mengetahui pengaruh pengetahuan ibu tentang gizi balita dan pola makan balita terhadap status gizi balita tersebut, maka dapat digunakan sebagai acuan
pentingnya pemberian informasi tentang gizi balita kepada ibu dari balita khususnya anggota Posyandu di Kelurahan Srihardono, Pundong.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan beberapa masalah, yaitu : 1. Bagaimana pola makan balita anggota Posyandu di Kelurahan Srihardono,
Pundong ? 2. Bagaimana pengetahuan tentang gizi balita yang dimiliki oleh ibu anggota
Posyandu di Kelurahan Srihardono, Pundong ? 3. Bagaimana status gizi balita anggota Posyandu di Kelurahan Srihardono,
Pundong ? 4. Bagaimana hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan
pola makan balita anggota Posyandu di Kelurahan Srihardono, Pundong ? 5. Bagaimana hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi balita dan pola
makan balita terhadap status gizi balita anggota Posyandu di Kelurahan Srihardono, Pundong ?
6. Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap pengetahuan tentang gizi balita anggota Posyandu di Kelurahan Srihardono, Pundong ?
7. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola makan balita anggota Posyandu di Kelurahan Srihardono, Pundong ?
8. Apakah pola makan balita berpengaruh terhadap status gizi balita anggota Posyandu di Kelurahan Srihardono, Pundong ?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka jelas permasalahan pengetahuan ibu tentang gizi balita sangat komplek. Sehingga pokok
permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini akan dibatasi pada faktor yang mempengaruhi status gizi balita, yaitu pengetahuan ibu tentang gizi
balita dan pola makan balita. Dengan demikian, untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
pengetahuan ibu tentang gizi balita dan pola makan balita terhadap status gizi balita pengetahuan ibu tentang gizi balita dibatasi pada masalah pemahaman
tentang balita dan gizi, unsur gizi yang dibutuhkan balita, sumber zat gizi balita, fungsi gizi bagi balita dan penerapan gizi pada menu balita sehari-hari.
Pola makan balita dibatasi pada jenis bahan makanan, jumlah bahan makanan, menu yang dihidangkan, serta frekuensi dan waktu makan. Sedangkan status
gizi dibatasi pada keadaan fisik yang dilakukan dengan masalah pengukuran antropometri balita melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan balita.
D. Rumusan Masalah