Penelitian yang Relevan EFEKTIFITAS LATIHAN DRILL LONG PASSING DARI JARAK 35 METER DAN JARAK 25 METER TERHADAP KETEPATAN LONG PASSING ATLET SSB BINA PRESTASI INDRAMAYU KELOMPOK USIA 13-15 TAHUN.

34 BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Hakikat penelitian eksperimen experimental research adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan eksperimen merupakan modifikasi kondisi yang dilakukan secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri. Moch. Ali, 1993:134

B. Definisi Operasional Variabel

Suharsimi Arikunto mengatakan, “Yang dimaksud variable adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian 2006:118. Dalam penelitian ini variable yang dimaksud adalah : 1. Variabel bebas Variabel yang mempengaruhi variabel lain a. Latihan drill long passing dari jarak 25 meter Bentuk-bentuk latihan drill long passing dari jarak 25 meter yaitu latihan ketepatan passing pada target yang telah ditentukan dari jarak 25 meter menggunakan kaki bagian dalam pada kaki yang dominan. b. Latihan drill long passing dari jarak 35 meter Bentuk-bentuk latihan drill long passing dari jarak 25 meter yaitu latihan ketepatan passing pada target yang telah ditentukan dari jarak 25 meter menggunakan kaki bagian dalam pada kaki yang dominan. 35 2. Variabel terikat Variabel yang dipengaruhi variabel lain, yaitu: Ketepatanlong passing. Ketepatanlong passing ditentukan dengan suatu test menggunakan instrument tes long passing dari Sukatamsi yaitu long passing dari jarak 30 meter terhadap target yang telah ditentukan yaitu area dengan luas 4x4 meter.

C. Populasi dan Sampel Latihan

1. Populasi Seperti dikataan oleh Suharsimi Arikunto, “Keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitianya merupakan penelitian populasi” 2006:130. Dari pengertian tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah siswa SSB Bina Prestasi Indramayu yang berjumlah 60 orang semua laki-laki. Berdasarkan uraian di atas, populasi dalam penelitian ini telah memenuhi syarat sebagai populasi, karena minimal memiliki satu sifat yang sama atau homogen. 2. Sampel Sampel yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 2006:131. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian individu yang memiliki satu sifat yang sama untuk diteliti dan dapat mewakili seluruh populasi. Meskipun 36 sampel merupakan bagian dari populasi, kenyataan yang diperoleh dari sampel harus menggambarkan kondisi populasi. Pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu menentukan sampel dari populasi yang memiliki kriteria tertentu, yaitu: a. Usia 13-15 tahun b. Sudah mengikuti latihan SSB minimal 1 tahun Dari kriteria tersebut maka sampel dari penilian ini yaitu siswa SSB Bina Prestasi Kelompok Usia 13-15 tahun yang berjumlah 24 siswa. Dari 24 siswa tersebut dibagi kedalam 3 kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 8 secara ordinal pairing. Seluruh sample tersebut dikenai pretest untuk menentukan kelompok threatment, dirangkai nilai pretestnya, kemudian dipasangkan matched dengan pola A-B-B-A untuk kelompok 25 meter dan 35 meter, sedangkan kelompok control adalah 8 sampel peringkat terakhir. Adapun teknik pembagian sampel yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan ordinal pairing. Ordinal pairing adalah pembagian kelompok menjadi beberapa bagian dengan tujuan memiliki kesamaan atau kemampuan yang merata, Sugiyono, 2007: 61. Tahap ini sebelumnya harus melakukan pretest terhadap seluruh sampel dan disusun berdasarkan ranking.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PASSING ATAS 3 METER DAN PASSING ATAS 2 METER TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA PEMAIN BOLAVOLI KLUB PATRIOT SEMARANG TAHUN 2011

0 8 108

PENGARUH LATIHAN PASSING DRILL DAN WALL PASS TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING SEPAKBOLA PADA ATLET USIA 14-15 TAHUN SSB PTP N II SIENTIS TAHUN 2016.

0 3 19

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL JARAK 25 METER DENGAN LATIHAN INTERVAL JARAK 50 METER TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER PADA ATLET PUTRA USIA 13-14 TAHUN KLUB LUMBA-LUMBA BINJAI TAHUN 2014.

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LONG PASSING MELALUI LATIHAN BENDING DAN LONG PASSING PADA ATLET USIA 12-14 TAHUN SSB ANREKAL KAYULAUT PANYABUNGAN SELATAN TAHUN 2013.

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING SEPAKBOLA MELALUI VARIASI LATIHAN PASSING PADA ATLET USIA 12-13 TAHUN SSB PTP WILAYAH I SUMATERA UTARA TAHUN 2013.

0 1 21

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN RENANG JARAK 25 METER DENGAN LATIHAN RENANG JARAK 50 METER TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER PADA ATLET PUTERA USIA 10-12 TAHUN, KLUB RENANG BINA TIRTA MEDAN TAHUN 2012.

0 2 27

PENGARUH LATIHAN PASSING ATAS 3 METER DAN PASSING ATAS 2 METER TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA PEMAIN BOLAVOLI KLUB PATRIOT SEMARANG TAHUN 2011.

0 0 2

PERBEDAAN LATIHAN IMAGERY DENGAN MEDITASI TERHADAP KETEPATAN MEMANAH JARAK 18 METER INDOOR PADA ATLET PANAHAN MUSI BANYUASIN (SUMSEL.

1 3 110

PENGARUH LATIHAN WALLPASS JARAK 3 METER DAN LATIHAN WALLPASS JARAK 2 METER TERHADAP HASIL PASING ATAS BOLAVOLI (Eksperimen pada atlet putri pemula klub bolavoli Ivokas Kabupaten Semarang tahun 2015) -

0 0 55

PENGARUH METODE LATIHAN EL RONDO DAN CIRCLE PASSING DRILL TERHADAP KETEPATAN PASSING SEPAKBOLA

0 1 34