c. Status Gizi Balita
Dari perhitungan sebelumnya dapat diketahui bahwa status gizi balita anggota posyandu di Kelurahan Srihardono, Pundong
memperoleh nilai mean sebesar 88,741, maka dapat disimpulkan bahwa status gizi balita berada pada kategori gizi baik. Dalam hal ini
berarti bahwa balita telah mempunyai status gizi yang baik. Meskipun sebagian besar balita telah mempunyai status gizi yang baik, namun
masih diperlukan upaya peningkatan pemberian gizi yang seimbang dengan kebutuhan tubuh sehingga nantinya bisa berada pada keadaan
normal.
2. Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Gizi Balita terhadap status Gizi Balita
Hasil pengujian hipotesis pertama membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita
terhadap status gizi balita. Hal ini dibuktikan dengan harga korelasi sebesar 0,028 dengan signifikansi 0,806. Nilai signifikansi yang lebih
tinggi dari alpha 0,05 menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita terhadap status gizi
balita. Tidak adanya hubungan itu terjadi karena ibu tidak menerapkan
pengetahuan tentang gizi balita yang dimiliki dalam kehidupan anak sehari-hari. Hal itu bisa terjadi berkaitan dengan keadaan ekonomi yang
dimiliki oleh ibu atau waktu yang dimiliki ibu tidak sepenuhnya untuk
memperhatikan anak mereka. Akibatnya anak tidak mendapatkan perhatian yang optimal.
Oleh sebab itu seorang ibu harus meluangkan waktu untuk memperhatikan anak. Disamping itu mampu memilih bahan makanan
yang mempunyai nilai gizi tinggi dengan harga yang mampu dijangkau oleh keuangan yang dimiliki. Dengan demikian, anak akan tercukupi
dalam hal kebutuhan gizi dan perhatian yang cukup dari orang tua terutama ibu.
3. Hubungan antara Pengetahuan Ibu tentang Gizi Balita terhadap Pola Makan Balita
Hasil pengujian hipotesis kedua membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita
terhadap pola makan balita. Hal ini dibuktikan dengan harga korelasi sebesar -0,086 dengan nilai signifikansi 0,449. Nilai signifikansi yang
lebih tinggi dari alpha 0,05 menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita terhadap pola makan
balita. Tidak adanya hubungan tersebut dikarenakan pengetahuan tentang gizi
balita yang dimiliki ibu tidak diterapkan dalam pengelolaan pola makan balita. Sehingga meskipun pengetahuan ibu sudah baik, namun apabila
tidak diterapkan pada saat pengelolaan pola makan balita, maka tidak akan berpengaruh pada pola makan balita.
Oleh sebab itu perlu adanya kesesuaian antara pengetahuan gizi balita yang dimiliki ibu. Dengan demikian akan terjadi keseimbangan antara
pengetahuan ibu dengan pola makan anak.
4. Hubungan antara Pola Makan Balita terhadap Status Gizi Balita