuk mempermudah pengawasan dalam penerimaan dan pengolahan SPT Tahunan, Kepala KPP harus menetapkan kode unit penerimaan SPT Tahunan
Dengan Surat Keputusan Kepala KPP. 2.
Contoh template Surat Keputusan Kepala KPP tentang penetapan kode unit penerimaan SPT Tahunan terdapat pada Romawi II dalam Lampiran ini.
3. Dua digit kode unit penerimaan SPT tersebut merupakan bagian dari
nomor tanda terima SPT Tahunan. 4.
Kode unit penerimaan SPT Tahunan untuk: a. TPT
: 01 - 09
b. Drop Box :
10 - 19 c. Pojok Pajak
: 20
d. Mobil Pajak :
30
Universitas Sumatera Utara
e. KP2KP :
40 5. Khusus untuk penerimaan SPT Tahunan yang disampaikan melalui pos
atau perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir maka kode penerimaan SPT diisi dengan angka 99.
6. Banyaknya bagian TPT dan jumlah drop box disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing KPP.
7. Contoh penetapan kode unit penerimaan SPT Tahunan di suatu KPP yang membuka unit penerimaan di empat bagian TPT, tiga drop box, pojok pajak,mobil
pajak dan KP2KP yaitu sebagai berikut : TPT 1
: 01
TPT 2 :
02 TPT 3
: 03
TPT 4 :
04 Drop Box
di Mall A :
10 Drop Box
di Mall B :
11 Drop Box
di Kawasan Perkantoran X : 12
Pojok Pajak :
20 Mobil Pajak
: 30
KP2KP Y :
40 PosJasa EkspedisiJasa Kurir
: 99
Universitas Sumatera Utara
8. Petugas penerima SPT Tahunan di TPT pojok pajak mobil pajak drop box harus memberikan nomor tanda terima SPT Tahunan yang sesuai dengan kode unit
penerimaan SPT Tahunan yang telah di tetapkan oleh Kepala KPP. 9. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, operator consule merekam kode unit
penerimaan SPT Tahunan dalam aplikasi drop box.
F. Perpanjangan SPT Tahuan PPh Orang Pribadi 1. Penyampaian pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahuan PPh Orang Pribadi
Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan adalah pemberitahuan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan
. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 21PJ2009 tentang
tata cara penyampaian pemberitahuan perpanjangan surat pemberitahuan tahunan, pasal 2 menyebutkan bahwa wajib pajak dapat memperpanjang jangka waktu
penyampaian SPT Tahunan untuk paling lama 2 dua bulan sejak batas waktu penyampaian SPT Tahunan dengan cara menyampaikan pemberitahuan perpanjangan
SPT Tahunan. Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat 2 : 1.1.
Bagi wajib pajak Badan atau Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usahapekerjaan bebas disampaikan dalam bentuk formulir kertas hardcopy
1770-Y1771-Y1771-Y Sebagaimana dimaksud pada Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, atau dalam bentuk data elektronik e-SPTy ;
Universitas Sumatera Utara
1.2. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melakukan kegiatan
usahapekerjaan bebas disampaikan dalam bentuk surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak.
2. Tata Cara Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
2.1. Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan dibuat secara tertulis dan
disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak, sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan berakhir.
2.2. Pemberitahuan dilampiri dengan perhitungan sementara, laporan keuangan
sementara dan SSP sebagai bukti pelunasan. 2.3.
Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan wajib ditandatangani oleh wajib pajak atau kuasa wajib pajak.
2.4. Dalam hal pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan ditandatangani oleh
kuasa wajib pajak, pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus.
2.5. Pemberitahuan disampaikan secara langsung melalui pos dengan bukti
pengiriman surat atau cara lain melalui jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat, atau dengan cara e-Filling melalui ASP.
2.6. Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara langsung
diberikan tanda penerimaan surat dan penyampaian pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan secara e-Filling melalui ASP diberikan bukti
penerimaan elektronik.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Bukti pengiriman surat melalui pos, jasa ekspedisi atau jasa kurir atau tanda
penerimaan surat serta bukti penerimaan elektronik menjadi bukti penerimaan pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan.
