pertama mempunyai hifa senositik coenoytic , yaitu hifa yang mempunyai banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang sekat melintang, jadi hifa ini
berbentuk tabung halus yang mengandung protoplas dengan banyak inti. Pembelahan intinya tidak diikuti oleh pembelahan sel. Yang kedua
mempunyai satu dua inti Semangun, 1996.
a. Karakteristik utama fungi
Tiga karakteristik utama fungi adalah: 1 pembentukan struktur unit dasar yaitu hifa, 2 pembentukan propagul reproduksi yang sebagian besar adalah
spora biasanya bersel satu dan 3 penyerapan makanan secara heterotrofik fungi menghasilkan enzim yang diperlukan untuk penguraian bahan-bahan
organik , sehingga dapat diserap dalam bentuk larutan. Di samping tiga karakter utama tersebut , fungi juga mempunyai karakter lain yaitu 1 sebagian
multiseluler , 2 sebagian besar tidak dapat bergerak tidak mempunyai bulu cambuk non-motile, 3 dinding sel kaku, biasanya mengandung khitin, dan 4
pertumbuhan tidak tentu Widyastuti dkk, 2005.
b. Peranan fungi terhadap proses dekomposisi
Faktor yang mempengaruhi jumlah fungi dalam tanah lain : kadar bahan organik, potential of hydrogen pH , pemupukan , regim kelembaban,
aerasi, suhu, dan komposisi vegetasi. Fungi mampu berkembang pada kisaran pH sangat masam dibawah 3 sampai alkalin diatas 9. Keberadaan fungi yang
dominan pada tanah - tanah masam disebabkan oleh toleransi fungi yang lebih tinggi terhadap kemasaman dibandingkan bakteri dan aktinomicetes. Oleh karena
itu proses dekomposisi material pada tanah-tanah masam lebih didominasi oleh
Universitas Sumatera Utara
aktivitas fungi. Sebagian besar fungi tergolong mesofilik dengan kisaran suhu optimum 25-35
C. Fungi yang umum terdapat dalam tanah antara lain berasal dari genus Penicillium , Trichoderma , Aspergillus , Fusarium , dan Mucor
Widjayatnika, 2009. Peranan fungi tanah sangat beragam , diantaranya adalah sebagai
dekomposer , bersimbiosis dengan akar tanaman mikoriza , bahkan sebagian bersifat sebagai patogen dan parasit. Fungi dekomposer atau disebut juga saprofit
mendapatkan energi dengan merombak bahan organik menjadi co
2
dan molekul sederhana seperti asam organik . Asam organik yang dihasilkan fungi dari
dekomposisi material akan meningkatkan akumulasi asam humat humic acid yang bersifat resisten sehingga dapat bertahan di tanah dalam waktu yang lama
sebagai sumber bahan organik Widjayatnika, 2009. Senyawa - senyawa serasah terdekomposisi dan termineralisasi
sehingga menyediakan unsur - unsur yang penting bagi pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme yang pada umumnya didominasi oleh jamur,
membutuhkan sumber karbon, nutrisi makro seperti nitrogen, fosfor, potasium dan elemen lain untuk pertumbuhannya. Sedangkan nutrisi-nutrisi tersebut terdapat
bersama-sama di dalam sel tumbuhan. Untuk mendapatkan sumber - sumber nutrisi, mikroorganisme harus mendegradasi sel tumbuhan terlebih dahulu. Sel
tumbuhan sendiri dilindungi oleh senyawa lignin yang kompleks dan selulosa sebagai penyusun dinding sel yang sulit dicerna oleh enzim mikroorganisme
lignolisis. Hal ini menyebabkan proses penggunaan sumber karbon dan senyawa lain untuk metabolisme mikroorganisme terhambat. Oleh sebab itu, semakin
tinggi kandungan ligninnya , semakin lama proses dekomposisi suatu bagian
Universitas Sumatera Utara
tanaman Rindyastuti dan Darmayanti, 2010.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fungi
Pada umumnya, pertumbuhan fungi jamur dipengaruhi oleh faktor substrat, cahaya, kelembaban, suhu, derajat keasaman substrat pH dan senyawa-senyawa
kimia di lingkungannya Gandjar,et al., 2006.
a. Substrat