G. Cara Penghitungan PPh Orang Pribadi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung besarnya PPh Orang Pribadi :
1. PTKP Penghasilan Tidak Kena Pajak
Sesuai PMK 162 mulai 1 Januari 2013 PTKP yang berlaku adalah sbb : 1
Untuk diri WP Rp 24.300.000 2
Tambahan WP Kawin Rp2.025.000 3
Tambahan untuk Penghasilan istri digabung dengan penghasilan suami Rp24.300.000
4 Tambahan untuk anggota keluarga yang menjadi tanggungan max 3 orang
Rp2.025.000 atau berikut ini besarnya PTKP sesuai dengan status perkawinan WP :
Tabel : 3.1
Wajib Pajak Kode
Jumlah Tidak Kawin
TK Rp24.300.000,00
Kawin
K0 Rp26.325.000,00
Tanggungan 1 anak K1
Rp28.350.000,00
Universitas Sumatera Utara
Tanggungan 2 anak K2
Rp30.375.000,00 Tanggungan 3 anak
K3 Rp32.400.000,00
2. Tarif Pajak Pasal 17 Undang-Undang PPh
Tabel : 3.2 Lapisan Penghasilan
Tarif s.d Rp50.000.000,00
5 Rp50.000.000,00 s.d Rp250.000.000,00
15 Rp250.000.000,00 s.d Rp500.000.000,00
25 Rp500.000.000,00
30
2.1. Contoh Soal
Jonas adalah seorang pengusaha di bidang percetakan dan telah beristri dan mempunyai 3 orang anak. Dalam Tahun 2012 dari Jumlah penghasilannya berjumlah
Rp600.000.000,00. Penghasilan istrinya dari usaha salon Rp75.000.000,00. Besarnya Pajak Penghasilan yang terutang adalah sebagai berikut:
Penghasilan suami Rp600.000.000
Penghasilan isrti Jumlah Penghasilan
Rp675.000.000 Rp 75.000.000 +
PTKP WP
Rp24.300.000
Universitas Sumatera Utara
WP Menikah Rp 2.025.000
Istri bekerja Rp 24.300.000
Tanggungan 3 anak Rp 6.075.000
Jumlah PTKP Penghasilan Kena Pajak
Rp618.300.000 Rp 56.700.000
Besarnya PPh yang terutang 5 x Rp 50.000.000
= Rp 2.500.000
15 x Rp200.000.000 =
Rp30.000.000 25 x Rp250.000.000
= Rp62.500.000
30 x Rp118.300.000 =
Jumlah Rp130.490.000tahun
Rp35.490.000 +
Rp10.874.166,67bulan
H. Surat Teguran
Surat Teguran atau dapat juga disebut Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis adalah surat yang diterbitkan oleh Pejabat untuk menegur atau
memperingatkan kepada Wajib Pajak untuk melunasi utang pajaknya. Langkah ini diambil sebagai peringatan agar penanggung pajak segera melunasi utang pajaknya
untuk menghindari dilakukannya tindakan penagihan. Surat Teguran juga dimaksudkan agar Penanggung Pajak mempunyai kesempatan sampai dengan
jangka waktu 14 empat belas hari, sebelum dilakukan upaya paksa dengan diterbitkannya Surat Paksa. Dalam ketentuan Pasal 27 ayat 5 Peraturan Pemerintah
Nomor 80 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban
Universitas Sumatera Utara
Perpajakan. Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 diatur bahwa dalam hal Wajib Pajak tidak melunasi jumlah pajak yang masih dibayar dalam jangka waktu yang telah
ditentukan, pajak yang masih harus dibayar tersebut ditagih dengan terlebih dahulu menerbitkan Surat Teguran. Surat Teguran tersebut diterbitkan setelah lewat 7 hari
dari tanggal jatuh tempo pembayaran. Penyampaian Surat Teguran tidak harus
dilakukan oleh Jurusita Pajak, namun dapat dilakukan melalui: a. secara langsung dapat dilakukan oleh petugas pada seksi penagihan atau
melalui AR yang melayani WP yang bersangkutan, b. melalui pos; atau
c. melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.
I. Surat Tagihan Pajak STP
Surat Tagihan Pajak STP, diterbitkan apabila PPh dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar, terdapat kekurangan pembayaran pajak, dan dikenakan
denda jika Wajib Pajak terlambat dalam pembayaran pajaknya. Definisi Surat Tagihan Pajak menurut Mardiasmo dalam buku yang berjudul
Perpajakan, menyatakan bahwa
“Surat Tagihan Pajak STP adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.”
Universitas Sumatera Utara
Penerbitan surat tagihan pajak menurut Mardiasmo dalam buku yang berjudul Perpajakan, menyatakan bahwa penerbitan surat tagihan pajak adalah
apabila : 1
PPh dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar 2
Dari hasil penelitian surat pemberitahuan terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung
3 Wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau
bunga.
Fungsi surat tagihan pajak menurut Mardiasmo dalam buku yang berjudul Perpajakan,
menyatakan bahwa fungsi surat tagihan pajak adalah: 1.
Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang SPT Wajib Pajak 2.
Sarana mengenakan sanksi administasi berupa bunga atau denda 3.
Alat untuk menagih Pajak STP Surat Tagihan Pajak mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
surat ketetapan pajak, sehingga dalam hal penagihannya dapat juga dilakukan dengan Surat Paksa.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
A. Penyampaian SPT Tahunan